Asuransi Kesehatan & Asuransi Sakit Kritis? Kenapa keduanya berbeda? Bukannya keduanya sama aja untuk kesehatan ya?

Tahukah kamu kalau penyakit kritis tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik saja, tetapi juga pada kesehatan keuangan?

Lalu, apakah kita bisa melindungi diri dari risiko tersebut? Simak tulisan ini supaya kamu paham cara memproteksi diri dari penyakit kritis!

 

Resiko Penyakit Kritis

Risiko penyakit kritis bisa datang kapan saja, bahkan secara tiba – tiba. Namun sayangnya belum banyak masyarakat Indonesia yang memahami pentingnya proteksi kesehatan, khususnya untuk penyakit kritis.

Hal ini diperparah oleh riset penemuan salah satu perusahaan asuransi di Inggris, Willis Towers Watson, tentang biaya medis di Indonesia.

Pada tahun 2020, riset menyatakan bahwa Indonesia memiliki inflasi atau kenaikan biaya medis kurang lebih sebanyak 11% di setiap tahunnya.

Hal ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertimbangan masyarakat untuk mengambil asuransi kesehatan.

Pastikan sebelum membeli asuransi ini, kamu sudah tau seluk-beluk dan informasinya supaya kamu tidak kecolongan ya.

Tidak hanya itu, pastikan juga sumber informasi kamu berasal dari para ahli di bidang asuransi.

Finansialku adalah sumber yang tepat jika kamu sedang mencari informasi yang legit saat akan memilih dan membeli asuransi.

Ngga perlu susah-susah cari infonya soalnya kamu hanya perlu dengerin podcast Finansialku Uang Bicara : Asuransi Kesehatan, Cermati Sebelum Beli. Jangan sampai ketinggalan infonya ya Sobat Finansialku!

 

Apa Bedanya Asuransi Kesehatan dan Asuransi Sakit Kritis?

Sebenarnya ada banyak jenis asuransi, tetapi asuransi yang sering digunakan adalah asuransi kesehatan.

Jenis asuransi kesehatan ini mudah untuk kamu dapatkan, seperti misalnya BPJS Kesehatan, KIS (Kartu Indonesia Sehat), dan fasilitas proteksi kesehatan yang berasal dari kantor tempat kamu bekerja.

Anggapan bahwa asuransi kesehatan telah menanggung risiko penyakit yang parah, tentu tidak salah. Namun bukan menjadi rahasia lagi bahwa penanganan terhadap penyakit kritis memerlukan biaya yang besar dan sering kali datang tidak terduga.

Hal ini bisa saja berdampak signifikan terhadap keadaan finansial kamu dan keluarga. Kemudian, apakah polis yang dikeluarkan asuransi kesehatan cukup untuk mengcover biaya perawatan pada penyakit yang lebih parah lagi daripada penyakit pada umumnya?

Belum lagi faktanya adalah semua penyakit kritis itu tidak datang tiba-tiba, namun akibat efek pola hidup, juga pola makan yang tidak ideal hingga beberapa puluh tahun. Ini menjadi alasan utama mengapa asuransi penyakit kritis menjadi cukup krusial untuk dimiliki.

Alasan lainnya adalah karena asuransi penyakit kritis tentu memiliki manfaat yang berbeda dengan asuransi kesehatan.

Sesuai namanya, asuransi ini akan berfokus untuk melindungi diri dari risiko penyakit kritis.

[Baca Juga : Seberapa Penting Punya Asuransi Penyakit Kritis?]

 

Asuransi Kesehatan & Asuransi Sakit Kritis

Lifepal.co.id memaparkan beberapa perbedaan antara asuransi penyakit kritis dan kesehatan, di antaranya:

Fungsi

Asuransi penyakit kritis berfungsi untuk memberikan santunan atas risiko penyakit kritis yang mengancam jiwa.

Sedangkan asuransi kesehatan berfungsi untuk menanggung biaya rawat jalan dan rawat inap atas risiko sakit maupun kecelakaan.

 

Manfaat

Nasabah tidak harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu untuk mendapatkan manfaat asuransi penyakit kritis.

Jika sudah didiagnosis maka berhak mendapatkan santunan sesuai perjanjian dalam polis. Sedangkan untuk mendapatkan manfaat asuransi kesehatan nasabah harus rawat inap terlebih dahulu.

 

Cakupan

Pada umumnya asuransi penyakit kritis menanggung spesifik risiko dari 79 penyakit kritis atau bahkan lebih. Sedangkan pada asuransi kesehatan, jenis penyakit yang ditanggung sangatlah luas.

 

Masa Tunggu Pre-Existing Condition

Asuransi penyakit kritis tidak memiliki masa tunggu pre-existing condition. Sedangkan asuransi kesehatan memiliki masa tunggu pre-existing condition umumnya 30 hingga 60 hari.

 

Premi

Premi yang dibayarkan pada asuransi penyakit kritis lebih mahal karena santunan tunai yang diberikan lebih tinggi, biasanya berkisar ratusan juta rupiah.

Sedangkan premi asuransi kesehatan lebih murah karena uang pertanggungan yang diberikan lebih rendah, umumnya berkisar belasan hingga puluhan juta rupiah.

 

Jadi, Kamu Pilih Yang Mana?

Nah Sobat Finansialku, itulah beberapa poin-poin spesifik yang perlu kamu perhatikan saat memutuskan apakah kamu akan membeli asuransi kesehatan atau asuransi penyakit kritis untuk proteksi kesehatan kamu.

Tapi, kalau kita lihat dari fungsinya, sepertinya kedua asuransi ini lebih tepat bila kita sebut sifatnya saling melengkapi.

Balik lagi keputusannya ada di kamu. Yang jelas, pelajari terlebih dahulu kebutuhan kesehatan kamu dan kebutuhan gambaran dana darurat untuk kesehatan kamu.

Kalau kamu masih ingin belajar dan ingin lebih tau lebih banyak lagi informasi seputar kedua jenis asuransi di atas, langsung cek aja Youtube Finansialku. Pantengin videonya yuk!

 

Jadi, menurutmu, mana yang lebih baik untuk proteksi sakit kritis? Yuk, tulis jawabanmu di kolom komentar! Jangan lupa bagikan artikelnya juga ya!

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan The Iconomics . Isi dan data yang tertera dalam artikel ini merupakan tanggung jawab The Iconomics.

 

Editor : Ivana Christy Tampubolon

Sumber Referensi:

  • Arif Hatta. 27 November 2021. Waspadai Penyakit Kritis, Cek Perbedaan Asuransi Penyakit Kritis dan Asuransi Kesehatan. The Iconomics – https://bit.ly/3xL3Wdn

Sumber Gambar

  • https://bit.ly/3sHhLJF