Dalam ilmu akuntansi dikenal sebuah istilah yang disebut deplesi.

Istilah ini sering digunakan untuk menyatakan penyusutan suatu aset atau harta tertentu.

Penasaran dengan definisi deplesi dan serba serbinya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini:

 

 

 

Nah, kembali ke topik pembahasan sebelumnya. Melalui artikel kali ini, Finansialku akan membahas tuntas mengenai salah satu metode penyusutan ini, yaitu deplesi. Berikut ulasannya:

 

Definisi Deplesi

Deplesi erat kaitannya dengan kegiatan penaksiran nilai perolehan dari setiap sumber alam (misalnya: bijih besi, hasil tambang, kayu hutan) yang menjadi persediaan.

Deplesi dapat dikatakan sebagai penurunan nilai pada aset perusahaan yang berupa sumber alam.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, deplesi merupakan sebuah perhitungan penyusutan atau penurunan nilai sebuah aktiva tetap.

Definisi-Aktiva-Adalah-2-Finansialku

[Baca Juga: Apakah Bisa Mengajukan KTA Tanpa Kartu Kredit? Jawabannya Bisa! Ini Syaratnya]

 

Deplesi sendiri berasal dari kata depletion (Bahasa Inggris), yang berarti penipisan atau pengurangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deplesi/dep·le·si/ /déplési/ n 1 Ek adalah kerugian akibat hilangnya atau berkurangnya nilai barang modal.

Lalu, apa tujuan deplesi dan bagaimana cara menghitung deplesi? Berikut pembahasannya:

 

Tujuan Perhitungan Deplesi

Adapun beberapa tujuan dari perhitungan deplesi adalah sebagai berikut:

  • Untuk mengetahui sisa stok sumber daya setelah dimanfaatkan atau akibat kerusakan.
  • Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya.
  • Sebagai bahan perencanaan pembangunan masa akan datang.
  • Mencegah dan mengurangi kelangkaan sumberdaya.

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menghitung deplesi adalah:

  • Harga perolehan aktiva. Jika sumber daya alam, harga perolehannya adalah pengeluaran dimulai sejak mendapatkan izin sampai sumber daya alam itu dapat diambil hasilnya. Jika pengeluaran itu terlalu kecil, maka dilakukan penilaian atas sumber daya alam tersebut.
  • Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi.
  • Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.
  • Deplesi dihitung dari tiap unit hasil sumber alam (barrel dan tonase). 

 

Simulasi Perhitungan Deplesi

Untuk melihat aplikasi deplesi dalam sebuah perhitungan, mari menyimak contoh kasus berikut ini:

Sebidang lahan (tanah) yang terdapat kandungan tambang dibeli seharga Rp20.000.000. Taksiran isinya sebesar 150.000 ton. Tanah tersebut setelah dieksploitasi nilainya ditaksir sebesar Rp2.000.000.

Deplesi per ton dihitung sebagai berikut:

Definisi Deplesi Adalah 1 Finansialku

 

 

 

Jika di tahun pertama, lahan tersebut bisa dieksploitasi sebanyak 40.000 ton, maka total deplesi pada tahun tersebut sebesar = 40.000 x Rp120.000 = Rp4.800.000.

Apabila perusahaan telah menaksir di muka biaya deplesi dan kenyataannya perhitungan taksiran berbeda degan kenyataannya, maka perlu diadakan revisi. Koreksi deplesi ini bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

  • Deplesi pada tahun lalu dan masa yang akan datang sudah dicatat dikoreksi. Pada saat adanya perubahan. Dihitung lagi deplesi per unit kemudian dilakukan koreksi.
  • Deplesi tahun lalu sudah dicatat tidak dikoreksi, tetapi deplesi tahun yang akan datang dilakukan dengan data yang terakhir. Deplesi pada tahun lalu tidak dikoreksi, tetapi deplesi untuk tahun berjalan dan tahun yang akan datang dilakukan revisi.

Contoh biaya pembangunan bertambah sebesar Rp1.800.000. Setelah dieksploitasi dalam tahun kedua sebanyak 30.000 ton, tambang ditaksir masih mengandung 90.000 ton. Perhitungan deplesi pada tahun kedua didapat sebagai berikut:

Harga perolehan pertama   Rp20.000.000
(-)  Nilai sisa Rp2.000.000  
Deplesi tahun pertama Rp4.800.000  
  Rp6.800.000 Rp6.800.000
    Rp13.200.000
(+) Biaya pembangunan tahun kedua   Rp1.800.000
 Jumlah yang akan dideplesi   Rp15.000.000

 

Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua

 
Hasil eksploitasi tahun kedua (ton) 30.000
Taksiran isi tambang pada akhir tahun kedua (ton) 90.000
Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua (ton) 120.000

 

Deplesi per ton dalam tahun kedua = Rp15.000.000 : Rp120.000 = Rp125

Deplesi tahun kedua = 30.000 ton x Rp125 = Rp3.750.000

 

Pada aktiva tetap milik perusahaan yang mengolah sumber daya alam, kegunaan aktiva terbatas sampai selesainya eksploitasi sumber alam. Maka depresiasi aktiva tetap dapat dihitung dengan taksiran hasil sumber alam.

 

3 Jenis Penyusutan: Depresiasi, Amortisasi, Dan Deplesi

Dalam ilmu akuntansi, dikenal adanya suatu penyusutan atau penurunan nilai sebuah aktiva yang memiliki umur lebih lama.

Misalnya saja saat Anda membeli sebuah mesin, maka akan ada penyusutan nilainya seiring waktu.

Nah, pertama-tama mari kita bahas aktiva atau aset tetap. Aset tetap merupakan aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak digunakan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Definisi-Aktiva-Adalah-1-Finansialku

[Baca Juga: Tahukah Anda, Apa Bedanya Pinjaman Uang dan Pembiayaan?]

 

Beberapa karakteristik dari aset tetap adalah sebagai berikut:

  • Dimiliki perusahaan untuk digunakan (bukan barang dagangan).
  • Dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang utama (bukan investasi jangka panjang).
  • Dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu siklus operasi perusahaan (bukan perlengkapan).
  • Memiliki nilai yang relatif tinggi.

 

Sedangkan klasifikasi dari aset tetap adalah pembagian dalam empat kelompok yakni sebagai berikut:

  • Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung perusahaan.
  • Perbaikan tanah, seperti jalan di seputar lokasi perusahaan yang dibangun perusahaan, tempat parkir, pagar, dan saluran air bawah tanah.
  • Gedung, seperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik, dan gudang.
  • Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan meubel.

 

Nah, dikenal 3 jenis penyusutan yaitu depresiasi, amortisasi, dan deplesi. Mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya apa persamaan dan perbedaan ketiganya?

Persamaan depresiasi, amortisasi, dan deplesi adalah ketiganya sama-sama merupakan perhitungan penurunan manfaat ekonomi atau suatu aktiva tetap. Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

 

#1 Penyusutan (Depreciation)

Merupakan sebuah metode penyusutan manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap berwujud (misalnya: tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan sebagainya) sepanjang masa manfaatnya.

Metode depresiasi akan mengurangi nilai aset tetap, sehingga dapat berpengaruh terhadap penghasilan kena pajak.

 

#2 Amortisasi (Amortization)

Merupakan sebuah metode penyusutan manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak berwujud (misalnya: merek dagang, hak cipta, goodwill, trademark, dan sebagainya) selama masa manfaatnya.

Menurut PSAK, periode amortisasi tidak boleh melebihi 20 tahun berdasarkan pertimbangan bahwa dalam 20 tahun sudah banyak perkembangan yang terjadi sehingga untuk tenggang waktu selebihnya aktiva tidak berwujud diprediksikan tidak lagi memiliki manfaat keekonomian.

 

#3 Deplesi (Deplesion)

Merupakan metode penyusutan manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud yang bersifat alami layaknya sumber daya alam (misalnya: bijih besi, hasil tambang, kayu hutan) dalam periode akuntansi yang memperoleh manfaat.

Biaya yang dikapitalisasikan biasanya meliputi biaya penguasaan, eksplorasi, dan pengembangan.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store


 

Bagaimana, apakah ini informasi yang baru bagi Anda? Jika Anda tertarik memperoleh banyak informasi terbaru, terutama soal keuangan, Anda bisa mengakses ebook keuangan Finansialku.

Terdapat banyak sekali informasi yang bisa Anda peroleh, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Perencanaan keuangan untuk kalangan usia 20-an dan 30-an.
  • Perencanaan keuangan untuk mengelola uang pribadi dan bisnis.
  • Perencana keuangan dana pendidikan.
  • Panduan berinvestasi reksa dana untuk pemula.
  • Panduan berinvestasi emas untuk pemula.
  • Panduan berinvestasi saham untuk pemula.

 

Anda bisa men-download ebook di atas lewat Perpustakaan Ebook Finansialku. Segera download ebook-nya untuk memperoleh informasi dengan praktis dan mudah!

Free Download Ebook Panduan Investasi Finansialku

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

Jangan Salah dalam Membedakan Deplesi dengan Depresiasi dan Amortisasi

Melalui penjabaran di atas, apakah Anda masih bingung dalam membedakan ketiga jenis metode penyusutan (deplesi, depresiasi, amortisasi)?

Pada intinya ketiganya merupakan perhitungan penurunan manfaat ekonomi atau suatu aktiva tetap. Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

  • Penyusutan (Depreciation): metode penyusutan manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap berwujud sepanjang masa manfaatnya.
  • Amortisasi (Amortization): metode penyusutan manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak berwujud selama masa manfaatnya.
  • Deplesi (Deplesion): metode penyusutan manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap berwujud atau tidak berwujud yang bersifat alami layaknya sumber daya alam dalam periode akuntansi yang memperoleh manfaat.

 

Bagaimana, apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?

Jika artikel ini bermanfaat bagi Anda, bagikan sekarang juga kepada teman-teman Anda yang masih bingung dengan istilah deplesi.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai definisi deplesi lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. Deplesi. Kbbi.web.id – https://kbbi.web.id/deplesi
  • Sandy Makruf. Pengertian Deplesi Beserta Metode, Contoh Soal Dan Jawaban. Akuntansilengkap.com – https://goo.gl/yZUDNG
  • Admin. Pengertian Deplesi dalam Akuntansi. Belajarakuntansionline.com – https://goo.gl/ayZmj9
  • Anita Ayu Damaeyanti. 22 Desember 2014. Pengertian Depresiasi, Amortisasi, dan Deplesi. https://goo.gl/HFsfzk

 

Sumber Gambar:

  • Deplesi – https://goo.gl/dQup66