Bank Negara Indonesia (BNI), bakal tutup total 96 outlet yang tersebar di Indonesia. Kenapa?

Mari ketahui informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini.

 

Bank Negara Indonesia (BNI) Bakal Tutup Total 96 Outlet yang Tersebar di Indonesia

Tahun ini, akan ada 96 kantor cabang BNI (Bank Negara Indonesia) yang direncanakan akan direlokasi atau ditutup.

Hal ini tentu dilakukan bukan tanpa alasan. Ronny Venir mengatakan kalau alasan di balik penutupan masal ini adalah karena peralihan transaksi yang hampir semuanya berbasis digital.

Sehingga, tidak ada lagi nasabah yang melakukan transaksi maupun administrasi secara luring dan mendatangi kantor langsung.

 

“Sudah bisa dilakukan atau di-serve dengan jaringan digital, kita tahun ini akan menutup sekitar 96 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Tinggal sedikit orang yang bertransaksi ke teller, tapi masih ada. Ini kenapa? Mungkin masih gagap teknologi, jadi mungkin masih ke cabang.” Katanya, di hadapan awak media, dikutip laman money.koompas.com, Kamis (06/05).

 Dikatakan oleh Ronny, hampir 80 persen nasabah melakukan transaksi secara digital melalui infrastruktur yang sudah disiapkan perseroan.

Bahkan penurunan transaksi di teller outlet hanya tersisa 40 persen saja. Dulu, teller bisa melayani 150-200 transaksi per harinya.

Bank Negara Indonesia (BNI) Bakal Tutup Total 96 Outlet 02 - Finansialku

[Baca Juga: Analisa Saham BBNI: Prospek Emiten Perbankan BNI]

 

Bagian Customer service juga merasakan hal yang sama. Nasabah diketahui lebih suka mengadu lewat BNI SONIC (Self Service Opening Account) dalam bertransaksi.

“Dengan berkurangnya transaksi ini, kita mengurangi jumlah teller yang sudah dialihkan ke mesin. Ini kita terus lakukan, shifting ke layanan digital ini pikir dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.” Lanjut Ronny, dikutip dari laman yang sama.

Meski begitu, BNI tetap menyiapkan outlet untuk melayani nasabah secara langsung.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI, YB Hariantono mengatakan saat ini BNI beroperasi dengan dua mode, yaitu digital dan non-digital.

“Jadi kita masih punya layanan fisik cabang segala macam yang lagi berjalan. Khusus untuk layanan digital, kita melihat segmen masing-masing. Untuk segmen konsumer, kita adalah layanan untuk mobile banking kita. Kita punya channel yang banyak, kita masih punya channel ATM, internet banking, EDC, agent bank kita, tapi untuk kostumer yang self service-nya, kita akan fokusnya di mobile banking.” Tuturnya, dikutip laman finance.detik.com, Sabtu (06/05).

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai perkembangan ekonomi digital yang makin masif di Indonesia ini? Menurut Finansialku, apa yang membuatnya berkembang semakin cepat dan masif? Yuk, diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan tentang ini bersama teman atau keluarga dengan membagikan berita dari Finansialku ini lewat pilihan platform media sosial yang tersedia di samping. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 08 Mei 2021. BNi Mau Tutup 96 Kantor Cabang Tahun Ini, Kenapa?. Finance.detik.com – https://bit.ly/3xZPSMQ
  • Muhammad Choirul Anwar. 08 Mei 2021. BNi Tutup 96 Outlet karena Orang Makin Jarang ke Bank, Ini Buktinya. Money.kompas.com – https://bit.ly/3xWc7TW

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3bcCdbD
  • https://bit.ly/3hcseH3