

Investasi Reksa Dana Anda Jeblok? Ini Penyebabnya
Mengapa investasi reksa dana mengalami penurunan di masa pandemi ini, apa yang menjadi penyebanya? Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di
Reksa Dana dengan untung maksimal dengan risiko yang lebih rendah
Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 27, Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal dan untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portfolio Efek oleh Manajer Investasi.
Kumpulan surat berharga, termasuk saham obligasi, unit penyertaan reksadana yang telah dijual dalam penawaran umum serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang.
Adapun beberapa keuntungan investasi reksa dana adalah sebagai berikut:
Manajer Investasi adalah manajemen profesional yang bertugas dan berhak atas kelola beragam sekuritas atau surat berharga untuk mencapai target investasi yang memberikan keuntungan bagi investor. Manajer Investasi bisa berbentuk perorangan atau perusahaan dan diberi kewenangan oleh investor dalam mengelola aset mereka. Reksadana termasuk dari aset investor yang bisa dikelola oleh Manajer Investasi.
Penghasilan reksadana yang bukan termasuk objek pajak diatur dalam Undang-Undang perpajakan dan pasar modal yaitu Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 3 Poin (i) yang berbunyi sebagai ini:
“Yang dikecualikan dari objek pajak adalah sebagai berikut bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif.”
Sumber: UU Tentang Pajak Penghasilan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 18
Pada dasarnya, semua reksa dana yang ada saat ini berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sehingga memenuhi syarat untuk dikecualikan dari Objek Pajak sesuai UU Nomor 36 Tahun 2008.
Seperti Anda ketahui, terdapat beberapa jenis reksa dana yang memiliki karakteristik berbeda dalam hal return dan risiko, antara lain adalah sebagai berikut:
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang memiliki alokasi investasi dengan komposisi maksimal 79% pada salah satu instrumen antara saham, obligasi, pasar uang.
Reksa dana campuran harus terbagi dalam 3 instrumen (saham, obligasi, pasar uang) sekaligus, pada saat yang bersamaan. Artinya tidak boleh memiliki hanya dua dari ketiga instrumen tersebut. Meski demikian, komposisinya beragam. Ada yang porsi investasi sahamnya lebih besar, ada yang memiliki porsi obligasi yang lebih besar, dan ada juga yang komposisinya berimbang.
Dalam jangka pendek dan menen
Komposisi investasinya adalah maksimal 79% pada salah satu instrumen antara saham, obligasi, pasar uang. Sebagai contoh, 79% dialokasikan pada saham, dan sisanya pada obligasi dan pasar uang.
gah, nilai aktiva bersih (NAB) dari reksadana pendapatan tetap cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi.
Reksa dana campuran umumnya cocok untuk investasi jangka menengah (3 hingga 5 tahun)
Cocok untuk Anda yang mengharapkan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana campuran, tetapi risikonya di bawah reksa dana saham
Meski potensi keuntungannya lebih besar daripada reksa dana pendapatan tetap (dan reksa dana pasar uang tentunya), tingkat risikonya beragam tergantung pada komposisi investasinya. Sebagai contoh, reksa dana campuran yang mempunyai komposisi saham paling besar dibandingkan dengan yang lainnya, secara otomatis juga mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana campuran dengan komposisi obligasi paling besar
Reksa dana campuran bersifat fleksibel dimana komposisi investasinya dapat disesuaikan.
Reksa dana campuran cocok untuk investor individu yang memiliki profil risiko moderat dan memiliki tujuan jangka menengah panjang (3-5 tahun atau lebih).
Beberapa keuntungan dari berinvestasi reksa dana campuran adalah:
Mengapa investasi reksa dana mengalami penurunan di masa pandemi ini, apa yang menjadi penyebanya? Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di
Reksadana Top 10 Berikut ini top 10 reksa dana dengan gain tertinggi selama 1 bulan terakhir. Data di-update pada hari
Reksadana Top 10 Berikut ini top 10 reksa dana dengan gain tertinggi selama 1 bulan terakhir. Data di-update pada hari
Reksa Dana dengan untung maksimal dengan risiko yang lebih rendah
Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 27, Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal dan untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portfolio Efek oleh Manajer Investasi.
Kumpulan surat berharga, termasuk saham obligasi, unit penyertaan reksadana yang telah dijual dalam penawaran umum serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang.
Adapun beberapa keuntungan investasi reksa dana adalah sebagai berikut:
Manajer Investasi adalah manajemen profesional yang bertugas dan berhak atas kelola beragam sekuritas atau surat berharga untuk mencapai target investasi yang memberikan keuntungan bagi investor. Manajer Investasi bisa berbentuk perorangan atau perusahaan dan diberi kewenangan oleh investor dalam mengelola aset mereka. Reksadana termasuk dari aset investor yang bisa dikelola oleh Manajer Investasi.
Penghasilan reksadana yang bukan termasuk objek pajak diatur dalam Undang-Undang perpajakan dan pasar modal yaitu Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 3 Poin (i) yang berbunyi sebagai ini:
“Yang dikecualikan dari objek pajak adalah sebagai berikut bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif.”
Sumber: UU Tentang Pajak Penghasilan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 18
Pada dasarnya, semua reksa dana yang ada saat ini berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sehingga memenuhi syarat untuk dikecualikan dari Objek Pajak sesuai UU Nomor 36 Tahun 2008.
Seperti Anda ketahui, terdapat beberapa jenis reksa dana yang memiliki karakteristik berbeda dalam hal return dan risiko, antara lain adalah sebagai berikut:
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang memiliki alokasi investasi dengan komposisi maksimal 79% pada salah satu instrumen antara saham, obligasi, pasar uang.
Reksa dana campuran harus terbagi dalam 3 instrumen (saham, obligasi, pasar uang) sekaligus, pada saat yang bersamaan. Artinya tidak boleh memiliki hanya dua dari ketiga instrumen tersebut. Meski demikian, komposisinya beragam. Ada yang porsi investasi sahamnya lebih besar, ada yang memiliki porsi obligasi yang lebih besar, dan ada juga yang komposisinya berimbang.
Dalam jangka pendek dan menen
Komposisi investasinya adalah maksimal 79% pada salah satu instrumen antara saham, obligasi, pasar uang. Sebagai contoh, 79% dialokasikan pada saham, dan sisanya pada obligasi dan pasar uang.
gah, nilai aktiva bersih (NAB) dari reksadana pendapatan tetap cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi.
Reksa dana campuran umumnya cocok untuk investasi jangka menengah (3 hingga 5 tahun)
Cocok untuk Anda yang mengharapkan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana campuran, tetapi risikonya di bawah reksa dana saham
Meski potensi keuntungannya lebih besar daripada reksa dana pendapatan tetap (dan reksa dana pasar uang tentunya), tingkat risikonya beragam tergantung pada komposisi investasinya. Sebagai contoh, reksa dana campuran yang mempunyai komposisi saham paling besar dibandingkan dengan yang lainnya, secara otomatis juga mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana campuran dengan komposisi obligasi paling besar
Reksa dana campuran bersifat fleksibel dimana komposisi investasinya dapat disesuaikan.
Reksa dana campuran cocok untuk investor individu yang memiliki profil risiko moderat dan memiliki tujuan jangka menengah panjang (3-5 tahun atau lebih).
Beberapa keuntungan dari berinvestasi reksa dana campuran adalah:
Mengapa investasi reksa dana mengalami penurunan di masa pandemi ini, apa yang menjadi penyebanya? Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di