Apakah produk asuransi pendidikan, adalah solusi yang tepat untuk menyiapkan biaya pendidikan anak? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Finansialku akan mengupas tuntas mengenai produk asuransi pendidikan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Mengenal Produk Asuransi Pendidikan

Setiap orang tua selalu ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Saat ini persaingan di dunia kerja menjadi kian sengit. Dunia kerja di Indonesia dan Asia Tenggara mensyaratkan tenaga kerjanya minimal lulusan S1. Saking ketatnya persaingan usaha, beberapa perusahaan di Indonesia hanya menerima lulusan dari universitas favorit. Tentunya Anda berharap jugakan anak Anda mampu memenuhi standard dunia kerja bukan?

Asuransi Pendidikan, Apakah Solusi untuk Menyiapkan Biaya Pendidikan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Anak di Zaman Modern]

 

Bagi orang tua yang mengharapkan anaknya menjadi pengusaha, juga perlu menyiapkan pendidikan. Seorang pengusaha (entrepreneur) harus memiliki kepandaian dan kemampuan yang ekstra, karena pengusaha perlu mengelola operasional bisnis, mengelola karyawan, memasarkan produk dan mengelola keuangan perusahaan. Tentunya pendidikan untuk anak menjadi hal yang sangat penting, bukan?

 

Berapa yang Harus Disiapkan untuk Dana Pendidikan Anak?

Fakta menunjukkan biaya pendidikan di Indonesia mengalami kenaikan mencapai 10% – 20% setiap tahunnya. Ada beberapa universitas yang mengenakan kenaikan biaya sks sebesar 10% setiap semester. Jadi dalam 1 tahun terdapat dua kali kenaikan pendidikan. Besarnya biaya pendidikan tidak bisa dianggap remeh lho!

[Baca Juga: Seberapa Penting Menyiapkan Pendidikan Anak?]

 

Sekarang kita coba lakukan simulasi sederhana. Jika saat ini biaya pendidikan untuk kuliah di universitas swasta Jakarta adalah Rp 100.000.000 (dari masuk sampai lulus kuliah). Saat ini usia anak masih bayi (0 tahun). Berapa biaya yang harus disiapkan oleh Anda, untuk biaya kuliahnya nanti?

Dana Pendidikan Anak, Bagaimana Cara Membiayainya - Ilustrasi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Cara Merencanakan Dana Pendidikan?]

 

Usia masuk kuliah (S1) adalah 18 tahun. Saat ini biaya kuliah Rp 100.000.000.

  • Jika kenaikan biaya kuliah adalah 15% per tahun, maka Anda harus menyiapkan dana pendidikan sebesar Rp 100.000.000 x 12 = Rp 1.200.000.000.
  • Jika kenaikan biaya kuliah adalah 20% per tahun, maka Anda harus menyiapkan dana pendidikan sebesar Rp 100.000.000 x 27 = Rp 2.700.000.000.

 

Angka sebesar Rp 1,2 M atau Rp 2,7 M mungkin saja adalah angka yang sangat besar untuk Anda saat ini. Tetapi bukan alasan untuk tidak menyekolahkan anak, sampai lulus ke bangku kuliah. Jangan sampai terlambat menyiapkan biaya pendidikan, karena semakin lama semakin mahal. Solusi yang dapat Anda lakukan saat ini adalah mulai merencanakan dana pendidikan.

 

Bagaimana Cara Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak?

Contoh, Berapa yang harus diinvestasikan setiap bulannya, jika 18 tahun lagi perlu dana pendidikan sebesar Rp 1,2 M?

  • Jika Anda menabung di deposito (asumsi bunga 6% per tahun setelah pajak), maka Anda perlu berinvestasi sebesar Rp 36 juta/tahun (kurang lebih Rp 3 juta/bulan).
  • Jika Anda berinvestasi di reksadana (asumsi hasil investasi 12% per tahun), maka Anda perlu berinvestasi sebesar Rp 19 juta/tahun (kurang lebih Rp 1,5 juta/bulan).
  • Jika Anda berinvestasi di saham (asumsi hasil investasi 15% per tahun), maka Anda perlu berinvestasi sebesar Rp 13 juta / tahun (kurang lebih Rp 1 juta/bulan).

 

[Baca Juga: Mengapa Perlu Berinvestasi Sesuai dengan Rencana Keuangan?]

 

Satu hal yang perlu diingat: Namanya investasi tidak ada jaminan atas modal dan hasil investasi. Sebelum berinvestasi Anda harus:

  1. Memiliki rencana keuangan dan strategi investasi
  2. Sudah mempelajari dan mengetahu cara kerja produk investasi
  3. Sudah mengisi dan memahami profil risiko (risk profiling)

[Baca Juga: Pilihan Investasi untuk Dana Pendidikan Anak]

 

Ada banyak strategi investasi untuk menyiapkan biaya pendidikan anak. Anda dapat menggunakan tabungan pendidikan, deposito, investasi di logam mulia (emas), investasi di reksadana, investasi di pasar modal (saham), investasi di ORI (Obligasi Ritel Indonesia), Sukri (Sukuk Ritel) dan investasi lainnya.

