Banyak orang bertanya apakah merencanakan keuangan sama dengan berinvestasi ? Kali ini Perencana Keuangan Independen Finansialku akan menjelaskan perbedaan merencanakan keuangan dan berinvestasi.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Merencanakan Keuangan

Merencanakan keuangan menurut Financial Planning Standard Board (FPSB) adalah suatu proses untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan seseoran melalui manajemen keuangan secara terintegrasi terencana. Tentu saja Anda, Saya dan setiap orang memiliki tujuan – tujuan keuangan (#IndonesianDreams). Tujuan Keuangan tersebut seperti membeli rumah, kendaraan, menyiapkan dana pendidikan anak, perjalanan ibadah, masa pensiun yang aman dan nyaman.

Apakah Merencanakan Keuangan Sama Dengan Berinvestasi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

Biasanya tujuan keuangan memiliki pola tertentu, berdasarkan siklus hidup seseorang (human life stage). Disaat usia 20 an, seseorang biasanya memiliki tujuan keuangan untuk membeli rumah, kendaraan, menyiapkan dana untuk pernikahan. Awal usia 30, biasanya orang-orang di Indonesia, sudah memiliki keluarga kecil dan mulai memikirkan biaya pendidikan anak, mulai ingin memperbaiki kredit konsumtif yang dimiliki. Pada usia 40 an, orang-orang lebih memikirkan uang untuk masa pensiunnya, membantu perekonomian anak dan lain sebagainya.

Perencanaan Keuangan dan Siklus Hidup Manusia - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga: Perencanaan Keuangan dan Siklus Hidup Manusia]

 

Jika Anda memiliki rencana keuangan, Anda seperti memiliki buku panduan yang akan menuntun untuk mencapai tujuan – tujuan keuangan. Ketika Anda merencanakan keuangan, fokus utamanya adalah mencapai tujuan keuangan Anda.

 

Berinvestasi

Seperti yang dijelaskan di atas, merencanakan keuangan memiliki fokus untuk mencapai tujuan keuangan. Bagaiamana cara mencapai tujuan keuangan? Apakah cukup hanya menabung?

 [Baca juga: Mengapa Harus Berinvestasi?]

 

Secara praktis, investasi bertujuan untuk mengakumulasi asset pada saat ini agar mendapatkan hasil di masa yang akan datang. Ingat investasi bukan tujuan akhir Anda, investasi adalah cara mencapai tujuan keuangan Anda. Sekali lagi Anda harus tetap fokus untuk mencapai tujuan keuangan.

Banyak kasus, tujuan keuangan seseorang tidak dapat dipenuhi hanya dengan menabung. Salah satu contoh adalah mempersiapkan dana pendidikan anak. Rata – rata kenaikan biaya pendidikan anak adalah 10% – 15% per tahun (bahkan nilainya lebih besar lagi). Berapa Rupiah yang harus kita tabungkan setiap bulannya, jika bunga tabungan 1% – 2% setahun (belum dipotong pajak)?

 

Bagaimana cara Merencanakan Keuangan dengan Berinvestasi?

Berdasarkan penjelasan di atas, Kita dapat menyimpulkan bahwa merencakan keuangan dan berinvestasi itu berbeda. Berinvestasi adalah cara yang digunakan dalam merencanakan keuangan. Bagaiamana cara merencanakan keuangan dengan berinvestasi?

Dalam prakteknya, seorang perencana keuangan akan membantu Anda, klienya untuk menghitung berapa besar tujuan keuangan Anda. Misal seseorang, sebut saja Pak Ronald ingin merencanakan uang kuliah anaknya. Saat ini anak Pak Ronald berusia 5 tahun dan berencana masuk kuliah pada usia 18 tahun. Pak Ronald mendapatkan info, biaya kuliah di perguruan tinggi swasta Jakarta saat ini sekitar Rp 120.000.000 dan mengalami kenaikan sebesar 10% setiap tahun. Berapa yang harus diinvestasikan pak Ronald untuk memenuhi dana kuliah anaknya?

Apakah Merencanakan Keuangan Sama Dengan Berinvestasi - Ilustrasi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga: Yuk Segera Rencanakan Dana Pendidikan Anak]

 

Jika Pak Ronald menabung, dengan bunga 2% maka Pak Ronald harus menabung sebesar Rp 28 juta setiap tahunnya. JIka Pak Ronald berinvestasi dengan hasil 10% per tahun, maka Pak Ronald harus berinvestasi sebesar Rp 15 juta setiap tahunnya.

Ingat fokus utama adalah memenuhi tujuan keuangan. Setelah itu baru memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko, pengetahuan Anda mengenai produk keuangan tersebut, kondisi keuangan Anda saat ini, jangka waktu investasinya serta pertimbangan lainnya. Dalam prakteknya, sering kali perencana keuangan mengalokasikan aset investasi pada beberapa investasi, contoh sekian persen di reksa dana, sekian persen di deposito dan sekian persen di saham.

Setelah membaca artikel ini, Anda dapat membandingkan jika Anda berinvestasi tanpa tujuan keuangan dengan berinvestasi dengan ada tujuan. Jika Anda berinvestasi dengan tujuan keuangan, investasi Anda lebih terarah. Anda tahu berapa yang dibutuhkan dan berapa lama investasinya.

 

Kesimpulan

Merencanakan keuangan adalah keharusan untuk setiap orang yang sudah mengelola keuangan. Merencanakan keuangan tidak hanya dilakukan untuk orang kaya. Setelah tahu tujuan keuangan yang hendak dicapai (target yang jelas), baru Anda mulai memilih produk investasi. Selamat merencanakan keuangan.

 

Jadi menurut Anda seberapa penting merencanakan keuangan?

 

Image Credit:

  • Financial Planning – http://goo.gl/rDvKa2

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â