Investasi pohon jabon ini memiliki skema tanam pohon jati dengan iming-iming panen setiap 5 tahun sekali.

Cek selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini

 

Dugaan Penipuan Investasi Pohon Jabon

Sejumlah investor dari bisnis investasi pohon jati kebon (jabon) mengalami kerugian atas dugaan penipuan yang dilakukan oleh PT Global Media Nusantara (GMN).

Pada mulanya para investor yang berasal dari beberapa kota di Indonesia ini tidak pernah menduga bahwa uang yang diinvestasikan akan lenyap begitu saja.

 

Investor asal Kalimantan Timur, Sumaryono (50) mengaku rugi Rp 700 juta sejak ikut investasi jabon pada 2016.

Tahun ini menjadi tahun kelimanya dan harusnya ia bisa mendapat imbal hasil panen sesuai yang dijanjikan.

“Kerugian Rp 700 juta, itu belum imbal hasil. Janji panen 5 tahun, bulan Maret ini harusnya sudah tahun ke-5 dan saya bisa panen. Tapi yang diharapkan menginjak masa panen ternyata di luar harapan,” tutur Sumaryono, yang juga sebagai anggota DPRD Bontang, mengutip dari laman Detikcom, Kamis (25/02).

Untuk diketahui, investasi jabon ini memiliki skema tanam pohon jati dengan iming-iming panen setiap 5 tahun sekali.

Satu pohon jati dihargai Rp 350.000, sedangkan saat panen dijanjikan bisa dijual Rp 1 juta per pohon dengan skema bagi hasil.

Ada juga paket berkelanjutan yang ditawarkan yakni pohon jati yang sudah panen disulap ke produk lain seperti meja-kursi, hingga jam tangan kayu.

Mau Cuan Malah Rugi, Investor Ini Kepincut Rayuan Investasi Pohon Jabon 02

[Baca Juga: VIDEO: Wajib Tahu!! Ketahui Cara Manajemen Risiko Sebelum Investasi!]

 

Sementara itu, korban investasi pohon jabon lainnya bernama Syaifullah dari Aceh mengaku rugi Rp 62 juta sejak bergabung 2011. Dari investasi itu, dia mengaku pernah mendapat Rp 10 juta berkat hasil panen pertama pada 2016.

“62 juta modalnya atau 380 pohon. Harusnya saya panen sekitar Rp 300 jutaan, tapi cuma diberi DP Rp 10 juta saja pada 2016. Katanya sampai setahun akan panen dan dibayar lagi sisanya, tapi sampai sekarang nggak dibayar-bayar,” bebernya.

Menurut informasi yang beredar, jumlah korban investasi jabon ini mencapai ribuan orang. Mereka tersebar di seluruh Indonesia dengan kerugian rata-rata mencapai ratusan juta.

“Kerugian saya Rp 350 juta,” kata Mariana korban dari Bekasi.

“Saya Rp 500 juta,” timpal Hariana korban dari Balikpapan.

 

banner -Bagaimana Membantuk Money Habit yang Sehat (1)

 

Iming-iming Investasi

Para investor pohon jabon mengaku kepincut sama bujuk rayu yang ditawarkan PT Global Media Nusantara (GMN) selama ini.

Perusahaan punya cara tersendiri demi menarik konsumen seperti skema ponzi berkedok multi-level marketing (MLM), menawarkan paket-paket menarik penuh hadiah dan mengatasnamakan kesejahteraan bersama.

“Mereka berkedok pada saat itu menyampaikan ‘Pak ini kan program penghijauan, bisa menghijaukan bumi, menambah oksigen, nanti kalau panen ini bisa menghasilkan ekonomi banyak orang, ini bisa merancang masa depan orang, sayang kalau nggak ikut,” ujar salah satu korban, Syaifullah asal Aceh.

Menanggapi fenomena ini, salah satu Financial Planner dari Finansialku, Shierly, S.E., M.B.A., CFP® mengingatkan agar investor bisa teliti dan mencari tahu lebih dalam tentang skema keuntungan, legalitas dan rekam jejak perusahaan sebelum berinvestasi.

“Setiap investasi perlu dipertimbangkan secara matang, karena pasti ada risikonya, jangan lupa lakukan manajemen risiko. Investasi dari modal dana dingin.” Ujar Shierly.

 

Sementara itu, Kuasa Hukum Korban Investasi Jabon, Mursalihin Ode Madi mengatakan korban merasa ditipu karena GMN sudah bertahun-tahun tidak merealisasikan janjinya, yakni memberikan hasil panen jabon ke para investor.

“Secara nasional ya bisa jadi karena setiap daerah ada. Hari ini saya mewakili 14 orang dari 124.000 orang seluruh Indonesia untuk melaporkan. Itu seluruh daerah dari Kalimantan, Sulawesi, bahkan TKW,” ujarnya.

Belum diketahui pasti berapa total kerugian yang ditanggung para korban investasi jabon.

Hanya saja perusahaan mengklaim sepihak bahwa dana para korban yang dikelolanya itu Rp 378 miliar, namun bermasalah karena diakui gagal panen.

 

Apa pendapatmu Sobat Finansialku tentang investasi berkedok ini? Kamu bisa berdiskusi lewat komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

 

Sumber Referensi:

  • Anisa Indraini. 24 Febuari 2021. Apes! Dirayu Cuan Rp 1,5 M dari Investasi Jabon, Malah Rugi Rp 700 Juta. Finance.detik.com – https://bit.ly/3qT7gPj
  • Anisa Indraini. 24 Febuari 2021. Parah! Korban Investasi Jabon Capai 124.000 Orang, Kerugian Rp 378 M Lebih. Finance.detik.com – https://bit.ly/3smzkLx
  • Anisa Indraini. 24 Febuari 2021. Terbongkar Bujuk Rayu Investasi Jabon yang Pakai Skema Ponzi. Finance.detik.com – https://bit.ly/3usTzc9

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3bCdIEa
  • 02 – https://bit.ly/3dI7IMD