Kemenperin targetkan investasi Rp 323,56 triliun di industri manufaktur tahun 2021, terutama di sektor elektronik yang masih menjadi primadona.

Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.

 

Sektor Industri Elektronika Masih Jadi Primadona

Investasi merupakan salah satu faktor yang mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan investasi di sektor industri manufaktur mencapai Rp 323,56 triliun pada tahun 2021, terutama di sektor elektronik yang masih menjadi primadona.

Jumlah itu naik Rp 58,28 triliun dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp 265,28 triliun. Adapun target diharapkan dapat terealisasi mengingat investasi merupakan salah satu faktor penggerak pertumbuhan sektor industri.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah bertekad untuk terus mewujudkan iklim usaha yang kondusif. Upaya ini diraih melalui kebijakan strategis untuk menarik para investor asing maupun domestik.

Searah dengan upaya tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektonika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, komitmen pemerintah dalam mendorong peningkatan investasi di sektor industri telah tertuang di beberapa regulasi yang baru diluncurkan.

“Misalnya, penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja serta regulasi turunannya, akan membangun ekosistem iklim investasi yang kondusif dan menjadi daya tarik bagi para investor, serta diharapkan mempercepat program substitusi impor yang ditargetkan mencapai 35% pada akhir tahun 2022,” jelasnya.

Dirjen ILMATE juga menyebutkan, industri elektronika masih menjadi primadona bagi para investor.

“Kami terus berupaya memacu pengembangan investasi di sektor industri elektronika, di mana industri elektronika merupakan salah satu sektor prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0,” lanjutnya, mengutip dari swa.co.id.

Kemenperin Targetkan Investasi Rp 323,56 T Di Industri Elektronika 02

[Baca Juga: Apa Itu Lateral Thinking? Mindset yang Dibutuhkan Industri Kreatif!]

 

Salah satu pemain industri elektronika yakni PT. Pegatron Technology Indonesia yang berasal dari Tawian telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2010.

Sejak 2019, perusahaan tersebut telah melakukan perluasan bidang usaha barunya, yakni memproduksi peralatan telekomunikasi lainnya.

Unit usaha pertama Pegatron di Asia Tenggara ini berada di lahan seluas satu hektare, di lot 5 Kawasan Industri Batamindo, Kecamatan Sungai Beduk, Batam.

Pada saat opening ceremony di tahun 2019 lalu, perusahaan telah mempekerjakan sebanyak 40 tenaga kerja dengan investasi sebesar US$ 40 juta.

Nilai tersebut merupakan investasi awal dari rencana sebesar US$1,5 miliar yang akan direalisasikan secara bertahap, dan sekaligus akan menambah penyerapan tenaga kerja.

Hingga tahun 2021, PT Pegatron Technology Indonesia telah menggelontorkan investasi sebesar US$7 juta untuk merenovasi pabrik serta sekitar US$ 1 juta untuk pengadaan mesin dan peralatan, yang saat ini dalam tahap pengembangan trial production.

PT Pegatron Technology Indonesia telah melakukan ekspor pertama kalinya ke pasar Amerika Serikat untuk produk smarthome, wi-fi dan power bank dengan menggandeng PT Sat Nusapersada dalam menjalankan usahanya.

Target pasar perusahaan sementara ini adalah 100% untuk pasar ekspor, namun apabila ada permintaan dalam negeri yang sesuai dengan perhitungan ekonomi dan bisnis, perusahaan mempertimbangkan kembali untuk mengisi pasar domestik.

Pada pertengahan tahun 2021 ini, PT Pegatron Technology Indonesia juga berencana mengajukan permohonan verifikasi teknis izin usaha industri (IUI) untuk bidang usaha baru lainnya.

Saat ini, mereka sedang dalam tahap memasukkan peralatan dan mesin ke Indonesia.

“Kami mengapresiasi kepada PT Pegatron Technology Indonesia atas rencana perluasan investasinya di Batam. Dalam waktu dekat mereka akan mendatangkan tenaga ahli untuk membantu set up pabrik di Indonesia selama enam bulan,” tutur Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon.

 

banner -perencanaan keuangan 20an (1)

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.

 

Sumber Referensi:

  • Andi Hana. 19 April 2021. Kemenperin Fokus Kembangkan Industri Elektronika. Swa.co.id – https://bit.ly/3arIrnH
  • Redaksi. 18 April 2021. Kemenperin Bidik Investasi Industri Manufaktur 2021 Rp 323,5 Triliun. Bisnis.tempo.co – https://bit.ly/3dvtdjd
  • Dimas Andi. 18 April 2021. Pemerintah merespons positif rencana perluasan investasi perusahaan elektronik. Kontan.co.id – https://bit.ly/2QFwVhe

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3v7MJIv
  • 02 – https://bit.ly/3n0txcU