Investment Outlook 17-21 Januari 2022: Koreksi Wajar IHSG setelah 2 kali tes All Time High! Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: Apakah IHSG Akan Tembus 6.757 Minggu Ini?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (14/1) ditutup pada level 6.693 atau naik 35 poin (0,53%) bergerak mix (naik turun).

IHSG dibuka pada harga 6.653 sesi 1 sempat turun ke 6.631 sebelum sesi 2 mengalami kenaikan dengan  harga tertinggi di 6.699 sebelum ditutup pada 6.693.

Sektor teknologi dan sektor barang konsumer non primer menjadi penggerak indeks dengan masing-masing kenaikan di 356 poin (4,32%) dan 13 poin (1,58%), namun penopang indeks kemarin dari penurunan adalah di saham BCA yang mengalami kenaikan dengan kenaikan harga sampai 7.850.

 

 

Dalam perdagangan seminggu kemarin (10-14 januari 2022), IHSG melemah tipis hanya 7 poin atau -0,12% dari 6.701 ke 6.693. Sedangkan di Indeks LQ45 dan IDX30 mengalami kenaikan efek BCA.

Penyebab penurunan indeks IHSG masih dari sentimen global yaitu penurunan tajam di Wall Streets terutama saham teknologi (Indeks NASDAQ), sentimen negatif dari rencana kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif dari awalnya 3x menjadi 4x tahun ini dan tentunya kenaikan tinggi kasus Covid-19 varian Omicron di global dan domestik.

Salah satu problem global adalah tingkat inflasi yang tinggi di negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 7% (tertinggi dalam 3 tahun terakhir) sehingga mendorong kebijakan kenaikan suku bunga AS.

data inflasi as investment outlook 17-24  jan

Grafik Pergerakan Inflasi Amerika Serikat

 

Secara teknikal IHSG juga 2 kali mencoba membuat ATH (All Time High) di harga 6.757 namun tidak tertembus minggu kemarin.  

 

Outlook IHSG Minggu Ini (10-14 Januari 2022)

Outlook IHSG Minggu Ini (10-14 januari 2022)

IHSG pada minggu ini masih akan bergerak konsolidasi/sideways dengan support kuat di 6.020 dan 6.550, sedangkan batas resisten masih di 6.757.

Kecenderungan IHSG akan bergerak turun atau negatif pada minggu ini. Tekanan Jual masih tinggi dalam beberapa hari ini (2-3 hari) setelah itu teknikal rebound jangka pendek.

 

Bobot dari IHSG (Sektoral)

IHSG terdiri dari 11 sektor dengan komposisi bobotnya adalah sebagai berikut:

No Sektoral Bobot (%)
1 IDXFinance 38,9
2 IDXNonCyclic 12,6
3 IDXBasic 11
4 IDXInfra 10,3
5 IDXTechno 4,9
6 IDX Industri 4,7
7 IDXEnergy 6,7
8 IDXCyclic 4,6
9 IDXProperty 2,9
10 IDXHealth  3,1
11 IDXTrans 0,5
Total 100

Sumber: IDX bulan Desember 2021

 

komposisi sektoral investment outlook

Donut Chart Komposisi Sektoral IHSG

 

Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (10-14 Januari 2022)

No Sektoral Senin (10/1) Kamis (14/1) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.589,64 1.595,86 6,22 0,39%
2 IDXBasic 1.209,25 1.200,43 8,82 -0,73%
3 IDXEnergy 1.172,83 1.201,71 28,88 2,46%
3 IDXCyclic 861,48 853,36 8,12 -0,94%
5 IDXNonCyclic 672,67 666,33 6,34 -0,94%
6 IDXHealth 1.444,46 1.446,08 1,62 0,11%
7 IDXProperty 757,68 736,21 21,47 -2,83%
8 IDXTechno 9.491,18 8.596,77 894,41 -9,42%
9 IDXInfra 947,70 942,11 5,59 -0,59%
10 IDXTrans 1.630,06 1.655,15 25,09 1,54%
 11 IDXIndustri 1.044,08 1.052,70 8,62 0,83%
IDX30 507,69 509,73 2,04 0,40%
LQ45 949,85 952,93 3,08 0,32%
IHSG 6.701,31 6.693,40 7,91 -0,12%

Sumber: IDX

 

Kinerja sektoral pada minggu kedua Januari 2022, sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor energy yang naik 2,46% (kontribusi dari saham-saham sektor batu bara), sektor transportasi dan logistik yang didorong kenaikan saham ASSA dan TMAS.

Sektor yang stabil naik adalah sektor finance/keuangan yang berasal dari saham-saham Bank Besar (BCA, BRI, BMRI, ARTO).

Sektor yang mengalami penurunan terbesar didapat dari sektor teknologi (saham BUKA, EMTK, BUKA), saham properti dan real estate turun -2,83%.

IHSG selama seminggu ini turun tipis hanya -0,12% sedangkan IDX30 naik 0,40% dan Indeks LQ45 naik sebesar 0,32%.

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (14/1) melakukan aksi pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 141 miliar di seluruh pasar dengan perincian sebagai berikut; pembelian pasar reguler sebesar Rp 371 miliar, sedangkan untuk pasar negosiasi dan tunai terjadi penjualan (Net Sell) sebesar Rp 229 miliar.

Secara mingguan investor asing melakukan pembelian (Net Buy) di seluruh pasar sebesar Rp 2,57 triliun yang dikontribusikan pembelian besar di BCA dan ARTO. 

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (14/1) (Rp) % Mingguan
1 Bank BCA ( BBCA)  902 Miliar 7.850 2,61%
2 Bank BRI (BBRI) 310 Miliar 4.180 -0,24%
3 Bank Jago (ARTO) 207 Miliar 18.575 -1,20%
4 Telekomunikasi Indonesia (TLKM)  177 Miliar 4.190 0,48%
5 Elang Mahkota Teknologi (EMTK) 147 Miliar 2.130 -13,77%

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang dipimpin oleh Bank BCA, BRI, Bank JAGO,Telkom, dan Elang Mahkota Teknologi (EMTK).

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (14/1) (Rp) % Mingguan
1 BukaLapak ( BUKA) 164 Miliar 392 -16,95%
2 Indosat (ISAT) 28 Miliar 6.050 -3,97%
3 Matahari Departemen Store (LPPF) 19 Miliar 3.870 -3,73%
4 Tower Bersama (TBIG) 18 Miliar 2.910 2,83%
5 Mitra Telkomunikasi (MTEL)  1,6 Miliar 800 -1,84%

Sumber data: RTI

 

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham BUKALAPAK (BUKA), penurunan saham BUKA sendiri dalam seminggu ini cukup besar yaitu -16,95%.

Sedangkan 4 saham lainnya masih dijual dalam skala di bawah Rp 100 miliar yaitu saham Indosat, saham Matahari Department Store, saham Tower Bersama dan saham Mitra Telekomunikasi.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Data Global (1) investment outlook

Sumber: Investing.com

 

  • Data Minggu ini yang menjadi perhatian pasar adalah data pertumbuhan ekonomi China yang melebihi estimasi analisa sekitar 4%, data izin perumahan AS, tingkat suku pinjaman AS, data Indeks Manufacturing AS.
  • Sentimen negatif global dan domestik masih seputar kenaikan signifikan kasus Covid-19 varian Omicron.
  • Trend penurunan indeks saham AS terutama indeks saham teknologi efek rencana percepatan kebijakan kenaikan suku bunga AS.

 

Rekomendasi Saham

Saham BBCA sudah di take profit dan sedia cash 30-50% dari Portofolio.

Minggu ini kondisi wait and see dulu sambil menunggu tekanan jual mereka secara teknikal.

Jangan lewatkan pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.

 

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45 (2)

Indeks LQ45:  Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu akan bergerak mix dengan kecenderungan turun. Resisten masih di 965 dan 975 sedangkan support masih di 930 dan 900.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30 (3)

Indeks IDX30 outlook minggu ini bergerak mix dengan resisten 520 dan 530 , sedangkan support di 500 dan 490. Untuk minggu ini masih bergerak mix dengan kecenderungan turun.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks  (JII)

Jakarta Islamic Indeks (JII)

Secara teknikal, JII juga akan naik minggu ini akan turun, tekanan jual masih tinggi. Target support masih di 540 dan 530, sedangkan batas resistennya masih di 560 dan 570. Secara outlook masih akan negatif minggu ini .

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

Untuk bulan-bulan awal tahun tentunya kinerja reksa dana saham belum akan stabil secara performance untuk menjadi acuan.

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 HPAM Ultima Ekuitas 2.507 3,58 10,35 -6,89 317 M 8,81 0,0294
2 Eastprint Investment value Discovery  1.376 2,65 0,81 5,33 2,93 T 11,89 -0,0052
3 Manulife Institutional Equity  2.211 1,02 41,22 60,83 219 M 9,66 0,1101
4 Sucorinvest Equity Fund 2.508 0,91 1,22 20,25 2,17 T 15,66 -0,0066
5 Panin Dana Andalan  1.582 -0,68 19,72 28,16 2,64 T 9,74 0,0561

Sumber: Indopremier per 14 januari 2022

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Eastpring Investment Value Discovery: Alokasi penempatan Investasinya di 97,4% disaham sisanya kas, dengan top sahamnya di BBCA, ARTO, HRUM, MDKA, ASII, BBRI, BMRI.
  • HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% Saham , Time Deposit 3% dan cash sebesar 14%. Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI, BRPT, TPIA, MPMX, MSIN , SMGR. WSKT
  • Sucorivest Equity Fund: Alokasi Sektoral produk ini 97,57% Saham dan sisanya kas. Alokasi sahamnya di PGAS, ADRO, ASII , BBTN, dan PTBA.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Jarvis Balanced Fund 1.969 1,74 44,76   663 M 13,63 0,1116
2 Schroder Dana Campuran  1.901 1,23 1,65 19,93 1,91 T 9,07 -0,0124
3 Panin Dana Bersama Plus  1.460 0,89 -0,31 8,37 483 M 9,36 -0,0201
4 Sucorinvest Flexsi Fund  6.061 0,16 16,91 39,12 263 M 4,09 0,0809
5 Manulife Dana Campuran II 2.809 0,52 -0,86 6,07 831 M 5,66 -0,0383

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%.

Sedangkan top holding sahamnya adalah : ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL.

  • Shroder Dana Campuran: Portofolio investasi berdasarkan FFS bulan Desember adalah saham 57,01%, obligasi sebesar 41% dan pasar uang sebeasr 1,91%.

Dengan alokasi terbesar ada di saham TLKM , BBRI , BMRI, ASII, BBCA dan obligasi negara dengan tipe FR081, FR087, FR071.

  • Sucorivest Flexsi Fund: Portofolio aset alokasi di saham 74,71%, obligasi 5,51% dan cash sebesar 19,78% sedangkan untuk top holding perusahaannya adalah  HOKI, MYOH, CSMI, KLBI.

 

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Stable Fund 1.174 0,24 8,81 0 7,61 T 0 1,1377
2 Danamas Stabil  4.091 0,21 5,71 23,57 10,41 T   0,4529
3 Haji Syariah I Hajj 4.123 0,27 6,86 22,64 203 M   0,6276
4 Equity Dana Pasti  5.222 0,19 7,11 25,34 388 M 0 0,5266
5 Bahana Revolving  1.738 0,11 16,98 29,21 504 M 0,56 0,0788

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.618 0,21 5,27 20,26 7,66 T 0 0,4055
2 Sucorinvest Syariah Money Market 1.225 0,18 4,57 20,25 2,27 T   0,1947
3 HPAM Money Market  1.412 0,15 5,05 18,13 520 M 0,5 0,0749
4 TRIM Kas 2  1.670 0,15 4,12 15,01 3,90 T   0,0132
5 Dana Mas Rupiah Plus 1.560 0,15 4,83 16,71 2,66 T   0,2357

Sumber: Indopremier

 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.

 

Dapatkan juga pembahasan mengenai produk-produk reksa dana secara lengkap di Analisis Produk Reksa Dana supaya Sobat Finansialku lebih pasti dalam berinvestasi.

 

Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Obligasi Negara

Obligasi Negara 2

Sumber: CNBC

 

Jika melihat pergerakan yield obligasi selama seminggu ini mengalami penurunan yield obligasi dengan yield di 6,389% dengan harga 99,88.

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%.

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Asetku Konsumtif 15-19,5% 100% 100.000
2 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000
3 Tanifund Produktif ke Pertanian 12-17% 100% 100.000
4 ALAMI Produktif ke UMKM basis Invoice (syariah) 12-17% 100% 500.000

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku!  

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.

 

Editor: Eunice