Istilah bandar saham sering kita dengar dalam dunia pasar modal. Benarkah mereka dapat mengendalikan pergerakan harga saham? Bagaimana cara mendeteksi pergerakannya dengan analisis bandarmologi?

Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Bandar saham memiliki sejumlah fungsi utama salah satunya menjaga likuiditas sebuah saham.
  • Terdapat beberapa syarat menjadi bandar saham yakni menguasai supply saham yang bersangkutan.

 

Apa dan Siapakah Bandar Saham?

Bagi Anda yang aktif di dunia investasi dan trading saham, pastinya tidak asing dengan istilah bandar saham. Sebetulnya siapa itu bandar saham?

Sosok misterius yang sering kita sebut “bandar” ini dipercaya menguasai seluruh perdagangan di pasar saham. Banyak yang percaya sosok ini mampu menggerakkan harga saham karena memiliki dana yang sangat besar.

Sosok ini pun juga sering kita dengar dengan berbagai julukan seperti: Big player, Fund Manager, Market Maker, dan lain-lain.

Sebetulnya apa arti kata “bandar” itu sendiri? Inilah artinya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

ban.dar3

1. Pemain yang menjadi lawan pemain-pemain lain sekaligus (dalam permainan dadu, rolet, dan sebagainya)

2. Orang yang menyelenggarakan perjudian; bandar judi

3. Orang yang mengendalikan suatu aksi (gerakan) dengan sembunyi-sembunyi

4. Orang yang membiayai suatu gerakan yang kurang baik

5. Orang yang bermodal dalam perdagangan dan sebagainya; tengkulak

 

Apakah Bandar Saham Benar Ada?

Dari pengertian KBBI di atas, bandar dapat kita kaitkan dengan aktivitas perjudian, gerakan sembunyi-sembunyi, gerakan mencurigakan, dan tengkulak yang memonopoli sebuah obyek perdagangan tertentu.

 

Apakah Saham Juga Ada Tengkulaknya?

Beberapa pelaku pasar modal sangat mempercayai keberadaan “bandar” dalam aktivitas transaksi perdagangannya. Namun sebagian lainnya bahkan percaya hal yang sebaliknya.

Beberapa pelaku pasar modal lainnya malah menganggap bahwa tidak ada yang namanya “bandar”.

Sebagian kecil lainnya malah berpikir, bandar hanya ada di saham-saham gorengan tertentu, tidak termasuk di saham blue chip yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar.

Hal ini karena untuk menggerakkan saham-saham blue chip butuh dana yang jauh lebih besar.

Dari hal ini, dapat kita pisahkan ada 3 kubu yang memiliki pandangan berbeda mengenai keberadaan bandar saham:

  • Mereka yang mempercayai adanya bandar di semua saham.
  • Mereka yang mempercayai bandar hanya ada di saham gorengan.
  • Mereka yang tidak mempercayai keberadaan bandar sama sekali.

[Baca Juga: 10 Cara Belajar Investasi Saham Untuk Pemula dan Keuntungannya]

 

Jadi Pandangan Mana yang Benar?

Bandar sendiri, dalam perdagangan saham juga sering kita kaitkan dengan istilah ”Market Maker” dalam bahasa Inggris.

Istilah market maker pun juga dapat kita temui di berbagai perdagangan saham di luar negeri. Definisi Market Maker pun adalah:

A dealer in securities or other assets who undertakes to buy or sell at specified prices at all times.

 

Yang artinya:

Penyalur atau perantara pedagang efek atau aset lain yang melakukan pembelian atau penjualan dengan harga tertentu setiap waktunya.

 

Bila kita mengetikkan kata market maker di dalam mesin pencarian Google, dapat kita temukan hasil pencarian sebagai berikut:

bandar-saham_market-maker

 

Di luar negeri pun, bahkan ada lisensi dan pendaftaran untuk menjadi seorang market maker. Hal ini menunjukkan bahwa market maker, atau bandar, memang benar-benar ada dan terorganisir dalam dunia pasar modal.

 

Jika Bandar Memang Ada, Apa Fungsinya?

Dalam berbagai pasar modal di seluruh dunia, tak dapat kita pungkiri bahwa butuh adanya bandar saham. Bahkan di luar negeri, ada profesi yang kerap kita sebut sebagai market maker.

Apa fungsinya? Mengapa butuh adanya bandar saham?

Profesi market maker, bagaimanapun juga bukanlah sebuah pekerjaan yang ilegal. Negara dan pasar modal pun membutuhkannya untuk melaksanakan 3 fungsi utama:

 

#1 Menjaga Likuiditas Sebuah Saham

Beberapa emiten, atau pemegang sahamnya memiliki kepentingan atau keinginan untuk menjaga nilai sahamnya di harga tertentu.

Mereka berkepentingan untuk menjaga nilai sebuah saham agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Di sinilah bandar kita perlukan untuk menjaga harga sahamnya.

 

#2 Mengakumulasi Sebuah Saham

Bandar juga dapat berfungsi untuk mengumpulkan dan mengakumulasi sebuah saham.

Contohnya bila sebuah perusahaan tertentu berencana melakukan buyback, maka mereka akan menghubungi bandar untuk menyusun strategi pembelian kembali sahamnya.

 

#3 Mendistribusi Sebuah Saham

Bandar pun bisa saja memiliki sebuah tujuan untuk menjual harga sebuah saham pada harga tertentu melalui pasar, dengan tujuan profit taking dari saham yang bersangkutan.

Fungsi-fungsi tersebut pun sebetulnya masih berlaku hingga sekarang. Terutama pada saham blue chip tentunya banyak pihak yang berkepentingan, karena pada saham-saham inilah para fund manager besar menempatkan portofolionya.

Setelah mengetahui beberapa fungsi bandar saham, Sobat Finansialku bisa menggali referensi lebih lengkap seputar investasi saham dengan membaca ebook gratis berikut ini Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham

 

Analisis Bandarmologi: Mengenali Pergerakan Bandar Saham

Sekarang kita telah mengetahui adanya keberadaan bandar saham di dunia pasar modal. Namun dengan mengetahui adanya bandar, hal ini menuntun kita untuk bertanya satu hal lagi:

Bagaimana cara memprediksi pergerakan bandar? Apa betul mereka dapat menggerakkan harga saham?

 

Dasar Pemikiran Analisis Bandarmologi

Sobat Finansialku, bila Anda telah menjadi pelaku investasi di pasar modal, pernahkah Anda bertanya, siapa yang menggerakkan harga saham di pasar?

Tentunya secara teori, harga terbentuk dari aktivitas tawar-menawar yang ada di pasar. Hal ini sudah jelas dalam hukum permintaan dan penawaran (supply and demand), bahwa harga dapat bergerak naik atau turun sesuai keinginan pasar.

Teori tersebut sudah kita pelajari di berbagai buku pelajaran ekonomi di setiap sekolah, namun teori tersebut pun dibangun dari asumsi bahwa pasar modal adalah pasar yang efisien.

Teori pasar yang efisien sendiri dikemukakan oleh Prof. Eugene Fama, yaitu harga saham akan bergerak bila ada informasi baru tentang sebuah perusahaan.

Informasi tentang suatu saham pun datang secara acak, maka harga saham pun akan bergerak secara acak.

[Baca Juga: Bagaimana Cara Bandar Kendalikan Gerak Harga Saham?]

 

Benarkah Pasar Bergerak Secara Efisien?

Salah satu poin penting yang mendasari analisis bandarmologi, adalah kebalikannya. Analis bandarmologi justru berasumsi sebaliknya, yaitu bahwa pasar tidaklah efisien.

Pemain besar yang memegang porsi kepemilikan yang lebih tinggi, tentunya dapat memperoleh informasi lebih cepat daripada investor ritel yang memegang porsi kepemilikan yang kecil.

Dengan demikian, pemain besar, atau yang kita sebut bandar, dapat terlebih dahulu menganalisa harga wajar sebuah saham.

 

“Follow The Giant

Dasar pembuatan keputusan transaksi dalam analisis bandarmologi adalah “Follow The Giant”, yaitu mengikuti pergerakan pemain besar yang berkekuatan menggerakkan harga.

Analis bandarmologi percaya bahwa pergerakan harga saham digerakkan oleh big player, atau bandar saham. Para bandar saham inilah yang kita percaya memiliki informasi yang paling baik dan strategi yang terencana, serta kekuatan untuk menggerakkan harga.

Untuk mempermudah kita melakukan strategi ini, ada baiknya pula kita mempelajari prinsip-prinsip yang berlaku dalam analisa bandarmologi.

 

Prinsip Analisis Bandarmologi

Kita telah membahas mengenai dasar pemikiran analisis bandarmologi. Selanjutnya bagaimana kita dapat menerapkan teknik analisis ini?

Ada beberapa prinsip dalam analisis bandarmologi sebuah saham. Prinsip ini yang menjadi dasar asumsi mengapa kita perlu menganalisa sebuah saham dengan analisis bandarmologi.

Disclaimer: Analisis bandarmologi hanya berlaku bila saham yang bersangkutan memiliki ciri-ciri sesuai dalam prinsip-prinsip ini. Tidak semua saham dapat kita analisis secara bandarmologi.

 

#1 Pasar Modal Tidaklah Efisien

Prinsip pertama telah tertera di atas, yaitu bahwa adanya kesenjangan penerimaan informasi antara investor big player yang memiliki kepemilikan saham dalam jumlah besar dengan investor ritel.

Hal ini sebetulnya wajar, karena bila Anda berada dalam posisi pemegang saham yang besar, tentunya Anda ingin perusahaan memprioritaskan Anda dalam menyampaikan informasinya.

Anda pun akan marah bila info penting perusahaan justru Anda ketahui dari surat kabar.

 

#2 Ada 2 Kubu di Pasa Modal: Bandar dan Ritel

Prinsip kedua adalah adanya kubu bandar dan kubu ritel dalam perdagangan sebuah saham.

Siapa yang kita sebut bandar? Bandar saham yaitu investor yang mencari keuntungan di pasar modal dengan cara menggerakkan harga saham yang dia bandari.

Lalu siapakah ritel? Yaitu investor yang mencari keuntungan du pasar modal dengan cara menunggangi pergerakan harga, yang juga dapat kita sebut: menunggangi pergerakan bandar.

 

#3 Satu Pihak Bandar Melawan Ribuan Ritel

Satu pihak bandar, tidak berarti satu broker, juga tidak berarti satu orang. Dalam prinsip bandarmologi, satu bandar berarti satu pihak yang bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama.

Dalam hal ini, satu bandar bisa saja terdiri dari banyak sekuritas, banyak big player, banyak institusi keuangan, dan sebagainya, namun bergerak secara serentak demi sebuah tujuan yang sama.

Bandar sangat berbeda dengan ritel. Satu pihak bandar, walaupun terdiri banyak komponen, namun bergerak secara terorganisir dalam satu komando yang sama.

Kebalikannya, ribuan ritel bergerak secara individual, membuat pergerakan ritel terpecah karena ada ribuan tujuan di dalamnya.

Karena itulah ritel tidak mungkin bisa menggerakkan harga sebuah saham, karena tidak ada kesepakatan yang sama dari ribuan ritel tersebut.

Nah, apakah Sobat Finansialku sudah cukup memahami analisis bandarmologi ini? Untuk lebih meningkatkan pemahaman seputar investasi saham dan strategi berinvestasi yang tepat.

Yuk, diskusi lebih lanjut bersama Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji atau klik banner di bawah ini!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Syarat Menjadi Bandar Saham

Kita mengetahui, dalam sebuah saham, pemegang sahamnya bisa bervariasi. Pemegang saham sebuah perusahaan terbuka, selain investor ritel perorangan, bisa saja adalah sebuah institusi reksadana, asuransi, dana pensiun, bahkan institusi asing.

Namun dalam prinsip bandarmologi ini, bila pemain besar bersifat mencari keuntungan dengan menunggangi pergerakan harga, maka tetap saja kita sebut ritel, namun dengan dana yang besar.

Lalu apa yang membedakan big player biasa dengan bandar saham?

Berikut adalah syarat yang harus terpenuhi bila sebuah pihak ingin menjadi bandar sebuah saham:

 

#1 Menguasai Supply Saham yang Bersangkutan

Ini merupakan syarat terpenting bila sebuah pihak ingin membandari sebuah saham.

Untuk menguasai supply tersebut satu pihak bandar bisa saja mengajak koalisi beberapa big player dalam menggerakkan harganya sehingga tidak terjadi konflik bandar yang merugikan dan sia-sia.

Dengan memperhitungkan supply saham miliknya, maka bandar pun dapat membuat rencana yang matang untuk menggerakkan harga saham sesuai dengan keinginannya.

 

#2 Memiliki Sarana Mempromosikan Sahamnya

Pihak bandar, juga pada umumnya memiliki sarana untuk melempar isu tentang sebuah saham kepada masyarakat.

Media yang dia gunakan pun bisa bermacam-macam, mulai dari forum-forum, media resmi dan lain-lain.

 

#3 Memiliki Kapasitas untuk Menggerakan Harga Saham

Bandar tentunya harus memiliki kapasitas yang memadai untuk dapat menggerakkan saham miliknya.

Dalam hal ini termasuk memiliki tim di berbagai sekuritas. Satu pihak bandar yang sama bahkan mungkin bisa memiliki akun di lebih dari 10 sekuritas.

Untuk menambah wawasan Anda seputar saham, Finansialku punya tayangan YouTube seputar “Repo Saham”. Penasaran? Langsung tonton video berikut ini!

 

 

Apa yang Bisa Investor Saham Ritel Lakukan?

Dari berbagai hal yang telah kita bahas bersama di atas, semuanya menyebutkan tentang apa yang bisa bandar lakukan untuk menggerakkan pasar saham.

Di sinilah kita bertanya-tanya, bila perdagangan saham sudah dimonopoli oleh bandar, bisakah kita sebagai investor ritel mendapatkan keuntungan dari berinvestasi saham? Jawabannya: bisa!

Mungkin tidak sedikit dari Anda yang justru melihat bahaya dari adanya market maker di bursa saham. Namun bagi sebagian yang lain, hal ini justru malah menjadi peluang untuk mencari keuntungan.

 

Strategi Follow The Giant Caranya!

Seperti yang sudah tertera di atas, inilah cara paling logis yang dapat Anda lakukan dalam bertransaksi saham. Anda dapat melakukan strategi ini dengan analisis bandarmologi.

Analisis bandarmologi berbeda dengan analisis teknikal yang menitikberatkan pada grafik pergerakan harga saham.

Analisis bandarmologi adalah analisis yang menitikberatkan pada pelaku transaksi yang memperdagangkan saham yang bersangkutan dari waktu ke waktu.

Mengapa dalam praktik bandarmologi kita perlu follow the giant? Strategi ini pun berdasar pada asumsi yang telah tertera di atas, yaitu:

  • Big player memiliki informasi terbaik
  • Big player memiliki analisa mendalam
  • Big player memiliki strategi terbaik
  • Big player berkekuatan menggerakkan harga

 

Dengan mempelajari analisis bandarmologi, kita mencoba untuk mengikuti para big player yang memiliki modal yang jauh lebih besar dari kita.

Sehingga secara otomatis, kita asumsikan sebagai pihak yang memiliki informasi dan strategi yang lebih canggih dari kita.

[Baca Juga: Mau Tau Gimana Bandar Saham Menggerakkan Index?]

 

Ikan Hiu, Ikan Remora, dan Ikan Santapan Hiu

Anda sebagai investor ritel yang memiliki modal terbatas, di lautan pasar modal, tentunya seperti ikan kecil yang berenang di samudra luas. Hal ini berbeda bila Anda memiliki modal yang besar.

Bandar, yang jelas kita ketahui memiliki modal yang besar, adalah predator di lautan pasar modal.

Seperti ikan hiu yang siap menyantap ikan-ikan kecil demi mengenyangkan perutnya, bandar saham pun juga sama, siap memainkan pergerakan harga saham demi memperoleh keuntungan dari trader ritel yang terjebak olehnya.

Bila Anda mengetahui keberadaan bandar yang seperti ikan hiu tersebut, apakah Anda dapat melawannya?

Tentu saja tidak, karena keterbatasan modal Anda. Namun, tentu saja Anda dapat memanfaatkan keberadaannya!

Ikan Remora, adalah ikan kecil yang selalu berenang beriringan dengan ikan hiu dan memakan sisa makanan hasil buruan ikan hiu. Seperti ikan remora, investor ritel pun dapat memanfaatkan keberadaan bandar untuk mendapatkan keuntungan darinya.

Bandar hanya ingin mengambil keuntungan dari pasar, begitu pula Anda sebagai investor ritel. Bila Anda dapat menunggangi aksi bandar tanpa mengganggunya, maka Anda pun dapat mengambil keuntungan dari aksi bandar tersebut.

Jadi, manfaatkan peluang yang ada di depan mata dan pastikan Anda selalu update informasi serta kegiatan seputar saham. Yuk, isi form di bawah ini untuk dapatkan update-nya!

1 Step 1
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

 

Tidak Perlu Takut Terhadap Bandar Saham

Itulah dasar-dasar pemikiran dari analisis bandarmologi. Analisis ini memang tergolong unik dan berbeda dengan kedua analisis lainnya, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Anda sebagai trader, atau pun investor saham, dapat mempergunakan analisis ini untuk melengkapi pengetahuan Anda seputar dunia pasar modal.

Informasi mengenai keberadaan bandar saham ini tentunya bukan informasi yang dapat Anda temui di sembarang tempat.

Tentunya akan sangat berguna bila Anda membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda sesama investor di pasar modal. Selamat berinvestasi!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Setelah pembahasan di atas, tertarik kah Anda untuk berinvestasi di pasar modal? Bagaimana pendapat Anda mengenai analisis bandarmologi dan prinsip-prinsipnya?

Silakan tuliskan jawaban Anda di komentar berikut. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Argha Jonathan Karo Karo. 2011. Bandar, Siapa Mereka dan Apa yang Mereka Lakukan? https://goo.gl/qksxop
  • Argha Jonathan Karo Karo. 2014. Stock Market From Different Perspective. Bandung: Creative Trader
  • Wellson Lo. 2016. Bandarmologi. Jakarta: Stockbit
  • Ryan Filbert & j1d. 2014. Bandarmology: Membeli Saham Gaya Bandar Bursa. Jakarta: Gramedia