Apakah Anda pernah terpikir kerja di luar negeri karena Gaji Besar? Kali ini Finansialku akan membahas cara pikir yang benar, saat Anda mempertimbangkan kerja di luar negeri.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Beneran ni, Mau Kerja di Luar Negeri?

Berbicara mengenai bekerja, sebenarnya banyak sekali alasan mengapa orang bekerja. Sebagian besar orang, mengatakan bekerja untuk menghasilkan uang. Apakah Anda juga setuju dengan hal tersebut?

 

Beneran, Mau Kerja di Luar Negeri karena Gaji Besar - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Jawab Quiz: Sudah Benarkah Cara Anda Mengelola Keuangan?]

 

Walaupun mayoritas orang menyetujui ide “bekerja untuk menghasilkan uang”, ternyata ide tersebut belum tentu 100% benar. Ada juga sekelompok orang lainnya yang memiliki cara pandang yang berbeda mengenai  bekerja. Dalam artikel kali ini Finansialku akan membahas cara pandang kebanyakan orang, yaitu bekerja untuk menghasilkan uang.

Jika Anda setuju dengan ide bekerja untuk menghasilkan uang, tentunya Anda pernah berpikir donk: seseorang kerja di luar negeri (misal Singapura) kok penghasilannya lebih besar ya. Misal sama-sama asisten rumah tangga, ternyata penghasilan asisten rumah tangga di Singapura, Malaysia lebih besar dibanding asisten rumah tangga di Indonesia.

 

[Baca Juga: Karyawan Butuh Perencanaan Keuangan]

 

Bagaimana dengan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus, seperti arsitek, insinyur bangunan, website developer, design graphic dan lain sebagainya. Diharapkan tenaga kerja dengan keahlian khusus tersebut, juga mampu mendapatkan penghasilan lebih besar. Oleh sebab itu banyak orang yang kepincut atau ingin bekerja di luar negeri, karena pendapatannya lebih besar. Apakah Anda juga setuju?

 

Kesalahan Besar: Kerja di Luar Negeri karena Pendapatan Lebih Besar

Jika Anda ingin bekerja di luar negeri dengan alasan pendapatan lebih besar, Anda perlu memikirkan kembali. Sebenarnya bukan perbandingan yang sesuai, pendapatan di luar negeri dan di Indonesia. Alasannya sederhana, karena kondisi ekonominya berbeda, biaya hidup sehari-hari juga berbeda.

Bagaimana cara membandingkan yang lebih benar? Anda perlu membandingkan berapa jumlah uang yang dapat Anda tabung, jika Anda bekerja di luar negeri dan Anda bekerja di Indonesia. Jumlah yang ditabung adalah pendapatan dikurangi dengan pengeluaran. Jadi yang dijadikan patokan adalah jumlah uang yang dapat ditabung, bukan pendapatan.

Coba aja bandingkan antara Pak Ali dan Pak Banu, keduanya adalah arsitek:

Pak Ali adalah seorang arsitek Indonesia yang bekerja di perusahaan swasta di Singapura. Setiap bulan Pak Ali mendapatkan penghasilan $S 8.000 (kurang lebih Rp 80.000.000). Biaya hidup Pak Ali di Singapura $S 7.500 (kurang lebih Rp 75.000.000). Jadi uang yang dapat ditabung pak Ali adalah $S 500 (kurang lebih Rp 5.000.000).

Pak Banu adalah seorang arsitek Indonesia yang bekerja di perusahaan swasta di Indonesia. Setiap bulan Pak Banu mendaptkan penghasilan Rp 15.000.000. Biaya hidup pak Banu di Indonesia adalah Rp 8.000.000. Jadi uang yang dapat ditabung pak Banu adalah Rp 7.000.000.

 

Kalau Anda hanya membandingkan pendapatan, mungkin Anda memilih Pak Ali. Jika Anda teliti lebih lanjut, ternyata lebih sejahtera Pak Banu. Sebelum Anda memutuskan kerja di luar negeri, Anda perlu pertimbangkan lebih matang.

 

Apakah Anda masih ingin kerja di luar negeri?

 

Sumber Gambar:

  • expatriate in Singapore – http://goo.gl/dtCnaC

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku