Akhirnya Badan Pusat Statistik (BPS) umumkan adanya inflasi Oktober ini. Simak selengkapnya di artikel ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Bulan Oktober 2020 Terjadi Inflasi 0,07%

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi di Indonesia pada Oktober 2020. Ini memutus rantai deflasi selama tiga bulan beruntun.

Pada Oktober, terjadi inflasi 0,07% secara bulanan (month-to-month/MtM). Tidak jauh dari konsensus pasar yang memperkirakan 0,075%, sebagaimana melansir dari Cnbcindonesia, Senin (01/11).

Sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) berada di 0,95%% dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) adalah 1,44%%. Konsensus pasar yang memperkirakan inflasi tahunan di 1,82%.

Kesalahan Keuangan 03 Finansialku Inflasi

[Baca Juga: Selain Emas dan Saham, Ini 5 Jenis Investasi Anti Inflasi Lainnya]

 

Kepala BPS Suhariyanto merinci, inflasi kalender (Januari-September 2020) mencapai 0,95% dan adapun inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,44%.

“Terjadi inflasi sebesar 0,07%. Sehingga inflasi tahun kalender 0,95% dan inflasi tahun 1,44%. Ada 66 kota mengalami inflasi yang mana 24 kota mengalami deflasi,” kata Suhariyanto mengutip dari Okezone.

Dari 90 kota IHK, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04% dan terendah terjadi di DKI Jakarta, Cirebon, Bekasi, Jember sebesar 0,01%.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Monokwari sebesar 1,81% dan terendah terjadi di Surabaya 0,02%.

“Inflasi ini sesudah tiga bulan berturut deflasi dan kita alami inflasi tipis,” tandasnya.

Keyakinan inflasi juga dipengaruhi atas dibukanya semua sektor perekonomian pasca-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terutama oleh DKI Jakarta yang beberapa waktu lalu menarik rem darurat PSBB.

Sementara itu Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,06 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Secara tahunan, inflasi Oktober 2020 akan sebesar 1,44 persen (year on year/yoy).

“Inflasi Oktober didorong oleh kenaikan inflasi harga bergejolak terindikasi serta inflasi harga yang diatur pemerintah,” katanya mengutip dari Radarbanyumas.

Senada dengan itu, Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memproyeksikan pada Oktober 2020 akan terjadi inflasi sebesar 0,05 persen mtm atau 1,4 persen yoy.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga BI pada Minggu II Oktober 2020, perkembangan harga pada bulan Oktober 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,02 persen (mtm).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2020 secara tahun kalender sebesar 0,91 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,39 persen (yoy),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko.

Adapun, kata dia, penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas cabai merah sebesar 0,06 persen (mtm), minyak goreng dan bawang merah masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!

12 Ebook Perencanaan Keuangan 30an

 

Sumber Referensi:

  • Rina Anggraeni. 02 November 2020. BPS Catat Oktober TerjadiInflasi 0,07%, Tren Deflasi Berakhir. Okezone.com – https://bit.ly/3oM1dvq
  • Lidya Julita Sembiring-Kembaren. 02 November 2020. 3 Bulan Deflasi, Akhirnya Oktober 2020 TerjadiInflasi 0,07%. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2GiRvzg
  • Admin. 02 November 2020. Oktober Inflasi Karena PSBB Dilonggarkan. Radarbanyumas.co.id – https://bit.ly/3kTAef6