5 Kebiasaan Buruk Mengatur Keuangan yang Harus Ditinggalkan

Apa saja kebiasaan-kebiasaan buruk mengatur keuangan yang harus segera ditinggalkan? Kali ini Finansialku akan membahas 8 kebiasaan buruk mengatur keuangan yang harus segera ditinggalkan agar hidup menjadi lebih sejahtera.

Daftar Isi

5 Kebiasaan Buruk Mengatur Keuangan yang Harus Segera Ditinggalkan

Apakah Anda termasuk kelompok orang yang bingung kemana uang saya pergi, hidup kok gini-gini saja? Nah mungkin saja ada yang salah dengan cara Anda mengatur keuangan. Kali ini Finansialku akan membahas 5 kebiasaan-kebiasaan buruk dalam mengatur keuangan yang harus segera Anda tinggalkan.

Banyak orang berasumsi bahwa mengatur keuangan itu pekerjaan yang repot dan memakan waktu. Padahal ada banyak cara mengatur keuangan dengan lebih cerdas dan otomatis.

#1 Tidak Memiliki Anggaran dan Catatan Keuangan

Permasalahan pertama yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah tidak mengetahui kemana perginya uang. Permasalahan ini terjadi karena kita tidak terbiasa untuk membuat anggaran dan mencatat keuangan.

Sebenarnya saat ini sudah banyak aplikasi untuk mengatur keuangan. Kita dapat memanfaatkan aplikasi keuangan untuk mempermudah dalam mencatat keuangan. Jika kita memiliki anggaran dan catatatan keuangan, tentunya mengatur keuangan rumah tangga menjadi lebih mudah. Anda dapat mengetahui besarnya pengeluaran setiap pos.

#2 Tidak Memiliki Rencana Keuangan

Kesalahan kedua adalah tidak memiliki rencana keuangan (financial plan). Jika Anda memiliki rencana keuangan, Anda akan banyak mendapatkan keuntungan. Rencana keuangan adalah panduan atau gps untuk memandu langkah kita dalam mengatur keuangan di saat ini dan masa depan.

Sebuah rencana keuangan berisi penjealasan kondisi kesehatan keuangan saat ini, tujuan keuangan yang hendak diwujudkan dan strategi untuk mewujudkannya. Apakah Anda sudah memiliki rencana keuangan?

#3 Memiliki Utang Konsumtif dan Cicilan yang Besar

Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah segera menyelesaikan utang konsumtif dan cicilan. Pertama selesaikan utang-utang kartu kredit, cicilan dan utang KTA. Biasanya orang-orang menggunakan utang konsumtif ini untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan kebutuhan darurat. Seharusnya kebutuhan gaya hidup dipenuhi dari pendapatan, bukan dari utang. Untuk kebutuhan dana darurat, kami lebih sarankan agar Anda memiliki dana special untuk keperluan-keperluan darurat. Besarnya dana darurat sekitar 9 – 12 kali pengeluaran bulanan.

#4 Tidak Memiliki Asuransi

Permasalahan keempat adalah tidak memiliki asuransi, khususnya asuransi kesehatan dan jiwa. Asuransi adalah salah satu bagian penting dalam perencanaan keuangan. Pastikan Anda sudah menghitung kebutuhan uang pertanggungan dan kebutuhan coverage asuransi kesehatan Anda. Cari produk asuransi jiwa dan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.

#5 Berinvestasi Tanpa Rencana dan Strategi

Kesalahan yang paling sering terjadi adalah investasi tanpa strategi dan tanpa rencana keuangan. Apa yang terjadi jika seseorang berinvestasi tanpa menggunakan strategi atau rencana yang matang? Tentu saja investasi tidak akan optimal. Idealnya Anda memiliki sebuah rencana keuangan dan strategi berinvestasi, agar hasil lebih optimal dan dapat mewujudkan segera tujuan-tujuan keuangan Anda.

Apakah Langkah Selanjutnya?

Setelah mengetahui apa saja yang harus Anda lakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan, saatnya Anda menentukan langkah selanjutnya. Jika Anda ingin segera hidup lebih sejahtera, maka Anda perlu melakukan perubahan. Selamat mencoba