Tahukah Sobat Finansialku kalau ternyata ada beberapa kasus penipuan terbesar yang terjadi di Indonesia?

 

Kasus Penipuan Terbesar

Demi kekayaan, ketenaran, dan meraup keuntungan yang tidak semestinya, orang cenderung melakukan segala cara, termasuk melakukan penipuan.

Sobat Finansialku pasti pernah mendengar terbongkarnya aksi pembohongan publik atau penipuan dengan kedok politik, bisnis, bahkan pemalsuan prestasi.

Berikut ini terkuak 3 kasus penipuan terbesar di Indonesia. Ada nama mantan presiden juga yang disinyalir jadi tersangkanya loh!

Sebelum kita lanjut, Sobat Finansialku juga bisa simak topik-topik menarik seperti ini melalui Youtube Finansialku, lho. Klik subsribe untuk selalu dapat update info menarik seputar keuangan berikut!

 

Kalau sudah subscribe, yuk simak ulasannya berikut ini!

 

Rudy Kurniawan – Penipu Minuman Anggur Asal Indonesia

Kasus penipuan terbesar dalam daftar pertama adalah Rudy Kurniawan. Jaksa menjatuhkan vonis hukuman 10 tahun penjara pada Juli 2014 kepada Rudy Kurniawan.

Kasus Penipuan Terbesar di Indonesia, Apa Saja 3 Di Antaranya?

Rudy Kurniawan, Pelaku Penipuan Minuman Anggur. Sumber : statiik.tempo.co – https://bit.ly/3oEM6G3

 

Padahal hukum telah menjeratnya di penjara selama dua tahun atas tuduhan menjual paling tidak ribuan botol minuman anggur palsu dengan nilai setidaknya US$20 juta.

Produsen minuman anggur di Burgundy, Prancis, Laurent Ponsot, yang membantu Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat atau yang sering kita sebut FBI, yakin bahwa kasus ini jauh dari kata berakhir meskipun pihak berwajib telah berhasil menangkap Rudy.

Banyak spekulasi yang muncul terkait orang-orang di belakang Rudi dan kasus penipuan terbesar ini, termasuk pamannya Eddy Tansil, yang lari dari Indonesia.

Tidak ada yang mengetahui di mana keberadaan Eddy Tansil – yang masuk dalam daftar buron Interpol – sejak kabur dari penjara Cipinang pada 1996. Namun sejumlah media sempat menyebut dia terlihat di China pada tahun 2013.

Dalam wawancara dengan majalah Amerika Wine Spectator, Ponsot mengatakan masih ada uang hasil penipuan Rudi di samping 9 identitas palsunya. Rudy bahkan sempat menyamar sebagai seorang perempuan.

Rudy adalah orang pertama yang diadili dan dihukum karena menjual minuman anggur palsu di Amerika Serikat.

Sebelum jaksa menjatuhi hukuman 10 tahun penjara pada tahun 2014, jaksa sempat mengatakan bahwa pihak berwajib pantas menghukum Rudy lebih lama karena dia memamerkan hasil penipuannya dengan pembelian barang mewah termasuk minuman anggur asli, mobil mewah, rumah besar di Beverly Hills, terbang dengan pesawat pribadi, jam-jam dan baju mewah, koleksi seni, dan masih banyak lagi.

Menurut sang jaksa, Rudy tidak menyesal atas apa yang dia lakukan. Rudy menyesal karena gagal kabur dan karena pihak berwajib berhasil menahannya.

Lewat pengakuannya, Rudy memohon agar jaksa memberikan keringanan hukuman meski jaksa tidak mengindahkan permintaan memberikan keringanan hukuman untuk Rudy sekalipun ia 

[Baca Juga: Jenis-Jenis Penipuan yang Ada di Indonesia, Hati-Hati Ya!]

 

Dwi Hartanto – Penipuan Prestasi

Kasus Penipuan Terbesar di Indonesia, Apa Saja 3 Di Antaranya?

Dwi Hartanto, Pelaku Kasus Penipuan Prestasi. Sumber : medan.tribunnews.com – https://bit.ly/3lN6WkD

 

Dwi Hartanto merupakan pelaku kasus penipuan terbesar kedua yang akan kita bahas. Siapa sangka, pria yang pernah berfoto dengan Bapak BJ Habibie ini ternyata membohongi publik atas sederet prestasi palsu.

Menurut pengakuannya, prestasi bertaraf internasional di beberapa bidang penemuan adalah hasil dari buah pemikiran dan kerja kerasnya.

Dwi Hartanto merupakan pria dengan kelahiran 13 Maret 1982. Namun, akhirnya dalam pengakuannya, khalayak mengetahui bahwa Dwi Hartanto ternyata lahir pada tahun 1988.

Ini adalah pembohongan pertama yang mungkin kitanya masih bisa menganggap biasa saja.

Namun, masih banyak sederet kebohongan publik yang kemudian terkuak, di antaranya sebagai berikut:

Dwi Hartanto mengaku telah meluncurkan satelit nano.

Pada awalnya, orang-orang mulai mengenal nama Dwi Hartanto pada tahun 2009. Salah satu kanal media besar di Indonesia mengangkat namanya karena ia mengaku berhasil meluncurkan satelit nano. Dwi memberi nama Delfi-n3Xt untuk satelit nano tersebut di Belanda  pada tahun 2010. 

Dalam pengakuannya, Dwi mengatakan bahwa sudah meluncurkan satelit nano pada tahun 2008 dengan nama Delfi-C3.

Setelah itu namanya kembali redup dan tak muncul lagi ke permukaan, namun di tahun 2015, dia kembali hadir dengan pengakuan prestasinya yang lebih ciamik dan luar biasa.

Apa itu?

 

Prestasi Palsu

Banyak media memberitakan Dwi Hartanto berhasil mengorbitkan wahana peluncur satelit. Dwi menamainya  Apogee Ranger V7s (TARAV7s).

Dwi mengaku bahwa ia mendapatkan biaya dan pendanaan dari Ministeria van Deferensie, Nationaal Lucth-en Ruimtevaartlaboratotium (Laboratorium Antariksa Nasional Belanda).

Warga +62 sempat heboh atas pengakuannya itu, apalagi setelah ia berfoto dengan mantan Presiden B.J. Habibie, salah satu orang terpintar di Tanah Air.

Dalam pengakuannya kepada pubik, Pak Habibie lah yang ingin bertemu dengan dirinya untuk membahas studi ilmu kedirgantaraan.

Dwi juga mengklaim dirinya sebagai “Next BJ.Habibie” karena kepintarannya.

 

Prestasi Tipuan Lainnya

Kebohongan lainnya adalah dia menceritakan telah menjadi asisten professor di Tenchnishe Universiteit Delft dalam sebuah wawancara.

Berbagai prestasi ia beberkan kepada publik melalui berbagai foto yang ia tampilkan saat wawancara.

Salah satunya saat ia berhasil memimpin pembuatan roket di Belanda, yang atas pengakuannya, ia menambahkan elemen bendera Negara Indonesia.

Ia pun memberikan kesaksian palsu bahwa ia adalah satu-satunya warga Non Eropa yang bisa masuk dan memiliki koneksi dengan European Space Agency. Bahkan, ia mengaku ada juga tawaran untuk lepas kewarganegaraan Indonesia dan menjadi warga Belanda.

Anyway, sepintar-pintarnya tupai melompat, pasti sempat jatuh juga. Dwi Hartanto pun ternyata mengalami peribahasa yang sama atas kebohongan yang selama ini ia ungkapkan kepada khalayak.

Di tahun 2017, semua kebohongannya itu terungkap.

Bagaimana bisa?

Teman-teman Dwi Hartanto yang mengetahui kesehariannya tentu tidak tinggal diam.

Selama ini ternyata mereka sedang mengumpulkan bukti yang kuat sebelum akhirnya mereka speak up dan mengakhiri semua kepalsuan dan kedok Dwi Hartanto.

Semua tindakan tentu ada konsekuensinya, Dwi Hartanto atas kebohongan tingkat tinggi yang ia lakukan harus merelakan beasiswa yang ia dapatkan dan berbagai sanksi lainnya yang membuat pria penuh tipuan ini jera karena kasus penipuan terbesar yang ia lakukan.

Atas perbuatannya, ia pun menuliskan permohonan maaf atas pengakuan kebohongannya selama ini.

Koperasi Langit Biru

Sebelum berdiri, koperasi langit biru ini dinamai PT Transindo Jaya Komara. Perusahaan milik Jaya Komara, manta penjual kerupuk ini bergerak di bidang pengelolaan daging dan hasil peternakan yang bekerja sama dengan 62 penyuplai daging.

Di tahun 2011, perusahaan ini kemudian bertransformasi menjadi Koperasi Langit Biru. Di koperasi ini, Jaya Komara juga menduduki jabatan yang paling tinggi, yaitu Direktur Utama.

Tugasnya, menjaring investor dengan menawarkan dua paket investasi, yang terdiri dari investasi paket kecil dan investasi paket besar.

Investasi paket kecil dibanderol dengan harga Rp 385.000 yang setara dengan harga 5kg daging sapi.

Sementara investasi paket besar dipasang harga Rp 9,2 juta yang setara dengan harga 100kg daging sapi.

Adapun, keuntungan atau profit yang didapatkan oleh investor paket kecil adalah Rp 10.000 per hari. 

Untuk investasi paket besar sendiri terbagi menjadi dua pilihan, yang pertama adalah investasi non bonus kredit sepeda motor, yang besaran bonusnya adalah Rp 1,7 juta per bulan, dari bulan ke-1 sampai bulan ke-9.

Kemudian memasuki bulan ke-10, investor akan mendapatkan bonus Rp 12 juta, dan dijanjikan mendapatkan keuntungan Rp 31,2 juta di bulan ke-24.

Dengan tawaran yang sangat menggiurkan itu, Koperasi bodong ini akhirnya berhasil menghimpun 125.000 anggota dengan nilai total investasi mencapai Rp 6 triliun.

Agar tidak dicurigai, Koperasi gadungan itu juga menjanjikan kalau dana investasi yang diterima akan diputarkan untuk operasional bisnis di daerah Tulungagung, Jawa Timur, yang ternyata, setelah penelusuran pihak kepolisian diketahui tidak menghasilkan.

Kemudian terungkap lah bahwa ternyata koperasi itu gali lubang tutup lobang dan hanya mengandalkan uang setoran dari investor baru yang masuk untuk membayar bonus buat investor lama.

Karena kasus ini, total kerugian yang ditanggung oleh korban mencapai triliunan rupiah.

 

Kasus Pandawa Grup

Kisah penipuan yang selanjutnya ini bermulai pada sekitar 2009. Kala itu, Dumeri, sosok ayah dari Salma Nuryanti, bekerja sebagai seorang tukang bubur untuk menafkahi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Di gerobak bubur yang biasa dia gunakan untuk keliling, dia menuliskan kata ‘Pandawa’.

Suatu hari, dia meminjam uang kepada Haji Ridwan sebesar Rp 10 juta, dengan menjanjikan kelebihan atau bunga 10% saat pelunasan nanti.

Uang tersebut dipakainya untuk mengembangkan bisnis bubur ayam-nya yang ternyata makin lama makin berkembang.

Satu tahun berlalu, Dumeri mulai meminjamkan uangnya kepada para pedagang kecil dengan meminta bunga sebesar 20%.

Dari total bunga tersebut, 10% di antaranya dia berikan untuk Haji Ridwan sesuai dengan janjinya tempo hari. Sementara sisanya, dia gunakan untuk dirinya.

Terlihat sukses, akhirnya Haji Ridwan dan teman-teman lainnya tertarik untuk ikut dan mendirikan koperasi yang diberi nama Pandawa Grup, tapi belum berijin.

Sembari mengurus perizinan, mereka menawarkan banyak orang untuk jadi anggota dengan iming-iming imbalan 10% per bulan selama satu tahun.

Dumeri menggunakan pola MLM (Multi Level Marketing) dengan mengandalkan ilmu yang pernah dia pelajari sebelumnya. Alhasil, tidak butuh waktu lama untuk mereka berhasil merekrut 569 ribu orang sesuai catatan Hakim.

Tapi, kekacauan mulai terjadi karena setoran nasabah baru sulit tersalurkan, yang akhirnya diputuskan kalau para leader diberi kewenangan untuk mengelola uang nasabah baru.

Dengan begini, pembagian keuntungan untuk nasabah lama diambil dari setoran modal awal para nasabah baru, tapi keadaan nggak membaik karena pihak Pandawa Grup tidak melakukan proses administrasi secara cermat.

Akibatnya, banyak nasabah yang melaporkan kerugian mereka. Dari kasus ini, total kerugiannya sendiri mencapai Rp 11 triliun.

 

Kasus Cipaganti

Kasus selanjutnya terjadi di salah satu kawasan elit di Bandung, Cipaganti. Di sana, terdapat Grup Bisnis Cipaganti yang bergerak di bidang rental mobil dan travel.

Banyak peminat membuat perusahaan ini terus berkembang secara pesat, sampai mereka melebarkan sayap bisnis mereka di dunia per-koperasi-an.

Sayangnya, ini tidak berlangsung lama, karena tim manajemen dari Koperasi tersebut menyalahgunakan uang hasil himpunan koperasi.

Koperasi Cipaganti sendiri menawarkan keuntungan atau bagi hasil setiap bulan yang besarannya sekira 1,4$ sampai 1,6%, disesuaikan dengan masa kemitraan yang dipilih oleh investor.

Pilihan masa kemitraannya sendiri terdiri dari rentang waktu 1 hingga 5 tahun. Tapi sayangnya, uang yang dihimpun dari koperasi tersebut malah dimasukkan ke dalam berbagai macam bisnis lain.

Setelah dana kelolaan di perusahaan tambang milik Cipaganti tidak menghasilkan secara maksimal, maka otomatis dana yang berasal dari koperasi menjadi tidak jelas nasibnya.

Akhirnya, Koperasi Cipaganti mengalami gagal bayar dan tidak berjalan, sementara sisa uang mitra pun tidak jelas penggunaannya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk menutupi aksinya tersebut, terdakwa akhirnya melakukan pencucian uang dengan mentransfer uang nasabah ke berbagai rekening.

Dari hasil persidangan, total kerugian yang dialami oleh nasabah mencapai Rp3,3 triliun.

 

Mantan Presiden Suharto

Last but not least, ada nama mantan presiden Soeharto sebagai pelaku salah satu kasus penipuan terbesar.

Kasus Penipuan Terbesar di Indonesia, Apa Saja 3 Di Antaranya?

Alm. Mantan Presiden Soeharto. Sumber : 99.co – https://bit.ly/3yf6IrB

 

Mengenang peristiwa sadis G30SPKI, mantan Presiden Soeharto disinyalir memiliki kaitan erat atas kasus penipuan terbesar memiliki kaitan erat atas kasus penipuan terbesar berupa kejadian kelam yang dilancarkan oleh beberapa petinggi PKI dan para perwira Angkatan Darat seperti Letkol Untung dan Kolonel Abdul Latief.

Alm. Mantan Presiden Suharto menciptakan kebohongan terbesar terkait “kebiadaban” PKI yang menyiksa 6 orang Jenderal Angkatan Darat dan seorang perwira Angkatan Darat. Kemudian ia membuat narasi kebohongan perwira tersebut sebagai pahlawan revolusi di zaman Orde Baru

Setelah menguasai Angkatan Darat pada 3 Oktober 1965, Suharto membangun narasi bahwa dalang dan pelaku utama yang melakukan pemberontakan G30S adalah Partai Komunis Indonesia.

Sebuah rekayasa cerita dibangun bahwa para jenderal dibantai secara tidak manusiawi (ditelanjangi, dipukul, dan kemaluan mereka disilet).

Padahal bukti ilmiah yang dituliskan oleh para peneliti independen menyatakan bahwa para jenderal tersebut tidak disiksa, mereka ditembak.

Dr. Liaw Yan Siang, salah seorang dokter forensik yang melakukan otopsi terhadap jenazah para jenderal, menyatakan berdasarkan data forensik, tidak ada penyiksaan terhadap mereka . Namun, narasi ini tidak pernah terdengar selama Suharto berkuasa.

3 juta orang lebih dikabarkan telah kehilangan nyawa, anak-anak sekolah diajarkan bahwa orang-orang PKI adalah orang-orang yang tidak beragama, orang-orang yang anti kepada Pancasila dan orang-orang yang sadis.

Meski masih banyak yang menutupi dan mempertanyakan siapa dalangnya, Suharto berhasil melakukan kudeta merangkak terhadap Soekarno atas semua kebohongan sadis yang ia perbuat.

 

Bersyukur dan Bertanggung Jawab, Hindari Tipu Menipu

Wah seram juga ya. Dari kisah-kisah tersebut kita bisa belajar bahwa penipuan terjadi berawal dari ketamakan, entah itu secara materi maupun psikologi.

Oleh sebabnya, Sobat Finansialku, kita bisa mulai bersyukur dengan segala hal yang kita terima di hidup kita saat ini dan juga bertanggung jawab atasnya.

Finansialku bisa bantu masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini melalui bantuan pengelolaan keuangan yang baik dan benar. Kalian bisa download aplikasi Finansialku secara gratis untuk bantu wujudkan masa depan yang nyaman dengan rencana yang tepat.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Semoga kisah kali ini memberikan pelajaran buat kita ya Sobat Finansialku. Jangan sampai kita melakukan hal yang sama.

Jika kalian suka artikel ini, beri tahu kami dalam kolom komentar ya. Jangan lupa bagikan pada orang-orang terdekatmu juga.

 

Editor : Ivana Christy Tampubolon

Sumber Referensi:

  • 6 April 2020. Siapa Penipu Terbesar dalam Sejarah Indonesia? today.line.me – https://bit.ly/3vPXRvv
  • BBC News. 6 November 2020. Penipu minuman anggur asal Indonesia, Rudy Kurniawan akan dibebaskan dari penjara AS, ‘dia punya komplotan’ kata tokoh kunci penangkapannya. com – https://bbc.in/3bgjlbt
  • Andi Maisaroh Fitri. 19 Oktober 2021. Mengingat Penipuan Terbesar di Indonesia Sampai Masuk Tv, Dwi Hartanto ‘Next BJ.Habibie’. com – https://bit.ly/3nA1Et4

Sumber Gambar :

  • https://bit.ly/3dAdONM