Apakah bijak meminjam alias utan untuk liburan? Kali ini salah satu rekan Finansialku.com akan membahas perhitungan, apaka bijak utan untuk liburan?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Halomoney Indonesia Logo

 

Yakin, Ambil Utang untuk Liburan?

Salah satu cara untuk melepas kepenatan dari rutinitas adalah pergi berlibur. Namanya liburan tentu saja ada yang ingin pergi berlibur untuk santai dan ada juga untuk berpetualang (adventure). Tidak ada salahnya Anda pergi berlibur ke tempat-tempat yang jauh atau liburan mahal. Namun, Anda harus mempertimbangkan, apakah benar ambil utang untuk liburan?

 Apakah Bijak, Utang untuk Liburan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: 5 Tips Liburan Hemat]

 

Ternyata banyak hal yang perlu dipikirkan untuk liburan, mulai dari tujuan wisata, aktivitas ngapain saja di tempat wisata dan juga biayanya. Agar tidak menjadi masalah kedepannya, jadi idealnya jangan ambil utang untuk liburan.

Managing Director website pembanding produk keuangan paling populer di Indonesia HaloMoney.co.id, Jay Broekman, menyatakan saat berlibur ke tempat jauh, Anda perlu memikirkan dengan matang biaya-biaya yang akan timbul dan bagaimana cara untuk memenuhi biaya liburan.

“Untuk saya berlibur bersama keluarga saya, perencanaan tempat tujuan, aktivitas, dan jenis biaya apa saja yang akan dikeluarkan memang penting. Namun, saya juga merencanakan dari jauh hari untuk sumber biaya liburan tersebut,” kata Jay melalui keterangan tertulisnya.

Jay mengatakan beberapa biaya yang harus diperhatikan saat berlibur jauh adalah tiket pesawat, akomodasi di daerah liburan anda, biaya transpotasi lokal, tiket masuk ke objek wisata tertentu, biaya belanja untuk oleh-oleh dan kuliner, serta biaya tidak terduga. Bagi yang membiayai perjalanan bersama keluarga, tentu perlu memikirkan jumlah biaya untuk tiap orang karena harga tiket objek wisata bisa saja berbeda untuk usia tertentu.

Setelah Anda menghitung biaya liburan yang akan dikeluarkan, Anda perlu memikirkan sumber pendanaan biaya liburan. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan sumber dana tersebut.

[Baca Juga: Berapa yang Dibutuhkan untuk Dana Liburan?]

 

Sebagai contoh, Seseorang, sebut saja Pak Ronald membutuhkan Rp 30 juta untuk membiayai perjalanan liburan keluarga ke luar negeri. Rencananya pak Ronald akan liburan pada 10 bulan yang akan datang. Kemudian, saat ini Pak Ronald memiliki penghasilan Rp 10 juta per bulan. Bagaimana cara Pak Ronald mendanai liburannya? Pak Ronald dapat mulai dengan mulai menghitung berapa jumlah uang yang harus ditabung atau diinvestasikan setiap bulannya. Nah setelah itu, langsung mulai menabung dan berinvestasi untuk biaya perjalanan.

 

[Baca Juga: Merencanakan Dana Liburan]

 

Dalam pernyataan tertulisnya, Jay mengatakan bahwa liburan pada dasarnya merupakan kegiatan yang bersifat konsumtif dan dinikmati untuk periode waktu yang singkat. Nah utang lebih tepat digunakan untuk kegiatan yang bersifat produktif seperti modal membuka usaha, atau membeli rumah.

“Fasilitas pinjaman seperti KTA tentu tidak diberikan gratis kepada kita sebagai nasabah bank. Saya tidak ingin repot memikirkan utang yang harus saya lunasi beserta bunganya setelah berlibur. Saya ingin berlibur untuk menghilangkan kepenatan saya dari bekerja, bukan untuk menambah kepenatan karena harus melunasi bunga dari utang berlibur,” ujar Jay dalam pernyataan tertulisnya.

 

[Baca Juga: Ingat Kartu Kredit, U untuk Untung bukan Utang]

 

Satu cara memenuhi biaya liburan adalah menggunakan kartu kredit. Gunakan kartu kredit untuk mendapatkan fasilitas airmile, private lounge. Tapi ingat jangan utang, tapi gunakan kartu kredit untuk kemudahan transaksi dan fasilitas tambahan. Berbeda dengan KTA, kartu kredit memberikan berbagai fasilitas yang lebih cocok untuk dimanfaatkan dalam kegiatan yang bersifat konsumtif.

 

Apakah Anda pernah utang untuk liburan?

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku