Ada yang mengatakan beruntung bisa survive selama masa-masa sulit, khususnya selama pandemi covid-19. Namun apakah ini benar hanya karena beruntung atau justru ada faktor lain?

Kali ini kita akan membahas tentang Hoki, apakah ini merupakan keajaiban ataupun anugerah? Yuk simak sampai selesai ya. Selamat membaca.

 

HOKI

Apa saja yang sudah kamu lakukan dan persiapkan saat ini?

Apakah kita, aku dan kamu, sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kesempatan-kesempatan yang akan datang?

 

Dan seperti biasa, kali ini aku juga akan menjawab salah satu pertanyaan dari sobat Finansialku yang ada di tiket Aplikasi Finansialku. Kali ini kita akan membahas tentang “Sianida”.

 Tetapi sebelum bahas lebih lanjut, kamu juga bisa mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur Konsultasi Keuangan di Aplikasi Finansialku, dan kasih juga hastagnya #curhatkeuangan.

 

Curhatan kali ini membahas,

“Ko Melvin, saya X dari Jawa Tengah, saya mahasiswa semester akhir dan habis wisuda pengen banget menikah. Saat ini saya ada bisnis online dan ada skripsi, tetapi orang tua saya belum setuju karena dianggapnya saya belum bisa mandiri. Saran ko Melvin, enaknya gimana ya?”

 

Jawaban Melvin,

Halo kak X, terima kasih sudah dengerin podcast FinTalk dan sudah mau curhat.

Sekarang ini banyak banget anak muda yang SIANIDA ya, SIAp NIkah setelah wisuDA.

Seperti apa pendapatku mengenai kamu yang sudah pengen banget buat menikah setelah wisuda? Kalau bahasanya temenku dari kelascinta.com, dia mengatakan ini sindrom penyakit “ngebetus kawinus” hehehe

Kalau dari sudut pandangku sih begini.

Pertama, apakah kamu sudah bisa menafkahi diri sendiri dan pasanganmu? Bukan cuma untuk hidup cukup lho, tetapi untuk hidup sejahtera.

Pertanyaan kedua, apakah karier atau pekerjaan kamu yang sekarang ini tuh sudah bisa diandalkan?

Pertanyaan yang ke-3, apakah kamu sudah punya rumah untuk tempat tinggal? Lalu yang ke 4 apakah kamu sudah punya dana untuk pernikahannya? Dan yang terakhir, apakah kamu sudah punya dana darurat atau tabungan yang cukup?

Menurutku menikah itu bukan sebuah keputusan yang jangka pendek, melainkan sebuah keputusan sekali untuk seumur hidup. Jadi, sebelum menikah maka pikirin kembali segala sesuatunya dengan matang.

Terkait topik SIANIDA ini, saya akan menjelaskannya melalui YouTube ya, saya akan melakukan research, jadi pantau terus di YouTube channel Finansialku.com dan Instagram @melvin_mumpuni.banner audiobook -berapa dana pernikahan yang harus saya siapkan

 

Nyiapin Dana Pernikahan dengan Aplikasi Finansialku

Kalau kamu memang sudah yakin untuk melaksanakan pernikahan, maka kamu wajib banget untuk nyiapin dananya.

Kamu tentu tau dong kalau biasanya dibutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk melangsungkan acara pernikahan.

Yes! Pernikahan memang tidak harus digelar dengan mewah, tapi tentunya kamu ingin dong kalau momen pernikahanmu menjadi momen yang berkesan.

Maka dari itu, berikut adalah beberapa tips yang perlu kamu lakukan untuk merencanakan dana pernikahan.

Pertama coba perkirakan biaya apa saja yang kamu butuhkan, seperti:

  • Perkirakan jumlah tamu yang akan kamu undang mulai dari sekarang
  • Rencanakan tempat kamu akan melangsungkan acara. Ingat, beda tempat maka berbeda juga jumlah dana yang kamu butuhkan untuk acaramu
  • Dana untuk makanan atau catering
  • Biaya dekorasi tempat acara
  • Biaya beli atau sewa gaun dan tata rias
  • Biaya jasa fotografi dan video
  • Dan biaya-biaya keperluan lainnya, seperti undangan, souvenir dan biaya lainnya

Setelah itu mulailah menghitung jumlah dana pernikahan yang kamu butuhkan dengan menggunakan Aplikasi Finansialku.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Caranya:

  1. Download dan buka Aplikasi Finansialku
  2. Pilih menu Rencana Keuangan yang ada di halaman muka
  3. Selanjutnya pilih opsi Dana Pernikahan
  4. Mulai masukkan data yang diminta, seperti nama kamu dan pasangan, biaya sewa gedung, total biaya makanan atau catering, biaya wedding organizer, biaya dekorasi dan yang lainnya
  1. Untuk biaya-biaya tambahan lainnya, silahkan masukkan saja dengan cara menambahkan nama dan jumlah dana yang dibutuhkan
  2. Isi berapa lama lagi kamu akan menikah
  3. Isi berapa jumlah dana yang sudah tersedia
  4. Masukkan perkiraan kenaikan dana dan estimasi hasil investasi tahunan kamu
  5. Setelah kamu mengisi semua datanya, klik tombol HITUNG

 

Selanjutnya Aplikasi Finansialku akan memberikan hasil perhitungan dana yang kamu butuhkan. Baik itu sisa dana yang harus kamu kumpulkan hingga berapa jumlah dana yang harus kamu sisihkan setiap bulannya untuk memenuhi kekurangan dana pernikahanmu.

Kegunan lain yang bisa kamu dapatkan, Aplikasi Finansialku juga bisa memberikan rekomendasi investasi yang sesuai untuk kamu.

Dan juga, kamu bisa terus mengontrol progress yang sudah kamu lakukan dalam merencanakan dana pernikahan dengan Aplikasi Finansialku.

Buat kamu yang ingin mempersiapkan dana pernikahan bareng pasanganmu, kamu bisa mengajak pasanganmu untuk menggunakan Aplikasi Finansialku. Tujuannya agar dapat merencanakannya bersama-sama.

 

So… Sobat Finansialku, jika kalian juga mengalami kegalauan mengenai keuangan, investasi, asuransi atau apa pun itu, boleh langsung saja curhat ke podcastnya Finansialku.

Caranya GAMPANG bangeeet!!!

 Kamu cukup perlu men-download Aplikasi Finansialku di Play Store buat ataupun melalui Apps Store. Baru setelahnya, kamu langsung saja buka dan masuk ke menu Konsultasi Keuangan Terus baru deh kamu bisa langsung curhat dengan perencana keuangan dari Finansialku.

Supaya aku menjadi tau curhatan mana yang bisa diangkat ke podcast, jangan lupa buat ngasih hastag #CurhatKeuangan ya.

Oh iya, teman-teman juga bisa mendapatkan informasi, motivasi dan inspirasi seputar keuangan lebih banyak lagi. Langsung aja follow akun Instagram @finansialku_com dan juga di akun Instagram pribadi saya @melvin_mumpuni.

Kamu juga bisa ikut program Melek Finansial Bersama Melvin Mumpuni di YouTube channel Finansialku.com yang tayang setiap hari rabu.

Salah satu topik menarik yang bisa kamu temui adalah Cara Mengatur Keuangan Ala Orang Kaya. So biar kamu tidak ketinggalan topik keren lainnya, langsung saja subscribe YouTube channel Finansialku.com dan nyalakan lonceng notifikasinya.

 

Kesempatan + Persiapan

Apakah kamu percaya dengan yang namanya hoki, luck, bejo atau keberuntungan? Bener gak sih begitu?

Percaya atau tidak, ada loh orang-orang yang meyakini ciri-ciri fisik orang yang hoki. Contoh rahangnya kuat, hidungnya tuh besar, wajahnya simetris, dahinya lebar dan lain sebagainya.

Hoki itu bisa jadi pas lagi bokek-bokeknya, ternyata ketika rogoh-rogoh kantong celananya kamu, eh ternyata ada uang.

Atau hoki itu kejadiannya contoh kamu sedang buka akun investasi saham. Kemudian kamu ikut grup lalu ada orang-orang yang ngasih rekomendasi beli saham ABCD atau yang lainnya. Dan ternyata rekomendasinya benar dan kamu mendapat keuntungan. Wah itu hoki banget ya…

 Lalu sebenarnya apa sih hubungannya hoki dan rencana keuangan?

Jadi begini,

Pada episode sebelumnya itu kan aku cerita tentang kesempatan di tahun 2021. Coba kita lihat dan belajar dari tahun 2020, disaat kondisi jelek atau sial gara-gara corona, ternyata ada orang yang cuannya makin gede, ada loh investor yang cuannya ratusan persen, kalau di Maret harga saham bisa jatuh dan kemudian Desember bisa naik.

Ada juga orang-orang yang bisa dapat untung dari jualan hand sanitizer, masker, madu, vitamin, sayuran online, dan lain sebagainya.

 Apakah mereka hoki?

Boleh dibilang jawabannya “bisa jadi mereka hoki”, tetapi aku mau ceritain satu hal. Ternyata ada orang yang melakukan research terhadap hoki, namanya dr. Richard Wiseman pada tahun 2003. Dia pernah menulis buku yang berjudul “The Luck Factor”. Dia mempelajari mengapa ada orang yang beruntung dan mengapa juga ada orang yang sial.

Dr. Richard ini melakukan penelitian dari sudut pandang psikologi. Beliau mengatakan dalam bukunya bahwa hoki itu bukan keajaiban. Hoki itu juga bukan berupa anugerah dari Tuhan. Melainkan cara berfikir, state of mind dan cara kita berperilaku.

Banyak orang yang menilai kesuksesan orang lain itu dari peristiwa-peristiwa atau hal-hal sepele. Padahal mereka tidak lihat itu pengetahuan, pengalaman, kenalan, kerja dan persiapan-persiapan yang telah dilakukan oleh orang itu jauh-jauh hari.

So, dr. Richard mengidentifikasi ada empat karakteristik orang hoki, yaitu:

  1. Mereka secara konsisten mencari peluang atau kesempatan

Seperti teori peluang, semakin sering kita mencari jawaban maka semakin besar peluangnya menemukan jawaban

  1. Mereka dapat membuat keputusan-keputusan bagus tanpa tau alasannya, dengan intuisi
  2. Mereka memiliki mimpi, harapan, ambisi, tujuan, sehingga peluang terwujudnya semakin besar
  3. Mereka memiliki kemampuan untuk mengubah kesialan atau bad luck menjadi hoki atau good luck

Yuk kita akan bahas satu persatu

 

Prinsip Pertama

Prinsip yang nomor satu adalah maksimalkan peluang-peluang yang kamu miliki. Orang yang hoki itu adalah orang yang mampu menciptakan, menyadari dan mengambil tindakan atas kesempatan-kesempatan yang hadir di dalam hidupnya.

Gimana tuh maksudnya?

Pertama, sekarang ini apakah kamu sudah punya misi dalam hidupmu? Kalau kata pak Wiriawan dalam podcastnya “what is your end game?”

Kedua, cari role model yang bisa menginspirasi kamu. Misalnya kalau kamu seorang investor pemula, kamu bisa jadi terinpirasi dari Warren Buffet atau yang lainnya. Atau kalau kamu seorang pebisnis baru, kamu bisa terinspirasi dari Bill Gates, Jake Ma atau Elon Musk.

Yang ketiga, kamu bisa cari informasi atau masukan-masukan dari buku, jurnal, artikel, berita dan informasi lainnya.

Keempat, kamu bisa mendengarkan podcast, atau video online course yang bisa bantu kamu menjadi lebih positif, memotivasi dan juga menginspirasi. Kita manusia modern itu hidup di dunia yang punya banyak pilihan. Misalnya, satu jam dari sekarang kamu punya banyak pilihan, mau kerja, olahraga, mau dengerin podcast, nonton online course, main musik, main game atau yang lainnya.

Nah sekarang gimana caranya kamu membuat pilihan yang tepat buat dirimu sendiri?

Kelima adalah selalu berlatih. Seperti kata Bruce Lee “saya tidak takut dengan orang yang punya 10.000 jenis tendangan tetapi dilatih hanya satu kali. Saya takut pada satu orang yang punya satu jenis tendangan saja tetapi dilatih 10.000 kali”. Ingat selalu “practice makes perfect”.

Dan yang berikutnya adalah sharing pengetahuan. Sharing pengetahuan dan pengalaman itu sangat menguntungkan loh. Kita cenderung menghafal 70% dari materi yang kita sharing dan kita bagikan kebaikannya, selalu berdampak positif untuk kitanya sendiri.

Ketujuh, orang yang hoki adalah orang yang membangun hubungan atau relasi baik, dan bersikap terbuka dengan ide-ide baru. Kita harus mau menerima adanya perubahan-perubahan, dan memang perubahan itu tidak enak.

Kedelapan, orang hoki itu biasanya berani mencoba hal-hal yang baru. Hal-hal baru itu tidak selalu bagus dan tidak selalu jelek loh. Misalnya nih, dulu aku tidak pernah tau apa itu P2P lending dan di buku CFP itu tidak ada yang namanya P2P lending, di zaman itu.

Kemudian aku coba dulu, mulai investasi P2P lending dengan modal yang paling kecil, dari situ aku coba belajar dari pengalaman dan baru cari cara untuk ngurangin risiko sekaligus untuk ningkatin keuntunganku.

 

Prinsip ke-2

Prinsip nomor dua adalah dengarkan kata hati atau firasat. Apakah kamu tipikal orang yang punya firasat tajam atau orang yang bertindak karena intuisi? Jika ya, berarti kamu perlu melatih intuisi tersebut.

Awalnya aku juga ragu apakah intiusi tersebut bisa dilatih atau tidak. Ternyata setelah aku cari di internet, ada website yang menulis tentang beberapa cara untuk melatih instingnya kita. Ternyata, insting atau intuisi itu bisa keluar dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai waktu.

Contoh, tiba-tiba dalam kondisi kepepet kamu menjadi semakin jago atau istilahnya itu power of kepepet. Menurut website tersebut, kita perlu menilai atau mengenali bagaimana bentuknya dan kapan intuisi itu muncul supaya kita lebih bisa aware dengan intuisi tersebut.

Kedua coba lakukan meditasi supaya kita bisa memfokuskan pikiran kita.

Dan ketiga, kita terkadang terlalu sibuk dan saking sibuknya kita tuh melakukan pekerjaan yang berulang-ulang terus hingga kita hafal atau istilahnya itu rutinitas. Kalau kamu melakukan rutinitas, coba kamu sediakan waktu untuk “mengganggu” polanya supaya pola yang berulang-ulang itu terpecah.

Kalau pola lamanya itu terpecah maka kamu secara nature akan mencoba mencari pola yang baru dan itu bisa menemukan hoki-hokian baru.

Keempat, kamu pernah gak sih mempertanyakan hal-hal yang sudah dianggap benar oleh kebanyakan orang? Aku mempelajari hal ini, “kenapa anak kecil itu kalau belajar lebih cepat dari pada orang dewasa?” Jawabannya adalah karena anak kecil itu banyak banget pertanyaannya.

Dari bertanya, mereka berusaha mencari jawaban, eksplor apa solusinya dan lain sebagainya. Dia tanya ke Google, YouTube, dia tanya ke kenalannya dia dan ke yang lainnya. Jadi kuncinya adalah “bertanya”.

Kelima, seandainya kamu sedang menghadapi sebuah kesulitan atau permasalahan, coba kamu tulis semua ide atau jawaban yang ada di otak kamu. Terkadang jawaban itu ada dan melintas di otak, nah itu tulis saja. Terkadang ketika kita menulis kita akan kepikiran solusinya dan cara memecahkan masalahnya. Itu lah yang namanya intuisi.

Dan yang keenam, lakukan saja apa yang kepikiran di otakmu. Tiba-tiba kamu ingin belajar investasi saham, ya sudah belajar saja ke YouTube channel, atau di Google atau join ke grup belajar saham.

Yang ketujuh, percaya pada diri sendiri. Coba lakukan keputusan-keputusan kecil yang muncul dari intuisi-intuisimu. Jika keputusan kecil tersebut ternyata berhasil maka kepercayaan dirimu juga akan meningkat.

Finansialku Podcast Eps 105 - HOKI = Kesempatan + Persiapan - 01 - Finansialku

Sumber: hipwee.com – https://bit.ly/3DmnnL8

 

Prinsip ke-3

Prinsip nomor 3, orang yang hoki itu meyakini dirinya hoki atau beruntung. Apa pun itu pemikiran positif atau negatif, bisa terwujud.

Mengapa bisa begitu?

Alasannya seperti ini, segala sesuatu yang tercipta di dunia itu tercipta dua kali, satu tercipta di pikiran kita dan kedua adalah terwujud secara fisik.

Aku kasih gambaran,

Seorang arsitek biasanya akan menggambarkan bentuk rumahnya itu pertama kali di pikirannya. Dia membayangkan nanti ruang tamunya itu menghadap mana, apakah utara, selatan, barat, atau menghadap ke arah timur. Jendelanya di posisi mana, sofanya seperti apa, warnanya apa, sekat antara ruang tamu dan ruang keluarganya seperti apa, toilet dan dapurnya dimana dan lain sebagainya.

Kemudian dari hasil pemikirannya tersebut, barulah si arsitek akan menuangkannya dalam bentuk gambar atau sketsa. Gambar tersebut kemudian didesain lagi bentuk 3D-nya, kemudian baru disajikan ke klien. Ketika klien tersebut setuju, kemudian gambar tersebut diwujudkan dalam bentuk fisik alias dibangun.

Nah kita itu sama seperti arsitek yang menggambar hidupnya kita sendiri. Kalau kita terbiasa memasukkan kata-kata yang positif maka hasilnya juga akan positif. Orang-orang hoki menurut dr Richard adalah orang-orang yang meyakini dirinya hoki.

Misal mereka dikasih pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Di otak mereka mereka berpikir seperti ini “wah bagaimana ya cara menyelesaikannya, saya yakin pasti ada jalannya, pasti ketemu jalannya meski sekarang aku tidak tau”.

Dan bila jawabannya tidak ditemukan maka mereka pasti akan berpikir “siapa ya kira-kira yang tau jawabannya?” Itulah ciri-ciri orang yang hoki, apakah kamu seperti itu?

 

Prinsip ke-4

Prinsip ke-4, mengubah kesialan menjadi keberuntungan atau hoki. Apakah kamu pernah mengatakan “bejo ya…” atau “untungnya loh…”.

Misalnya, kamu janjian untuk nonton bioskop bareng teman-teman. Dan ketika kamu baru mau keluar, kamu mau nyalain motor kamu, eh tiba-tiba motornya tidak bisa nyala, rewel. Di awal kamu tentu berpikir untuk mencoba menyalakannya kembali.

Tetapi setelah berulang-ulang dan motornya tidak nyala juga, kamu kemudian berpikir “ya udah kayaknya ini bukan hariku”. Kemudian kamu ambil telpon dan ngabarin teman-teman kalau motornya tidak bisa nyala. Sehingga rencananya dibatalin karena waktunya rusak dan diatur lagi waktunya atau dirancanain ulang.

Eh taunya tidak lama kemudian hujan tiba-tiba turun deras. Kira-kira apa yang akan kamu katakan?

Kamu kemungkinan besar akan mengatakan “waah untung ya tadi aku tidak jadi pergi, kalau tadi aku pergi pasti aku kehujanan”.

Nah, menurut dr. Richard orang yang beruntung adalah orang yang bisa melihat sisi positif dari kesialannya. Orang yang hoki biasanya menyiapkan lagkah-langkah preventif atau langkah-langkah pencegahan agar bisa menghindar dari kesialan-kesialan lainnya.

 

Kesimpulan

Dari topik yang kita bahas di episode kali ini, aku simpulin beberapa poin yang mudah dimengerti. Lepas dari tulisan dr. Richard, aku pribadi meyakini bahwa hoki itu akan terjadi ketika kesempatan bertemu dengan persiapan. Kalau kita tidak ada persiapan maka kesempatannya pun tidak akan terlihat.

Misal seandainya terlihat, kalau tidak ada persiapan maka eksekusinya juga akan berantakan. So persiapan apa saja yang dibutuhkan?

  1. Tambah Pengetahuan

Kita bisa belajar dari banyak sumber, mulai dari artikel di website, buku, podcast, video di YouTube, online course, webinar, spotify dan masih banyak yang lainnya. Pilihannya cuma dua, kamu mau belajar dan menambah pengetahuan atau tidak mau.

  1. Tambah Pengalaman

Kalau kamu ngerti doang teorinya tetapi tidak pernah dicoba ya mana bisa kelihatan hasilnya. Kalau kamu mau tau hasilnya maka kamu perlu mencoba, coba dan coba! Kalau gagal ya berarti kamu perlu mencari cara yang lain, dan kalau ternyata berhasil ya berarti ingat-ingat saja caranya dan ulangi lagi.

  1. Tambah Kenalan atau Network

Harus diakui nih ya, semakin banyak kenalan atau semakin luas network maka kesempatan kita juga akan semakin terbuka. Aku pribadi berusaha untuk menambah kenalan dengan banyak cara. Misalnya dengan ngobrol sama orang baru di Instagram, bales reply komen-komen kamu di YouTube, bales tiket dari kamu dan curhatan kamu di Aplikasi Finansialku dan lain sebagainya.

  1. Jaga Kesehatan Badan dan Pikiran

Disaat pandemi covid-19 seperti ini, kita itu perlu menjaga kesehatan badan dan pikiran, boleh dibilang supaya pikirannya tetap waras. Alasannya karena kalau terlalu banyak beban pikiran, itu jadinya malah tidak produktif dan ujung-ujungnya malah sakit.

  1. Jaga Relasi, Keluarga, Pasangan dan Kolega Bisnismu

Satu pelajaran berharga di tahun 2020 kemarin, aku menyadari perlu adanya keseimbangan atau balance antara karir dan relasi. Relasi disini artinya relasi kita bersama keluarga, pasangan, teman-teman kita di perusahaan, dengan atasan dan bawahan, dan terlebih lagi relasi kita dengan Tuhan.

 

Oke teman-teman, semoga pembahasan kali ini bisa bermanfaat buat kamu dan sampai jumpa di episode berikutnya.

Akhir kata, Make A Plan And Get Your Financial Dream Come True!

 

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3DmnnL8

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify