Perhatikan 5 modus penipuan investasi dengan skema Ponzi ini. Mereka berhasil mengelabuhi calon investornya dengan cara-cara yang sangat meyakinkan. Jangan sampai Anda menjadi korban berikutnya?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

5 Penipuan Investasi dengan Skema Ponzi

Ternyata dari zaman bahela sampai dengan zaman modern banyak sekali penipuan-penipuan investasi dengan modus skema Ponzi. Kerugian yang timbul juga tidak sedikit, mencapai angka US$ 17 milliar. Berikut ini 5 penipuan investasi dengan skema Ponzi dengan kerugian terbesar di dunia:

 

#1 Bernard Maddof (US$ 17,3 Miliar)

Penipuan yang dilakukan oleh Bernard Maddof adalah penipuan dengan skema ponsi terbesar dalam sejarah keuangan Amerika. Kerugian yang dicapai oleh investor mencapai angka US$ 17,3 miliar.

 5 Penipuan Investasi dengan Skema Ponzi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Penipuan dengan Modus Klasik: Skema Ponzi]

 

Madoff mendirikan perusahaan sekuritas bernama: Bernard L. Madoff Investment Securities LLC di Wall Street pada tahun 1960. Beliau menjabat sebagai direktur utama, mulai dari perusahaan berdiri hingga ditahan pada tanggal 11 Desember 2008. Perusahaan investasi Bernard Maoff termasuk dalam perusahaan besar di Wall Street.

Pada saat krisis ekonomi Amerika di tahun 2008, terkuak modus penipuan besar. Madoff mengaku kepada anak-anaknya perusahannya menjalankan skema ponzi. Putra Madoff melaporkan dirinya ke pihak berwenang, setelah dia dan beberapa rekan kerjanya, mempertanyakan cara membayar bonus untuk kliennya. Madoff pun mengaku bersalah atas 11 tuduhan kejahatan dan dijatuhi hukuman 150 tahun penjara pada 2009.

 

#2 R. Allen Stanford (US$ 7 Miliar)

Kasus penipuan dengan skema Ponzi berikutnya dilakukan oleh R. Allen Standford. Menurut data yang didapat Finansialku.com, kerugian nasabah yang mencapai 28 ribu orang adalah US$ 7 Miliar. Skema Ponzi yang dijalankan pria asal Texas ini memiliki modus yang serupa dengan arisan berantai.

[Baca Juga: 8 Modus Penipuan Berkedok Investasi Bodong]

 

Walaupun Standford pernah mengaku hilang ingatan, ternyata SEC (Securities and Exchange Commission) tetap mengajukan gugatan. Stanford dinyatakan bersalah atas 13 kasus, dengan total hukuman mencapai 110 tahun.

 

#3 Thomas Petters (US$ 3,6 Miliar)

Kasus ketiga adalah Thomas Joseph Petters seorang pebisnis Amerika dan CEO dari Petters Group Worldwide. Menurut kabar yang beredar, kerugian yang terjadi mencapai angka US$ 3,65 miliar. Modus penipuannya dilakukan terhadap penjualan produk-produk elektronik kepada pengecer. Petters dinyatakan bersalah atas 20 tuduhan, termasuk di dalamnya penipuan dengan skema Ponzi dan pencucian uang (money laundering). Petters diganjar hukuman selama 50 tahun penjara.

 

#4 Scott Rothstein (US$ 1,4 Miliar)

Scott W. Rothstein, seorang pengacara kelahiran 1960 yang menduduki jabatan Kepala Firma Hukum South Florida, Rothstein Rosenfeldt Adler. Scott berhasil menipu investor dengan total kerugian sebesar US$ 1,4 miliar. Penipuan tersebut hanya berlangsung selama empat tahun, yaitu tahun 2005 sampai dengan 2009.

Modus penipuan yang terjadi adalah, Scott berusaha meyakinkan investor dengan dokumen palsu. Investor akan mendapat keuntungan atas investasi. Pada awalnya skema ini berjalan dengan baik, permasalahan timbul saat krisis ekonomi Amerika 2008. Singkat cerita skema ponzinya terkuak pada tahun 2009 dan Scott berusaha melarikan diri ke Maroko. Usaha pemerintah Amerika, akhirnya membuat Scott menyerah dan dihukum 50 tahun penjara. Hukuman tersebut lebih ringan, karena Scott mau bekerja sama dengan pemerintah.

 

#5 The Albanian Rebellion of 1997 (US$ 1,2 Miliar)

Kasus skema Ponzi yang dikenal dengan pemberontakan Albania tahun 1997 adalah peristiwa penipuan keuangan yang ditumpangi politik. Berawal saat negara Alabania beralih kepemimpinan, ke Perdana Menteri Enver Hoxha. Alabania menjadi negara yang  menganut ekonomi pasar liberal.

 

 

[Baca Juga: Skema Piramida Dilarang untuk Menjual Produk MLM Bodong]

 

Oknum yang tidak bertanggung jawab menawarkan sebuah investasi dengan skema Ponzi. Skema tersebut dikenal dengan istilah Rentier dan mulai beroperasi sejak tahun 1991. Renteir menjanjikan keuntungan besar kepada calon investasi. Skema Ponzi yang dijalankan oleh oknum tersebut, telah merampok dana dua pertiga penduduk Albania (jumlahnya mencapai US$ 1 miliar atau 50% produk domestik bruto nasional).

Sekilas investasi tersebut mirip seperti bank, sayangnya skema piramida yang dijalankan Renteir tidak memiliki aset. Pada akhir tahun 1996, terjadi krisis ekonomi, dimana tingkat suku bunga yang ditawarkan sudah sangat tinggi. Kejadian ini bisa terjadi, karena gagalnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh Bank Sentral di Albania. Singkat cerita pada tahun 1997, skema penipuan tersebut terkuak dan terjadi pemberontakan oleh rakyat.

 

Sejarah Berulang dan Jangan Sampai Anda Menjadi Bagian dari Sejarah

Dalam istilah ekonomi, dikenal dengan istilah sejarah berulang (history is repeat again). Selalu saja ada penipuan-penipuan dengan modus yang baru. Saat ini banyak sekali penawaran-penawaran bisnis yang tergolong dalam skema Ponzi ditawarkan melalui online. Satu hal yang perlu Anda ingat, yaitu orang yang paling gampang tertipu adalah orang yang dalam kondisi kesulitan. Jika Anda mendapat penawaran bisnis tetapi Anda masih ragu, langsung saja hubungi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk memastikan keabsahan bisnis.

 

 

Menurut Anda mengapa banyak orang sering tertipu dengan skema ponzi?

 

 

Sumber Artikel:

  • Agustina Melani. 30 Jun 2014 at 03:15 WIB. 5 Skandal Penipuan Investasi Terbesar dengan Skema Ponzi. http://goo.gl/YLs4gS.
  • Tom Petters – https://goo.gl/BfxYT8

 

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)