Banyak orang masih mempercayai mitos investasi yang sebenarnya kurang tepat. Kali ini salah satu rekan Finansialku akan membahas 5 mitos investasi yang salah. Jadi Anda perlu hindari anggapan-anggapan salah berikut ini.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh 

Bareksa Logo

 

 

5 Mitos Investasi yang Salah dan Harus Anda Hindari

Kata investasi adalah kata-kata yang cukup populer di Indonesia, karena orang-orang sudah mengenal istilah investasi. Hal ini adalah hasil dari edukasi dan literasi keuangan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Banyak sekali acara-acara seminar dan pelatihan, terkait dengan edukasi keuangan.

Jangan Percaya dengan 5 Mitos Investasi Ini - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Investasi Reksa Dana Online, Buat Investasi Jadi Lebih Mudah]

 

Investasi adalah cara untuk mewujudkan tujuan-tujuan keuangan Anda, hidup lebih sejahtera dan mengalahkan inflasi. Melihat perannya investasi yang penting, maka Anda perlu memprioritaskan pengeluaran untuk investasi. Sayangnya masih ada anggapan salah atau “Mitos Investasi” yang menghantui calon investor. Apakah Anda juga salah satu calon investor yang masih dihantui mitos investasi ? Berikut ini mitos – mitos investasi :

 

Mitos Investasi 1: Investasi adalah Pengeluaran yang Tidak Berguna

Mitos pertama adalah orang-orang menganggap investasi adalah pengeluaran yang tidak berguna, karena hasil investasi tidak dapat segera dinikmati. Beda dengan orang-orang yang membeli smartphone, yang dapat segera digunakan setelah dibeli. Padahal investasi adalah kunci dari keberhasilan keuangan seseorang, perhatikan gambar di bawah ini:

[Baca Juga: Jangan Pernah Menyisihkan Uang untuk Tabungan dan Investasi]

 

Mitos Investasi 2: Investasi Butuh Modal Besar

Menurut teman-teman pembaca, berapa kira-kira modal yang harus dikeluarkan untuk memulai investasi? Apakah Rp 1 juta? 5 juta? 10 juta?

Iya betul jawabannya tergantung. Tergantung pada produk investasinya. Jika Anda berinvestasi di properti (rumah), maka Anda butuh uang dalam satuan ratusan juta. Jika Anda investasi di surat utang pemerintah (Obligasi: ORI, Sukri, SBR) maka Anda butuh uang minimal Rp 5 juta. Jika Anda investasi di logam mulia, Anda butuh modal sekitar Rp 500 ribuan – Rp 1 juta. Dan jika Anda berinvestasi di reksa dana, Anda butuh modal sebesar Rp 100.000. Iya betul, SERATUS RIBU RUPIAH SAJA. Tentunya dengan angka Rp 100.000, Anda bisa mulai berinvestasi, kan?

Iklan Bareksa 1 - 728x250 - Cara Investasi Reksadana Online

 

Mitos Investasi 3:    Investasi Hanya di Kota-Kota Besar

Pada 10 – 20 tahun yang lalu, investasi mungkin hanya ada di kota-kota besar. Berita baiknya dengan kemajuan teknologi dan internet, siapa saja dan dimana saja dapat berinvestasi dengan lebih mudah. Saat ini investasi reksa dana dapat dilakukan secara online. Bareksa.com adalah agen penjual efek reksa dana yang memanfaatkan internet. Jadi Anda tidak perlu repot – repot ke bank atau kantor perusahaan sekuritas. Anda hanya perlu mendaftar sebagai pengguna, mengisi formulir dan mulai berinvestasi. Anda tidak perlu beranjak dari kursi Anda untuk berinvestasi. Dengan adanya investasi reksa dana, investasi menjadi semakin mudah bukan?

[Baca Juga: Risiko dan Keuantungan Investasi Reksa Dana]

 

Mitos Investasi 4:    Investasi Hanya untuk Pebisnis dan Intelektual Saja

Banyak orang mengira bahwa investasi itu bakal rumit dan memusingkan, sehingga hanya cocok untuk pebisnis dan kaum intelektual saja. Padahal kenyataannya saat ini banyak sekali produk-produk investasi yang bisa dijalankan oleh orang awam. Salah satunya adalah investasi reksa dana, Anda tidak memerlukan ilmu khusus atau kemampuan khusus untuk dapat berinvestasi reksa dana.

[Baca Juga: Cara Investasi Reksa Dana Online]

 

Anda memang perlu mempelajari produk reksa dana, agar dapat mengoptimalkan hasil investasi. Dan berita baiknya investasi reksa dana bukanlah hal yang sulit untuk dimengerti.

 

Mitos Investasi 5:    Berinvestasi memiliki risiko tinggi

Berbicara mengenai investasi tentu saja tidak luput dengan risiko. Sebagian orang menganggap investasi itu pasti berisiko. Padahal pada kenyataan risiko dapat diminimalkan, dengan cara meningkatkan kendali Anda atas risiko tersebut. Apakah Anda tahu apa bedanya risiko dan berisiko? Risiko dan berisiko adalah dua hal yang berbeda. Keduanya memiliki pengaruh dalam investasi Anda.

[Baca Juga: Berinvestasi Sesuai dengan Tujuan Keuangan]

 

Untuk mengurangi risiko, sebaiknya Anda mengerjakan beberapa pekerjaan rumah. Pertama Anda perlu mempelajari produk investasinya terlebih dahulu. Kedua Anda perlu memiliki tujuan keuangan dan strategi investasi.

 

Jangan Percaya dengan Mitos – Mitos Investasi

Seseorang merasa takut pada dasarnya karena orang tersebut tidak memiliki kendali (tidak dapat mengendalikan). Contoh Apakah Anda pernah melihat anak kecil yang baru belajar berenang? Anak-anak yang baru belajar berenang biasanya akan merasa takut dengan air. Kemudian setelah belajar berenang, biasanya anak-anak akan senang dengan air dan berani berenang ke kolam yang lebih dalam. Belajar investasi itu sama seperti seorang anak yang belajar berenang, membutuhkan latihan dan pengalaman.

 

Semoga artikel di atas, dapat memberikan inspirasi dan pandangan baru mengenai investasi.

 

Apakah Anda pernah merasa rugi atau dicurangi dalam investasi? 

 

Sumber Gambar

  • Salary – http://goo.gl/E0Me65

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku