Ada baiknya sebelum memulai suatu bisnis, kita membuat dulu rencana awal yang kita kenal sebagai model bisnis. Model bisnis  menggambarkan siapa konsumen kita, bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari bisnis dan pengeluaran-pengeluaran yang mungkin.

Yuk simak pembahasannya dalam artikel Finansialku berikut ini! 

hemat-biaya-bangun-rumah-gunakan-jasa-arsitek-gratis-2-finansialk

 

Bagi yang sudah memiliki usaha sendiri, misal jualan online, produksi keripik, tempat makan tentunya sudah memiliki pengalaman, mengetahui suka dukanya, misal kenapa kok bisnis saya ga maju? Apakah ada yang salah dengan cara menjalankan bisnis saya? Bisnis saya kok segini-segini aja? Gimana cara meningkatkan pendapatan bisnis saya? Denger-denger ada kompetitor baru, kira-kira bagaimana strategi bisnis saya yang akan datang? Bagaimana bentuk bisnis saya ke depan?

Para pembaca, berikut ini ada ulasan mengenai salah satu bisnis model, dari pakarnya Pak Muhamad Arsyad.

Pertanyaan diatas agak sulit kita jawab karena kita tidak mempunyai alat untuk memotret usaha kita. Untuk mengevaluasi sebuah bisnis, kita perlu melihat dari sudut pandang yang jelas dan utuh mengenai model bisnis kita. Business Model Canvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani.

Tool ini kita bisa melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Maka dari itu kita dapat melihat gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar bisnis kita.  Mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Business_Model_Canvas

 

Model Bisnis Canvas

Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework yang sederhana dan mudah dimengerti untuk menggambarkan bisnis kita, yaitu Business Model Canvas. Pada business model canvas ini ada sembilan kotak yang merepresentasikan elemen-emen kunci yang secara umum akan ada pada semua model bisnis. Kesembilan hal tersebut adalah:

bmcanvas-basic-model3

  1. Customer segments
  2. Value proposition
  3. Channel
  4. Customer relationship
  5. Revenue stream
  6. Key resource
  7. Key activities
  8. Key partners
  9. Cost

 

Pembahasannya masing-masing:

Customer Segment

begini-cara-klaim-asuransi-kebakaran-rumah-yang-perlu-anda-tahu-2-finansialku

[Baca juga : Bagaimana Cara Beli Rumah Berstatus Jaminan Utang dengan Aman ?]

 

Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan adalah, kita harus benar-benar dapat mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti:

  1. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau kalo mau lebih spesifik lagi di segmentasi berdasrkan pendapatan atau uang jajan bulanan target konsumen kita).
  2. Umur.
  3. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan tertentu atau komunitas ibu-ibu pengajian dan lain-lain).
  4. Perilaku khusus dari target konsumen kita (misalnya reaksinya terhadap harga barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang2 mahal, ada juga yang benar-benar sensitif terhadap harga pengen yang murah dan lain-lain).

Yang penting adalah kita benar-benar dapat membagi (segmentasi) target customer kita, karena dengan membagi kita lebih bisa mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dan sifat-sifat target konsumen kita. Inilah yang harus kita tangkap dari calon konsumen kita.

 

Value Proposition 

begini-cara-klaim-asuransi-kebakaran-rumah-yang-perlu-anda-tahu-1-finansialku

[Baca juga : Bagaimana memulai dan membesarkan bisnis rumahan?]

 

Value proposition atau mudahnya produk, adalah hal yang kita tawarkan ke target konsumen kita. Misalnya kita jualan bahan makanan organik ke komunitas vegetarian, jualan kreasi dari batik untuk anak muda, jualan aplikasi untuk android misalnya, atau kita menawarkan jasa pelatihan bisnis ke mahasiswa dan UKM, atau arsitek yang jualan jasa desain ke pelanggan yang mau renovasi rumahnya dan lain-lain .

Kenapa value proposition menjadi istilah yang cocok? Agar kita tidak terjebak dengan istilah produk yang selalu identik dengan barang, sementara value proposition kan tidak selalu tentang barang, dia sifatnya lebih luas seperti jasa arsitek atau jasa konsultasi dan pelatihan bisnis, atau jasa fotografi, bahkan gabungan produk dan jasa seperti kalo pasang kawat gigi dan lain-lain.

Oke, sekarang bentuk bisnis kita sudah sedikit terlihat, kita sudah punya apa yang konsumen kita butuhkan dan kita sudah tahu apa yang kita akan tawarkan kepada target konsumen kita.

 

Pada artikel ini menjelaskan terkait dua elemen kunci yaitu customer segment dan value proposition. Pembahasan terkait elemen-elemen yang lain ada pada artikel selanjutnya.

aat

Email: arsyad_drums@yahoo.com
SMS: 0813 2000 1928
Facebook: www.facebook.com/muhamad.arsyad
Twitter: @mang_aat