Jebakan keuangan milenial sering kali datang dari hal-hal kecil di sekitar mereka, salah satunya notifikasi smartphone.

Kali ini Finansialku akan membahas mengenai FOMO.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Bekerja di Luar Negeri

Pernahkah kalian mendapatkan notifikasi yang isinya promo diskon, misalnya diskon 30% hingga Rp 200 ribu hanya sampai hari ini. Apa kalian diam saja dengan promo tersebut?

Kali ini Melvin bakal membicarakan sebuah topik, yakni FOMO, Fear of Missing Out yang bisa menjadi jebakan maut keuangan para milenial dan bisa bikin bangkrut.


 

But anyway, sebelum masuk ke pembahasan inti, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur KONSULTASI KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN

 

Berikut curhatan dari salah satu sobat Finansialku dari Jakarta.

Ko, saya S, pernah ikut webinar reksa dana Finansialku. Sekarang ini reksa dana saya return-nya berkurang. gak rugi sih, cuma kemarin yang untungnya udah 12% malah jadi 8% aja. Kondisi sharpe ratio-nya berkurang terus nih.

“Apakah penurunan ini karena resesi? Apa yang harus saya lakukan kalau reksa dana saya return-nya turun terus?”

 

Jawaban Melvin Mumpuni:

Pasar modal saat ini sedang masuk ke siklusnya bearish, biasanya di bulan Oktober. Artinya banyak saham yang mengalami penurunan harga. Minggu lalu, ketika saya melakukan rekap mingguan, saya mencantumkan 10 reksa dana saham yang return-nya terbaik selama satu bulan. Tapi ternyata hampir semuanya minus, apakah ini wajar? Melihat kondisi sekarang ya wajar ya. Karena biasanya memang di bulan Oktober itu kecenderungannya turun. Tapi pastinya ada starteginya dong untuk mengatasi kondisi tersebut, jangan sampai turun terus.

Tips buat kamu yang sedang mengalami penurunan investasi, atau reksa dananya. Saya akan membahas secara teknis. Kalau kurang mengerti bisa join webinar reksa dana Finansialku di sini.

1. Cek sharpe ratio kamu. Jangan hanya lihat sharpe ratio tahunan, tapi lihat yang jangka pendek, menengah, dan panjangnya. Kalau sharpe ratio-nya jangka pendek lebih besar dari yang jangka panjang, artinya ada perbaikan kinerja investasinya. It’s good.

2. Cek kembali portofolio investasi dan rencana keuangan kamu. Kalau rencana keuangan kamu masih jauh, lebih dari satu tahun, atau tiga tahun, atau bahkan 5 tahun, maka kamu gak perlu cepat-cepat cairkan reksa dananya. Jangan panik. Justru pada saat penurunan seperti ini menjadi kesempatan bagus untuk beli reksa dana di harga yang lebih murah.

3. Jika reksa dana kamu turun drastis harganya dan AUM-nya turun banget, sebaiknya kamu ganti produk tersebut. Artinya portofolionya sedang tidak sehat.

 

Sebenarnya akan lebih baik jika kamu bisa lihat grafiknya, namun karena ini podcast, jadi terbatas hanya via suara saja. Untuk lebih jelasnya kamu bisa ikutan webinar reksa dana yang bisa kamu akses di sini atau hubungi admin instagram @finansialku_com.

 

Strategi Marketing yang Membuat Lapar Mata

Pernahkah kamu mengalami kejadian di mana tengah asyik mencari referensi di browser, tiba-tiba muncul notifikasi dari marketplace sehingga memaksamu menghentikan kegiatan dan beralih ke aplikasi tersebut? Jika ya, berarti kamu telah termakan jebakan FOMO.

FOMO atau Fear of Missing Out merupakan kondisi di mana seseorang takut tertinggal informasi. Ketakutan itu bisa berupa kekhawatiran tidak mengetahui aktivitas artis, update akun gosip, dan sebagainya.

Dalam dunia marketing, FOMO diartikan dengan berbeda. Sindrom ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendorong penjualan dengan cara menimbulkan perasaan sayang untuk melewatkan dari calon konsumen. Misalnya, seperti kasus di atas.

FOMO tidak berbahaya jika kamu menganggapnya angin lalu. Tapi, sekali saja kamu tergoda, kamu akan mengulanginya lagi.

 

Jebakan FOMO yang Kerap Menggoda Milenial

Belanja di marketplace memang sangat menarik. Terlebih, dengan kehadiran promo-promo yang berbeda setiap hari.

Namun, kamu juga harus memahami bagaimana penjual membuatmu mabuk dengan produk mereka.

Berikut strategi FOMO yang bisa merusak keuanganmu:

 

#1 Limited Time

Limited time terbukti ampuh mendorong pelanggan untuk mengklik tombol pembelian. Terlebih jika disertai dengan coretan harga, dapat dipastikan produk lebih cepat terjual.

Strategi ini kerap digunakan saat perayaan tertentu, seperti Ramadan atau lebaran. Contohnya adalah flash sale yang hanya berlangsung selama beberapa jam.

 

#2 Limited Number

Kelangkaan adalah poin penting dalam marketing. Prinsipnya, semakin langka suatu produk, semakin banyak orang yang mencarinya. Strategi ini bisa dengan mudah ditemui di Indonesia.

Stok terbatas akan membuat orang berlomba-lomba menekan menu pembayaran dibanding menyimpannya di keranjang. Contohnya adalah penjualan tas merek ternama limited edition.

 

#3 Limited Bonus

Promo yang satu ini bisa saja menawarkan produk yang biasa saja, tapi memiliki bonus yang melimpah dan terbatas. Contohnya adalah aplikasi booking tiket pesawat yang memberikan bonus perjalanan ke luar negeri jika kamu memesan di tanggal tertentu untuk 5 orang pertama.

 

#4 Limit Pembelian per Orang

Kamu pasti pernah melihat pembatasan pembelian produk untuk satu orang. Seller akan membangun citra bahwa produk tersebut sangat laris sehingga perlu pembatasan.

 

#5 Social Proof

Orang Indonesia memiliki kebiasaan latah. Jika ada satu teman membeli gadget baru, mereka akan ikut-ikutan membeli. Begitu pun jika ada tren pakaian baru, mereka akan berburu untuk mendapatkannya.

Selain itu, peran testimoni juga sangat berpengaruh. Umumnya, orang-orang akan percaya jika salah satu rekan mereka menjadi lebih baik ketika menggunakan produk tertentu.

Misalnya seperti rekomendasi produk pembersih wajah atau provider termurah.

 

#6 Bundling

Bundling memang tampak menarik. Contohnya, ketika membeli gadget, kamu juga mendapatkan wireless headsets, case, dan screen protector dalam paket pembelian.

 

Strategi Menghindari FOMO

Berikut beberapa strategi yang bisa kamu ambil untuk menghindari Fear of Missing Out:

 

#1 Pertimbangkan Fungsi Produk

Kamu punya hak untuk membeli apa pun. Tetapi, di sisi lain, kamu perlu melihat apa benefit yang akan didapat ketika memilikinya.

Kamu bisa mengalihkan keuangan ke hal-hal yang lebih produktif, seperti mulai berinvestasi reksa dana, berkolaborasi membuat rintisan bisnis, dan mengembangkan hobi menjadi pekerjaan.

 

#2 Budgeting

Perlu diketahui, budgeting perlu dimiliki agar arus kas jelas. Jangan sampai dana yang disisihkan untuk keperluan lain dipakai untuk memuaskan hasrat berbelanja.

 

#3 Rencanakan dan Catat Keuangan

Kamu bisa membuat rancangan keuangan dengan kertas atau memanfaatkan Microsoft Excel. Jika keduanya tidak bisa dilakukan, kamu bisa membuatnya melalui aplikasi Finansialku yang bisa diunduh gratis di Google Play Store atau Apple Apps Store.

Beberapa benefit yang bisa kamu dapat dengan membuat rencana keuangan antara lain:

  1. Memperjelas tujuan finansial.
  2. Memantau, menganalisis, serta membuat alokasi pengeluaran dengan sehat.
  3. Kemungkinan untuk mewujudkan tujuan yang lebih tinggi.
  4. Memproteksi keluarga dari potensi kebangkrutan.
  5. Memperkecil rasio utang.
  6. Menyimpan dana untuk keperluan darurat.

 

#4 Alokasikan Dana untuk Pengeluaran Produktif

Dibanding belanja, kamu bisa mengalihkan dana tersebut untuk kebutuhan produktif. Sejalan dengan perkataan Lo Kheng Hong, “menunda hal kecil untuk sesuatu yang lebih besar.

 

#5 Makan Saat Lapar, Berhenti Sebelum Kenyang

Membatasi belanja bukan berarti kamu tidak boleh membeli apa pun. Kamu tetap bisa membeli barang, hanya saja dalam batas tertentu.

Jika kamu pelit, maka kamu akan menghabiskan uang dalam sekali belanja. Sebaliknya, jika terlalu royal, kamu juga tidak bisa mencapai tujuan keuangan.

 

Cermat Berbelanja, Cerdas Mengelola

FOMO merupakan kondisi yang sangat wajar. Hal ini menjadi tidak wajar ketika seseorang berlebihan menanggapinya.

Satu-satunya cara paling efektif agar tidak dikendalikan uang adalah dengan membuat perencanaan.

 

Semoga bahasan kali ini dapat memberikan manfaat bagi Sobat Finansialku, dan akhir kata Make A Plan and Get Your Financial Dreams Come True!

 

Sumber Referensi:

  • Fery Andriawan. 20 Desember 2019. 10 Jenis Strategi Marketing Cocok Untuk Semua Bisnis (Dan Contohnya). Paper.id – https://bit.ly/33TqZnj

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify