Kali ini Finansialku akan membahas tentang salah satu bagian dari laporan keuangan yakni jurnal penutup atau closing entry.

Simak ulasan selengkapnya mengenai pengertian jurnal penutup, metode pembuatan, hingga cara membuatnya berikut ini.

 

Summary:

  • Pembuatan jurnal penutup yaitu setelah penyusunan laporan keuangan perusahaan di akhir periode akuntansi.
  • Jurnal penutup menyajikan informasi mengenai keadaan sebenarnya (riil) yang meliputi harta, kewajiban, dan ekuitas setelah penutupan buku.
  • Penyusunan closing entry tergantung dari bentuk perusahaan dan metode yang digunakan.

 

Pengertian Jurnal Penutup

Dalam siklus akuntansi, bagian terakhir yang perlu seorang akuntan lakukan adalah menyiapkan jurnal penutup sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan.

Jurnal penutup (closing entry) dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan laporan keuangan perusahaan.

Bagian dari laporan keuangan ini digunakan untuk menutup akun nominal sementara guna menyiapkan neraca pada akhir periode pelaporan.

Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal. Penutupan ini akan membuat saldo akun-akun tersebut menjadi nol, sehingga tidak akan memengaruhi transaksi pada periode berikutnya.

Penutupan akun yang berada pada saldo sementara tersebut akan membuat saldo modal perusahaan mempunyai jumlah yang sama dengan neraca akhir periode.

Saldo modal tersebut nantinya akan digunakan sebagai patokan untuk membuka pembukuan periode berikutnya.

[Baca Juga: 3 Cara Mendapatkan Testimoni untuk Tingkatkan Bisnismu, Mudah!]

 

Adapun komponen yang termasuk sebagai akun nominal yaitu pendapatan dan beban, sedangkan akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi.

Setelah jurnal penutup diposting ke setiap akun, maka yang tersisa adalah perkiraan riil, yakni assets (harta), liabilities (kewajiban), dan capital/equity (ekuitas).

Nah, untuk kamu calon akuntan maupun mahasiswa akuntansi, perlu sekali untuk mengetahui bagaimana cara membaca laporan keuangan.

Dengan panduan video di bawah ini, kamu bisa tahu bagaimana cara membaca laporan keuangan dengan mudah, simak, ya!

 

Metode Pembuatan Jurnal Penutup

Dalam pencatatan ayat jurnal penutup pada perusahaan dagang, terdapat dua metode yang digunakan, yaitu:

 

#1 Metode Periodik

Metode periodik biasanya digunakan oleh perusahaan yang menjual barangnya secara eceran dengan harga lebih terjangkau.

Pencatatan ayat jurnal penutup dilakukan pada setiap akhir periode, ketika ada transaksi pembelian (posisi debit) dan penjualan (posisi kredit).

Namun, metode ini tidak bisa melacak jumlah persediaan barang pada rentang waktu tertentu.

Hal ini karena tidak ada pencatatan transaksi pembelian barang di debit, ataupun transaksi penjualan barang pada posisi kredit.

Perhitungan jumlah persediaan hanya dapat dilakukan melalui proses perhitungan fisik pada setiap periode sesuai dengan jumlah barang yang tersedia.

Oleh karena itu, metode ini tidak cocok digunakan pada perusahaan berskala besar dengan jumlah barang yang masuk dan keluar cukup tinggi.

 

#2 Metode Perpetual

Kebalikan dari metode periodik, metode pencatatan secara perpetual akan cocok pada perusahaan yang menjual barangnya dengan nilai tinggi.

Sebab, metode ini dilakukan secara terperinci dan terus menerus atas semua transaksi sehingga pencatatan harus lebih detail.

Keuntungannya, metode perpetual memiliki keakuratan yang lebih tinggi dan jumlah persediaan barang dapat kamu ketahui kapan pun.

Transaksi pembelian akan dicatat dalam akun persediaan pada debit, sedangkan transaksi penjualan akan mencatat persediaan dengan harga pokok pada kredit.

 

Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup

Beberapa tujuan dan fungsi pembuatan jurnal penutup (closing entry) adalah sebagai berikut:

  • Menutup saldo pada semua perkiraan sementara supaya perkiraan menjadi nol.
  • Membuat saldo akun modal sesuai jumlahnya dengan keadaan pada akhir periode, sehingga sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan pada neraca.
  • Memisahkan transaksi akun beban dan pendapatan supaya tidak tercampur dengan jumlah nominal di tahun sebelumnya.
  • Menyajikan neraca awal pada periode berikutnya setelah penutupan buku.
  • Mempermudah pemeriksaan karena transaksi yang terjadi antara periode saat ini dengan transaksi pada periode akuntansi selanjutnya telah dipisah.
  • Menyajikan informasi mengenai keadaan sebenarnya (riil) yang meliputi harta, kewajiban, dan ekuitas setelah penutupan buku.

[Baca Juga: Cara Memilih Jasa Konsultasi Bisnis Biar Usaha Makin Mencuat]

 

Komponen Akun dalam Jurnal Penutup

Jurnal penutup dibuat untuk menutup beberapa akun seperti akun pendapatan, akun beban, akun ikhtisar laba/rugi, dan akun prive.

Entri jurnal ini juga dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mentransfer atau memindahkan saldo akun sementara ke akun permanen dalam buku besar.

Jurnal penutup biasanya akuntan buat ketika penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan telah selesai.

Berikut adalah beberapa komponen yang menjadi dasar menyusun jurnal penutup.

 

#1 Akun Pendapatan

Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang perusahaan peroleh dari kegiatan usahanya.

Terdapat dua jenis pendapatan, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.

Pendapatan usaha adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, sedangkan pendapatan di luar usaha tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.

Pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha berasal dari hasil penjualan barang atau jasa yang dipengaruhi oleh proses produksi.

Sementara itu pendapatan di luar usaha dapat berasal dari penjualan mesin, sewa gedung, dan lain sebagainya.

Penutupan akun pendapatan dapat dilakukan dengan memindahkan saldo akun pendapatan ke akun ikhtisar laba/rugi.

 

#2 Akun Beban

Beban adalah pengorbanan yang telah perusahaan lakukan dalam proses usaha untuk memperoleh pendapatan.

Akun beban terbagi menjadi dua, yaitu beban usaha langsung dan beban lain-lain.

Beban usaha langsung merupakan pengorbanan langsung untuk kegiatan usaha atau operasional perusahaan seperti biaya listrik, biaya sewa gedung, dan gaji karyawan.

Sedangkan beban lain-lain adalah beban yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan seperti bunga pinjaman bank.

Penutupan akun beban dapat dilakukan dengan memindahkan saldo ke akun ikhtisar laba/rugi.

[Baca Juga: 10 Faktor Kegagalan Usaha dan Cara Mengatasinya, Lengkap!]

 

#3 Akun Ikhtisar Laba/Rugi

Untuk menutup seluruh akun ikhtisar laba/rugi, bisa kita lakukan dengan memindahkan saldo ke akun modal.

Ada dua kondisi yang dapat terjadi, yakni laba (pendapatan lebih besar dari beban) atau rugi (pendapatan lebih kecil dari beban).

Jika perusahaan memperoleh laba, maka akun ikhtisar laba/rugi masuk ke dalam debit dan akun modal berada di sisi kredit.

Sebaliknya, akun modal akan didebitkan dan akun ikhtisar laba/rugi dikreditkan apabila perusahaan memperoleh rugi.

 

#4 Akun Prive

Prive merupakan akun yang mencatat pengeluaran pribadi pemilik usaha yang biasanya terjadi pada perusahaan berskala kecil.

Perusahaan tetap harus mencatat pengeluaran tersebut dalam bentuk prive, baik ke buku besar ataupun jurnal penutup karena akan memengaruhi posisi modal.

Akun prive bersanding dengan akun modal, yakni pengeluaran prive masuk dalam kategori penarikan modal pribadi pemilik usaha. Perlu kamu ingat, saldo laba bersih harus dicatat dengan jurnal penutup.

 

Cara Membuat Jurnal Akun Penutup

Penyusunan jurnal penutup sebenarnya berdasarkan pada laporan laba rugi sehingga para akuntan tidak perlu membuka laporan keuangan yang telah selesai disusun.

Komponen akun dalam closing entry pun hanya terdiri dari akun pendapatan, beban, prive, serta ikhtisar laba rugi.

Penyusunan closing entry juga tergantung dari bentuk perusahaan, baik itu berupa CV, PT, firma, ataupun perusahaan perseorangan.

Hal ini karena struktur modal dari jenis-jenis perusahaan di atas tentu saja berbeda.

Closing entry juga mengatur saldo semua akun sementara ke nol untuk periode berikutnya.

Berikut adalah cara membuat jurnal penutup (closing entry):

 

#1 Tutup tipe akun penjualan yang mempunyai saldo di kredit

Pertama, kamu perlu menutup akun pendapatan dan memindahkan saldo kreditnya ke akun kliring yang disebut dengan Ringkasan Pendapatan (Income Summary).

Terdapat dua akun yang berbeda di saldo kredit, yaitu pendapatan penjualan dan pendapatan bunga.

Pendapatan penjualan + pendapatan bunga = ringkasan pendapatan

 

#2 Menutup akun biaya dan kontra-pendapatan

Kedua, menutup segala akun biaya dan akun kontra-pendapatan. Caranya dengan memindahkan saldo debit ke dalam akun pengeluaran, dan akun kontra-pendapatan ke akun income summary.

Beberapa akun yang ditutup yaitu diskon penjualan, retur penjualan, biaya operasional, biaya administrasi, dan biaya bunga.

 

#3 Menutup akun income summary (ringkasan pendapatan) ke akun laba ditahan

Kemudian, kamu harus memindahkan saldo akun ringkasan pendapatan (income summary) ke akun laba ditahan.

Namun, posisi debit dan kredit pada akun income summary harus disesuaikan, dan nominalnya harus sama dengan laba atau rugi bersih pada laporan laba/rugi.

 

#4 Menutup akun dividen ke akun laba ditahan

Selanjutnya, tutup akun dividen dengan memindahkan saldo debit dari akun dividen ke akun laba ditahan. Dividen merupakan penghasilan yang menjadi hak bagi investor sesuai kesepakatan.

Maka dari itu, harus didebitkan (dikurangkan) dari akun ekuitas laba ditahan.

 

#5 Membuat laporan laba ditahan

Setelah melakukan beberapa cara di atas, cara membuat jurnal penutup yang terakhir adalah menyusun laporan laba ditahan.

Perhitungannya, akun laba ditahan (pada 1 Januari tahun berjalan) + laba ditahan/laba bersih (sesuai dengan laporan laba/rugi).

Jumlah tersebut adalah dividen, yang kemudian dikurangi dengan laba ditahan (per 31 Desember tahun berjalan).

[Baca Juga: Akuntabilitas: Peran, Fungsi, dan Contohnya, Seberapa Penting?]

 

Pengelolaan Keuangan dalam Berbisnis

Demikian penjelasan Finansialku mengenai jurnal penutup yang perlu kamu ketahui sebagai calon akuntan atau mahasiswa akuntansi.

Jurnal penutup (closing entry) akan mengembalikan semua akun ke posisi nol sehingga dapat berguna untuk pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan pada tahun berikutnya.

Sebuah bisnis atau perusahaan tentunya membutuhkan pencatatan keuangan yang dapat menilai kinerja perusahaan selama periode sebelumnya.

Pencatatan ini juga tidak terlepas dari pengelolaan keuangan yang sangat krusial dalam dunia bisnis.

Untuk memahami lebih lanjut, kamu bisa mengunduh ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis sebagai langkah pertama dalam meraih kesuksesan menjadi entrepreneur.

Kamu juga bisa berkonsultasi mengenai financial planning, investasi, hingga asuransi bersama Perencana Keuangan Finansialku yang bersertifikat dan diakui oleh OJK.

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

14 Ebook Mengelola Keuangan Bisnis dan Pribadi

 

Dapatkan informasi menarik lainnya dalam aplikasi Finansialku, dan temukan fitur-fitur menarik seputar perencana keuangan.

Bagikan juga informasi ini ke group WhatsApp sesama entrepreneur yang kamu kenal supaya mereka dapat lebih kritis dalam memecahkan masalah, terutama keuangan. Semoga bermanfaat!

 

Editor: Ratna SH.

Sumber Referensi:

  • Admin. Cara Membuat Jurnal Penutup Lengkap dengan Contoh! Jurnal.co.id – https://bit.ly/3kkFRHE
  • Admin. 21 Agustus 2022. Jurnal Penutup: Pengertian, Tujuan, Metode, dan Karya. Sampoernauniversity – https://bit.ly/3ZEhipj
  • Nisa Destiana. 14 Juli 2022. Jurnal Penutup: Pengertian, Fungsi, & Contoh Jurnal Penutup. Majoo.id – https://bit.ly/3GMeRZg
  • Anak Agung Istri Karlita Apriliani. 26 Oktober 2022. Fungsi dan Contoh Jurnal Penutup dalam Akuntansi Perusahaan. Hashmicro.com – https://bit.ly/3iAaVTz