Warga kampung miliarder yang sempat viral kini mengaku menyesal telah menjual tanahnya ke pihak pertamina. Apa yang terjadi? Benarkah mereka kehabisan uang hasil jual tanah tersebut?

Yuk, cari tahu fakta selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

Warga Kampung Miliarder Menyesal Menjual Tanah ke Pertamina

Mungkin Anda semua masih ingat “Kampung Miliarder” yang sempat viral beberapa waktu lalu. Warga di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak menjadi miliarder setelah tanah milik mereka dibeli oleh pihak Pertamina Rosneft.

Lahan tersebut dijadikan sebagai bagian dari kilang minyak perusahaan BUMN migas tersebut. 

Para warga pun membeli mobil baru secara serentak dan diantarkan langsung menggunakan truk. Sontak aksi mereka sempat menghebohkan jagat maya.

Akan tetapi cukup lama tak terdengar kabarnya, mereka kini justru melakukan aksi unjuk rasa di kantor PT Pertamina Grass Root Revenery (GRR).

Dalam unjuk rasa yang dilakukan pada Senin (24/01/2022), warga menuntut pihak perusahaan untuk segera memberikan mereka pekerjaan yang sempat dijanjikan sebelumnya.

Mengutip dari situs Kompas, salah satu warga bernama Musanam (60), mengaku bahwa ia telah menjual ternak sapi yang sebelumnya ia andalkan untuk bertahan hidup.

“Dulu punya enam ekor sapi mas, sudah tak jual tiga untuk hidup sehari-hari dan kini tersisa tiga ekor saja,” ujarnya.

 

Kemudian pengakuan dari warga lainnya yang ikut berunjuk rasa yakni Mugi (59) telah menjual tanah miliknya seluas 2,4 hektare. Uang yang ia dapatkan dari hasil jual tanah tersebut berkisar Rp 2,4 miliar.

Ia mengaku bahwa uang tersebut telah ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian ditabung. Alhasil, Mugi menyesal telah menjual tanah tersebut padahal sebelumnya ia bisa mendapatkan hingga Rp 40 juta dari hasil panen.

 

Pertamina Diduga Mengingkari Janji

Seperti yang disinggung sebelumnya, warga menuntut realisasi janji dari pihak Pertamina yang akan memberikan mereka pekerjaan.

Akan tetapi menurut koordinator warga, Suwarno, Pertamina justru mensyaratkan pekerja lokal harus berusia di bawah 50 tahun. Padahal sebelumnya tidak ada persyaratan demikian.

Suwarno juga menyinggung pihak Pertamina yang justru mengambil tenaga kerja di atas usia 50 tahun yang berasal dari luar Ring 1 kilang Tuban. 

“Ada pembatasan persyaratan usia yang dilakukan pihak perusahaan di atas 50 tahun tidak diperbolehkan. Ini gimana pekerja kasar aja tidak diperbolehkan, Tapi, kenyataannya ada pekerja dari luar ring 1 yang usianya di atas batas umur yang ada,” imbuhnya.

 

Di sisi lain, perwakilan dari PT Pertamina GRR, Solikhin telah menampung aspirasi warga. Selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan manajemen pusat. 

“Ya, nanti pihak coorporate yang akan menjawab semuanya melalui lembaran press release,” katanya.

 

Warga Desa di wilayah Kecamatan Jenu sebelumnya mendapatkan ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban yang rampung pada 10 Desember 2020.

Uang ganti rugi pun jumlahnya sangat fantastis, yakni sebesar Rp 211,9 triliun untuk pembebasan lahan seluas 811,9 hektare. Kilang Tuban sendiri membutuhkan 20.000 pekerja saat konstruksi serta 2.500 pekerja saat sudah beroperasi.

Kilang Tuban sendiri ditargetkan akan beroperasi tahun 2026 mendatang. 

 

Our View

Fenomena ini adalah sebuah paradoks. Bagaimana warga Kampung Miliarder sebelumnya ramai-ramai membeli mobil baru, namun kini malah menyesal telah menjual tanah dan menuntut janji Pertamina. Padahal nominal uang ganti rugi yang mereka dapatkan pun cukup fantastis.

Salah satu financial planner dari Finansialku, Rizky Syam, CFP  menyatakan pandangannya. Permasalahan ini sebenarnya hampir sama seperti yang terjadi pada kebanyakan orang, yakni tidak adanya perencanaan keuangan yang baik.

Ditambah lagi literasi keuangan masyarakat Indonesia yang relatif rendah. Sehingga mendapatkan uang dengan jumlah yang banyak secara tidak terduga bisa menjadi sumber masalah yang cukup kompleks.

Kemudian, Rizky menekankan bahwa mindset kebanyakan orang yang masih memikirkan kehidupan jangka pendek jika dibandingkan dengan memproyeksikan untuk kebutuhan serta tujuan keuangan jangka panjang.

Bahkan masih banyak orang yang masih menyikapi uang dengan cara yang salah. Tak ayal uang tersebut tak memiliki makna sedikit pun.

Ia mengajak kita semua untuk menghargai berapapun uang yang kita dapatkan. 

“Ubahlah mindset kita. Uang bukan hanya sekadar alat untuk transaksi semata. Cobalah untuk lebih menghargai uang yang telah kita dapatkan.”

 

Membuka Diri Meningkatkan Literasi Keuangan

Edukasi keuangan bagi mayoritas masyarakat Indonesia mungkin masih menjadi hal yang tabu. Padahal hal tersebut sangatlah penting untuk membekali diri menghadapi kehidupan di masa mendatang memanfaatkan segala fasilitas keuangan yang ada.

Sudah saatnya bagi kita untuk senantiasa membuka diri serta lebih meningkatkan pengetahuan maupun literasi keuangan. 

Tak ketinggalan, Rizky juga memberikan tips bagaimana mengelola keuangan secara tepat, terutama jika Anda mendapatkan uang yang tak terduga dalam jumlah yang banyak. Berikut ini pembahasannya.

 

Tentukan Tujuan Keuangan

Pertama, tentukan dulu tujuan keuangannya. Hal ini menjadi sangat penting supaya Anda bisa menentukan langkah-langkah serta perhitungan alokasi dana secara tepat.

Misalnya, tujuan keuangan Anda adalah untuk dana masa tua, atau mungkin pendidikan anak. Dari sini, Anda bisa menentukan strategi serta upaya apa yang akan Anda lakukan. Seperti investasi saham, reksa dana, dan sebagainya.

 

Lingkungan yang Tepat

Fakta menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami masalah keuangan adalah berasal dari lingkungannya. Orang tersebut masih terpengaruh dengan rasa gengsi serta tuntutan berdasarkan pencapaian yang dimiliki oleh orang lain.

Padahal ia sendiri belum tentu mengetahui seberapa besar kemampuan yang dimiliki oleh orang tersebut dalam menggapai pencapaian itu. Banyak orang yang menganggap bahwa keberhasilan bisa dilihat dari apa yang ia kenakan, bukan aset yang ia miliki.

Oleh karena itu, sebisa mungkin jadilah diri sendiri, pikirkanlah masa depan dan pengelolaan keuangan Anda sendiri, serta carilah lingkungan yang tepat untuk bisa mendukung Anda dalam upaya mengelola keuangan secara lebih baik.

[Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Agar Tidak Boros, Yuk Hemat!]

 

Tingkatkan Literasi Keuangan dan Konsultasikan Kepada Ahlinya

Dan yang tak kalah pentingnya adalah, tingkatkan literasi keuangan. Edukasi akan keuangan bisa Anda jadikan sebagai investasi mengingat sangat pentingnya aspek ini. 

Masalah keuangan tidak mengenal siapa Anda, dari mana Anda berasal, serta apa latar belakang Anda. 

Rizky juga mengingatkan bahwa apa yang akan kita dapatkan dengan cepat juga bisa pergi secara cepat. Sehingga pengetahuan atau literasi keuangan adalah hal yang sangat penting.

“Sobat finansialku, maka dari itu, belajar dari pengalaman tersebut,{kampung miliarder), apa yang dapat dengan cepat bisa jadi hilang dengan lebih cepat. Jangan ragu untuk membuka diri meningkatkan sisi literasi keuangan. Jika kesulitan tanyakanlah kepada ahlinya…”

 

Jika merasa kesulitan, Anda bisa sharing dan diskusi dengan financial planner mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan secara tepat.

Mereka bisa memberikan solusi bagi permasalahan keuangan bahkan dari hal yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya. Masalah keuangan pun dapat teratasi serta lebih dari itu, Anda bisa mendapatkan ilmu baru.

Apakah Anda tertarik untuk sharing bersama Rizki Syam, CFP serta financial planner dari Finansialku? Caranya mudah, Anda bisa melakukannya di Aplikasi Finansialku! Gunakan fitur konsultasi keuangan terdapat dalam aplikasi. 

Selain konsultasi, Anda juga bisa melakukan perencanaan keuangan, pencatatan keuangan, financial check-up dan masih banyak lagi fitur keuangan lainnya.

Jadi tunggu apalagi, download aplikasinya di Play Store atau App Store.

Konsultasi Keuangan

Itulah informasi mengenai warga Kampung Miliarder yang kini menyesal telah menjual tanahnya. Lalu apa tanggapan Anda mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya! Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi: 

  • Pipiet Wibawanto. 25 Januari 2022. Kehabisan Uang, Warga Kampung Miliarder Menyesal Jual Tanah ke Pertamina. Idxchannel.com – https://bit.ly/34crEVr
  • Admin. 25 Januari 2022. Warga Kampung Miliarder Tuban Kini Menyesal Jual Tanah ke Pertamina. Kompas.tv – https://bit.ly/3nZ6pNO
  • Dia Saputra. 25 Januari 2022. Dulu Viral Karena Kompak Beli Mobil Baru, Kini Warga Kampung Miliarder di Tuban Sulit Mendapat Penghasilan. Gridoto.com – https://bit.ly/3u1OHgA