Generasi Sandwich Indonesia mengalami kesulitan dalam menyekolahkan anak dan memenuhi kebutuhan hidup.

Lalu apa saja solusinya? Dan bagaimana memutus rantai generasi sandwich Indonesia? Stay tune di Podcast Fintalk Eps 21.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Curhat Keuangan: Apakah Generasi Sandwich Bisa Dihentikan?

Sebelum bahas lebih detil, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Salah satu curhatan kali ini adalah membahas:

Curhat keuangan, akses di Aplikasi Finansialku, menu Tanya Perencana Keuangan, kirim kode: PODCAST CURHAT.

 

Gunakan kode voucher FINPODCAST untuk DISKON 10% upgrade Aplikasi Finansialku.

 

Pak Melvin, saya terinspirasi dari podcast sebelumnya.

Saya ingin curhat juga apakah bisa, generasi sandwich itu berhenti di satu generasi saja? Apakah itu takdir ya pak? Kan kata Bill Gate kalau kamu terlahir miskin itu bukan salah kamu, tapi kalau meninggal miskin itu salah kamu. Bagaimana tanggapan Bapak sebagai financial planner?

 

Jawaban saya, saya yakin rantai generasi sandwich bisa terpotong. Artinya, kamu berusaha menyiapkan keuangan, sehingga ke depannya tidak menyusahkan anak-anak kamu, betul?

Salah satu strateginya adalah mulai menyiapkan dana hari tua atau biaya hidup saat pensiun. Saya ingin bahas mengenai perencanaan dana hari tua, lebih detail. Jadi, saya masukkan saja di bagian podcast Fintalk Eps 21 ini saja ya?

 

Oke jadi stay tune, saya akan bahas dua topik utama: 5 solusi keuangan generasi sandwich Indonesia dan cara memutus rantai generasi sandwich Indonesia.

 

Langsung aja kita bahas mengenai 5 solusi keuangan untuk generasi sandwich Indonesia.

 

5 Solusi Keuangan untuk Generasi Sandwich Indonesia

Ketika saya ingin membahas lebih dalam mengenai generasi sandwich, saya membaca salah satu artikel yang ditulis oleh Mba Desi Kartika dari koran Bisnis.com.

 

Dalam tulisannya berjudul Memutus Rantai Generasi Sandwich, Mba Desi membahas ternyata istilah generasi sandwich (sandwich generation) dikemukakan pertama kali oleh Dorothy Miller pada 1981.

 

Istilah generasi sandwich dipakai untuk menggambarkan orang-orang di usia paruh baya (middle age) yang terjepit (sandwiched) dalam memenuhi kebutuhan anak-anak mereka dan juga orang tuanya.

Tentu saja kebutuhan permasalahannya adalah kebutuhan keuangan, biaya pendidikan dan biaya kesehatan orang tua.

 

Dalam artikel yang sama, Mba Desi memaparkan sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada 2013. Pada riset tersebut disebutkan:

Hampir 47% orang-orang yang berusia 40 – 50 tahun memiliki orang tua yang berusia 65 tahun atau lebih, dan juga sedang membesarkan anak yang berusia 18 tahun atau lebih. Sekitar 15% di antaranya bertanggungjawab terhadap kebutuhan finansial orang tua dan anaknya.

 

Saya cukup tercengang melihat data tersebut, ternyata banyak juga orang-orang yang terjepit di posisi generasi sandwich.

Mengenal Generasi Sandwich_ Ketahui 3 Cirinya Berikut! 01

Semoga dengan adanya podcast ini, menjadi salah satu solusi buat para pendengar setia Sobat Finansialku dan teman-teman kamu di kantor.

 

Jadi saya coba petakan ada lima masalah utama seorang generasi sandwich yaitu:

  • Bagaimana cara, membiayai pengeluaran harian yang besar? Coba bayangkan jika 1 orang suami bekerja dan menghidupi istri, dua orang anak dan kedua orang tuanya?
  • Bagaimana cara, membiayai biaya pendidikan anak mulai dari SD sampai lulus kuliah?
  • Bagaimana cara, membiayai pengeluaran-pengeluaran terkait dengan kesehatan orang tua?
  • Bagaimana cara membiayai kebutuhan atau tujuan keuangan lainnya, seperti ingin membeli rumah, mobil, liburan keluarga dan lain sebagainya?
  • Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan dirinya sehingga dirinya tidak lagi bisa bekerja dan mendapatkan pemasukan?

 

Kali ini saya ingin membahas kelima masalahh tersebut,

 

#1 Membiayai Pengeluaran Bulanan

Cara membiayai pengeluaran bulanan adalah dengan meningkatkan pemasukan. Kebanyakan orang Indonesia fokus mengandalkan satu sumber pemasukan, yaitu penghasilan aktif (active income).

 

Artinya dia bekerja keras, menukarkan waktu, tenaga dan pikiran (serta perasaan) untuk mendatangkan pemasukan. Banyak orang tidak memanfaatkan penghasilan investasi dan penghasilan pasif.

 

Mungkin Sobat Finansialku, sudah pernah mendengar penjelasan saya ini, tetapi kamu masih belum mulai berinvestasi. Oke itu semua bukan salah kalian, karena bisa jadi saya belum menjelaskan detailnya.

Saya ingin bercerita mengenai Roy, salah satu agen asuransi. Saya ingin menceritakan pengalaman Roy pada podcast berikutnya, karena sangat-sangat menginspirasi.

 

Awalnya Roy adalah agen asuransi yang tidak memiliki penghasilan tetap. Income Roy sangat tergantung pada omzet penjualan polis asuransi. Ada suatu momen menjadi titik baliknya, kemudian mulai menekuni industri asuransi dan cara penjualan. Akhirnya Roy bisa melakukan penjualan secara rutin setiap bulannya.

 

Kemudian Roy mulai berinvestasi saham dan reksa dana. Setiap bulan Roy berusaha menginvestasikan minimal 40% income-nya. Kurang lebih angkanya mencapai Rp10 jutaan per bulan.

Investasi Menguntungkan Bagi Mahasiswa 01 - Finansialku

Investasi umumnya mendatangkan return

 

Yuk kita hitung-hitungan, jika Roy mampu berinvestasi rutin selama 12 bulan (tidak ada kenaikan dan tidak ada penurunan), maka investasi Roy di bulan ke-12 adalah Rp120 juta.

 

Jika ada kenaikan investasi sebesar 12% per tahun, maka uang Roy akan bertambah menjadi Rp14,4 juta. Setidaknya bisa dibilang ada tambahan penghasilan Rp1.200.000 tiap bulan, kan?

 

Jika ada kenaikan investasi sebesar 15% per tahun, maka uang Roy akan bertambah menjadi Rp18 juta. Setidaknya bisa dibilang ada tambahan penghasilan Rp1.500.000 tiap bulan, kan?

 

Kemudian di tahun kelima menjadi agen, Roy mulai melakukan rekrument agen baru. Singkat cerita di tahun keenam, Roy sudah bisa menikmati penghasilan pasif dari overriding commission.

 

Penghasilan yang dihitung dari komisi agen-agen di bawah Roy. Meskipun belum terlalu besar, kurang lebih Rp2 juta – Rp3 juta per bulannya. Setidaknya Roy mendapatkan pemasukan pasif.

Cerita saya ini, bukan berarti mendorong Anda untuk menjadi agen asuransi. Tapi saya ingin Anda melihat bagaimana Roy mengubah dari satu sumber pemasukan (penghasilan aktif jualan polis asuransi), menjadi penghasilan investasi dan pasif.

 

Skema tersebut yang dapat Sobat Finansialku gunakan untuk menambah pemasukan. Tentunya juga harus jaga pengeluaran bulanan, jangan sampai penghasilan bertambah 20% dan pengeluaran bertambah 30%. Jadi tombok kan?

 

Kamu dapat membuat anggaran pengeluaran bulanan dan mulai mencatat pengeluaran, supaya keuangan lebih terkontrol. Silakan coba saja download Aplikasi Finansialku di Google Play Store untuk mulai membuat anggaran dan catatan keuangan.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

#2 Biaya Pendidikan Anak

Permasalahan kedua yang dihadapi oleh generasi Sandwich adalah biaya pendidikan anak yang tinggi.

 

Dalam hal perencanaan dana pendidikan anak, saya selalu mengatakan tiga skenario pendanaan.

 

Skenario 1: Orang tua hidup, sehat dan bisa bekerja, pilihannya ada dua:

  • Opsi 1 adalah tiba saatnya masuk sekolah, tidak ada uangnya dan orang tua mengajukan pinjaman.
  • Opsi 2 adalah mulai dari sekarang merencanakan dana pendidikan dan berinvestasi. Tiba saatnya anak masuk sekolah uangnya sudah tersedia.

 

Skenario 2: Orang tua hidup, tidak sehat dan tidak bisa bekerja, pilihannya ada satu:

  • Mengandalkan uang pertanggungan asuransi, bisa dari asuransi kecelakaan dan cacat tetap total (Accidental Death & Disablement Benefit – ADDB). Saran saya sebelum membeli produk ini, baca baik-baik definisi kecelakaan, definisi catat tetap total. Jangan berasumsi sendiri.

 

Skenario 3: Orang tua meninggal dunia, karena satu dan lain hal. Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan uang pertanggungan asuransi jiwa.

 

Ketika orang tua meninggal, uang pertanggungan asuransi jiwa dicairkan. Wali anak bisa menggunakan uang tersebut untuk didepositokan dan keuntungannya untuk biaya pendidikan.

 

Sayangnya tidak semua orang tua paham dengan skema ini. Jika kamu ingin tahu mengenai perencanaan dana pendidikan anak, maka kamu bisa download ebook Finansialku, mengenai perencanaan dana pendidikan anak.

 

Cek saja di artikel Finansialku, podcast Fintalk eps 21.

Iklan Banner Perencanaan Dana Pendidikan Anak - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

#3 Biaya Kesehatan Orang Tua

Seperti yang Anda ketahui, salah satu biaya yang meningkat saat seseorang menginjak usia tua adalah biaya kesehatan, termasuk perawatan kesehatan dan pengobatan.

 

Berbicara mengenai vitamin dan perawatan kesehatan, pastinya masih terjangkau lah. Bagaimana dengan biaya pengobatan? Terlebih jika terjadi penyakit yang serius seperti diabetes? Atau penyakit kronis lainnya?

 

Jawabannya mau tidak mau, harus memiliki asuransi kesehatan dan penyakit kritis untuk orang tua. Memang sih, harga asuransi kesehatan dan penyakit kritis untuk orang di atas usia 60 an, cukup mahal.

Setahu saya, biayanya mulai dari Rp4 juta per bulan. Namun berbeda-beda dari perusahaan asuransi yang satu dengan yang lainnya.

 

Terkait harga premi asuransi, sebaiknya kamu tanya ke agen asuransi saja untuk lebih lengkapnya.

 

#4 Memenuhi Tujuan Keuangan Lainnya

Orang-orang berusia paruh baya yang menjadi generasi sandwich, pasti memiliki tujuan keuangan (financial goals). Saya memahami tantangan seorang generasi sandwich adalah kebutuhannya banyak, income-nya terbatas dan masih banyak tujuan keuangan.

 

Satu-satunya cara untuk mengatur keuangan dan mewujudkan tujuan keuangan adalah dengan PERENCANAAN KEUANGAN.

 

Kamu tentunya pernah mendengar mengenai perencanaan keuangan atau financial planning, tetapi sampai saat ini apakah sudah memiliki rencana keuangan?

Bagaimana Cara Mewujudkan Tujuan Keuangan Saya dan Merencanakan Keuangan, Jika Gaji Pas UMR 02 - Finansialku

Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda

 

Jika belum, its okay… bisa jadi informasi yang kamu dengar selama ini belum membuat kamu paham betul apa manfaat dari financial planning.

 

Jadi setiap manusia memiliki dua sumber daya utama yaitu waktu dan uang. Menurut kamu dari dua sumber keuangan tersebut, mana yang lebih berharga? Uang atau waktu?

  • Uang, jika habis kita masih dapat mencari kembali. Salah satunya adalah dengan bekerja.
  • Waktu, jika sudah kelewat, maka tidak dapat diputar kembali.

 

Perencanaan Keuangan, memungkinkan seseorang dapat mewujudkan tujuan keuangan dengan uang dan waktu yang terbatas.

 

Coba bayangkan jika saat ini kamu berada di usia 20 – 30 an tahun dan kamu masih ingin menyiapkan biaya pernikahan, membeli rumah, membeli kendaraan, menyiapkan biaya persalinan anak, menyiapkan biaya pendidikan, liburan keluarga sedangkan penghasilan terbatas dan pengeluaran cukup besar.

 

Jika kamu sekarang ini berada kondisi kejepit, seperti sandwich…

Maka saya sarankan buatlah perencanaan keuangan.

 

#5 Potensi Risiko Kehilangan Income

Potensi masalah yang paling bahaya adalah ketika kamu satu-satunya orang yang diandalkan untuk mendatangkan pemasukan bulanan.

 

Kenapa begitu?

Karena semua anggota keluarga bergantung hidup dari penghasilan kamu. Jika sampai terjadi sesuatu dengan kamu, maka keuangan keluarga bisa jadi berantakan.

 

Saya sangat menyarankan para generasi sandwich untuk membeli asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis dan asuransi jiwa.

 

Asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis ini penting, karena semua orang punya potensi sakit. Jika kamu sudah memiliki asuransi kesehatan dari kantor, its okay tidak beli asuransi kesehatan. Namun tetap beli asuransi penyakit kritis.

 

Asuransi jiwa ini perlu dihitung dengan tepat, supaya uang pertanggungan asuransi jiwa benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan.

 

So, itu tadi penjelasan saya mengenai 5 solusi keuangan untuk generasi sandwich di Indonesia.

 

Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich Indonesia

Lima solusi di atas, sebenarnya strategi untuk bertahan dan tidak untuk memutus rantai generasi sandwich Indonesia.

 

Satu-satunya cara untuk memutus rantai generasi sandwich Indonesia adalah dengan menyiapkan dana hari tua (retirement planning).

 

Rencana dana hari tua berusaha memastikan kebutuhan saat masa pensiun dapat terpenuhi, dengan cara berinvestasi dari usia produktif.

Ada Apa Denganmu Masih Muda Kok Ga Punya Rencana Dana Hari Tua 02 - Finansialku

Ingin memiliki masa tua yang bahagia dan sejahtera? Rencanakan dari sekarang dengan Aplikasi Finansialku!

 

Bagaimana cara membuat rencana dana hari tua?

  1. Pertama kamu hitung dulu kebutuhan saat pensiun.
  2. Kedua persiapkan sumber-sumber pemasukan saat pensiun nanti, misal dari investasi kamu atau passive income kamu. Contoh kamu mau pensiun dengan menggunakan bunga deposito atau keuntungan bisnis waralaba laundry.
  3. Saat usia produktif mulai berinvestasi untuk mendapatkan modal deposito atau modal bisnis waralaba laundry.

 

Untuk lebih detailnya, saya sarankan kamu hubungi perencana keuangan. Mereka dapat membantu kamu lebih detail, karena perencanaan dana hari tua cukup banyak yang harus dipertimbangkan.

 

Kesimpulan: Generasi Sandwich Indonesia, Solusi?

Jadi ada lima hal yang dapat dilakukan oleh generasi sandwich Indonesia untuk lepas dari masalah keuangan, yaitu:

  1. Cari sumber penghasilan tambahan dari investasi dan penghasilan pasif. Jangan lupa miliki anggaran dan catatan keuangan, sehingga kenaikan penghasilan lebih besar daripada kenaikan pengeluaran.
  2. Siapkan biaya pendidikan dengan menggunakan tiga skenario seperti penjelasan saya sebelumnya.
  3. Belilah asuransi kesehatan dan penyakit kritis untuk orang tua.
  4. Buatlah sebuah rencana keuangan (financial plan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat.
  5. Belilah asuransi kesehatan, penyakit kritis dan jiwa untuk tulang punggung keluarga.
  6. Buat dan jalankan rencana dana hari tua, agar kamu dapat memutus rantai generasi sandwich.

 

Oke, itu tadi tips dan penjelasan saya mengenai generasi Sandwich. Jika kamu ada topik bahasan lain, silakan hubungi saya melalui Aplikasi Finansialku atau Instagram Finansialku di @Finansialku_com.

 

Dan jangan lupa, Make A Plan and Get Your Financial Dreams Come True.

Sampai jumpa di podcast episode berikutnya, mengenai jalan menjadi seorang entrepreneur.

 

Sumber Referensi:

  • Asteria Desi Kartika Sari. 05 Mei 2018. Memutus Rantai Generasi Sandwich. Bisnis.com –  https://goo.gl/xFQ45H