Sebagai mahasiswa, kamu sering kesulitan mengatur keuangan bulanan?

Transferan uang bulanan masih lama, uang kegiatan kampus nggak sengaja sudah terpakai, belum lagi biaya bulanan sampai tanggal transferan berikutnya, aduh pusinngggg…!! 

Apakah Sobat Finansialku sering mengalami kesulitan demikian? Yuk perbaiki cara mengatur keuangan kamu, teman-teman mahasiswa!

 

Perencanaan Keuangan untuk Mahasiswa, Memang Perlu?

Bebas dan Mandiri

Mahasiswa, identik dengan kebebasan dan tuntutan untuk bersikap lebih mandiri dengan statusnya yang bukan lagi sebagai pelajar SMA. Namun sebagai penghuni tingkatan teratas dalam jenjang pendidikan, mahasiswa sering kali mengalami kegalauan dan krisis identitas. 

Pasalnya, mahasiswa sudah dianggap cukup umur dan memiliki kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas yang semasa duduk di bangku SMA, umumnya tidak dapat dilakukan tanpa izin orang tua. Misalnya saja mengatur jadwal kuliah sendiri, memiliki kendaraan, tinggal merantau, dan sebagainya.

Namun di sisi lain, mahasiswa pun kerap kali dianak-bawangkan karena dianggap belum berpenghasilan. Oleh karenanya, tak sedikit pula orang tua yang sengaja mengirim anak remajanya ke luar kota bahkan ke luar negeri untuk mengenyam pendidikan perguruan tinggi guna melatih dan menguji kemandirian sang anak. 

 

Sebenarnya Apa Sih Kemandirian Itu?

Dilansir dari Kompas (2/3/2020) Steinberg, seorang profesor psikologi Amerika yang berspesialisasi dalam perkembangan psikologi anak dan remaja, menyatakan dalam bukunya Adolescence (2002) bahwa kemandirian adalah kemampuan remaja dalam berpikir, merasakan, dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai.

Sementara menurut KBBI, mandiri memiliki arti dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung orang lain.

Secara finansial, memang mahasiswa belum sepenuhnya mandiri karena umumnya masih didukung dan dibiayai oleh orang tua. Tapi kemandirian pun tidak dapat dicapai dalam semalam. Oleh karenanya, justru di jenjang perguruan tinggi ini, selain mengasah bidang akademik, teman-teman mahasiswa dapat melatih kemandirian finansial teman-teman.

[Baca juga: Mengenal Apa Itu Growth Mindset?]

Tanpa menunggu berpenghasilan, Sobat Finansialku dapat mulai belajar keuangan dari nol, dimulai dari mengelola uang saku bulanan untuk mencukupi kebutuhan bulanan seperti sewa kos, uang transport, uang kegiatan kuliah, serta untuk kebutuhan bersosialisasi alias nongkrong-nongkrong

Kalau sedikit-sedikit minta tambahan uang saku ke orang tua, tentunya kemandirian teman-teman mahasiswa juga akan dipertanyakan sebab semakin tipis perbedaannya dengan semasa masih berseragam kan!

 

Tahap Awal Dalam Mengelola Keuangan

Meskipun seringkali terlupakan, money management skill atau keterampilan mengelola uang adalah salah satu soft skill yang dapat mempengaruhi hidup loh, Sobat Finansialku! 

Sebab, setinggi apapun penghasilan teman-teman kelak, jika tidak diimbangi dengan financial habit dan kemampuan mengelola keuangan yang baik jangankan financial freedom, risiko kebangkrutan pun dapat terjadi loh! 

Oleh karena itu, sedari dini Sobat Finansialku sebaiknya mulai belajar mengenai keuangan dan melatih diri untuk mengelola uang supaya nanti saat sudah berpenghasilan tetap kamu sudah lebih mahir dalam mengelola hasil jerih payahmu.

 

Cara Atur Keuangan Versi Mahasiswa, Simpel Dilakukan!

Walaupun money management skill sepenting itu, sayangnya literasi keuangan tidak masuk ke dalam kurikulum pendidikan. Alhasil, mungkin Sobat Finansialku akan bingung harus mulai dari mana. 

Jangan bingung! Berikut cara praktis mengelola keuangan untuk pemula (cocok sekali bagi mahasiswa). 

Misi kamu yang pertama adalah supaya kamu nggak seret lagi di tanggal tua.

 

Buat Anggaran Bulanan

Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah membuat anggaran atau rencana uang bulananmu akan digunakan untuk apa saja. Biasakan untuk memiliki budget/anggaran bulanan supaya Sobat Finansialku dapat memetakan kemana saja larinya uang bulanan kamu. 

Bagaimana cara membuat anggaran?

Sobat Finansialku, mulailah dari pos kewajiban-kewajiban bulanan yang nominalnya tetap misalnya uang sewa kos, uang kegiatan kuliah, dan sebagainya. Lalu anggarkan juga target menabung rutin. 

[Baca Juga: 5 Manfaat Membuat Anggaran Keuangan Pribadi]

Menabung sebaiknya dijadikan prioritas, bukan disisihkan jika ada lebih di akhir bulan. Jika ada cicilan/utang, pembayarannya juga sebaiknya diprioritaskan di dalam anggaran ya. 

Baru sisanya adalah komponen biaya bulanan yang sifatnya bisa disesuaikan dengan kondisi bulanan, misalnya pos uang makan, pos uang transport, dan jatah nongkrong-nongkrong.

Saat membuat budget, jangan lupa juga perkirakan kebutuhan yang sifatnya tidak rutin tapi bisa bikin kebobolan kalau tidak direncanakan, misalnya kado ultah pacar/orang tua, rencana ganti laptop, uang penelitian, dan lain-lain. 

Biar praktis, Sobat Finansialku juga bisa memanfaatkan fitur Anggaran di aplikasi Finansialku loh. Di fitur Anggaran ini, teman-teman dapat menyimpan anggaran baru, sekaligus melihat kembali anggaran di bulan sebelumnya.

Form Anggaran di Aplikasi Finansialku

Fitur Anggaran di Aplikasi Finansialku

 

Track Atau Catat Pengeluaran

Setelah membuat anggaran, jangan lupa track realisasinya. Catat pengeluaranmu, semakin rinci semakin akurat pencatatan keuanganmu.

Tujuannya adalah untuk memahami spending habit kamu. Ibarat ember, kita ingin tahu nih kamu cenderung bocornya di mana saja sih. 

Dengan tahu kebiasaan kita sendiri, kita pun bisa lebih hati-hati dalam membuat budget untuk bulan-bulan berikutnya, supaya lebih realistis dan juga lebih tahu harus mengontrol diri dimana.

Nah, buat teman-teman yang sering malas mencatat pengeluaran karena malas ngumpulin bon/struk pembayaran, Sobat Finansialku bisa menggunakan fitur Catatan Keuangan di aplikasi Finansialku. 

Mencatat pengeluaran pun semudah update status atau scrolling Instagram, bisa dilakukan kapan saja, di mana saja setelah bertransaksi. Nggak ada alasan malas lagi, kan!

 

Evaluasi

Langkah berikutnya, evaluasi, adalah langkah yang paling penting tapi sering dilupakan orang-orang. Padahal, catatan pengeluaran dan anggaran hanya menjadi catatan semata jika tidak dievaluasi

Gimana evaluasinya? 

Sobat Finansialku dapat membandingkan anggaran bulanan dengan realisasi pada catatan pengeluaran. Apakah kita masih on track sesuai budget atau sudah hampir over budget? Nah, dengan mengevaluasi seperti itu kita bisa mengatur rem pengeluaran supaya tetap on budget dan nggak coba-coba ambil tabungan dari bulan-bulan sebelumnya.

Kalau pos uang makan dan uang transport sudah hampir terealisasi semua, padahal masih tengah bulan, berarti waktunya teman-teman menginjak rem pengeluaran sebelum betul-betul mengencangkan ikat pinggang ya. Jadi sebelum panik kehabisan uang bulanan, teman-teman dapat memperkirakan timing menginjak rem pengeluaran.

[Baca juga: Ini Saatnya Evaluasi Rencana Keuangan Anda, Yuk Cari Tahu!]

Jika sudah semakin mahir dalam mengelola pengeluaran, bahkan teman-teman mungkin sudah tidak perlu menginjak rem lagi…

Dengan mengevaluasi catatan pengeluaran dan anggaran, teman-teman juga dapat menilai seberapa akurat perencanaan anggaran teman-teman dan menimbang-nimbang kembali pengeluaran yang dinilai berlebihan/kurang perlu untuk diterapkan di anggaran pada bulan berikutnya.

Sobat Finansialku, evaluasi sebaiknya dilakukan secara rutin. Bisa seminggu sekali, 2 minggu sekali, atau sebulan sekali menyesuaikan dengan kondisi teman-teman. Yang penting rutin!

Semoga dengan menerapkan tips ini selama beberapa bulan, cashflow/arus kas keuangan bulanan teman-teman aman tanpa seret-seret di tanggal tua.

 

Rencanakan Keuangan

Next, waktunya Sobat Finansialku merencanakan keuangan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.

Mungkin banyak Sobat Finansialku yang belum terpikir akan persiapan dana menikah, berkeluarga, membeli rumah/properti, atau bahkan dana pensiun. Wajar jika demikian! 

Nah, sebelum ke persiapan tujuan-tujuan keuangan tersebut, Sobat Finansialku dapat memulai dari persiapan dana darurat. Sebab, dana darurat wajib dimiliki oleh semua orang, single maupun menikah. 

[Baca juga: Contoh Merencanakan Keuangan dan Memantau Perkembangannya]

Dana darurat adalah cadangan kas yang khusus dipisahkan di rekening untuk kondisi-kondisi darurat/mendadak yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Tujuan utama memiliki dana darurat adalah sebagai safety net jika terjadi hal tidak diinginkan yang mengganggu pemasukan bulanan. 

Sesuai dengan konsep kemandirian, dimana seseorang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain, dengan memiliki dana darurat Sobat Finansialku dapat mandiri mengatasi sendiri jika terjadi hal-hal darurat. Misalnya, saat laptop untuk nugas rusak, nggak perlu nunggu-nunggu transferan bulanan kan

Besaran dana darurat yang dianjurkan sebesar 6x biaya pengeluaran bulanan kalau kamu single, 9x biaya bulanan kalau teman-teman sudah menikah, dan 12x kalau kamu sudah memiliki anak/tanggungan. 

Jelas, untuk kamu sebagai mahasiswa, kamu perlu pisahkan 6x biaya pengeluaran bulanan. Hitungannya, pengeluaran bulanan kamu Rp 2.000.000, maka kamu perlu memiliki dana darurat Rp 12.000.000 (6 x Rp 2.000.000).

 

Tabung dan Investasi

Menabung memang kebiasaan yang baik, namun dengan adanya inflasi, mengandalkan tabungan di rekening simpanan saja tidaklah cukup loh, Sobat Finansialku.

Jika tabungan dana darurat teman-teman sudah memadai, kamu bisa langsung mempersiapkan tujuan keuangan lainnya, seperti dana menikah, merintis bisnis, membeli mobil/properti, dll melalui produk investasi. 

Jadi, alih-alih menabung di rekening simpanan, teman-teman dapat mulai menabung di produk investasi. 

[Baca juga: Miliki Pola Pikir Tentang Tips Menabung Yang Benar]

Sambil menabung untuk persiapan dana darurat, tidak ada salahnya teman-teman mulai berinvestasi ke diri sendiri dengan banyak-banyak belajar mengenai manajemen keuangan maupun investasi. 

Kenali dulu produk-produk investasinya, mulai dari deposito bank, peer-to-peer lending, emas, reksa dana, dan saham. Dengan mengenali ragam pilihan yang tersedia, teman-teman dapat memilih dengan lebih bijak produk investasi yang sesuai dengan tujuan dan kondisi Sobat Finansialku.

Untuk belajar mengenai investasi dari nol, teman-teman juga dapat mendengarkan audiobook dan podcast Finansialku atau membaca e-book Finansialku.

Gak perlu khawatir, belajar investasi reksa dana untuk pemula sudah kami rangkum dalam audiobook gratis, Yuk dengarkan sekarang juga 😊

banner -mudah cara memilih reksa dana yang tepat

 

Nah, gimana? Kamu sudah paham kan cara merencanakan keuangan bagi mahasiswa dengan mudah? Kamu bisa lakukan beberapa saran saya yang sudah saya jelaskan tadi.

Semoga kamu bisa semakin aware pentingnya mengatur keuangan untuk masa depan kamu sendiri yaa.

 

Jika Anda memiliki masalah dalam mengatur keuangan, Anda bisa berkonsultasi juga dengan Perencana Keuangan Finansialku yang telah memiliki sertifikat. Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.

Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

 

Terima kasih sudah membaca pemaparan saya ini hingga akhir. Jika kamu merasakan artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk membagikan ke teman seperjuangan kamu juga ya…

 

Editor: Nurdevi Noviana

Sumber Referensi: 

  • Admin. 2 Maret 2020. Pengertian Kemandirian, Tahap Perkembangannya dan Perkembangannya. Kompas.com – https://bit.ly/3yoqK1T

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/2UiKZiE