Mengatur cash flow adalah kunci dalam mengelola keuangan. Namun bagaimana caranya jika kondisi penghasilan tidak stabil setiap bulannya, seperti pada pekerja lepas atau freelancer? Tidak perlu bingung, ayo kita bahas dalam artikel ini.

 

Summary

  • Dalam prinsip gig economy, tidak seperti kebanyakan karyawan yang mendapatkan gaji rutin bulanan, seorang pekerja lepas dibayar berdasarkan pekerjaan yang mereka selesaikan.
  • Memiliki pendapatan bulanan yang tidak stabil seperti karyawan pada umumnya, seringkali membuat freelancer kesulitan dalam mengatur cash flow keuangan. 
  • Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan para freelancer untuk mengatur cash flow keuangan, seperti menyusun pos pengeluaran, menetapkan target penghasilan, menyiapkan dana darurat dll.

 

Tren Gig Economy Melahirkan Pilihan Pekerjaan Lepas

Berkat pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini, tidak mengikat seseorang dalam bekerja. Kemudahan dalam berinteraksi dengan berbagai saluran digital, membuat kita bisa merambah jaringan yang lebih luas.

Keuntungan lainnya adalah semakin banyaknya pilihan pekerjaan membuat kita dapat memilih untuk bekerja fleksibel, tidak perlu ke kantor setiap hari.

Kondisi ini erat kaitannya dengan istilah gig economy, yaitu suatu sistem tenaga kerja bebas di mana perusahaan hanya mengontrak pekerja independen dalam jangka waktu pendek.

Mengutip BBC, gig economy adalah pasar tenaga kerja yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer).

[Baca Juga: Freelancer, Ini Cara Mengatur Keuangan di Masa Sulit, Sudah Tahu?]

 

Dalam prinsip gig economy, tidak seperti kebanyakan karyawan yang mendapatkan gaji rutin bulanan, seorang pekerja lepas dibayar berdasarkan pekerjaan yang mereka selesaikan.

Pilihan pekerjaan dalam gig economy, contohnya antara lain content writer, resume writer, copywriter, game engineer, project manager, UI/UX designer, dan masih banyak lagi. 

Faktor yang harus diperhatikan dalam gig economy ini adalah unsur sementara atau jangka waktu tertentu. Keuntungannya adalah pekerja bisa mendapatkan fleksibilitas waktu dalam bekerja. Selain itu, menjadi lebih kreatif dan mandiri dalam hal bekerja.

Akan tetapi kekurangannya adalah tuntutan kemandirian bagi pekerja dalam hal mengatur jadwal agar mencapai target akhir yang disepakati.

Bukan hanya dalam hal mengatur jadwal, kemandirian juga diperlukan dalam hal mengatur keuangan pribadi bagi pekerja lepas (freelancer). Pendapatan yang tidak stabil tentu menjadi salah satu tantangan bagi pekerja lepas untuk mengatur cash flow.

Lalu, bagaimana dong caranya mengelola keuangan jika mengatur cash flow saja terasa sulit? Terus simak artikel ini, ya. Jangan lupa dengarkan juga audiobook berikut ini untuk menambah referensimu.

banner -perencanaan keuangan freelancers

 

Mengatur Cash Flow Freelancer

Memiliki pendapatan bulanan yang tidak stabil seperti karyawan pada umumnya, seringkali membuat freelancer kesulitan dalam mengatur cash flow keuangan. 

Pertanyaan yang seringkali dilontarkan oleh klien saya yang bekerja sebagai freelancer adalah,

bagaimana caranya supaya bisa mengatur cash flow, sementara pendapatan bulanan kan tidak tetap?

Berikut beberapa langkah yang bisa Sobat Finansialku bisa lakukan dalam mengatur cash flow sebagai seorang freelancer.

 

Susun Pos Pengeluaran Bulanan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat anggaran bulanan, yaitu dengan cara menyusun daftar pengeluaran apa saja yang perlu kita keluarkan setiap bulan.

Daftar tersebut, bisa kita klasifikasikan ke dalam pos-pos pengeluaran, misalnya pos kebutuhan sehari-hari, pos cicilan utang, pos asuransi diri dan keluarga, pos liburan, pos investasi, pos entertainment, dan pos-pos lainnya. 

Dari pos-pos pengeluaran tersebut, bagi lagi menjadi empat kategori, yaitu pengeluaran primer, pengeluaran kewajiban, pengeluaran sekunder, dan pengeluaran untuk investasi dan tabungan.

Mengapa perlu dipisah ke dalam kategori? 

Dengan memisahkan pada kategori tadi, kita bisa membedakan mana pengeluaran yang sifatnya harus dikeluarkan, mana yang sifatnya pelengkap atau sekunder. Serta, mana yang merupakan kewajiban yang tidak bisa kita tunda, dan mana yang untuk tujuan jangka panjang (investasi).

Contoh pembagian pos pengeluaran bisa dilakukan seperti pada tabel di bawah ini. Pembagiannya kembali disesuaikan dengan kondisi dan tujuan keuangan masing-masing, ya.

Pengeluaran Primer Pos Kewajiban  Pengeluaran Sekunder Tabungan dan Investasi
  • Pos Belanja (Groceries)
  • Pos Bayar Listrik & Air
  • Pos Biaya Transportasi (Bensin, Tol, Parkir)
  • Pos Bantuan Keluarga
  • Pos Sedekah 
  • Pos Biaya Sekolah Anak
  • Pos Biaya Asuransi
  • Pos Biaya Pajak (Pajak Kendaraan dan PBB)
  • Pos Cicilan 
  • Pos Liburan
  • Pos Entertainment
  • Pos Belanja Pakaian
  • Pos Hobi 
  • Pos Self-Development (Kursus, Seminar, Workshop)
  • Pos Dana Darurat
  • Pos Investasi Dana Membeli Rumah
  • Pos Investasi Dana Pensiun

 

Pisahkan Rekening Operasional 

Selanjutnya, dalam mengatur cash flow Sobat Finansialku perlu membuat rekening terpisah antara rekening operasional sehari-hari dengan rekening dana darurat (saving).

Bukan hanya berlaku untuk freelancer, aturan ini juga wajib dilakukan oleh setiap orang dalam mengelola keuangan.

Dengan memisahkan rekening, maka kita bisa dengan lebih mudah mengatur arus kas serta menjalankan rencana keuangan yang sudah kita buat. 

Pada waktu mendapatkan penghasilan, Sobat Finansialku bisa memasukkan pada rekening operasional untuk kemudian dibagi ke dalam pos-pos pengeluaran dan masuk ke dalam rekening atau pos dana darurat.

Memisahkan Rekening Operasional.

Ilustrasi Memisahkan Rekening Operasional. Sumber: Unsplash

 

Saat ini juga sudah ada beberapa bank yang menawarkan pos-pos dana yang bisa dibuat dalam satu rekening, sehingga memudahkan kita dalam membagi-bagi pos pengeluaran. 

Tidak hanya dalam bentuk rekening bank, kita juga bisa membaginya ke dalam e-wallet yang biasa kita gunakan.

Selain lebih praktis karena tidak perlu lagi membawa uang dan kartu yang membuat dompet tebal, dengan memanfaatkan promo, diskon serta cashback yang ditawarkan bisa membuat kita bisa lebih hemat. 

 

Tetapkan Target Penghasilan

Sulitnya memantau cash flow bulanan karena pendapatan yang dinamis merupakan masalah yang kerap dikeluhkan freelancer. Agar cash flow bisa tetap terjaga, Sobat Finansialku perlu memiliki target penghasilan. 

Menyusun daftar pos pengeluaran akan memudahkan kita dalam membuat target berapa yang sebaiknya kita hasilkan setiap bulan.

Pastikan agar nominalnya cukup untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang sifatnya wajib dikeluarkan atau kebutuhan primer.

Jika memiliki cicilan, misalnya seperti cicilan KPR dan KKB perlu juga dimasukkan ke dalam perhitungan kebutuhan. Sedangkan untuk kebutuhan yang sekunder atau untuk lifestyle, semestinya tidak dijadikan sebagai prioritas.

Akan lebih baik lagi, jika Sobat Finansialku bisa mendapatkan proyek besar atau penghasilan yang besar sekaligus dari satu pekerjaan, supaya bisa lebih fleksibel dalam menggunakan uang, misalnya untuk menabung, investasi, upgrade skill atau hobi.

Jika kamu mau tahu investasi yang cocok untuk freelancer, yuk cek video berikut ini.

 

Lunasi Tagihan Saat Mendapat Proyek Besar

Menjadi freelancer merupakan pilihan dengan konsekuensi yang harus dijalani. Ada masanya pasang surut untuk pekerjaan yang didapat, yang tentunya juga berdampak pada kondisi keuangan.

Sangat disarankan, saat mendapatkan proyek dengan nilai besar bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembayaran atau pelunasan cicilan yang cukup besar.

Hal itu sangat berguna untuk mengurangi risiko tunggakan kalau di bulan berikutnya tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar cicilan tersebut.

Ketahui tagihan atau cicilan mana yang perlu dibayar dan perlu menjadi prioritas dan didahulukan.

 

Dana Darurat Itu Penting

Bukan hanya untuk freelancer, dana darurat wajib disiapkan oleh setiap orang. Namun karena dari segi pekerjaan, risiko freelancer lebih besar maka dana darurat haruslah selalu mendapat perhatian lebih.

Di saat sepi job, invoice belum cair, atau ada kebutuhan mendadak, maka di sanalah dana darurat berfungsi. Terlebih lagi, berbeda dengan karyawan yang umumnya mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari kantor. 

Freelancer harus memikirkan sendiri biaya terkait asuransi kesehatan maupun biaya lainnya terkait kesehatan, seperti biaya rawat berobat ke dokter serta membuat alokasi dana untuk vitamin dan suplemen kesehatan.

[Baca Juga: Freelancer: Pemasukan Kamu Banyak Banget Sumbernya? Yuk Mulai Atur dan Merencanakan Keuangan]

 

Mengatur Gaya Hidup = Mengatur Cash Flow

Satu kunci dalam mengatur cash flow adalah mengatur gaya hidup. Seiring waktu pendapatan akan meningkat. Seringkali bocornya keuangan disebabkan oleh gaya hidup yang ikut meningkat.

Meeting dengan klien dilakukan di foodcourt mall. Supaya terlihat lebih wah di mata klien, bolehlah sekali-kali meeting di coffee shop atau restoran. Tapi kok, makin lama gaya hidup makin meningkat ya, sampai-sampai melebihi peningkatan dari pendapatan kita setiap bulan.

Jangan sampai kita terjebak dalam kondisi seperti itu, karena lama kelamaan itu bisa berakibat buruk pada kesehatan keuangan kita.

Idealnya adalah semakin besar pendapatan maka semakin besar juga pos alokasi tabungan dan investasi yang kita anggarkan.

Kesehatan keuangan terjaga, tujuan keuangan jangka panjang pun bisa segera terwujud jika kita disiplin menjaga pengeluaran lifestyle.

Memiliki pendapatan yang dinamis bukan menjadi halangan untuk kita mengatur keuangan. Gunakan fitur pencatatan keuangan di aplikasi Finansialku, agar Sobat Finansial bisa mengatur cash flow dengan baik. 

Namun, jika kamu masih merasa kesulitan dan perlu bantuan, hubungi saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya untuk membantu permasalahanmu.

Kamu bisa chat langsung secara gratis di aplikasi Finansialku jika kamu member premium. Kamu bisa juga booking jadwal konsultasi melalui web konsultasi.finansialku.com atau melalui WhatsApp di sini.

 

Gimana nih para freelancer? Sudah bisa mengaplikasikan langkah-langkah di atas? Tulis pengalaman kamu dalam mengatur keuangan di kolom komentar, ya.

Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan freelancer lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Fransisca Natalia. 28 Juni 2021. Sedang Tren, Kenali Apa Itu Istilah Gig Economy. Kompas.tv – https://bit.ly/3A5dT6E
  • Erlangga Djumena. 17 Januari 2021. 5+ Rahasia dan Cara Mengatur Keuangan Freelancer Zaman Now. money.kompas.com – https://bit.ly/3GSV1uD
  • Khairina F. Hidayati. 4 Cara Mengatur Keuangan Freelancers saat Wabah Corona. Glints.com – https://bit.ly/3I8hdRm
  • 8 Juni 2021. Mengatur Keuangan yang Baik Sebagai Freelancer, Apa Saja Tips dan Triknya? learn.expandana.id -https://bit.ly/3FGyfVe