Asuransi penyakit kritis dapat membantu biaya pengobatan penyakit kritis. Apa Saja yang harus dilakukan ketika memilih asuransi ini?

Artikel ini akan memberikan Anda tips untuk memilih asuransi penyakit kritis yang sesuai walaupun Anda telah berusia 40an.

 

Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi penyakit kritis merupakan salah satu perlindungan yang fungsinya menyerupai asuransi kesehatan pada umumnya. Namun pada asuransi penyakit kritis, penyakit yang ditanggung adalah penyakit kritis.

Penyakit kritis tersebut misalnya:

  • Penyakit jantung seperti stroke
  • Kanker
  • Penyakit ginjal kronis
  • Hipertensi
  • Diabetes melitus

 

Setiap produk asuransi penyakit kritis memiliki sistem yang berbeda.

Pada umumnya, tertanggung akan mendapatkan sejumlah santunan yang dapat diberikan sekaligus atau bertahap ketika divonis salah satu dari penyakit kritis yang dicakup oleh polis asuransi.

5+ Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Untuk Usia 40 an yang Cocok 01 - Finansialku

[Baca Juga: Asuransi Penyakit Kritis Murni, Memang Perlu Untuk Saya?]

 

Tentu asuransi ini sangatlah membantu keuangan tertanggung mengingat biaya pengobatannya yang tidak murah. Selain itu, penyakit kritis ini dapat menjangkit siapapun, mulai dari usia muda hingga 40an atau lebih.

Jika Anda mulai dari dini, keuntungannya premi yang perlu Anda bayar lebih murah dan Anda akan ditanggung dengan jangka waktu yang cukup lama. Namun tidak semua memiliki kesempatan yang sama.

 

5+ Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis di Usia 40an

Walaupun Anda telah menginjak usia 40an, jangan berkecil hati karena asuransi ini tentu masih bermanfaat untuk Anda. Di bawah ini adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti sebelum memilih asuransi penyakit kritis di usia 40an.

 

#1 Mengetahui Biaya yang Dibutuhkan

Sebelum memilih asuransi, sebaiknya Anda mengetahui kisaran biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan dan perawatan penyakit kritis. Secara garis besar, biaya yang dibutuhkan adalah:

  • Jantung: mulai dari Rp 80 juta untuk operasi bypass
  • Kanker: mulai dari Rp 100 juta untuk kemoterapi, obat-obatan, dan operasi
  • Diabetes: mulai dari Rp 130 juta untuk amputasi
  • Stroke: mulai dari Rp 150 juta untuk pengobatan dan terapi
  • Ginjal: mulai dari Rp 50 juta per tahun untuk cuci darah atau hemodialisis

5+ Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Untuk Usia 40 an yang Cocok 02 - Finansialku

[Baca Juga: Ketahui Pentingnya Memiliki Asuransi Penyakit Kritis Terbaik]

 

Tentu biaya ini beragam dan akan lebih mahal bergantung pada rumah sakit dan tipe kamar yang Anda pilih.

Selain biaya di atas, terdapat biaya lain yang harus Anda perhatikan. Misalnya penghasilan yang hilang selama tulang punggung keluarga melakukan perawatan, biaya perawat dan pengobatan pasca perawatan rumah sakit dan lainnya.

Dengan mengetahui jumlah biaya yang dibutuhkan, Anda akan mengetahui berapa uang pertanggungan dan jenis asuransi mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.

Jika Anda masih bingung, konsultasikan dengan ahli keuangan Anda agar mendapat rekomendasi asuransi mana yang sesuai dengan keuangan Anda.

Anda bisa terhubung dengan perencana keuangan dalam aplikasi Finansialku. Selain itu, aplikasi ini dapat membantu Anda merencanakan, mencatat dan mengecek Kesehatan finansial Anda. Download aplikasinya di sini.

playstore icon
appstore icon

 

#2 Tentukan Uang Pertanggungan yang Anda Butuhkan

Biasanya asuransi penyakit kritis bekerja sebagai waiver atau asuransi tambahan. Besar kemungkinan Anda telah memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sebelumnya.

Anda hanya perlu membeli asuransi ini dengan santunan yang sesuai dengan sisa kebutuhan Anda. Misalnya, total santunan yang Anda perlukan untuk penyakit kritis ialah Rp 1 miliar.

Sementara, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan Anda masing-masing telah memberikan santunan penyakit kritis sebesar Rp 100 juta dan Rp 250 juta.

Dengan demikian, Anda masih memiliki kekurangan manfaat atau insurance gap sebesar Rp 650 juta.

 

#3 Memilih Asuransi dengan Manfaat Maksimal

Manfaat pertama yang harus Anda perhatikan jangka waktu pertanggungan.  Semakin lama jangka waktu pertanggungan, semakin baik.

Usia harapan hidup di Indonesia tahun 2019 untuk penduduk lelaki adalah 69 tahun, sedangkan untuk penduduk perempuan adalah 74 tahun.

Oleh karena itu, tidak sedikit produk asuransi yang memberikan perlindungan hingga usia 99 tahun.

5+ Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Untuk Usia 40 an yang Cocok 03 - Finansialku

[Baca Juga: Kenapa Perlu Asuransi Penyakit Kritis, Padahal Ada BPJS Kesehatan?]

 

Selanjutnya, Anda dapat memilih asuransi penyakit kritis yang memiliki periode tunggu tersingkat. Periode tunggu adalah periode di mana asuransi Anda belum dapat berlaku.

Setelah periode tunggu selesai, barulah asuransi mulai berlaku dan dapat diklaim.

Anda pun harus memilih produk asuransi penyakit kritis yang tata cara klaimnya sederhana. Tata cara klaim ini harus diinformasikan ke anggota keluarga agar ketika musibah terjadi, anggota keluarga dapat melakukan klaim dengan cepat.

 

#4 Bandingkan Beberapa Asuransi

Tidak ada salahnya mencari informasi dari berbagai produk asuransi yang berbeda dan membandingkannya. Cara ini akan membantu Anda untuk menemukan produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Jangan segan untuk langsung menghubungi agen asuransi terkait untuk membuat janji temu agar penjelasan mengenai produk asuransi lebih mudah disampaikan.

Membeli asuransi tidak perlu terburu-buru. Triknya adalah memilih asuransi yang paling sesuai dengan kondisi, kemampuan dan kebutuhan Anda.

 

#5 Membaca Polis dengan Teliti

Salah satu hal yang sangat sering terjadi pada kasus penolakan klaim asuransi adalah kesalahpahaman di pihak tertanggung. Hal ini terjadi karena pemilik polis tidak membaca polis dengan teliti.

Padahal di awal perjanjian asuransi, tertanggung akan mendapatkan free look period. Ini berarti periode di mana Anda dapat membatalkan polis tanpa memotong biaya apapun.

5+ Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Untuk Usia 40 an yang Cocok 04 - Finansialku

[Baca Juga: Pentingnya Asuransi Penyakit Kritis Untuk Entrepreneur]

 

Pembatalan polis harus Anda lakukan apabila terdapat keterangan atau informasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi Anda atau salah. Jangan lupa untuk mencari informasi sebanyaknya melalui agen asuransi yang membantu Anda.

Bahkan sebelum melakukan perjanjian, konsumen akan diberikan dummy polis atau contoh polis yang berisi informasi mengenai produk, manfaat, aturan polis dan pengecualian serta tata cara klaim.

 

Setelah membaca artikel ini, semoga Anda lebih mengetahui cara untuk memilih produk asuransi penyakit kritis dengan tepat. Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan komentar Anda di kolom bawah ini.

 

GRATISSS, Yuk Download Sekarang!

ASURANSI KESEHATAN Bisa Menyelamatkan Hidup

Mockup Ebook Studi Kasus Asuransi Kesehatan

 

Sumber Referensi:

  • Admin. Jurus Mudah Mencari Asuransi yang Tepat untuk Orang Tua. Allianz.co.id – https://bit.ly/3kcf0ch
  • Dion. 1 Oktober 2019. 5 Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Saat Berusia 40an. Avrist.com – https://bit.ly/31jnNAP

 

Sumber Gambar:

  • Asuransi 1 – https://bit.ly/2DD0J8f
  • Asuransi 2 – https://bit.ly/2CbUo2V
  • Asuransi 3 – https://bit.ly/2PFWnzm
  • Asuransi 4 – https://bit.ly/2DKMTQP