 

Kalau yang Dibutuhkan adalah Investasi, Kenapa Perlu Proteksi?

Pertanyaan berikutnya adalah, kalau memang yang dibutuhkan adalah investasi, mengapa kita perlu membeli asuransi pendidikan? Produk asuransi artinya kan memberi proteksi, emangnya bisa memproteksi pendidikan?

[Baca Juga: Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan]

 

Pertama-tama, produk keuangan yang ada untuk menyiapkan biaya pendidikan anak adalah, tabungan pendidikan. Seiring berjalannya waktu ada banyak kasus anak-anak putus sekolah, karena orangtunya meninggal dunia. Industri keuangan, melihat adanya risiko anak tidak dapat melanjutkan pendidikan, karena orang tuanya meninggal dunia.

[Baca Juga: Perbedaan Asuransi Pendidikan Dwiguna dan Asuransi Pendidikan Unitlink]

 

Nah Asuransi pendidikan pada zaman dahulu, menawarkan kemudahan menabung dengan tambahan fitur proteksi. Produk asuransi tersebut dinamakan asuransi dwiguna (asuransi endowment). Karena sifatnya tabungan, maka manfaat pendidikan yang diberikan jumlahnya sesuai dengan proposal. Tidak kurang dan tidak lebih.

Seiring berjalannya waktu, produk-produk asuransi mengalami banyak sekali inovasi. Semula produk asuransi hanya ditawarkan sepaket dengan tabungan, sekarang produk asuransi ditawarkan sepaket dengan investasi. Nama kerennya adalah asuransi unitlink. Namanya investasi selalu ada risiko, ingat modal dan hasil investasi tidak dijamin.

[Baca Juga: Cara Kerja Asuransi Unitlink]

 

Jadi produk asuransi pendidikan lebih cocok untuk orang tua yang belum memiliki proteksi jiwa (life insurance), sekaligus ingin menyiapkan dana pendidikan anak.

 

5 Hal yang Harus Dilakukan saat Memilih Produk Asuransi Pendidikan

Berikut ini 5 tips singkat, hal-hal yang harus Anda cermati sebelum membeli asuransi pendidikan:

  1. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Banyak orang bertanya apa sih asuransi pendidikan yang terbaik di Indonesia? Jawabannya setiap produk asuransi pendidikan memiliki plus minusnya masing-masing. Nah Anda perlu menyesuaikan kebutuhan Anda dengan produk yang ada.
  2. Cermat dalam memilih agen dan perusahaan. Sebaiknya Anda  pilih agen dan perusahaan yang bonafit dan terpercaya. Setidaknya mereka memiliki rekam jejak (track record) yang baik.
  3. Sesuaikan kemampuan finansial Anda. Dalam membeli produk asuransi pendidikan, sesuaikan juga dengan kemampuan Anda. Sebenarnya Anda dapat mengkombinasikan antara produk asuransi jiwa (term life) dengan berinvestasi di reksadana. Kembali seperti saran pertama, sesuaikan antara kebutuhan Anda, kemampuan Anda dan produk keuangan yang ada.
  4. Sesuaikan waktu. Anda perlu memperhatikan kapan waktu untuk mencairkan manfaat dana pendidikan dan waktu anak masuk sekolah. Usahakan agar manfaat dana pendidikan dapat cair, pada saat anak masuk sekolah.
  5. Pilih asuransi dengan mata uang yang tepat. Nah ini sebagai tambahan saja, pilih produk asuransi pendidikan dengan pilihan mata uang yang tepat. Jika target Anda adalah anak sekolah di Indonesia maka lebih cocok Anda membeli produk asuransi pendidikan dengan mata uang Rupiah.

 

6 Kesalahan dalam Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak

Banyak orang tua yang secara sengaja atau tidak, melakukan kesalahan dalam merencanakan atau menyiapkan biaya pendidikan anak. Berikut 6 kesalahan yang umum dilakukan orang tua:

[Baca Juga: 6 Kesalahan Orang Tua saat Menyiapkan Dana Pendidikan Anak]

 

  • Kesalahan 1 Tidak Melakukan Perencanaan
  • Kesalahan 2 Terlambat Mulai Merencanakan
  • Kesalahan 3 Mengabaikan Kenaikan Harga / Inflasi
  • Kesalahan 4 Salah Menentukan Waktu
  • Kesalahan 5 Menabung atau Berinvestasi Terlalu Sedikit
  • Kesalahan 6 Berinvestasi Tanpa Rencana

 

Pilihan Ada Ditangan Orang Tua, Jadi…

Masa depan pendidikan anak saat ini ada ditangan Anda. Buatlah keputusan yang paling baik yang dapat Anda lakukan saat ini. Jika memang ada keperluan-keperluan lain, buatlah prioritas. Mana yang lebih penting antara pendidikan anak Anda atau keperluan lainnya. Ingat masa depan pendidikan anak Anda, tergantung dengan keputusan Anda saat ini.

 

Apa yang akan Anda lakukan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak? Kapan Anda akan melakukannya?

 

Sumber Gambar:

  • Wisuda – https://goo.gl/wLm6sp

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â