Dimana saya harus berinvestasi? Teman-teman tentunya sudah tahu alsan mengapa kita harus berinvestasi, tetapi pertanyaan selanjutnya adalah harus berinvestasi dimana? Perencana keuangan independen Finansialku akan membahas mengenai media untuk berinvestasi.

 

Rubrik Finansialku:

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Dimana Saya Harus Berinvestasi?

Sebelum Finansialku menjawab pertanyaan “dimana saya harus berinvestasi?”, kami akan bertanya Jenis investasi apa yang teman-teman ketahui?

 

Sebetulnya kita memiliki banyak media untuk berinvestasi, tetapi yang harus diingat adalah: tujuan utama kita berinvestasi apa dan apakah kita menguasai produk investasinya?

Oke secara umum produk investasi dibedakan menjadi tiga yaitu investasi di real asset, portfolio asset dan business. Kita akan bahas satu-satu.

 

Dimana saya harus berinvestasi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

Real Asset

Teman-teman tahu, zaman dulu kakek – nenek kita berinvestasi pada produk apa? Ya betul sekali logam emas, perak, rumah, tanah, perkebunan, sawah dan tambang. Itulah jenis-jenis real asset. Real asset seringkali disebut dengan istilah physical atau tangible assets.

Kira-kira darimana sumber keuntungannya? Sebagian besar keuntungan didapat dari kenaikan harga asset dan arus kas. Dulu harga tanah di pinggir kota Rp 100.000 per meter. Setelah 20 tahun berjalan kota terssebut mengalami kemajuan, tanah yang dipinggir kota menjadi masuk di dalam kota dan harganya naik menjadi Rp 900.000 per meter. Nah itu lah potensi keuntungan.

Zaman dulu para tuan tanah memiliki sawah yang cukup luas 1 – 10 hektar, apakah mereka mengerjakan sendiri? Jawabannya tentu saja tidak, mereka mempekerjakan orang-orang dan menerapkan sistem bagi hasil. Nah inilah yang disebut dengan adanya cash-inflow atau arus kas masuk.

Investasi di real asset cenderung membutuhkan modal yang cukup banyak, missal Anda harus mengeluarkan uang untuk membayar uang muka tanah. Keuntungannya harga tanah cenderung stabil dan meningkat.

 

Portofolio Asset

Investasi jenis kedua adalah investasi berbentu portofolio, seperti reksadana, saham, obligasi (surat utang) dan lainnya. Portofolio asset juga dikenal dengan paper asset karena bentuknya sebuah kertas.

Portofolio asset ini berkembang dari tahun ke tahun. Banyak produk-produk portofolio asset yang lebih kompleks seperti perdagangan derivative, perdagangan berjangka, opsi dan lainnya.

Investasi portofolio secara umum dapat dijalankan dengan modal minimum, seperti reksadana, Anda dapat mulai berinvestasi dengan harga Rp 100.000. Risikonya jelas adanya fluktuasi harga.

 

Business

Business adalah jenis investasi baru yang cukup populer. Business yang dimaksud adalah investor membeli sistem yang sudah jadi, seperti waralaba.

Menjawab pertanyaan dimana Saya harus berinvestasi, jawabannya di tempat yang benar-benar Anda kuasai. Sebaiknya sebelum berinvestasi apapun, investasilah pada WAKTU, TENAGA dan BIAYA untuk PENDIDIKAN. Cari tahu lebih dalam mengenai produk investasinya.

 

Kesimpulan

Jadi jawaban dimana saya harus berinvestasi? Sesuai dengan yang Anda kuasai dan jangan lupa Tujuan Keuangan Anda. Berinvestasi tanpa tujuan sangat tidak disarankan. Pilihannya ada tiga investasi di real asset, portfolio asset atau business.