Punya dana kecil apakah cocok jika menabung di deposito? Kira-kira berapa keuntungan yang akan didapat?

Mari simak selengkapnya di sini.

 

Summary

  • Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu.
  • Bank menawarkan suku bunga deposito yang berbeda untuk setiap tenor penempatan. Bank juga memberikan syarat nominal minimum penempatan dana dalam deposito.
  • Semakin besar nominal yang ditempatkan pada deposito, semakin besar juga keuntungan bunga deposito yang bisa diperoleh.

 

Mengenal Deposito dan Keuntungannya

Apakah Sobat Finansialku sudah familiar dengan produk deposito?

Dikutip dari laman Sikapiuang yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu.

Jenis deposito yang umum ada 4 jenis, yaitu deposito berjangka, deposito on call, deposito automatic roll over (ARO), dan sertifikat deposito.

Dari keempat jenis tersebut, biasanya deposito berjangka dan deposito automatic roll over (ARO) yang paling banyak diminati oleh nasabah perbankan.

Deposito merupakan salah satu produk investasi dari perbankan dengan tingkat pengembalian atau suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan.

Meski dalam pencairan dana tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu, deposito menjadi instrumen simpanan kesukaan investor dengan profil risiko konservatif, salah satu alasannya adalah karena deposito masuk dalam jaminan LPS.

Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah salah satu dari sekian keuntungan jika Sobat Finansialku menyimpan dananya dalam deposito.

Tentu saja ada syarat dan ketentuan terkait dana yang bisa dijamin oleh LPS, yaitu harus tercatat dalam pembukuan bank, tingkat suku bunga tidak melebihi tingkat bunga penjaminan, dan nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.

[Baca Juga: Deposito On Call: Investasi Singkat Keuntungan Menjanjikan]

 

Suku bunga deposito yang ditawarkan oleh setiap bank berbeda, biasanya tergantung dari jangka waktu penempatan dana atau biasa disebut dengan tenor.

Umumnya suku bunga deposito masih di bawah tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Meski begitu, ada juga yang bank yang menawarkan suku bunga yang jauh lebih tinggi. Suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan menjadi satu keunggulan dari deposito. Namun itu juga menjadi risiko, jika tingkat pengembaliannya melebihi dari yang dijamin oleh LPS.

Bagi para investor yang memiliki preferensi produk investasi syariah tidak perlu kuatir, karena saat ini sudah bank yang menyediakan produk deposito syariah, tentunya yang sudah disesuaikan dengan syarat dan ketentuan syariah dan dijamin juga oleh LPS.

Dari segi mata uang, produk deposito yang ditawarkan perbankan tidak terbatas pada mata uang Rupiah saja.

Sobat Finansialku juga bisa menempatkan deposito dalam bentuk valuta asing, seperti dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, Euro, dolar Australia, Poundsterling, Yen Jepang, dolar Hongkong dan China Yuan.

Sebagai nasabah dimanjakan dengan kemudahan jika menginginkan produk simpanan untuk mata uang asing dengan tingkat pengembalian yang kompetitif.

Namun, perlu kita perhatikan saat menempatkan deposito dalam bentuk valuta asing, ada risiko nilai tukar jika saat pencairan Sobat Finansialku ingin konversi ke dalam bentuk rupiah.

[Baca Juga: Mengenal Deposito, Tabungan dan Investasi yang Mudah Dilakukan]

 

Tren Suku Bunga Deposito

Tingkat pengembalian atau suku bunga yang tinggi dibandingkan dengan tabungan menjadi satu keunggulan deposito. Jika kita bandingkan dengan tingkat inflasi, tentu deposito menjadi lebih menggiurkan sebagai alat simpanan di bank.

Seringkali deposito juga digunakan sebagai tempat investor menempatkan dana daruratnya, dengan tentunya memperhatikan jangka waktu penyimpanan.

Misalnya, untuk dana yang kiranya tidak digunakan dalam waktu 6 – 12 bulan, banyak investor yang memanfaatkan deposito dibanding tabungan.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Juli 2021, produk deposito adalah produk perbankan pangsa pasar terbesar dengan proporsi 40,15%, diikuti oleh tabungan 32,01% dan giro 26,87% dari total simpanan sebesar Rp 7.038 trilliun.

Namun demikian, angka tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan yang agresif dari deposito. Justru pertumbuhan tertinggi dipegang oleh produk giro sebesar 17,51%, diikuti oleh tabungan sebesar 13,66% dan deposito sebesar 4,14%.

[Baca Juga: Pengertian Deposito Berjangka: Syarat dan Plus Minusnya]

 

Mengapa hal itu terjadi, apakah ada kaitannya dengan perubahan suku bunga deposito?

Mengutip laman katadata.co.id, tren suku bunga deposito berdasarkan data rata-rata suku bunga deposito bank umum dari Januari 2010 – Juli 2021 dengan tenor penempatan 12 bulan, bisa kita lihat tren suku bunga semakin turun beberapa bulan terakhir.

 

Berdasarkan data, Bank Indonesia mencatat rata-rata suku bunga bank umum dengan tenor 12 bulan pada bulan Juli 2021 adalah sebesar 4,59%.

Jika kita bandingkan dengan bulan sebelumnya, suku bunga deposito sudah turun sebesar 6 basis poin (bps) dan jika dibandingkan dengan posisi pada bulan Desember 2020, rata-rata suku bunga deposito bank umum dengan jatuh tempo 12 bulan telah turun sebesar 110 bps.

Walaupun terus turun seiring waktu, suku bunga deposito masih memberikan keuntungan dengan memperhitungkan faktor inflasi.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi tahunan sebesar 1,52% pada bulan Juli 2021. Artinya, pada bulan tersebut terdapat selisih sebesar 307 bps untuk bunga bersih deposito terhadap inflasi.

Wah menarik bukan, investasi yang mampu melawan inflasi? Jika sebelumnya kita bahas mengenai suku bunga deposito, apakah Sobat Finansialku juga sudah mengetahui bagaimana cara menghitung keuntungan yang bisa didapatkan dari menabung dalam deposito?

Terus simak artikel ini ya, mari kita bahas cara menghitung bunga deposito Sobat Finansialku.

 

Menghitung Bunga Deposito

Bunga deposito yang kompetitif merupakan satu keunggulan yang ditawarkan bank dalam menjual produk.

Semakin besar suku bunga yang ditawarkan tentu juga artinya semakin besar keuntungan yang bisa diperoleh dari penempatan dana yang dilakukan.

Cara menghitung suku bunga deposito cukup mudah, yaitu dengan mengalikan jumlah suku bunga dengan nominal uang yang ditanamkan dan dikalikan kembali dengan jumlah hari dan dibagi jumlah hari dalam setahun.

Berikut rumus sederhananya:

  • Keuntungan bunga deposito = (suku bunga deposito x nominal uang yang ditempatkan x jumlah hari penempatan) / 365
  • Pajak deposito = tarif pajak x bunga deposito
  • Pengembalian deposito = nominal investasi + (keuntungan bunga deposito – pajak deposito)

 

Agar lebih jelas, berikut contohnya:

Jason mau menempatkan dana sebesar Rp 10 juta dalam bentuk deposito pada bank X dengan suku bunga 5% p.a.

Setelah satu bulan penempatan, Jason ingin mencairkan depositonya. Berapakah jumlah nominal dana Jason setelah 1 bulan?

 

  • Keuntungan bunga deposito dalam sebulan

= (5% x Rp 10.000.000 x 30 hari) / 365

= Rp 41.096,-

 

  • Pajak deposito    = 20% x Rp 41.096,-

= Rp 8.219,-

 

  • Pengembalian deposito (setelah penempatan 1 bulan)

= Rp 10.000.000 + (Rp 41.096 – Rp 8.219)

= Rp 10.000.000 + Rp 32.877

= Rp 10.032.877,-

 

Untuk menghitung keuntungan deposito, Anda juga bisa menggunakan kalkulator investasi di aplikasi Finansialku. Tak hanya menghitung keuntungan investasi, Anda juga bisa menggunakan fitur-fitur keuangan yang tersedia.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan para Perencana Keuangan untuk membantu merencanakan keuangan masa depan Anda. Yuk, coba aplikasi Finansialku.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Yang perlu Anda perhatikan, dalam menghitung keuntungan yang diperoleh dari deposito adalah besarnya suku bunga deposito tersebut. Umumnya, bank menawarkan suku bunga deposito yang berbeda untuk setiap tenor penempatan.

Pada beberapa bank biasanya menawarkan suku bunga yang semakin besar untuk jangka waktu penempatan yang semakin panjang, seperti pada tenor 6 dan 12 bulan.

Ada juga bank yang menawarkan sebaliknya, suku bunga lebih besar untuk tenor 1 dan 3 bulan.

Lalu sebaiknya, berapa lama kita tempatkan dana dalam deposito?

Kembali kepada tujuan awal penempatan, maksudnya di sini jika dana yang Anda tempatkan adalah sebagai dana darurat, maka sebaiknya jangka waktu yang Anda ambil maksimal adalah 3 bulan.

Hal itu bertujuan agar Anda bisa lebih mudah mencairkan dana, mengingat umumnya ada risiko yaitu ketentuan denda atau pinalti jika Anda mencairkan deposito sebelum jangka waktu jatuh tempo.

[Baca Juga: Berapa Tingkat Suku Bunga Deposito Perbankan Terbaik Untuk Investasi?]

 

Dana Kecil Apakah Cocok Ditempatkan Pada Deposito

Setelah mengetahui cara menghitung keuntungan dari deposito, pertanyaan umum selanjutnya adalah jika memiliki dana terbatas apakah sesuai apabila menabung dalam bentuk deposito?

Tidak seperti menempatkan dana di tabungan, pada deposito terdapat syarat dan ketentuan yang berlaku. Salah satunya adalah terkait minimal nominal untuk penempatan dana.

Umumnya, bank memberikan syarat Rp 10 juta sebagai nominal minimum penempatan dana dalam deposito. Ada juga yang bisa kurang dari angka tersebut, namun terdapat syarat dan ketentuan tambahan.

Guna menjawab pertanyaan di atas tadi, mari sama-sama kita simak tabel di bawah ini. Asumsi suku bunga pada bank tersebut adalah sebesar 2,5 % p.a.

Lalu, kita mau melihat berapa nominal pengembalian yang bisa Anda peroleh jika Sobat Finansialku sebagai nasabah hendak menempatkan deposito dengan menggunakan asumsi nominal pokok yang berbeda-beda:

 

Perhitungan Keuntungan Deposito

 

No. Nominal Pokok

Suku Bunga

(per tahun)

Tenor/Jangka Waktu Penempatan

(dalam hari)

Keuntungan Bunga Deposito

Pajak Deposito

(20%)

Pengembalian Deposito

(dalam 1 bulan)

1 Rp 10.000.000 2,5% 30 Rp 20.548 Rp 4.110 Rp. 10.016.438
2 Rp 50.000.000 2,5% 30 Rp 102.740 Rp 20.548 Rp 50.082.192
3 Rp 100.000.000 2,5% 30 Rp 205.479 Rp 41.096 Rp 100.164.384
4 Rp 500.000.000 2,5% 30 Rp 1.027.397 Rp 205.479 Rp 500.821.918
5 Rp 1.000.000.000 2,5% 30 Rp 2.054.795 Rp 410.959 Rp 1.001.643.836

 

Dari tabel di atas bisa kita lihat, bahwa semakin besar nominal yang ditempatkan tentu semakin besar juga keuntungan bunga deposito yang bisa diperoleh.

Bisa dikatakan, keuntungan yang kita peroleh dari deposito baru terasa besar jika dana yang kita tempatkan sebesar Rp 1 miliar ke atas.

Waduh kalau begitu, kapan bisa masuk ke deposito dong kalau harus menunggu punya 1 miliar dulu?

Eits, Sobat Finansialku jangan lantas langsung patah semangat. Memang keuntungan deposito baru bisa Anda rasakan saat nominal yang Anda tempatkan dalam jumlah yang besar.

Namun, bukan berarti juga nominal kecil tidak boleh masuk ke dalam deposito, selama memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

[Baca Juga: VIDEO: Apakah Deposito Syariah HALAL?]

 

Kumpulkan Dulu Uangnya, Baru Masuk ke Deposito

Bagi Sobat Finansialku yang baru memulai investasi atau yang sedang membangun dana daruratnya tidak perlu khawatir.

Jika saat ini dana yang Anda miliki masih terbatas, Anda bisa kok menggunakan produk keuangan lainnya untuk menabung, selain tabungan dan deposito.

Reksa dana pasar uang dan logam mulia emas bisa menjadi pilihan bagi Sobat Finansialku yang memiliki keterbatasan dana dan enggan mengambil risiko atau investor konservatif.

Reksa dana pasar uang misalnya, dengan dana sebesar Rp 100.000 Anda  bisa mulai menabung.

Investasi jenis ini juga berisikan deposito dalam penempatan dana investasinya, tetapi bisa memberikan imbal hasil yang lebih besar dibandingkan dengan deposito.

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai reksa dana, Anda bisa dengarkan audiobook berikut ini.

banner -mudah cara memilih reksa dana yang tepat

 

Sobat Finansialku juga bisa kok mengumpulkan dana terlebih dahulu dalam tabungan dan setelah terkumpul cukup untuk masuk deposito, baru deh menempatkannya dalam deposito.

Yang terpenting adalah satu langkah awal memulai menabung, tidak terasa kelak dana yang dikumpulkan akan bertambah dan menggunung. Tentu saja, apapun yang dipilih sebagai produk menabung dan investasi harus juga memperhatikan risikonya ya, jangan hanya cuan semata.

 

Menghitung keuntungan dari menabung dalam deposito tidak sulit bukan? Semudah menggunakan aplikasi Finansialku dalam menghitung tujuan keuangan dan pencatatan keuangan. Sudah coba belum? Yuk, coba sekarang.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar, silakan tulis pada kolom komentar di bawah ini. Bagikan pula artikel ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Niko Ramadhani. 1 April 2020. Ini 4 Jenis Deposito yang Berkembang. Akseleran.co.id – https://bit.ly/3xwWHpo
  • Muhammad Idris. 14 Maret 2021. Pengertian Deposito, Tingkat Bunga, Keuntungan, dan Kelemahannya. Money.kompas.com – https://bit.ly/3xB8yTf
  • Ni Putu Eka Wiratmini. 25 Mei 2020. Uang Simpanan Hingga Rp2 Miliar Dijamin LPS. Simak Fakta dan Syaratnya. bisnis.com – https://bit.ly/3lhxwlT
  • Dionisio Damara. 20 September 2021. Bunga Deposito Turun Terus, Sampai Kapan? Finansial.bisnis.com – https://bit.ly/3E3XVL7
  • Viva Budy Kusnandar. 21 September 2021. Suku Bunga Deposito Perbankan Terus Alami Tren Penurunan. Databoks.katadata.co.id – https://bit.ly/3rkqbWG