Hati-hati! Pergerakan harga sejumlah saham IPO sudah bergerak menuju harga wajar. Lalu, apa saja dampak yang akan dirasakan nantinya?

Mari simak ulasan selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca!

 

Emiten Pendatang Baru dengan Return yang Tinggi

Dunia Bursa Efek Indonesia (BEI) diramaikan dengan 12 emiten pendatang baru yang hampir seluruhnya berani memberikan imbal hasil (return) yang tinggi. Para pendatang baru ini hadir sejak awal tahun 2019 ini.

Banyak yang merasa antusias dengan kehadiran mereka karena mayoritas sahamnya memiliki return double digit sejak tanggal pencatatan saham perdana (listing).

Bahkan, beberapa di antaranya berani memberikan return hingga ratusan persen.

Beberapa emiten yang berani memberikan return hingga ratusan persen ialah saham NATO yang sejak listing hingga penutupan perdagangan kemarin mencatat kenaikan hingga 599%.

Selain itu, saham CLAY juga disebut-sebut berhasil mencatat kenaikan hingga 1.600% sejak listing.

Terdapat beberapa emiten lain yang juga mencatat kenaikan, berikut ini daftarnya:

Kode
Saham
Emiten Tanggal
Listing
Harga IPO Harga
Per 29 Mei 2019
Perubahan
Harga
JAST PT Jasnita Telekomindo Tbk 16 Mei 19 Rp246 Rp520 111%
POSA PT Bliss Properti Indonesia Tbk 10 Mei 19 Rp150 Rp246 64%
HRME PT Menteng Heritage Realty Tbk 12 April 19 Rp105 Rp272 159%
CPRI PT Capri Nusa Satu Properti Tbk 11 April 19 Rp125 Rp72 -42%
MTPS PT Meta Epsi Tbk 10 April 19 Rp320 Rp1.025 220%
COCO PT Wahana Interfood Nusantara Tbk 20 Maret 19 Rp198 Rp930 369%
JAYA PT Armada Berjaya Trans Tbk 21 Februari 19 Rp288 Rp131 -54%
CLAY PT Citra Putra Realty Tbk 18 Januari 19 Rp180 Rp3.140 1600%
NATO PT Nusantara Properti Internasional Tbk 18 Januari 19 Rp103 Rp720 599%
BEEF PT Estika Tata Tiara Tbk 10 Januari 19 Rp340 Rp181 -47%
POLI PT Pollux Investasi Internasional Tbk 10 Januari 19 Rp1.635 Rp1.070 -34%
FOOD PT Sentra Food Indonesia Tbk 8 Januari 19 Rp135 Rp162 20%

Sumber: Bursa Efek Indonesia, Riset KONTAN

 

Melihat daftar tersebut, tentu membuat para investor sangat tergiur untuk memilikinya. Namun sayang, semua hanya terjadi di awal listing saja.

 

Hati-hati! Semua Tidak Menjamin

Meskipun kenaikan ini terlihat sangat menjanjikan, namun nyatanya hal ini bukan berarti para pendatang baru mutlak memiliki prospek menarik.

Kenaikan harga saham tersebut salah satunya bisa hanya karena euforia sesaat setelah perhelatan Initial Public Offering (IPO).

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, ikut memberikan penjelasan mengenai hal ini. Ia mengungkapkan bahwa,

“Setelah beberapa bulan saham mulai menunjukkan kondisi sebenarnya. Biasanya, paling cepat tiga bulan.”

 

Trading Saham Menurut Jesse Livermore Reading Market, Stock Behaviour Dan Analyzing Leading Sector 03 Trading Saham 2 - Finansialku

[Baca Juga: 15 Bisnis Sampingan untuk Pensiunan yang Boleh Dipertimbangkan]

 

Hal ini memang terbukti dengan “kondisi sebenarnya” yang mulai tampak dari pergerakan harga menuju harga wajar dari para pendatang baru tersebut.

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, menyatakan suara yang sama.

Pergerakan harga saham pada akhirnya bergantung pada sentimen pasar dan juga prospek perusahaan tersebut menurut investor.

 

Mulai Mengalami Penurunan

Berdasarkan data, nyatanya di balik kenaikan return tinggi yang ditawarkan sejak awal, sejumlah saham sejatinya mulai mengalami penurunan.

Salah satu contohnya ialah saham JAST. Meski harganya tercatat naik 111% sejak tanggal listing, saham ini telah mengakumulasi penurunan 11,86% dalam sepekan terakhir.

Bahkan, saham POLI, BEEF, JAYA, dan CPRI menjadi empat saham yang lebih dulu memberikan return negatif.

Muhammad Alfatih selaku Analis Samuel Sekuritas, mengatakan, ada pola hampir serupa pada saham-saham emiten baru. Harga naik tinggi sesaat setelah IPO, lalu jatuh.

Menurutnya, hal ini terjadi karena tidak sedikit investor yang masuk ke saham tersebut hanya untuk jangka pendek.

Itulah mengapa tidak heran jika dalam waktu singkat, pergerakan harga mulai terjadi menuju harga wajar.

Saham Defensif di Saat Resesi Ekonomi Global 02 - Finansialku

[Baca Juga: 10 Cara Melepaskan dari Kebiasaan Judi untuk Anak Muda, Sebelum Terlambat!] 

 

Di sisi lain, dalam lima bulan terakhir ini, terdapat penjamin emisi IPO yang mencatat penjualan terbanyak.

Alfatih memperkirakan bahwa bisa jadi nasabah yang membeli saat IPO banyak berasal dari nasabah penjamin emisi.

“Lalu mereka melakukan penjualan beberapa bulan setelah IPO.”

 

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

William Hartanto kembali menambahkan, semua hal itulah yang akhirnya membuat harga saham akan kembali pada harga wajarnya. Misal, harga saham FOOD yang selama tiga bulan terakhir turun 43%.

“Saham baru IPO yang menunjukkan kenaikan harga di atas 100% kemungkinan besar belum menunjukkan harga yang sebenarnya.”

 

Pergerakan harga ini sudah terbukti bahwa iming-iming return tinggi saat listing, benar-benar tidak menjamin bertahannya nilai tersebut.

Karena, bagaimanapun juga semua kembali kepada mereka yang mengelola dan kondisi pasar saat ini.

 

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Apa pendapat Anda mengenai pergerakan harga saham baru ini? Berikan komentar dan pendapat Anda dalam kolom bawah ini.

Jangan lupa untuk bagikan artikel ini kepada para investor yang belum mengetahuinya. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Nur Qolbi. 29 Mei 2019. Awas, Saham IPO Mulai Bergerak Menuju Harga Wajar. Insight.kontan.co.id – http://bit.ly/2MkHR1e

 

Sumber Gambar:

  • Harga Wajar Saham IPO 1 – http://bit.ly/2Mh84hq