Pernahkah kamu berfikir untuk hargai kerja kerasmu? Selama ini kamu sudah bekerja keras, lalu mengapa dan demi siapa kamu melakukan hal tersebut?

Di Podcast kali ini kita akan membahas pertanyaan tersebut, bersamaan dengan pembahasan tentang bagaimana mengelola ketidakpastian.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Hargai Kerja Kerasmu

Di episode kali ini, saya akan membahas satu topik mengenai Hargai Kerja Kerasmu.

Saya mau share sedikit, beberapa waktu lalu saya mendengar sebuah audio book, disitu terdapat pertanyaan yang menurut saya nendang banget. Pertanyaannya:

  1. Mengapa kamu sekarang ini bekerja sangat keras?
  2. Demi siapa kamu bekerja sangat keras?

 

Seketika langsung saja saya memperlambat laju mobil dan mulai terpikir “kenapa ya saya bekerja keras? Demi siapa ya saya bekerja keras?

Kalau pertanyaan ini diberikan kepada sobat Finansialku, kira-kira apa yang akan menjadi jawabanmu?

Di episode ke 66 ini, saya juga akan menjawab kekhawatiran dari salah seorang sobat Finansialku mengenai potensi terjadinya PHK.

Saya tau kalau topik PHK itu bukan topik yang seru untuk dibahas, tapi saya berharap setelah mendengarkan podcast ini, kamu bisa lebih tenang dan siap untuk menghadapi kondisi terburuk.

 

Sebelum bahas lebih detail, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN

 

Salah satu curhatan kali ini adalah membahas,

“Hallo mas Melvin, sekarang ini kan ekonomi lesu, banyak proyek yang tiba-tiba dibatalkan karena terjadinya virus corona. Saya takut bahwa perusahaan akan memutuskan untuk melakukan PHK. Sebaiknya apa yang harus saya lakukan? Mohon sarannya.”

 

Jawaban Melvin,

#LetMeShareMyView

Sekarang ini kondisi ekonomi memang sedang meresahkan karena adanya virus corona. Ketakutan akan terjangkit virus ini mengakibatkan beberapa kegiatan dibatasi, ada yang bilang namanya social distancing.

Bagi sobat Finansialku dan khususnya untuk yang bertanya, di setiap in house, seminar dan training yang diadakan oleh Finansialku, saya selalu memberikan satu pertanyaan,

“Bagaimana seandainya, income Anda tiba-tiba hilang? Khususnya penghasilan aktif dari gaji. Apakah masih bisa bertahan hidup? Dan berapa lama?

Sebenarnya ada banyak hal yang menyebabkan seseorang kehilangan income secara tiba-tiba.

Contoh yang pasti: PHK, karena sakit kritis yang berkepanjangan, cacat karena kecelakaan kerja, masalah pensiun tua, dan kemudian meninggal dunia.

Lima hal itu bisa menyebabkan seseorang kehilangan income secara tiba-tiba, dan kondisi tersebut disebut sebagai kondisi ketidakpastian!

Tetapi ketidakpastian itulah yang perlu dikelola menurut saya. Pengelolaan tersebut yang menjadi salah satu core atau inti dari perencanaan keuangan.

Saya selalu bilang gini,

“What to do if something goes wrong?”

 

Sebenarnya saya sudah menjawab pertanyaan ini di audio book Finansialku. Di Aplikasi Finansialku itu ada menu audio book yang bisa kamu putar kapan saja.

Salah satunya ada yang berjudul Before You Quit Your Job.

Beberapa hal yang bisa saya share di podcast kali ini ialah,

“Pada dasarnya, buatlah pondasi yang kuat dalam hal keuangan dengan memiliki yang namanya keamanan keuangan.”

 

Buat kamu yang sudah membaca buku Make a Plan and Get Your Financial Dreams Come True, kamu pastinya tau dong yang namanya keamanan keuangan itu artinya kebutuhan kita dalam jangka satu tahun ini dapat terpenuhi.

Biasanya yang kita perlukan ialah daya cashflow-nya kita jaga, uang masuk dan uang keluar kita jaga.

Kemudian punya yang namanya dana darurat. Misalnya untuk kasus yang seperti sekarang, dimana ekonomi tiba-tiba tidak menentu, ya dana darurat harus siap untuk jagain sampai hal yang terburuk terjadi.

Dan kemudian sebisa mungkin bebas dari pinjaman konsumtif, dan punya proteksi atau asuransi.

Jika kamu sudah aman secara keuangan maka jika seandainya terjadi PHK, itu tidak akan membangkrutkan keluarga kamu, kebutuhan-kebutuhan hidup masih bisa dipenuhi, dan cicilan juga masih bisa dibayar sambil kamu menstabilkan keuanganmu.

Untuk mendapat penjelasan paling lengkapnya, kamu dapat mendengarkan audio book Before You Quit Your Job, karena penjelasan yang ada disana sudah sangat-sangat lengkap, seperti penjelasan mengenai risiko kalau kamu keluar kerja.

Contohnya nih, saat kamu tiba-tiba keluar kerja kamu harus lunasin utang dan cash bon di bank yang bekerja sama dengan tempat kerja, kemudian kamu harus ngembaliin fasilitas yang diberikan kantor, hingga proteksi yang diberikan oleh kantor juga perlu kamu kembalikan.

Nah saya sarankan, buat kamu yang saat ini menjadi professional atau karyawan, kamu perlu banget buat dengerin audio book tersebut melalui Aplikasi Finansialku yang bisa kamu download melalui banner berikut ini.

Top Banner Audiobook Before You Quit Your Job

 

Berikan yang Terbaik untuk Dirimu

Sebelum lanjut ke pembahasan kita, bila kamu mengalami kegalauan mengenai keuangan, kamu bisa curhat di podcast Finansialku melalui Aplikasi Finansialku dengan menggunakan fitur Konsultasi Keuangan dan jangan lupa buat ngasih hastag #curhatkeuangan.

Di episode yang spesial ini, kita akan menjawab dua pertanyaan tadi,

  1. Mengapa kamu sekarang ini bekerja sangat keras?
  2. Demi siapa kamu bekerja sangat keras?

 

Jawaban saya dari dua pertanyaan tersebut adalah,

“Saya bekerja keras tentunya buat saya sendiri dan keluarga, supaya kami bisa hidup sejahtera mewujudkan mimpi-mimpi kami: berkeluarga, punya rumah, kemudian menyekolahkan anak, keluar negeri, mempersiapkan pensiun dan sebagainya.”

 

Sekilas kok tampaknya egois ya?

Nah sekarang kamu sendiri, mengapa kamu bekerja keras? Dan demi siapa? Coba deh… pikirkan dan renungkan pertanyaan tersebut.

Hasil kerja keras itu, datang berupa rezeki yang kebanyakan orang mengatakan kalau rezeki itu dititipkan oleh yang kuasa buat kita kelola.

Kalau kata pacar saya, didalam setiap rezeki yang kita terima, itu ada bagian orang lain, bisa bagian untuk orang-orang di sekitar kita, ada juga bagian untuk istri, ada bagian untuk anak-anak, untuk orang tua, dan saudara.

Nah jika kita diberikan kepercayaan untuk rezeki yang besar, maka ujian kita cukup besar!

“mengapa demikian?”

 

Begini… apakah kita bisa terus dipercaya untuk mengelola rezeki yang besar tersebut? Tentunya supaya untuk bermanfaat bagi banyak orang, apakah kita mampu?

“Tapi kalau kita diberi rezeki kecil bagaimana Vin?”

 

Menurut saya, rezeki kecil itu juga berarti ujian! Apakah kamu masih bisa mengelola rezeki yang kecil ini? jika mengelola yang kecil saja gak bisa, maka bagaimana kamu mengelola rezeki yang besar?  Itu saja pertanyaannya.

Saya bersyukur, karena pekerjaan yang saya lakukan sebagai seorang perencana keuangan memungkinkan saya untuk mempelajari mengenai bagaimana kita memaknai kerja keras, bagaimana cara kita hargai kerja keras, dan bagaimana cara kita juga menjaga hasil kerja keras kita.

Banyak orang bekerja keras, berangkat pagi dan pulang pagi, dan ketika dapat uang langsung belanja, beli baju lah, beli kosmetik, sneakers lah, hingga berutang sana-sini demi gengsi!

Setiap saya melihat orang seperti itu, saya tidak tau harus berkata apa lagi. hal ini sudah pasti menyebabkan orang kaya menjadi makin kaya, orang menengah menjadi miskin, dan orang miskin tetap miskin, namanya adalah konsumerisme.

Saya mau cerita satu fakta yang harus kamu ketahui,

Tahun 1945 adalah tahun kejayaan Amerika, setelah perang dunia ke 2, di Amerika mulai tumbuh yang namanya kelas menengah, dimana negara tersebut dinamai Negara Adikuasa.

Mereka berkata, “Make American Great”.

Jikalau kamu melihat pidato Donald Trump, beliau mengatakan “Make American Great Again”. Dan orang Amerika juga berkata, “American Dreams”.

Sejak tahun 1945, perekonomian mereka tumbuh begitu pesat, dan dasarnya ialah konsumerisme.

Sekarang, tahun 2000an, remaja Amerika yang lulus kuliah harus mencicil utang sekolah yang jumlahnya sekitar Rp 200 juta sampai Rp 600 juta.

“Sekarang bagaimana dengan Indonesia?”

 

Tentu kita perlu bersyukur karena setelah lulus kuliah kita tidak harus bayar cicilan. Kamu perlu berterimakasih dengan orang tua yang berhemat dan menabung untuk menyekolahkan kamu. Coba jika mereka gak bisa nabung dan gak bisa nyiapin uang untuk kamu kuliah, kamu tentu harus nyicil bukan?

Biasanya orang Indonesia mulai bayar cicilan setelah gaji bulan ke-6. Mulai kenal dengan yang namanya kartu kredit, kemudian naik kelas ke KTA, kemudian ke pinjaman konsumtif lainnya yang lebih besar, seperti mobil, motor dan yang lain sebagainya.

“Apakah itu yang dinamai dengan menghargai kerja keras?”

 

Saya rasa, NGGAK! Bukan begitu caranya menghargai kerja keras!

Bagaimana cara hargai kerja kerasmu?

Pastikan setiap rezeki yang didapat, digunakan untuk tujuan yang baik. Kamu pasti punya tujuan yang lebih penting dari pada cuma baju yang keren untuk di Instagram atau liburan sekarang yang keren banget.

Tujuan keuangan itu lebih ke kamu yang misalnya ingin berkeluarga, ngajak orangtua liburan, memberangkatkan mereka ke tanah suci, dan yang lainnya. itulah tujuan keuangan yang menurut saya jauh lebih penting dan jauh lebih mahal.

Menurut saya kamu dapat mulai hargai kerja kerasmu dengan cara semudah jangan menghabiskan semua penghasilan. Setidaknya kamu bisa invest setiap bulannya secara rutin, dan memikirkan kebutuhan yang akan datang.

Kamu bisa mulai dengan mencatat keuangan kamu, supaya tau apakah uang kamu keluar ke tempat yang salah.

Hal ini bisa kamu lakukan dengan mencatat di kertas atau Excel, atau dengan menggunakan Aplikasi Finansialku.

Kemudian mulailah merencanakan keuangan, seperti menyediakan dana darurat terlebih dahulu, kemudian dana untuk membeli rumah dan yang lainnya. kamu dapat perlahan menyediakan semuanya satu per satu.

Saya tau kalau merencanakan keuangan itu bukan hal yang mudah untuk orang awam, so jangan malu berkonsultasi mengenai keuangan kamu ke konsultan keuangan, seperti yang ada di Aplikasi Finansialku, atau langsung ketemuan dengan financial plannernya.

Saya yakin bahwa dengan mengeluarkan uneg-uneg kamu mengenai masalah keuangan, kamu akan menjadi lebih lega, dan syukur jika terdapat solusi yang dapat membantumu dan tujuan keuanganmu yang akan datang.

So teman-teman, saya harap episode-episode selanjutnya akan semakin membantu kamu, dan kita sama-sama bisa menjadi lebih dewasa, dan sama-sama bisa menghargai kerja keras yang sudah kita lakukan.

 

Saya yakin kamu bisa menghargai kerja kerasmu dan bisa memberikan yang terbaik untuk dirimu, dan untuk masa depanmu sendiri, dan akhir kata Make A Plan and Get Your Financial Dreams Come True!

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify