Fenomena La Nina bisa mengakibatkan cuaca ekstrem berupa hujan deras yang disertai angin kencang dan petir dalam periode sepekan ke depan.

Ketahui lengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Fenomena La Nina

Bulan Oktober, November dan Desember kerap dihubungkan sebagai musim hujan di negara tropis Indonesia. Biasanya fenomena alam muncul berbarengan dengan musim penghujan ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menginformasikan bahwa saat ini sedang terjadi fenomena La Nina.

Fenomena La Nina ini bisa mengakibatkan cuaca ekstrem berupa hujan deras yang disertai angin kencang dan petir dalam periode sepekan ke depan.

BMKG memperingatkan curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina akan berlangsung pada Desember 2020 hingga Februari 2021, sebagaimana melansir dari CNN Indonesia.

Fenomena La Nina ini juga terjadi bersamaan dengan gelombang MJO (Madden Julian Oscillation).

 

Apa Itu Fenomena La Nina?

Fenomena La Nina adalah kondisi penyimpangan (anomali) suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin daripada kondisi normalnya.

Selain itu, perubahan permukaan laut tersebut juga diikuti oleh perubahan sirkulasi atmosfer di atasnya berupa peningkatan angin pasat timuran lebih kuat dari kondisi normalnya, dan telah berlangsung beberapa bulan (2-3 bulan).

“Kondisi La Nina dapat berlangsung dengan durasi selama beberapa bulan hingga dua tahun dan berulang setiap beberapa tahun (siklus 2-8 tahun). Kejadian La Nina dapat mempengaruhi perubahan pola cuaca global,” kata Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, Siswanto mengutip dari Tirto, Senin (19/10).

Indonesia Sedang Alami Femomena La Nina, Apa Dampaknya_ 02

[Baca Juga: 8+ Aplikasi Ramalan Cuaca untuk Antisipasi Hujan Besok]

 

Sementara itu, pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0,5 celsius hingga -1,5 celsius selama 7 dasarian terakhir (70 hari).

Pendinginan diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasi penguatan angin pasat.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa MJO dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer teranyar menunjukkan keberadaan aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia. Aktivitas MJO membentuk kluster atau kumpulan awan berpotensi hujan.

 

Dampak Fenomena La Nina

Dampak fenomena La Nina Bagi Indonesia, fenomena La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah, menurut keterangan resmi BMKG.

 

Dampak fenomena La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spesial maupun temporal, bergantung pada musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

Indonesia Sedang Alami Femomena La Nina, Apa Dampaknya_ 03

[Baca Juga: 10 Aplikasi Pendeteksi Gempa dan Tsunami Terbaik 2020]

 

Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan.

Aktivitas fenomena La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memperkirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Untuk periode 18 – 24 Oktober 2020 dampak MJO berpotensi terjadi di wilayah berikut:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Jambi
  • Bengkulu
  • Sumatera Selatan
  • Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua

 

Untuk itu BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Nah, bagi kamu yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:

  • bmkg.go.id;
  • follow media sosial @infoBMKG;
  • aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
  • atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang fenomena La Nina ini? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

4 Ebook Panduan Sukses Mengatur Gaji Ala Karyawan

 

Sumber Referensi:

  • Nur Fitriatus Shalihah. 18 Oktober 2020. Sudah Mulai Terjadi La Nina, Ini Prediksi Waktu Puncaknya Menurut BMKG. Kompas.com – https://bit.ly/2IyZXer
  • Cnn Indonesia. 19 Oktober 2020. Mengenal Dampak La Nina, Penyebab Cuaca Ekstrem di Indonesia. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3m0DlSu
  • Nur Hidayah Perwitasari. 19 Oktober 2020. Apa Itu Fenomena La Nina & Potensi Hujan Lebat di Jogja, Jakarta. Tirto.id – https://bit.ly/2HjYJmB

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/31iJMIK
  • 02 – https://bit.ly/3o3F4Iy
  • 03 – https://bit.ly/3jcqknh