Tertarik Dengan Investasi Reksa Dana Dolar AS? Pahami Dulu Penjelasannya

Apakah Anda tertarik dengan investasi reksa dana dolar AS? Sudahkah Anda mengetahui seluk beluknya?

Mari pahami dulu penjelasan reksa dana dolar AS sebelum mulai berinvestasi!

Rubrik Finansialku

Investasi Reksa Dana Dolar AS

Sekarang ini sudah ada berbagai macam jenis instrumen investasi yang dapat Anda pilih. Ada investasi saham, reksa dana, emas, deposito, P2P (Peer to Peer) Lending, dan sebagainya.

Salah satu instrumen investasi yang cukup diminati adalah investasi reksa dana.

Investasi reksa dana dikenal sebagai investasi yang mudah, terpercaya, dan menghasilkan keuntungan yang cukup.

Hal ini dikarenakan investasi reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang sudah profesional dan berpengalaman. Jadi, jika Anda tidak memiliki waktu untuk mengatur investasi Anda, maka investasi reksa dana dapat dijadikan pilihan.

[Baca Juga: Cara Mudah Investasi Reksa Dana Untuk Pemula]

Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini, dolar AS terus menguat. Oleh karena itu, hal ini menjadikan banyak orang berminat untuk investasi di dolar AS. Namun, apakah Anda tahu kalau ternyata reksa dana ada yang berbasis dolar AS?

Berdasarkan peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), terdapat 3 mata uang yang diperbolehkan untuk suatu reksa dana. Mata uang tersebut adalah Rupiah, dolar AS, dan Euro. Tapi, pada praktiknya baru ada 2 mata uang yang digunakan, yaitu Rupiah dan dolar AS.

Dengan begitu, maka Manajer Investasi (MI) dapat menggunakan mata uang, baik Rupiah maupun dolar AS. Jika berdasarkan jenis reksa dananya, sebenarnya tidak ada perbedaan jenis reksa dana dengan mata uang Rupiah ataupun dengan dolar AS.

Jadi, jika dengan mata uang Rupiah ada reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, dan reksa dana terproteksi, maka jenis reksa dana tersebut juga ada untuk yang dolar AS.

Sehingga, terdapat reksa dana pasar uang dolar AS, reksa dana pendapatan tetap dolar AS, reksa dana campuran dolar AS, reksa dana saham saham dolar AS, dan reksa dana terproteksi dolar AS.

[Baca Juga: Mengenal Investasi Reksa Dana untuk Pemula (Slide)]

Walaupun jumlah reksa dana dolar AS tersebut belum banyak, tapi dari tahun ke tahun jumlahnya terus bertambah kok.

Hal tersebut tak lain karena reksa dana ini memang semakin diminati oleh masyarakat.

Reksa dana ini digunakan untuk tujuan keuangan yang membutuhkan dolar AS seperti untuk biaya pendidikan anak di luar negeri dan mengembangkan kekayaan investor dalam bentuk dolar AS.

Beberapa Perbedaan Reksa Dana Dolar AS dan Reksa Dana Rupiah

Untuk lebih mengenal tentang reksa dana dolar AS, maka kali ini rubrik Finansialku akan berbagi tentang perbedaan reksa dana dolar AS dengan reksa dana rupiah.

Berikut 4 perbedaan reksa dana dolar AS dan reksa dana rupiah.

#1 Harga Reksa Dana

Hal pertama yang membedakan reksa dana Rupiah dengan reksa dana dolar AS adalah pada harga reksa dana atau NAB (Nilai Aktiva Bersih) per unit.

Reksa dana Rupiah selalu dimulai dari Rp1.000, sedangkan reksa dana dolar AS dimulai dari 1 Dolar AS.

Selain itu, perbedaannya juga terdapat pada jumlah angka yang berada di belakang koma.

Jika reksa dana Rupiah biasanya menggunakan 2 hingga 4 angka saja di belakang koma, sedangkan untuk reksa dana dolar AS dipastikan menggunakan minimal 4 angka di belakang koma.

[Baca Juga: Investasi Reksadana Syariah: Investasi Bebas Riba dan Halal untuk Wujudkan Tujuan Keuangan Anda]

#2 Biaya Transfer Dana

Untuk pembelian reksa dana baik yang Rupiah maupun yang dolar AS maka biasanya harus menggunakan cara transfer dari rekening tabungan atas nama sendiri.

Namun, sepertinya rekening tabungan dolar AS belum banyak dikenal oleh masyarakat. Apalagi, tidak semua bank memiliki fasilitas tabungan dolar AS.

Selain itu, biaya untuk pembukaan rekening dolar AS ini juga tidak kecil lho. Ditambah lagi adanya biaya transfer dolar AS yang jika dilakukan melalui bank yang berbeda.

Transfer menggunakan mata uang Rupiah berbeda dengan transfer menggunakan mata uang dolar AS.

Oleh karena itu, setiap kali transfer akan dikenakan berbagai biaya. Mulai dari biasa komisi bank pengirim, biaya bank koresponden, biaya same day (agar uang dapat diterima di hari yang sama), biaya full amount (agar nominal uang yang diterima sesuai dengan yang dituliskan).

Oh ya, total dari biaya-biaya tersebut tergantung nominal transaksi yang dijalankan. Namun, ternyata biaya-biaya tersebut bisa mencapai puluhan hingga ratusan dolar AS lho.

Oleh karena itu, untuk meminimalkan biaya-biaya tersebut, maka sebaiknya Anda menggunakan rekening tabungan dolar AS di bank yang sama dengan bank kustodian reksa dana sehingga biaya yang dikenakan hanya biaya pindah buku saja, kalau ada.

#3 Risiko Nilai Tukar

Berdasarkan peraturan dari OJK (Otorias Jasa Keuangan) maka ketentuan instrumen investasi yang diperbolehkan untuk reksa dana dolar AS adalah reksa dana pasar uang, obligasi, dan saham.

Setelah itu, dari 100% dana yang dimiliki maka jumlah maksimum yang boleh diinvestasikan ke luar negeri hanya 15%. Hal ini berarti 85% harus ditempatkan pada instrumen investasi dalam negeri.

Sedangkan untuk pasar uang dan obligasi tidak terdapat kendala yang terlalu besar karena Manajer Investasi (MI) dapat menempatkannya pada giro, deposito, serta obligasi dengan mata uang dolar AS.

Untuk reksa dana saham, karena ketidaktersediaan saham dalam mata uang dolar AS dan investasi ke luar negeri dibatasi maksimum 15%, maka biasanya Manajer Investasi (MI) akan mengalokasikannya pada instrumen saham dengan basis Rupiah.

[Baca Juga: Moms, Pilih Asuransi Pendidikan atau Reksadana? Kenali Kelebihan dan Kekurangannya!]

Perbedaan antara mata uang instrumen yang dibeli dengan mata uang reksa dana akan menyebabkan munculnya risiko kurs pada reksa dana tersebut.

Jika kurs dolar AS menguat terhadap Rupiah maka dapat membuat kinerja reksa dana menjadi berkurang. Sedangkan jika kurs dolar AS melemah terhadap Rupiah maka reksa dana bisa mendapatkan keuntungan ganda dari kenaikan harga saham dan kurs.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah risiko kurs tersebut hanya terjadi pada reksa dana saham dan campuran dolar AS yang memiliki komposisi dominan di saham.

Sedangkan untuk reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, dan terproteksi dolar AS, maka secara praktis tidak ada sama sekali karena seluruh pengalokasiannya pada instrumen yang berbasis dolar AS langsung.

#4 Asumsi Return

Pada obligasi dolar AS maka akan memberikan kupon yang lebih kecil jika dibandingkan dengan obligasi Rupiah. Sedangkan untuk saham sebenarnya tergantung.

Jika pada tahun yang bersangkutan mata uang dolar AS melemah maka return pada reksa dana saham dolar AS dapat lebih tinggi dari pada reksa dana saham Rupiah, begitu juga sebaliknya.

Anda boleh mempelajari lebih lanjut tentang reksa dana rupiah. Finansialku memiliki ebook yang bisa Anda download dengan judul Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula.

Silakan klik tombol link di bawah ini untuk mendapatkan ebook bermanfaat ini.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Memahami Reksa Dana Dolar AS

Setelah memahami reksa dana dolar AS dan mengetahui perbedaannya dengan reksa dana Rupiah, maka sekarang Anda sudah semakin mengerti tentang reksa dana dolar AS.

Dengan begitu, maka Anda dapat mengambil keputusan apakah Anda mau berinvestasi di reksa dana dolar AS atau tidak.

Terdapat beberapa jenis reksa dana dolar AS yang dapat Anda pilih. Anda dapat memilihnya sesuai dengan kebutuhan Anda.

Jadi, apakah Anda mau berinvestasi di reksa dana dolar AS? Silahkan berikan komentar dan pendapat Anda di kolom yang telah tersedia.

Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih. Selamat berinvestasi!

Sumber Referensi:

• Rudiyanto. #19. Mengenal Reksa Dana Berbasis US Dollar. Reksadanauntukpemula.com – https://bit.ly/2JgF06C

Sumber Gambar:

• Reksa Dana Dolar AS 01 – https://bit.ly/2YfXWGx
• Reksa Dana Dolar AS 02 – https://bit.ly/2H8P3J6