Investment Outlook 31 Januari-4 Februari 2022: Kombinasi sentimen global dan update Covid-19 varian omicron jadi penggerak market minggu ini!

Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: Big Bank Penopang IHSG dari Koreksi Wajar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (29/1) ditutup pada level 6.646 atau naik 34 poin (0,52%).

 

 

Selama seminggu ini IHSG masih belum tembus 6.757 sebagai batas resisten minggu kemarin, cenderung mengalami koreksi wajar dan menyentuh level 6.523.

Meeting FOMC yang dilakukan minggu kemarin yang menghasilkan beberapa keputusan yang Hawkish, seperti rencana kenaikan suku bunga acuan AS di Maret 2022.

fomc

Jerome Powell, Pimpinan The Fed

 

Dengan kenaikan tahunan lebih agresif dari rencana 3x menjadi 4x membuat pasar global terutama indeks Wall Street terjun bebas yang diikuti oleh bursa regional dan domestik IHSG yang diikuti oleh aksi jual BBCA dan BBRI oleh investor asing.

Berita baiknya adalah minggu kemarin muncul laporan keuangan bank-bank besar yang mengalami kenaikan signifikan yakni BNI, bank Mandiri, BRI dan BCA membuat penurunan IHSG tertahan.

Untuk sektor yang menjadi pemberat indeks minggu kemarin adalah sektor teknologi dengan penurunan -4,15% yang paling besar kontribusinya adalah saham BUKA dan sektor properti real estate yang turun -2,48%.

 

Secara data global yang menjadi penggerak market:

  • Data pertumbuhan ekonomi AS (GDP) di Q4 2021 cukup baik di atas ekspektasi analis yang naik sebesar 5,5%.
GDP US

Pergerakan GDP Amerika Serikat

Data earning/laba dari perusahaan-perusahaan Wall Street sektor teknologi yang baik sekali. Sehingga indeks Wall Street mengalami teknikal rebound.

  • Perkembangan isu geopolitik Ukraina VS Rusia yang semakin memanas.

 

Outlook IHSG Minggu Ini 31 Januari – 4 Februari 2022

Outlook IHSG Minggu Ini 31 Januari – 4 Februari 2022

IHSG pada minggu ini masih dalam kondisi sideways (konsolidasi), apalagi minggu ini ada libur imlek dan volume perdagangan diperkirakan kecil.

IHSG secara resisten mingguan masih di level 6.700 dan 6.738 (resisten kuat minggu ini) dan secara support di 6.600 dan 6.540 (batas support minggu ini). Secara outlook IHSG masih bergerak MIX dengan range sideways.

 

Bobot dari IHSG (Sektoral)

IHSG terdiri dari 11 Sektor dengan komposisi bobotnya adalah sebagai berikut:

No Sektoral Bobot (%)
1 IDXFinance 38,9
2 IDXNonCyclic 12,6
3 IDXBasic 11
4 IDXInfra 10,3
5 IDXTechno 4,9
6 IDX Industri 4,7
7 IDXEnergy 6,7
8 IDXCyclic 4,6
9 IDXProperty 2,9
10 IDXHealth  3,1
11 IDXTrans 0,5
Total 100

Sumber: IDX bulan Desember 2021

 

Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (24-29 Januari 2022)

No Sektoral Senin (24/1) Jumat (29/1) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.602,30 1.566,74 35,56 -2,22%
2 IDXBasic 1.202,86 1.198,03 4,83 -0,40%
3 IDXEnergy 1.265,39 1.292,43 27,04 2,14%
4 IDXCyclic 857,69 870,03 12,34 1,44%
5 IDXNonCyclic 665,23 658,69 6,54 -0,98%
6 IDXHealth 1.428,92 1.439,32 10,40 0,73%
7 IDXProperty 732,80 714,64 18,16 -2,48%
8 IDXTechno 8.140,16 7.802,74 337,42 -4,15%
9 IDXInfra 945,89 945,89 0,00 0,00%
10 IDXTrans 1.607,63 1.690,68 83,05 5,17%
 11 IDXIndustri 1.041,36 1.032,55 11,34 -0,85%
IDX30 513,71 508,17 8,81 -1,08%
LQ45 959,76 949,77 9,99 -1,04%
IHSG 6.726,37 6.645,51 80,86 -1,20%

Sumber: IDX

 

IHSG pada minggu ini ditutup turun sebesar -1,2% atau sebesar 80 poin ke level 664.

Kinerja sektoral pada minggu ke-empat Januari 2022 (secara mingguan) sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor teknologi yang turun -4,15% yang disumbang oleh saham BUKA.

Sektor properti dan real estate juga mengalami penurunan yang besar minggu ini sebesar -2,48% dan sektor keuangan (IDX finance) yang turun -2,22% yang disumbang oleh saham BBCA, BBRI dan saham ARTO.   

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (29/1) melakukan aksi pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 214 miliar di seluruh pasar dengan perincian sebagai berikut; pembelian pasar reguler sebesar Rp 135 miliar dan pasar negosiasi dan tunai pembelian (Net Buy) sebesar Rp 79 miliar.

Secara mingguan investor asing melakukan pembelian (Net Buy) di seluruh pasar  sebesar Rp 185 miliar. Secara bulan, Januari ini investor asing sudah masuk sebesar Rp 6,17 triliun di Pasar Modal Indonesia pada semua pasar.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (29/1) (Rp) % Mingguan
1 Bank BNI (BBNI) 303 Miliar 7.500 4,53%
2 Telkom Indonesia (TLKM) 276 Miliar 4.260 -1,62%
3 Adaro (ADRO) 192 Miliar 2.280 -1,30%
4 Bank Mandiri (BMRI) 100 Miliar 7.650 4,79%
5 Astra Internasional (ASII) 72 Miliar 5.475 -2,23%

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang masih dipimpin oleh BNI sebesar 303 miliar yang dikarenakan Laporan Kuangan Q4 yang sangat baik pertumbuhannya.

Lalu saham TLKM, saham ADRO, saham Bank Mandiri dan saham Astra Internasional yang mengalami pembelian asing sebesar Rp 72 miliar (sudah di area beli).

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (22/1) (Rp) % Mingguan
1 Bank BCA (BBCA) 349 Miliar 7.750 -2,20%
2 Bank BRI (BBRI) 278 Miliar 4.140 -0,72%
3 Bank JAgo (ARTO) 240 Miliar 16.075 -15,39%
4 Aneka Tambang (ANTM) 136 Miliar 1.770 -9,00%
5 Vale Indonesia (INCO) 72 Miliar 4.700 -6,47%

Sumber data: RTI

 

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham Bank BCA, saham BRI, saham Bank, saham Aneka Tambang, dan saham Vale.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Data Global

Sumber: Investing.com

 

  • Data minggu ini yang menjadi perhatian pasar adalah Data Manufaktur AS, Dana Tenaga Kerja (ADP dan NFP) AS, dan Data Klaim Pengangguran AS.
  • Fokus sentimen negatif lainnya adalah ketegangan antara Ukraina serta sekutunya di NATO vs Rusia.
  • Kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron secara domestik yang membuat rencana kenaikan level PPKM minggu ini.

 

Rekomendasi Saham

#1 BBTN

BBTN

 

Pembelian BBTN secara bertahap di 1.710 dan 1.670 dengan target di 1.850-1.900 (Nilai intrinsik BBTN berdasarkan metode ROE, valuasi metode EPS dan PBV nilai intrinsik masih di atas 2.000).

 

#2 AKRA

AKRA

Pembelian secara bertahap di 720 dan 700. Dengan target take profit di 800 dan 830 dengan range menunggu di bulan Februari.

 

#3 ERAA

ERAA

Pembelian bertahap di 550 dan 530 dengan target take profit di 600 dan 620.

Jangan lewatkan pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.

 

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Indeks LQ45:  Reksa dana berbasis indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu akan bergerak mix dengan kecenderungan naik. Resisten masih di 965 dan 975 sedangkan support masih di 930 dan 900.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Indeks IDX30 outlook minggu ini bergerak mix dengan resisten 520 dan 530, sedangkan support di 500 dan 490. Untuk minggu ini masih bergerak mix dengan kecenderungan naik.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)

Indeks Syariah Jakarta Islamic Indeks (JII)

Secara teknikal, JII juga akan naik minggu ini akan test melanjutkan test support 550 namun jika tidak kuat maka masih sideways, secara trend masih turun dengan sektor yang menjadi pemberat indeksnya di konsumer.

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

Untuk bulan-bulan awal tahun tentunya kinerja reksadana saham belum akan stabil secara performance untuk menjadi acuan.

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 HPAM Ultima Ekuitas 2.531 4,59 15,9 -8,59 317 M 8,81 0,0511
2 Syailendra MSCI Indonesia  1.046 2,86 4,06 -8,63 1,21 T 15,02 0,0058
3 Eastprint Investment value Discovery  1.363 1,72 6,24 2,07 2,93 T 10,06 0,0129
4 Mandiri Investa Cerdas Bangsa  2.267 1,41 1,81 -13,85 914 M 11,85 -0,0042
5 Succorinvest Equity Fund 2.513 1,12 11,49 18,94 2,17 T 13,58 0,0341

Sumber: Indopremier per 29 januari 2022

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Eastpring Investment Value Discovery: alokasi penempatan Investasinya di 97,4% disaham sisanya kas. dengan Top sahamnya di BBCA, ARTO, HRUM, MDKA, ASII, BBRI, BMRI.
  • HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% Saham, Time Deposit 3% dan cash sebesar 14%. Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI , BRPT, TPIA, MPMX, MSIN , SMGR. WSKT.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Flexsi Fund  6.154 1,71 20,42 39,91 263 M 4,09 0,1059
2 Manulife Dana Campuran II  2.782 -0,42 1,53 4,1 831 M 4,85 -0,0191
3 Batavia Dana Dinamis  8.571 -0,62 3,13 10,64 434 M 5,57 -0,0024
4 Jarvis Balance Fund 1.902 -1,71 42,68   663 M 13,63 0,1081
5 Syailendra Balanced Opportunity Fund  3.143 -2,26 16,31 26,88 225 M 13,76 0,0525

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%.

Sedangkan top holding sahamnya adalah: ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL

  • Sucorivest Flexsi Fund: Portofolio aset alokasi di saham 74,71%, obligasi 5,51% dan cash sebesar 19,78% sedangkan untuk Top Holding perusahaannya adalah HOKI , MYOH, CSMI, KLBI

 

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Haji Syariah I Hajj 4.133 0,52 6,83 22,73 203 M   0,6231
2 Sucorinvest Stable Fund 1.177 0,51 8,65 0 7,61 T 0 1,0959
3 Equity Dana Pasti  5.232 0,39 7,04 25,23 388 M 0 0,5216
4 Danamas Stabil  4.099 0,39 5,65 23,47 10,41 T 0 0,4403
5 Bahana Revolving  1.740 0,19 16,86 29,01 505 M 0,56 0,0779

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 1 Y (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.621 0,41 5,34 20,18 7,66 T 0 0,4322
2 Sucorinvest Syariah Money Market 1.227 0,35 4,59 20,08 2,27 T   0,2017
3 HPAM Money Market  1.415 0,35 5,12 18,11 520 M 0,5 0,0806
4 Mega Dana kas  1.843 0,31 4,67 19,61 1,21 T 0,02 0,1812
5 TRIM Kas 2  1.672 0,28 4,07 14,91 3,90 T   0,0031

Sumber: Indopremier

 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.

 

Obligasi

Obligasi negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Obligasi 1

Obligasi 2

Sumber: CNBC

 

Jika melihat pergerakan yield obligasi selama seminggu ini mengalami kenaikan Yield  obligasi dengan yield di 6,461% dengan harga 99,35.

Minat di obligasi atau bond sedang tinggi karena adanya konflik Rusia – Ukraina, dan rencana kenaikan suku bunga acuan.

 

Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku!  

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%.

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Asetku Konsumtif 15-19,5% 100% 100.000
2 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000
3 Tanifund Produktif ke Pertanian 12-17% 100% 100.000
4 ALAMI Produktif ke UMKM basis Invoice (syariah) 12-17% 100% 500.000

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.

 

Editor: Eunice