Ingin tau jenis investasi yang cocok untuk mempersiapkan DP membeli rumah dengan KPR?

Kali ini Melvin, dengan ditemani seorang pakar properti yaitu Ruby Herman akan membahas tentang Investasi yang cocok untuk DP rumah, serta cara membeli rumah dengan KRP, lengkap dengan risikonya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Tips Pacaran Hemat

Dalam sebuah acara Finansialku yang bertema Romance and Finance, Melvin sempat bertanya seperti ini:

“Terkait keuangan, topik apa yang kamu obrolin dengan pasangan kamu?”

Dan ternyata, salah satu jawaban terbanyak ialah “membeli rumah”.

Yes… Seperti yang kamu tau, harga rumah saat ini memang bisa dibilang mahal, mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah. Hal ini membuat banyak milenial yang merasa sulit untuk bisa membeli rumah.

Nah satu-satunya solusi ialah dengan menggunakan program Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Yang namanya KPR, terdapat uang muka serta cicilan, sehingga terdapat juga yang namanya risiko dalam menggunakan KPR.

Nah kira-kira apa risikonya? Dan bagaimana cara menyiapkan DP rumah?

 

Sebelum bahas lebih detail, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN

 

Satu pertanyaan datang dari peserta event Finansialku yang tadi, ia bertanya seperti ini:

“Kak, sebagai seorang pria yang ingin menikah dalam satu sampai dua tahun kedepan, saya dan pasangan ingin membeli rumah atau apartemen. Pertanyaan saya adalah investasi apa yang cocok untuk mempersiapkan uang muka atau DP rumah?”

 

Jawaban Melvin:

#LetMeShareMyView

Strategi menyiapkan DP untuk rumah tempat tinggal dan untuk rumah investasi itu pada dasarnya berbeda. Mengapa bisa begitu?

Ya peruntukannya berbeda, jadi kalau yang satu buat kamu pakai dan yang satunya untuk cari uang, maka cara itung-itungannya berbeda, yang mana jika untuk cari uang maka perhitungannya dari bisnis.

Menurut saya, ketika kamu membeli rumah untuk tempat tinggal, awalnya jangan dianggap investasi. Alasannya tentu karena rumah akan kamu gunakan untuk tempat tinggal kamu. Maka saran saya adalah DPnya diperbesar.

Mengapa DPnya harus diperbesar?

Alasannya adalah karena semakin besar DP maka semakin kecil pinjaman.

Lalu apa yang terjadi jika DP sangat kecil?

Katakanlah DPnya 10% sampai 20% dari harga rumah, maka pinjaman akan berjumlah 80% – 90% dari harga rumah.

Kalau katakanlah harga rumah Rp 1 miliar, maka 80-90% dari Rp 1 miliar adalah Rp 800-900 juta, dan itu dalam bentuk pinjaman, semakin besar pinjaman, maka semakin besar cicilannya.

Nah kali ini saya akan membahas 3 hal utama supaya kamu bisa menyiapkan DPnya.

 

#1 Budgeting

Saya sendiri di beberapa kali webinar Make a Plan Finansialku yang biasa kita bawakan secara live pada Channel Youtube Finansialku setiap hari kamis, saya pernah ngitung kira-kira alokasi yang pas buat seorang milenials untuk beli rumah pertamanya dalam 3 sampai lima tahun kedepan ialah 30% sampai 40% pemasukan.

Kalau sekarang kamu belum punya rumahnya, maka 30% sampai 40% pemasukan itu harus kamu pakai buat investasi, untuk ngejar DP rumah.

Nah… jika sekarang kamu sudah punya rumahnya, maka total pinjamannya kurang lebih 30% sampai 35% dipakai untuk bayar bayar cicilan rumah, sesuai dengan peraturan dari perbankan.

Idealnya, kamu terlebih dahulu membuat rencana keuangan. Misalnya kamu menggunakan Aplikasi Finansialku, disana terdapat fitur rencana keuangan dan pilih dana membeli rumah.

Di sana kamu bisa melakukan simulasi, seperti menghitung uang mukanya nantinya berapa, cicilannya berapa, berapa yang harus di investasi, dan yang lain sebagainya.

“Lho 30-40% itu kok angkanya besar sekali, vin?”

Jika kamu merasa itu besar, ya memang itulah kenyataannya, itulah harga yang harus dibayar untuk sebuah rumah. Sekarang pilihan mau atau tidaknya ada di tanganmu.

 

#2 Investasi

Setelah kamu tau berapa yang harus di invest, maka sekarang tugas kamu ialah mencari jenis investasinya.

Menurut saya adalah investasi-investasi yang sifatnya growth atau bertumbuh, return-nya kalau bisa yang lebih dari 12% per tahun, baik itu yang berbentuk capital gain atau pun cashflow.

Saya jelaskan sedikit, capital gain adalah investasi yang menghasilkan kenaikan nilai atau harga, contohnya kamu membeli reksadana dengan harga Rp 1.000 per unit, dan kemudian dijual dengan harga Rp 1.500 per unit, artinya terdapat kenaikan sebesar Rp 500 per unit.

Sedangkan cashflow adalah jenis investasi yang menghasilkan pemasukan bulanan secara rutin, misalnya kamu membeli P2P lending dengan modal Rp 100 juta dan mendapat keuntungan 12% per tahun atau Rp1 2 juta per tahun.

 

Mengapa bukan deposito?

Deposito bunganya hanya sebesar 6% setelah pajak, sedangkan kenaikan harga rumah juga cukup besar sehingga tidak akan terkejar.

 

#3 Sistem

Ketika saya S1 Teknik Industri, saya dicekokin bahwa segala sesuatunya itu harus memiliki sistem, ada itu SOP, sistem kerja ini atau itu, dan sistem ini kalau bisa harus otomatis.

Caranya sebenarnya gampang banget, seperti yang saya lakukan, saya mengaktifkan fitur “Menu Transfer Berkala” di i-Banking yang disediakan oleh bank.

Nah saya men-setting berapa yang akan saya transfer di akhir bulan ke rekening investasi saya.

Dengan cara ini, saya menjadi tidak lupa untuk investasi, karena saya pasti investasi dengan jumlah yang tepat.

So teman-teman Finansialku, itulah 3 hal utama yang bisa kamu lakukan, dan bila kamu mengalami kegalauan mengenai keuangan, investasi, asuransi ataupun yang lainnya, kalian bisa langsung curhat ke Podcast Finansialku dengan cara men-download Aplikasi Finansialku dan masuk ke menu Konsultasi Keuangan.

 

Properti

Sobat Finansialku, kali ini kita akan ditemani oleh Ruby Herman, CEO dari Ren Property dan Youtuber Properti.

Nah bagaimana serunya perbincangan Melvin dengan Ko Ruby? Yuk mari simak bersama, dan temukan fakta menarik seputar properti yang perlu kamu ketahui.

 

Investasi Properti

Dalam sebuah video yang dilihat oleh Melvin, ada seorang anak muda yang masih fresh graduate yang menjelaskan bahwa di usia 21 atau 22 ia bisa membeli properti tanpa DP atau dengan DP yang sangat murah, da sisanya ialah dengan menggunakan KPR.

Pertanyaannya:

“Apakah hal itu memungkinkan?”

 

Jawaban Ko Ruby Herman,

Pertama kita perlu membahas peraturannya, dalam mengajukan KPR umum minimal adalah 21 tahun, dan hal ini biasanya sesuai dengan usia dari fresh graduate.

Namun yang selanjutnya kita perlu memikirkan cicilannya yang harus 1/3 dari pendapatannya. Jika ia membeli rumah dengan harga Rp 1 miliar, maka ia harus bayar DP yang jika primary sebesar 5-10% dan jika secondary ialah sebesar 20-30%.

Terlepas dari perhitungan lainnya, yang ingin ditekankan ialah,

“kalau seorang fresh graduate, incomenya berapa?”

Jika ia belum bekerja sebelumnya, maka akan sulit untuk membayar cicilannya. Jika misalnya harga rumah ialah Rp 1,5 miliar, maka cicilan per bulannya ialah sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta, dan penghasilannya seharusnya ialah Rp 45 juta hingga Rp 60 juta.

Meskipun bukan berarti tidak mungkin, namun realitanya gaji fresh graduate akan susah untuk hal ini, kecuali jika ia memang anak konglomerat atau sudah mulai menggeluti bisnis sejak kuliahnya.

 

Pertanyaan selanjutnya,

“Apakah aman jika berinvestasi dengan membeli properti dengan menggunakan KPR?”

 

Menurut Ko Ruby, sebenarnya metode investasi seperti ini it’s oke saja asal sesuai dengan kemampuan income, sebab kalau tidak sesuai dengan kemampuannya maka nanti akan menjadi boomerang.

 

Nikah Dulu atau Nyiapin Rumah Dulu?

Pria di Indonesia biasanya saat memasuki usia 27 hingga 30 harus menyiapkan dana rumah dan dana untuk menikah. Nah untuk menyiapkan dana ini sekaligus tentu cukup susah untuk sebagian besar orang, lalu bagaimana strateginya? Manakah yang harus diprioritaskan?

Nah bagaimana tanggapan Ruby Hermawan?

Menurutnya, yang perlu dipersiapkan ialah pondasinya terlebih dahulu, yaitu menyiapkan rumah terlebih dahulu.

Alasannya, seorang pria tentu harus bertanggung jawab dalam menyediakan tempat tinggal untuk wanitanya.

 

Tips Buat Kamu yang Ingin Memiliki Properti Pertama

Pada Finansialku Podcast Eps 62 ini, Ko Ruby membagikan tips buat anak muda yang ingin memiliki properti pertamanya.

Pertama ialah untuk wanita, wanita jangan takut untuk investasi agar punya properti, jangan ngandelin pria atau calon suami.

Lebih baik wanita memiliki mindset untuk dapat uang, ditabung, dan membeli properti. Hal ini akan membuat kamu bangga.

Untuk cowok, tipsnya ialah kamu harus bisa menunda kesenangan. Mindsetnya yaitu misalnya hari ini panen, terima uang banyak, belum tentu besok akan panen lagi. maka kamu harus bisa menunda kesenangan, kamu harus bisa saving.

Banyak orang yang berfoya-foya saat mendapat uang banyak, karena menganggap akan selalu mengalami hal yang sama.

Namun kenyataannya siklusnya tidaklah demikian, dan kamu harus siap untuk menghadapi siklus demikian.

Selain itu kita juga perlu belajar yang namanya menabung, dan sebisa mungkin memiliki target yang ingin dicapai.

 

Pesan Ko Ruby diakhir Podcast ini,

“Untuk milenial, ubah mindsetnya, yang tadinya keren cuma pakai yang bandit, mari sadari bahwa hidup itu gak cuma di medsos, tapi in real life you have to prepare dan jangan malu untuk punya rumah subsidi.”

 

Bagaimana CARA AMPUH Membeli Rumah Pertama?

Download ebook-nya, GRATIS!!!

ebook rumah pertama

 

Semoga bahasan kali ini dapat memberikan manfaat bagi Sobat Finansialku, dan akhir kata Make A Plan and Get Your Financial Dreams Come True!

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify