Investment Outlook 04-08 Juli 2022. IHSG, how low you can go? Adakah potensi technical rebound di minggu ini?

Langsung saja simak review dan prediksi IHSG serta rekomendasi saham berikut ini.

 

IHSG Review: Hampir Sepenuhnya Tertutup oleh Penurunan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan BEI hari Jumat (01/7) dibuka pada harga 6.913 di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG terus mengalami tekanan jual dengan harga terendah di 6.905, dan mendekati sesi penutupan IHSG berhasil ditutup pada harga 6.794.

IHSG mengalami penurunan sebesar 117 poin atau -1,69%.

Data perdagangan selama sepekan sejak 26 Juni-01 Juli 2022, hampir sepenuhnya tertutup karena penurunan.

Rata-rata frekuensi harian perdagangan saham berfluktuasi, dengan average nilai perdagangan harian bursa dalam sepekan turun 29,79% menjadi Rp 12,169 triliun dari pekan sebelumnya Rp 17,322 triliun.

 

[Baca IHSG Hari Ini]

 

Selama perdagangan seminggu kemarin (27 Juni-01 Juli 2022) IHSG dalam posisi sideways dan bearish dalam jangka pendek.

IHSG berpotensi untuk menuju support di 6.600, sehingga momentum ini menarik untuk dinantikan khususnya dalam membeli core stock masing-masing.

Salah satu potensi diskon besar ini dikarenakan inflasi yang cukup tinggi per Juni 4,35%

 

Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (27 Juni-01 Juli 2022)

Investment Outlook Kinerja Sektoral

Sumber: IDX

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin ditutup turun sebesar 221 poin atau -3,16%.

Penurunan IHSG ini diikuti oleh indeks LQ45 yang turun -3,60% dan indeks IDX30 yang juga turun -3,71%.

10 sektor pembentuk IHSG semuanya merah alias turun dengan penurunan dipimpin oleh sektor transportasi yang turun -9,46%, sektor basic dan industri turun -7,51%, dan sektor energi turun -5,01%.

Hanya 1 sektor yang mengalami kenaikan yaitu sektor kesehatan yang naik 1,13%. Sentimennya adalah kenaikan case covid varian baru yang sudah mulai meningkat. 

Data per Minggu (3/7), terjadi penambahan 1.614 kasus baru Covid-19 di Indonesia dengan jumlah kasus sembuh yang lebih sedikit sebanyak 1.606.

Daily positive sebesar 5,14%; overall positive rate: 9,13%; infection rate: 0,3%; recovery rate: 97.2%; kasus aktif: 16,919

[Baca Juga: Bisnis Rumah Sakit Masih Kinclong, Saham MTMH Layak Koleksi?]

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Selama seminggu kemarin terjadi penjualan (net sell) asing sebesar Rp 8,13 triliun di semua pasar.

Melansir laman investing.com, investor asing memanfaatkan penurunan IHSG dengan melakukan pooling sejumlah saham.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)

Investment Outlook Saham Dibeli Asing

Sumber Data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing dipimpin oleh saham ADRO sebesar Rp 141 miliar, saham PGAS Rp 113 miliar.

Kemudian saham HRUM sebesar Rp 101 miliar, saham ICBP yang dibeli sebanyak Rp 99 miliar dan saham ASII sebesar Rp 87 milliar.

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

Investment Outlook Saham Dijual Asing

Sumber Data: RTI Business

 

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham BBCA sebesar Rp 1 triliun.

Kemudian saham BBRI dijual sebesar Rp 937 miliar, saham TLKMI sebesar Rp 286 miliar, saham INCO sebesar Rp 249 miliar dan saham BMRII sebesar Rp 243 miliar.

[Baca Juga: Wow! EMTK Catat Laba Bersih 3,889% YoY per 1Q2022, Ini Sebabnya!]

 

Investment Outlook: IHSG Minggu Ini (04-08 Juli 2022)

Investment Outlook IHSG

 

Secara outlook, IHSG diprediksi akan kembali melanjutkan penurunan, sebagai efek kenaikan agresif suku bunga acuan The Fed dan tekanan seller yang masih tinggi.

Jika menembus support kuat 6.700, maka IHSG berpotensi akan menguji level support berikutnya di kisaran 6.500.

Pada perdagangan hari ini (4/7), IHSG tembus sampai 6.557. Sehingga, menarik untuk kita perhatikan sampai batas mana penurunan IHSG dalam pekan ini.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Domestik:

Investment Outlook Kalender Ekonomi Indonesia

Sumber: Investing.com

 

Kalendar ekonomi Indonesia minggu ini:

  • 07 Juli 2022: Siaran Pers Statistik Cadangan Devisa Juni 2022
  • 08 Juli 2022: Siaran Pers Laporan Survei Konsumen Juni 2022

 

Data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia per Juni 2022 berada di level ekspansi yaitu 50,2.

Namun sedikit menurun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni 50,8.

Peningkatan aktivitas produksi masih dibayang-bayangi oleh kenaikan harga bahan baku, yang berpengaruh pada kenaikan harga barang.

Kendala rantai pasok global yang disebabkan oleh kondisi geopolitik masih menghambat laju ekspansi manufaktur Indonesia.

Pada saat bersamaan, inflasi Juni 2022 masih terjaga di level 4,35% (year-on-year), menyusut dari Mei di 3,55%.

Menurut estimasi beberapa analis dan ekonom dalam negeri, peningkatan harga pangan akan mempengaruhi kenaikan inflasi pada bulan Juli 2022 diperkirakan berada di kisaran 4,4% yoy hingga 4,5% yoy. 

Selain Inflasi, kenaikan tarif dasar listrik dan BBM diawal bulan ini juga memberikan sentimen negatif untuk IHSG.

Kamis mendatang, Bank Indonesia akan merilis data statistik Cadangan Devisa per akhir Juni yang diestimasi akan kembali turun seiring dengan menurunnya nilai tukar Rupiah.

 

Data Global:

Investment Outlook Kalender Global

Sumber: Tradingeconomics.com

 

Kalendar ekonomi global minggu ini:

Fokus minggu ini akan tertuju pada meeting minutes The Feds pada hari rabu ini (6/7) terkait potensi rate hike 75 bps lanjutan.

Selain itu, rilis data non farm payrolls AS Jumat ini (8/7) akan menjadi fokus investor.

Inflasi dan suku bunga masih akan mempengaruhi laju pergerakan Bursa Global dan IHSG.

[Baca Juga: Daftar Saham Blue Chip dan Keuntungan Investasi di saham Blue Chip!]

 

Kesimpulan dan Rekomendasi

Sobat Finansialku, untuk saham, minggu ini investor kami harapkan untuk wait and see terlebih dahulu dan fokus pada saham-saham core stock yang sudah dimiliki.

Jika market terus menurun, bisa dimanfaatkan diskon ini untuk menambah posisi saham yang sudah dibeli.

Cash is the king. Sediakan cash jika ingin menambah posisi saham secara bertahap.

Sentimen inflasi yang meningkat signifikan secara global dan nasional masih menjadi perhatian dan dampaknya pada laporan keuangan Q2 2022 pada beberapa perusahan.

Seiring rilisnya laporan keuangan Q2, diharapkan kita dapat menganalisa emiten apa yang menarik secara fundamental untuk masuk dalam portfolio.

Selain Inflasi, kenaikan tarif dasar listrik dan BBM di awal bulan ini juga memberikan sentimen negatif untuk IHSG.

Itulah analisa atas market outlook yang bisa dijadikan referensi. Untuk mengetahui detail lainnya seputar investasi saham, yuk, baca ebook gratis dari Finansialku Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham.

Jika ingin sharing lebih dalam mengenai review portfolio investasi Anda, Sobat Finansialku bisa ngobrol secara 1-on-1 dengan Financial Planner Finansialku yang ahli di bidangnya.

Caranya klik banner berikut untuk langsung terhubung dengan admin WhatsApp dan buat janji, ya!

Banner Konsultasi WA - HP

Sobat Finansialku juga bisa ikuti online course-nya di Aplikasi Finansialku agar investasi semakin cuan dan terhindar dari kerugian. Semangat!

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman, segala instrumen Investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai Investment Outlook di atas? Yuk, tulis pandangan Anda dalam kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno