Kedermawanan Dave Thomas, Pendiri Restoran Wendy’s ini akan menginspirasi Anda. Simak kisah hidup Dave Thomas yang rendah hati ini melalui pembahasan artikel berikut.

Selamat membaca dan semoga terinspirasi!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Success Story

 

Kisah Sukses Dave Thomas – Sang Pemimpin Cilik

Ketika berusia delapan tahun, bocah cilik Dave Thomas punya mimpi yang besar di mana dia akan menjalankan restoran terbaik di dunia. Dia tidak hanya mencapai mimpinya, dia pun berbagi kesuksesan dengan semua orang.

Dalam hidupnya, Dave Thomas paling menyukai dua hal, yaitu makanan dan orang-orang di sekitarnya. Itu sebabnya dia ingin memulai restoran Wendy’s.

Dalam mimpinya, dia ingin memiliki restoran tempat makan yang menyajikan makanan enak, segar, dan dilayani oleh orang-orang yang ramah.

 

Masa Kecil Pendiri Wendy’s Fastfood

Sebagai anak muda, Dave Thomas dan ayah angkatnya sering berpindah-pindah.

Menurutnya, hidup yang ia jalani saat masa kecil biasa-biasa saja, tetapi pengalamannya makan di restoran memberinya kenyamanan dan menunjukkan kepadanya seperti apa kehidupan keluarga yang sebenarnya.

Dalam keluarga angkatnya, Dave Thomas paling dekat dengan sang nenek dan menghargai waktu yang dia habiskan bersamanya, termasuk pelajaran yang dia dapatkan dari sang nenek tercinta.

Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy's Fastfood 02 - Finansialku

[Baca Juga: 6 Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan, Tanpa Merusak Keuangan Perusahaan]

 

Bocah cilik, Dave Thomas bersama dengan mimpi besarnya berusaha untuk mengatasi tantangan, kesulitan semasa kecilnya dan menetapkan tujuan untuk masa depannya. Inilah yang mendorongnya menuju kesuksesan.

Dave Thomas lahir di Atlantic City, New Jersey pada tanggal 2 Juli 1932. Rex dan Auleva Thomas mengadopsinya ketika dia berusia enam minggu.

Ketika Dave Thomas berusia lima tahun, Auleva meninggal dan tahun-tahun awalnya dihabiskan untuk pindah berkali-kali dari satu negara bagian ke negara bagian di Midwest sementara ayah angkatnya mencari pekerjaan.

 

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Kenangan yang Menginspirasi

Kenangan masa kecil terindah Dave Thomas adalah musim panas yang ia habiskan di Michigan bersama nenek tercinta, Minnie Sinclair.

Sang nenek mengajarinya tentang melakukan hal-hal yang benar dan memperlakukan orang dengan hormat, serta pelajaran penting tentang kualitas dan layanan – semua nilai inilah yang kemudian dia gunakan dalam menjalankan bisnisnya.

Minnie Sinclair, sang nenek mengajar Dave Thomas bahwa

Kerja keras itu baik untuk jiwa, dan itu membuatmu tidak merasa kasihan pada diri sendiri karena kamu tidak punya waktu.”

 

Meskipun Rex, Ayah Dave Thomas tidak menghabiskan banyak waktu sebagai ayah bersama Dave Thomas, mereka sering makan bersama di restoran – terutama kafe kecil dekat rumah yang membuat hamburger yang enak.

Bagi Dave Thomas, makan di luar bersama keluarga, terutama ayahnya adalah sebuah momen yang sangat berharga di mana ia merasa seperti memiliki ayahnya sendiri.

Dave senang menyaksikan keluarga duduk bersama dan berbagi makanan.

“A family can count on each other, and that’s something that can’t be bought or sold. All the small stuff is swept aside when an obstacle is faced. It brings out the best of us. That old saying is true, we’re stronger when we stand together. I’m very grateful and proud to be part of the Thomas family.” – Dave Thomas

“Satu keluarga dapat saling mengandalkan, dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dibeli atau dijual. Semua benda kecil tersingkir ketika ada hambatan. Hambatan Itu memunculkan yang terbaik dari kita. Pepatah lama itu benar, kita lebih kuat ketika kita berdiri bersama. Saya sangat berterima kasih dan bangga menjadi bagian dari keluarga Thomas.”

 

Terus Bermimpi

Makan di luar menjadi sebuah gairah tersendiri bagi Dave Thomas, dan dia memutuskan bahwa suatu hari nanti ia akan memiliki restoran sendiri.

Dia terpesona akan menariknya sebuah restoran dalam menyajikan makanan dengan cara yang berbeda, dan mempromosikan menu spesial mereka.

Dave Thomas mengamati berbagai jenis menu, berusaha membayangkan setiap menu yang ia lihat dan bagaimana perasaan para pelanggan atas pelayanan restoran yang ramah.

Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy's Fastfood 03 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Jadi Orang Sukses? 13 Cara Ini Membuat Anda Mengalami Peningkatan Hidup]

 

Pada saat Dave Thomas berusia sembilan tahun, ia sudah “ahli,” memahami apa yang diharapkan pelanggan dan jenis layanan serta kualitas apa yang dapat diterima.

Di usianya yang ke 12 tahun, Dave Thomas membayangkan dirinya sedang berada dalam bisnis restoran, bagaimana memilih mentor/pembimbing yang tepat, berkomitmen untuk kerja keras, dan berpegang teguh pada filosofi yang diturunkan dari neneknya untuk memberikan kualitas dan layanan terbaik.

Hari demi hari, setiap upaya yang ia kerjakan dengan setiap pengalaman membawanya lebih dekat kepada mimpi besarnya.

“In 1940, at the age of eight, I dreamed that I would one day own the best restaurant in the world. All of the customers would love my food, and all of my employees would do everything they were supposed to do. But, most important, everyone would think I was a good boss, and everyday when I walked into the restaurant, people would be glad to see me.” – Dave Thomas

“Pada tahun 1940, saat usia delapan tahun, saya bermimpi bahwa suatu hari saya akan memiliki restoran terbaik di dunia. Semua pelanggan akan menyukai makanan saya, dan semua karyawan saya akan melakukan semua yang seharusnya mereka lakukan. Tapi, yang paling penting, semua orang akan berpikir saya adalah bos yang baik, dan setiap hari ketika saya berjalan ke restoran, orang-orang akan merasa senang melihat saya.”

 

Kecil-kecil Cabe Rawit – Dave Thomas Tak Kenal Menyerah

Pada usia 12, ia pernah bekerja dengan mengirim bahan makanan di Knoxville, tetapi alhasil ia dipecat oleh bosnya.

Di pekerjaan berikutnya, Dave Thomas dipecat lagi ketika bosnya tahu kalau Dave Thomas belum berusia 16 tahun dan layak untuk bekerja.

Dave Thomas sempat mendapat olokan bahwa ia tidak akan pernah berarti apa-apa. Kalimat itu justru memicunya untuk semakin gigih dan bertekad tidak akan pernah kehilangan pekerjaan berikutnya.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Belajar dari pengalaman masa lalu, Dave Thomas bekerja sangat keras di sebuah restoran keluarga di Knoxville sehingga pemilik resto memperlakukan Dave Thomas seperti keluarga, memberinya dorongan dan bimbingan yang berdampak positif padanya.

Dalam pengalamannya, Dave Thomas mengetahui bahwa dia bisa menjadi apa pun yang dia inginkan.

Setelah bekerja beberapa waktu di keluarga Knoxville, Dave Thomas yang saat itu berusia 15 tahun mendapat pekerjaan di Hobby House Restaurant yang terletak di Ft. Wayne, Indiana.

Dave Thomas memulai pekerjaannya di sana sebagai seorang busboy, kemudian membersihkan kolam air mancur dan bagian dapur depan.

Ia percaya bahwa jika suatu hari dia memiliki restoran sendiri, dia perlu tahu bagaimana melakukan setiap pekerjaan dari yang paling sederhana.

Beruntungnya, sang pemilik Phil Clauss menjadi mentornya, memberi motivasi kepada Dave Thomas dan mengajarinya segala sesuatu tentang bisnis restoran.

“From the very beginning, I never thought of myself as anybody special. And whatever I’ve accomplished throughout my life, when I look in the mirror, I still see myself as a hamburger cook.” – Dave Thomas

“Sejak awal, aku tidak pernah menganggap diriku sebagai orang yang istimewa. Dan apa pun yang saya capai sepanjang hidup saya, ketika saya melihat ke cermin, saya masih melihat diri saya sebagai juru masak hamburger.”

 

Mengejar Mimpi Masa Kecil

Ketika keluarga Dave Thomas pindah kota, dia memutuskan untuk tetap tinggal sehingga pada usia 15 tahun ia tinggal sendirian.

Dalam esai yang ia tulis saat duduk di bangku kelas 10, Dave Thomas menulis: “The Pursuit of Happiness,” di mana ia menguraikan setiap mimpinya dan berbagai langkah yang akan ia ambil untuk mencapainya.

Pada awal 1950-an saat usianya menginjak 18 tahun, Dave Thomas bergabung dengan Angkatan Darat. Kala itu, Perang Korea telah dimulai.

Dave Thomas bertugas di Jerman selama dua setengah tahun, bekerja keras dan mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman yang akan ia terapkan untuk membangun bisnis restoran dan menjual makanan.

Pada tahun 1953, Dave Thomas kembali dari tugasnya di medan perang ke pekerjaannya semula dan bertemu dengan restoran keluarga di Hobby House.

Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy's Fastfood 04 - Finansialku

[Baca Juga: 25+ Kata-kata Bijak David Ogilvy Ini Memberikan Pelajaran dalam Bisnis dan Iklan]

 

Seorang pelayan baru restoran bernama Lorraine Buskirk menarik perhatiannya dan mereka menikah pada tahun 1954.

Dave Thomas juga bertemu dengan Kolonel Sanders, pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC) dan salah satu mentornya, Phil Clauss.

Kala itu, Phil Clauss membeli waralaba KFC dan Dave Thomas menjalankan bisnis penjualan ayam.

Phil Clauss menawarkan kesempatan kepada Dave Thomas untuk menghidupkan kembali empat produk yang kurang berkembang dari Kentucky Fried Chicken-nya di Columbus, Ohio.

Setelah mendapatkan nasihat dari nasihat Kolonel Sanders, Dave Thomas menerima tantangan itu dan berhasil mengembangkannya.

Dia bereksperimen dengan varian menu dan membuat promosi yang kreatif.

Phil Clauss kemudian menjual setiap menu tersebut dan menjadikan Dave Thomas seorang jutawan dan memulai kariernya di bisnis hamburger.

“I don’t consider myself a great leader, but if I really thought about it, I’d say I’ve followed my own advice. I do what I say I’m going to do. I’ve been lucky over the years to have a great team of people to work with. I learned from my mentors that if you say you’re going to do something, do it. When people believe in you and you treat them with respect, they’ll follow you.” – Dave Thomas

“Saya tidak menganggap diri saya seorang pemimpin yang hebat, tetapi jika saya benar-benar memikirkannya, saya katakan saya telah mengikuti saran saya sendiri. Saya melakukan apa saya katakan. Saya telah beruntung selama bertahun-tahun memiliki tim yang hebat untuk diajak bekerja sama. Saya belajar dari mentor saya bahwa jika Anda mengatakan Anda akan melakukan sesuatu, lakukanlah. Ketika orang-orang percaya pada Anda dan Anda memperlakukan mereka dengan hormat, mereka akan mengikuti Anda.”

 

Kualitas Adalah Resep Suksesnya

Ketika restoran cepat saji lainnya menggunakan daging sapi beku dan makanan yang diproduksi secara massal, Dave Thomas mengembangkan metode inovatif untuk menyiapkan hamburger segar yang dibuat sesuai pesanan.

Wendy’s dikenal karena hamburger daging sapi berbentuk bujur sangkar dibuat dengan topping pilihan pelanggan.

Kualitas dan makanan yang segar masih menjadi fokus utama dan memungkinkan Restoran Wendy’s dengan cepat menyajikan pelayanan kualitas tinggi dan bervariasi bagi jutaan pelanggan setiap hari.

“Don’t give up. It’s easy to throw in the towel when things aren’t going your way.  Nothing good comes without hard work. Be willing to invest the time and energy to achieve your goals.” – Dave Thomas

“Jangan menyerah. Sangat mudah untuk menyerah ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan Anda. Tidak ada yang baik datang tanpa kerja keras. Bersedialah untuk menginvestasikan waktu dan energi untuk mencapai tujuan Anda.”

 

Terwujudnya Impian – Berdirinya Restoran Wendy’s Pertama

Karena kecintaannya pada hamburger, Dave Thomas mengunjungi setiap stan hamburger yang bisa dia temui, berbagi ide restorannya dengan temannya di Columbus Athletic Club.

Lebih dari 20 tahun pengalaman Dave Thomas di belakang meja dan semua pengalaman manajemen restorannya semakin berkembang bersamaan dengan dibukanya restoran pertama Hamburger Old Fashioned Hamburger pada 15 November 1969 di Columbus, Ohio.

Para calon pelanggan berkerumun dan memenuhi restoran saat grand opening.

Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy's Fastfood 05 - Finansialku

[Baca Juga: Tak Ada Kesuksesan yang Instan dan Mudah, Yuk, Ketahui 5 Hal Untuk Meraih Kesuksesan!]

 

Setelah mencoba kelima nama anak-anaknya untuk nama restoran, Dave Thomas memutuskan nama panggilan putrinya Melinda, yaitu Wendy.

Menu pertama termasuk hot ‘n juicy hamburgers, rich ‘n meaty chili, french fries, soft drinks dan Frosty Dairy Dessert.

Interior yang nyaman menampilkan karpet, lampu bergaya Tiffany, permukaan kertas koran dan kursi Bentwood. Desain tersebut sangat inovatif pada masa itu.

Konsep The Wendy’s Pick-Up Window lahir di restoran pertama. Drive-up window bukanlah merek baru, tetapi tidak ada yang membuatnya berhasil.

Awalnya, program ini dirancang sebagai tambahan pada bangunan untuk menghasilkan beberapa dolar tambahan dalam penjualan, itu terbukti dapat mendorong Restoran Wendy’s semakin berkembang.

“When I started Wendy’s in 1969, ‘Quality is Our Recipe’ was our motto. Our focus on quality hasn’t changed, and it never will. Wendy’s offers customers the highest quality food and freshest ingredients, made-to-order sandwiches, and fast, courteous service. When you like a restaurant’s food and are treated well, you’ll go back again. We have to earn our customers’ loyalty every day, and exceed their expectations on every visit. That’s our mission and our focus and, in my opinion, that’s what generates loyal customers.” – Dave Thomas

“Ketika saya memulai Wendy’s pada tahun 1969, Quality is Our Recipe’ adalah moto kami. Fokus kami pada kualitas tidak berubah, dan itu tidak akan pernah terjadi. Wendy’s menawarkan kepada pelanggan makanan berkualitas tinggi dan bahan-bahan segar, sandwich yang dibuat sesuai pesanan dengan layanan yang cepat dan sopan. Saat Anda menyukai makanan restoran dan diperlakukan dengan baik, Anda akan kembali lagi. Kami harus mendapatkan loyalitas pelanggan kami setiap hari, dan melebihi harapan mereka pada setiap kunjungan. Itulah misi dan fokus kami dan, menurut pendapat saya, itulah yang menghasilkan pelanggan yang loyal.”

 

Inovasi Restoran Wendy’s

Pada tahun 1973, Dave Thomas mulai menjual franchise konsep dari Wendy’s.

Idenya, menjual waralaba adalah inovasi industri dan memungkinkan Restoran Wendy’s untuk membuka lebih dari 1.000 restoran dalam usia 100 bulan pertama perusahaan itu.

Di bawah kepemimpinan Dave Thomas, Restoran Wendy’s memimpin industri restoran dalam inovasi produk.

Pada 1979, perusahaan itu adalah restoran pertama yang memperkenalkan salad bar, dan pada 1983 Wendy’s menambahkan kentang panggang ke dalam menu penjualan.

Berbagai inovasi lain menyusul, termasuk 99c Super Value Menu, sandwich ayam dengan tepung roti, salad segar, dan sandwich ayam pedas.

Industri restoran dan komunitas bisnisnya memuji inovasi dan kesuksesan Dave Thomas.

Ia menerima setiap penghargaan besar atas perkembangan industri besar dan dihormati sebagai pelopor dalam bisnis restoran.

Salah satu penghargaan yang sangat ia banggakan adalah dihormati dengan penghargaan Horatio Alger yang diberikan oleh Dr. Norman Vincent Peale.

Orang Amerika Utara mencintainya karena gayanya yang sederhana dan nyaman. Dave Thomas sering diminta untuk berbicara di depan para siswa, membawakan seminar bisnis, atau berbicara di depan media tentang perusahaannya, kesuksesan, dan layanan masyarakat.

Dave juga diminta untuk berbicara tentang prestasinya dan menasihati anak-anak untuk lebih berprestasi di bidang pendidikan.

“One of my biggest mistakes led to one of my greatest accomplishments. I dropped out of school when I was 15, so I could work full time. That was the biggest mistake I ever made. I was ashamed to be known as a ‘drop-out.’ One day while talking to high school students about getting a good education, a student asked how I could tell them to stay in school when I dropped out. So after 45 years, I went back to school, studied for and got my GED. It wasn’t easy but it was worth it, and it’s something I’m very proud of. I was ‘adopted’ by the senior class of Coconut Creek High School near my home in Ft. Lauderdale. They voted me Most Likely to Succeed, and elected my wife Lorraine and me Prom Queen and King.” – Dave Thomas

“Salah satu kesalahan terbesar saya menyebabkan salah satu pencapaian terbesar saya. Saya putus sekolah saat berusia 15 tahun, jadi saya bisa bekerja penuh waktu. Itu adalah kesalahan terbesar yang pernah saya buat. Saya malu dikenal sebagai ‘putus sekolah.’ Suatu hari ketika berbicara dengan siswa sekolah menengah tentang mendapatkan pendidikan yang baik, seorang siswa bertanya bagaimana saya bisa memberitahu mereka untuk tetap bersekolah ketika saya putus sekolah. Jadi setelah 45 tahun, saya kembali ke sekolah, belajar dan mendapatkan GED saya. Itu tidak mudah tetapi itu sepadan, dan itu adalah sesuatu yang sangat saya banggakan. Saya ‘diadopsi’ oleh kelas senior Coconut Creek High School di dekat rumah saya di Ft. Lauderdale. Mereka memilih saya sebagai orang yang paling mungkin untuk sukses dan memilih saya dan istri, Lorraine menjadi Ratu dan Raja.”

 

Dave Thomas Jadi Selebriti

Tampaknya semua orang tertarik pada kisah hidup Dave, ingin dia berbagi rahasia suksesnya. Dave muncul di semua berita utama dan acara bincang-bincang, termasuk “Today Show,” “Good Morning Amerika,” “Larry King Live,” “The Oprah Winfrey Show,” “48 Hours,” dan banyak lainnya.

Dave Thomas membagikan pengalaman dan wawasannya untuk mencapai mimpinya dalam otobiografinya, Dave’s Way.

Seperti yang telah ia katakan:

“Itu juga memberi tahu orang-orang tentang kesalahan saya dan apa yang harus mereka hindari. Penting untuk belajar dari kesalahan Anda dan saya berharap orang-orang dapat belajar dari kesalahan saya.”

 

Dave Thomas juga menerbitkan buku tentang kesuksesan yang disebut Well Done!, dan buku bisnis Waralaba untuk Dummies. Hasil penjualan dari semua buku itu didonasikan kepada yayasan adopsi Dave.

“Honesty and integrity are the foundation upon which every successful person stands. Dishonest people don’t make it in the long run. Throughout your life, you’ll have the opportunity to cut corners and take some short cuts. Don’t do it! If you lose your integrity, you’ve lost everything you set out to gain. Earn and appreciate the trust of the people you work with and respect. You earn your reputation by the things you do every day. And at the end of the day, all a man has is his integrity.” – Dave Thomas

“Kejujuran dan integritas adalah pondasi yang menjadi dasar setiap orang sukses. Orang yang tidak jujur ​​tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Sepanjang hidup Anda, Anda akan memiliki kesempatan untuk mengambil jalan pintas. Jangan lakukan itu! Jika Anda kehilangan integritas, Anda kehilangan semua yang Anda inginkan. Hasilkan dan hargai kepercayaan orang-orang yang bekerja dengan Anda dan hormati. Anda mendapatkan reputasi Anda dari hal-hal yang Anda lakukan setiap hari. Dan pada akhirnya, yang dimiliki seseorang hanyalah integritasnya.”

 

Membawa Obor Olimpiade 1996

Sebagai pengakuan atas pengabdiannya kepada masyarakat, Dave Thomas dipilih untuk membawa Obor Olimpiade saat Olimpiade 1996 sebelum Olimpiade Atlanta. Rute yang dilalui Dave Thomas melewati Dublin, Ohio.

Dave Thomas sangat percaya bahwa pengabdiannya kepada masyarakat akan mendukung bisnis. Sepanjang hidupnya, ia membagikan energi, waktu dan uangnya.

Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy's Fastfood 06 - Finansialku

[Baca Juga: Ingin Tetap Sukses Berbisnis? Jangan Miliki Pola Pikir Entrepreneur yang Salah!]

 

Dave Thomas juga secara aktif mendukung banyak organisasi komunitas lain yang meningkatkan kehidupan anak-anak.

“Everyone has a responsibility to support their community. My rule of thumb is: support the community that supports you. Find a cause that means something to you and support it with your time, energy and money. For me, that cause is adoption, but you should find something that’s important to you. Giving back is the right thing to do.”- Dave Thomas

“Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk mendukung komunitas mereka. Aturan praktis saya adalah: mendukung komunitas yang mendukung Anda. Temukan penyebab yang berarti bagi Anda dan dukunglah dengan waktu, energi, dan uang Anda. Bagi saya, tujuan itu adalah adopsi, tetapi Anda harus menemukan sesuatu yang penting bagi Anda. Memberi kembali adalah hal yang benar untuk dilakukan.”

 

Dave Thomas Sang Dermawan & Filantropis

Pada tahun 1992, Dave mendirikan Yayasan Dave Thomas untuk AdoptionTM, sebuah organisasi nirlaba publik yang memberikan hibah kepada organisasi adopsi nasional dan regional untuk program-program yang meningkatkan kesadaran dan membuat proses adopsi lebih mudah dan lebih terjangkau.

Dave Thomas mendukung banyak organisasi yang meningkatkan kehidupan anak-anak, termasuk Children’s Home Society of Florida, di mana ia menyediakan pendanaan untuk membangun I. Lorraine Thomas Home, rumah darurat sementara di Ft. Lauderdale.

Dave Thomas juga mendirikan Thomas Center di Universitas Duke. Thomas Center ini menampung program Pendidikan Eksekutif Fuqua School of Business.

Dia adalah pendiri Program Duta Besar Perusahaan di Universitas Nova di Florida Selatan. Program ini memperkenalkan sistem perusahaan secara gratis untuk siswa sekolah menengah melalui pembelajaran dalam kelas dan program bimbingan.

Dave Thomas melakukan beberapa kunjungan ke Washington untuk mendesak para pemimpin pemerintah agar menyediakan tunjangan adopsi bagi pegawai federal, dan memberikan kesaksian di hadapan Kongres tentang perlunya kredit pajak adopsi.

Pada tahun 1996, Presiden Clinton menandatangani undang-undang kredit pajak menjadi undang-undang yang memberikan kredit pajak kepada orangtua angkat sebesar US$5.000 ketika mereka mengadopsi.

Pada penandatanganan publik, Presiden secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada Dave Thomas dan mengakui dampak positif yang dia buat pada dunia adopsi di seluruh negeri.

Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy's Fastfood 07 - Finansialku

[Baca Juga: Kata-kata Mutiara Oprah Winfrey yang Membawa Kesuksesan Bagi Hidup Anda]

 

Dave dan Yayasannya bermitra dengan Layanan Pos Amerika Serikat untuk membuat dan mempromosikan Perangko Adopsi. Perangko ini diresmikan pada Oktober 1999 di Rockefeller Center di New York dan tersedia pada bulan Mei 2000.

Perangko yang berwarna-warni seharga 33 ¢ memiliki empat tema: “Mengadopsi Anak, Membentuk Kehidupan, Membangun Rumah dan Menciptakan Dunia.”

Sebagai filantropis, ia mendonasikan hartanya kepada berbagai yayasan an organisasi nirlaba yang mendukung perkembangan anak termasuk Rumah Sakit Anak di Columbus, Rumah Sakit Kanker Arthur G. James, dan Institut Penelitian Richard J. Solove di The Ohio State University, serta Pusat Penelitian Kanker Anak St. Jude di Memphis.

“America is the greatest country in the world.  Everyone has an equal chance and opportunity to succeed. You can be anything you want to be within the laws of God and man.” – Dave Thomas

“Amerika adalah negara terbesar di dunia. Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk sukses. Anda bisa menjadi apa pun yang Anda inginkan di dalam hukum Allah dan manusia.”

 

Anda dapat membagikan setiap artikel dari Finansialku kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan.

Jika Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. Dave Thomas. Famous-entrepreneurs.com – https://goo.gl/sndXeK
  • Admin. Dave’s Legacy. Wendys.com – https://goo.gl/d4kpte
  • Admin. Dave Thomas Biography. Thefamouspeople.com – https://goo.gl/dsVqwJ
  • Douglas Martin. 9 Januari 2002. Dave Thomas, 69, Wendy’s Founder, Dies. Nytimes.com – https://goo.gl/Cm5js1

 

Sumber Gambar:

  • Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy’s Fastfood 1 – https://goo.gl/B6oyN5
  • Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy’s Fastfood 2 – https://goo.gl/E7QYKU
  • Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy’s Fastfood 3 – https://goo.gl/Uhy47E
  • Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy’s Fastfood 4 – https://goo.gl/vL66RW
  • Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy’s Fastfood 5 – https://goo.gl/kzLLBr
  • Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy’s Fastfood 6 – https://goo.gl/19SMMz
  • Kisah Sukses Dave Thomas, Pendiri Wendy’s Fastfood 7 – https://goo.gl/bNVnjC