Memiliki anak adalah harta yang sangat tak ternilai, tapi bagaimana persiapan keuangannya jika kita ingin memiliki anak lebih dari dua?

 

Summary

  • Pasangan suami istri harus membicarakan apa saja yang harus disepakati bersama agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari.
  • Terdapat beberapa pertimbangan jika ingin memiliki anak, antara lain usia, kesehatan suami dan istri, serta kondisi keuangan rumah tangga.
  • Agar semua kebutuhan keluarga bisa tercukupi, orang tua perlu membuat rencana yang matang untuk menyiapkan keuangan keluarga.

 

Anak Adalah Tanggung Jawab Bersama

Untuk pasangan baru, memiliki anak adalah sebuah keputusan besar. Suami dan istri harus memiliki kesiapan yang luar biasa kalau memang memutuskan untuk segera punya anak.

Merawat dan membesarkan anak adalah tanggung jawab bersama. Maka dari itu, pasangan suami istri harus membicarakan apa saja yang harus disepakati bersama agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari.

Tidak ada jawaban pasti berapa idealnya berapa jumlah anak dalam sebuah rumah tangga.

Ada yang beranggapan satu anak cukup, atau dua anak cukup. Tapi ada yang ingin punya banyak anak supaya rumahnya ramai, senang kalau ada anak kecil di rumah.

Keputusan punya anak berapa memang sepenuhnya ada di tangan masing-masing pasangan. Latar belakang suami dan istri bisa menimbulkan persepsi dan keinginan yang berbeda.

Seperti Satya, yang anak tunggal, merasa bahwa selama ini dia kesepian tanpa kakak atau adik di dalam rumahnya. Sehingga setelah menikah, Satya ingin memiliki banyak anak dengan harapan nantinya anak-anaknya tidak merasa kesepian seperti yang dia alami.

Berbeda dengan Rima, istrinya. Rima adalah anak pertama dari lima bersaudara. Dengan penghasilan keluarga Rima yang pas-pasan memaksa Rima harus ikut serta membiayai sekolah adik-adiknya.

Hal tersebut menjadikan pertimbangan bahwa Rima tidak ingin memiliki banyak anak, karena terbayang oleh Rima akan biaya sekolah yang sangat mahal nantinya.

Pasangan Satya dan Rima harus bisa mencapai kesepakatan agar tidak terjadi pertikaian di kemudian hari. Tidak saja keinginan semata, tetapi juga perlu pertimbangan atas tanggung jawab sebagai orang tua.

Sebab, semakin banyak anak tentunya juga akan semakin banyak tanggung jawab yang harus dipikul oleh orang tua.

[Baca Juga: 6 Cara Mendidik Anak yang Efektif, Orang Tua Yuk Terapkan Ini!]

 

Apa Saja Pertimbangan Jika Ingin Memiliki Anak?

Berapapun jumlah anak yang diinginkan, kamu harus mempertimbangkan hal-hal berikut ketika berdiskusi dengan pasanganmu.

 

Usia dan Kesehatan Istri

Usia dan kondisi kesehatan istri sangat berpengaruh besar terhadap keputusan jumlah anak yang dimiliki. Hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua memiliki risiko masing-masing terhadap kesehatan ibu dan janinnya.

Wanita hanya bisa hamil dengan jumlah terbatas. Wanita dibatasi dengan usia reproduktif, yaitu memiliki masa kedaluarsa yang diawali dengan menopouse. 

Jika hamil lebih dari lima kali juga berisiko terhadap kesehatan istri dan juga harus diperhitungkan riwayat kesehatan istri yang dimiliki sebelum hamil.

Jika berencana memiliki anak lebih dari satu, pertimbangkan juga jarak  kelahiran antar anak. Jarak yang terlalu dekat atau terlalu jauh juga sama-sama memiliki risiko bagi kesehatan ibu dan anak ke depannya.

 

Usia dan Kesehatan Suami

Bagi suami, segi fisik dan psikologis juga harus dipertimbangkan. Apalagi jika suami tersebut menjadi tulang punggung keluarga sebagai pencari nafkah utama.

Suami pun harus siap menjadi suami siaga jika istri sedang dalam keadaan hamil dan melahirkan. Kebugaran fisik dan kesiapan mental suami juga memiliki peran penting dalam pertimbangan ini.

[Baca Juga: Tips Mendidik Anak Dalam Mengatur Keuangan Bagi Ayah]

 

Kondisi Keuangan Rumah Tangga

Selain mempertimbangkan faktor kesehatan, kenyataannya kondisi keuangan keluarga juga memiliki peranan penting untuk menentukan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh pasangan suami istri.

Sebab, kestabilan keuangan juga menjadi salah satu tanggung jawab orang tua terhadap anaknya.

Semakin banyak anak dalam keluarga, tentunya akan berpengaruh terhadap pengeluaranmu. Maka, perhitungkan dengan seksama kondisi keuanganmu sebelum memutuskan untuk memiliki anak.

 

Cara Siapkan Keuangan Untuk Pasangan yang Berencana Memiliki Anak Lebih Dari Dua

Yang harus dipahami adalah ketika mengharapkan kehadiran anak, maka kamu juga membutuhkan dana ekstra untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Nah, agar semua kebutuhan bisa tercukupi, kamu perlu membuat rencana yang matang untuk menyiapkan keuangan keluarga. Apa saja yang harus dipersiapkan?

 

Hitung Total Cash Flow Keluarga

Awali dengan mulai menghitung berapa penghasilan yang diterima oleh keluarga SAAT INI. Sambil buat kesepakatan, apakah pasangan suami istri keduanya bekerja atau hanya suami sebagai sumber pencari nafkah utama?

Apakah nantinya istri sesudah melahirkan akan berhenti bekerja atau tetap bekerja?

Banyak ibu yang tidak sanggup bekerja setelah mempunyai anak. Mulai dari alasan tidak ada yang mengasuh anak, mahalnya jasa baby sitter, ataupun kesesuaian waktu dengan pekerjaan.

Belum lagi jika kamu punya satu anak dan sedang hamil anak kedua sambil bekerja, apakah kamu mampu untuk melakukan semua itu? Bagaimana jika terpaksa harus berhenti bekerja, apakah kondisi keuanganmu sudah cukup menunjang seluruh kebutuhan keluarga?

Setelah menghitung pemasukan, maka hitung juga pengeluaran rutin bulananmu. Lakukan pencatatan setiap kali ada pengeluaran yang terjadi dalam rumah tangga.

Jika kamu merasa tidak punya cukup waktu untuk melakukan pencatatan di buku khusus, maka kini kamu tidak perlu khawatir lagi. Kamu tinggal download aplikasi Finansialku, yang memiliki fitur mencatat pemasukan dan pengeluaran bulananmu dengan mudah. Coba sekarang, deh!

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Hitung Asset dan Utang yang Harus Dibayarkan

Selain menghitung pemasukan keluarga, hitung juga jumlah asset yang dimiliki. Dan tak lupa untuk menghitung utang yang harus kamu bayar. Misalnya cicilan KPR, cicilan mobil dan berbagai kewajiban yang harus dibayarkan.

Jika kamu memiliki lebih dari satu utang, maka prioritaskan dari penghasilanmu untuk membayar utang dengan bunga terbesar, seperti kartu kredit atau pinjaman online. Setelah itu baru selesaikan pada utang dengan bunga kecil.

Saat melunasi utang pun, tetap pertahankan cash flow keuanganmu, ya.

 

Buat Anggaran Persiapan Kehamilan dan Persalinan

Terlepas dari rencana Sang Pencipta, pasangan suami istri walaupun tidak tahu kapan akan memiliki anak, namun ada baiknya untuk mempersiapkannya terlebih dahulu. 

Kamu bisa melakukan survei terlebih dahulu. Mulai dari dokter kandungan yang dipilih, apakah berdasarkan lokasi terdekat atau dari referensi keluarga. Apa saja makanan untuk ibu hamil, suplemen serta baju hamil yang dibutuhkan.

Kamu juga bisa mulai mencari tahu metode melahirkan seperti apa yang diinginkan. Apakah mengikuti metode persalinan terbaru atau dengan persalinan normal.

Sebab, metode tersebut juga menentukan besarnya harga yang harus kamu bayar. Begitu juga dengan pilihan bidan, rumah sakit atau home birth mana yang menjadi referensi untuk melahirkan.

Sebagai referensi, berikut adalah daftar biaya persalinan normal dan caesar di beberapa rumah sakit ternama di Jakarta tahun 2021.

Tipe Persalinan Normal Caesar
  Harga (Rp) Harga (Rp)
Kelas III 3.000.000 – 21.100.000 5.000.000 – 46.700.000
Kelas III 5.000.000 – 23.400.000 7.000.000 – 49.300.000
Kelas III 7.000.000 – 25.500.000 9.000.000 – 53.700.000
VIP 10.000.000 – 32.000.000 13.000.000 – 60.600.000
Suite 45.000.000 – 50.000.000 kisaran 80.400.000

Harga di atas biasanya belum termasuk biaya obat, tes pcr atau swab di masa pandemi baik untuk ibu hamil maupun pendampingnya.

 

Dan juga setelah melahirkan, si kecil juga perlu dokter untuk kebutuhan kesehatan dan tumbuh kembangnya. Pilihlah dokter yang bisa dipercaya sesuai dengan kemampuanmu membayar.

Dengan mengetahui besarnya anggaran ini, kamu bisa mulai menyisihkan sebagian dari penghasilanmu mulai sekarang, agar saat saatnya tiba, kamu sudah siap dengan biayanya. Dan hal ini juga menghindarkan kamu dari utang di kemudian hari.

[Baca Juga: Nabung Dana Pendidikan Anak di Produk Asuransi, Emang Bisa?]

 

Persiapkan Dana Darurat

Selain persiapan anggaran persalinan, persiapan dana darurat juga harus diperhatikan. Dana darurat ini bisa dipergunakan untuk kebutuhan darurat secara medis maupun non medis. 

Besaran dana darurat ini setidaknya sama dengan pengeluaran rumah tangga selama 9-12 bulan.

 

Lindungi Dirimu dengan Asuransi

Asuransi Kesehatan dibutuhkan bukan hanya saat melahirkan saja, tetapi juga untuk seumur hidupmu. Coba tanyakan kepada perusahaan tempat kamu dan pasangan bekerja, apakah mengkover biaya persalinan atau tidak. Karena itu lumayan mengurangi bebanmu.

Dan kalau kamu mau mempersiapkan secara mandiri, ada kok beberapa asuransi kesehatan yang mengkover sekaligus untuk manfaat melahirkan. Cari tahu dulu dengan detail sebelum membeli produk asuransi pilihanmu, ya.

Saat setelah melahirkan pun, asuransi sangat bermanfaat bagi keluarga. Mulai dari asuransi kesehatan, asuransi pendidikan hingga asuransi jiwa.

Sebab setelah melahirkan, kamu memiliki tanggung jawab atas masa depan anakmu kelak. Agar apapun risiko kehidupan yang terjadi pada orang tua, anak kita tetap bisa mendapatkan kehidupan yang terbaik.

Kamu bisa mendengarkan podcast berikut ini yang membahas mengenai apakah bayi baru lahir perlu mendapatkan asuransi kesehatan atau tidak. Dengarkan sekarang!

 

 

Dana Pendidikan Anak dalam Keuangan Keluarga

Pendidikan merupakan gerbang menuju sukses. Banyak orang tua rela mati-matian kerja keras demi memenuhi kebutuhan pendidikan anak agar nantinya anak-anak kita bisa meraih kesuksesan dan masa depan yang cemerlang.

Yang perlu diingat adalah para orang tua harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memastikan seluruh kebutuhan pendidikan anak terpenuhi dengan baik.

Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai mempersiapkan dana pendidikan tersebut sebelum anak dilahirkan ke dunia. Selain lebih hemat, jika disiapkan jauh-jauh hari, orang tua masih bisa melakukan banyak strategi khusus untuk mengumpulkan dana pendidikan anak.

Tujuannya agar ketika si anak sudah besar, dana pendidikan yang dimiliki sudah cukup untuk membiayai biaya pendidikan anak sesuai bakat dan minatnya. Sehingga, menghindarkan kamu dari kepusingan orang tua dan utang di kemudian hari.

Kamu juga bisa mengetahui cara menyiapkan dana Pendidikan anak yang efektif lewat audiobook berikut ini.

banner -orang tua menyiapkan dana pendidikan anak

 

Tidak Semua Pasangan Bisa Merencanakan Keuangan Rumah Tangganya Sendiri

Bagi pasangan yang sulit mengatur keuangannya, jangan berkecil hati.

Gunakan jasa financial planner sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan menggunakan jasa financial planner, kamu akan lebih bisa mencapai tujuan finansial yang telah ditetapkan untuk persiapan mempunyai anak.

Kamu bisa menghubungi saya untuk mendiskusikan hal ini dengan melakukan booking jadwal konsultasi di konsultasi.finansialku.com atau melalui aplikasi Finansialku.

 

Jadi, apakah Sobat Finansialku sudah siap untuk perencanaan anak di kemudian hari? Yuk, tulis pengalaman kamu seputar persiapan keuangan anak di kolom komentar.

Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada orangtua dan calon orangtua lainnya. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Ambar Arum. Ini Dia Perkiraan Biaya Operasi Caesar dan Persalinan Normal 2021. Mamaschoice.id – https://bit.ly/32Upg53