Liburan ke luar negeri identik dilakukan oleh mereka yang bergaji besar, at least punya banyak uang. Lalu, gimana nasib kita yang bergaji pas-pasan?

Jangan khawatir, artikel Finansialku akan kupas tuntas cara meyiasati liburan ke luar negeri meski gaji pas-pasan. Check it out!

 

Gaji Pas-Pasan Bukan Halangan Pergi Liburan

Sobat Finansialku, liburan adalah keinginan setiap orang. Tapi, kalo ingat biaya yang akan dihabiskan, kebanyakan orang sering menunda untuk merealisasikan. 

Padahal liburan adalah salah satu cara kita menyegarkan kembali pikiran, supaya lebih semangat menjalani aktivitas harian. Apalagi jika liburannya ke tempat yang belum pernah dikunjungi, misalnya ke luar negeri.

Sayangnya, biaya yang diperlukan untuk liburan ke luar negeri tidak sedikit. Alhasil, mereka yang liburan kesana rata-rata punya banyak uang karena penghasilannya nya besar. 

Lalu, jika gaji pas-pasan berarti tidak bisa liburan ke luar negeri? 

Jawabannya tentu bisa kok. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Hanya saja, diperlukan waktu, usaha, disiplin, dan perencanaan yang matang untuk menyiapkan biaya yang diperlukan. Setuju? 

[Baca Juga: Liburan Menanti Setelah Pandemi, Rencanakan Dananya Dulu, Yuk!]

 

Tips Liburan Ke Luar Negeri Dengan Uang Pas-pasan

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk bepergian ke luar negeri dengan gaji ngepas. Kali ini, Finansialku mau kasih tips yang bisa kamu lakukan sebelum berlibur, khususnya ke luar negeri dari segi keuangannya.

 

Cari Penghasilan Tambahan

Berbicara tentang pekerjaan sampingan, salah satu tujuan utamanya untuk menambah penghasilan.

Apalagi jika masih usia produktif bekerja, sebaiknya manfaatkan sela waktu untuk mencari pekerjaan sampingan supaya lebih mudah mewujudkan tujuan keuangan, seperti merencanakan dana liburan ke luar negeri.

Ada 3 jenis penghasilan yang bisa dimiliki seseorang, yaitu:

  • Penghasilan aktif – Penghasilan yang diperoleh seseorang karena menukarkan waktu, tenaga, pikiran dengan uang. Contohnya, gaji, bonus, tunjangan, fee dan komisi.

Jika pekerjaan sampingan yang dilakukan tujuannya untuk menambah penghasilan aktif, maka kamu harus bekerja keras.

Misalnya, selain menjadi karyawan kantor yang bekerja pada weekday. Manfaatkan waktu weekend untuk bekerja, bisa sebagai ojek online, tim WO, freelance, dan sebagainya.

  • Penghasilan hasil investasi – penghasilan yang diperoleh ketika seseorang “mempekerjakan” uangnya untuk mendapatkan uang. 

Jadi, uang tukar dengan uang. Contohnya, keuntungan jual emas, saham, atau reksa dana, dan sebagainya.

  • Penghasilan pasif – penghasilan yang didapat oleh seseorang yang “mempekerjakan” aset untuk mendapatkan uang. Jadi aset tukar dengan uang. 

Aset adalah segala sesuatu (tampak atau tidak tampak) yang dapat menghasilkan pemasukan untuk kita. Contohnya menyewakan rumah, bisnis waralaba, royalti menulis, dsb.

 

Nah, lebih lanjutnya tentang penghasilan tambahan, kamu bisa ikutan online course gratis Finansialku tentang Seni Menambah Pemasukan berjudul “Income Breakthrough”. Kalau kamu mau ikutan, langsung aja klik banner ini ya.

Online course income breakthrough banner

 

Selain tahu jenis-jenis penghasilan, perlu diketahui juga fokus menambah penghasilan sesuai dengan besaran penghasilan utama kamu.

Jika gaji kamu UMR (<= Rp 3 juta), fokuslah pada menambah penghasilan aktif, seperti menjadi freelance, ojek online, dan sebagainya.

Jika gaji kamu sudah 2-5 kali UMR (Rp 6 – 15 juta), sebaiknya kamu fokus menambah penghasilan dengan meningkatkan investasi yang bersifat capital gain dan mulai masuk ke investasi yang bersifat cash flow.

[Baca Juga: Definisi Capital Gain Adalah]

 

Nah, jika gaji kamu saat ini ada di kisaran 5,1 – 10 kali UMR (Rp 5,3 – 30 juta), kamu bisa menambah investasi capital gain dan cash flow, juga mulai menambah aset untuk pendapatan pasif.

Dan terakhir, jika gaji kamu lebih dari Rp 30 juta, kamu bisa fokus mengubah penghasilan aktif menjadi penghasilan investasi (cash flow) dan penghasilan pasif.

 

Rencanakan Liburan Ke Luar Negeri Kamu

Nah, ini penting banget untuk dilakukan, sekalipun tipe liburanmu tidak memiliki jadwal yang terpatok, merencanakan dana untuk pergi tetap harus dilakukan.

Buatlah anggaran khusus untuk dana liburan kamu. Apa saja yang harus diperhitungkan dalam membuat anggaran dana liburan ini? Kamu bisa simak video berikut ini.

 

Untuk memudahkan kamu membuat rencana dana liburan ke luar negeri, kamu bisa gunakan aplikasi Finansialku.

Aplikasi Finansialku bisa bantu kamu membuat rencana dana liburan dengan turut memperhitungkan kenaikan inflasi juga, sehingga kamu tahu berapa besaran dana yang bisa kamu kumpulkan setiap bulannya dan tidak kaget saat seandainya harganya naik karena sudah diperhitungkan di awal.

Cara menggunakannya pun mudah. Kamu tinggal download aplikasi Finansialku di playstore maupun appstore, lalu pilih ‘rencana keuangan’, lalu pilih ‘dana liburan’, setelahnya kamu tinggal membuat rencana dana liburan baru dengan mengisi data-data yang ada.

Supaya ada gambaran, saya kasih simulasi perhitungannya ya:

Tina adalah seorang karyawan swasta yang ingin pergi berlibur ke Jepang. Dana yang dimiliki Tina untuk liburan adalah Rp 1 juta. Sementara yang diperlukan sekitar Rp 37 juta untuk biaya paket perjalanan, penginapan, dan makanan. 

Rencananya Tina akan pergi sekitar 2 tahun lagi. Kira-kira berapa dana yang harus Tina alokasikan? 

 

Mau Liburan ke Luar Negeri Tapi Gaji Pas-Pasan Baca Ini Dulu! 1

 Mau Liburan ke Luar Negeri Tapi Gaji Pas-Pasan Baca Ini Dulu! 2

Setelah di-input ke Aplikasi Finansialku, akhirnya Tina mendapat jawaban bahwa gambaran biaya yang harus dialokasikan setiap bulannya sekitar Rp 1,6 juta dengan asumsi inflasi 10% per tahun dan estimasi hasil investasi 12% per tahun.

Dengan perhitungan ini, jika semua biaya terkendali, tidak akan ada beban akibat over budget setelah pulang liburan nanti.

Selain itu, dengan gambaran alokasi biaya per bulan, kamu bisa mempertimbangkan kembali besaran budget liburan, seperti penginapan, transportasi, tempat wisata, dsb.

Jika dirasa terlalu sulit, kamu bisa mengubah penginapan ke yang lebih murah atau mengurangi kunjungan tempat wisata berbayar.

 

Alokasikan Dana Liburan Per Bulan

Kamu bisa alokasikan dana liburanmu per bulan sesuai dengan rekomendasi Finansialku dan catatlah dalam anggaran bulananmu.

Jika destinasimu adalah negara-negara tetangga, mengumpulkan sekitar Rp 500 ribu per bulan mungkin bisa mewujudkan keinginanmu untuk pergi ke luar negeri dalam satu tahun.

[Baca Juga: Budget Liburan Keliling Asia Tenggara Rp 5 Juta. Begini Caranya!]

 

Selain itu, kamu juga perlu konsisten dalam mengumpulkan dana liburan ini. Jangan sampai karena kamu melihat barang di mall langsung tergiur untuk membeli dan alokasi dana liburanmu berkurang atau bahkan habis.

Biasakan untuk membelanjakan uang sesuai anggaranmu ya.

 

Mencari Trik-trik Liburan Ke Luar Negeri dari yang Berpengalaman

Saat ini di internet, akses untuk meraih informasi tentang negara destinasi liburan kita sangat mudah. Kamu bisa berselancar di dunia maya untuk cari info dari orang-orang yang tinggal di negara tujuan maupun yang sudah pernah berlibur ke sana.

Kamu bisa dapat rekomendasi restoran atau penginapan murah, atau lokasi-lokasi yang underrated untuk destinasi wisata kamu.

Selain informasi dari negara tujuan, kamu juga bisa cari info mengenai hal-hal ini:

 

Tiket Promo

Jika kamu jeli melihat peluang, maka tiket promo bisa dimanfaatkan untuk mempermudah liburan. Beberapa situs pemesanan tiket di Indonesia bahkan menawarkan banyak promo menarik, khususnya untuk penerbangan ke luar negeri. 

Kuncinya, sering-seringlah mengecek situs pemesanan tiket pesawat. Pilih tanggal penerbangan yang menawarkan harga paling murah dan disesuaikan dengan waktu cuti nantinya.

 

Open Trip

Ada banyak open trip yang menawarkan harga lebih murah karena liburan berbarengan dengan orang lain, teman atau keluarga. Kamu bisa cari info ini dan mengajak teman atau keluargamu pergi bersama.

Liburan bareng makin seru dong.

 

Kisah Inspiratif: Wujudkan Impian Meski Gaji Pas-Pasan

Nah, sobat Finansialku, gaji pas-pasan bukan berarti penghalang untuk kamu mewujudkan berbagai impian.

Saya teringat salah satu kisah inspiratif tentang perjuangan seseorang, namanya Luqman Afifi (24 tahun), yang bergaji pas-pasan tapi bermimpi untuk menikahi kekasih hati. 

Kisahnya dilasir dari laman hype.grid.id, pria asal Negeri Jiran ini menyadari biaya pernikahan yang diperlukan di zaman serba mahal ini tidaklah sedikit. Apalagi jika ingin mengadakan pesta mewah dan megah.

Namun dengan tekad kuat untuk mewujudkan impiannya, Luqman pun berjuang selama setahun penuh menjalani hidup pas-pasan alias ‘ngirit mati-matian’. 

Hingga akhirnya berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 61 juta dalam setahun meskipun saat itu Luqman hanyalah seorang freelancer video editor yang rata-rata penghasilannya Rp 4 juta per bulan. 

Apa saja yang dilakukan Luqman?

Mau Liburan ke Luar Negeri Tapi Gaji Pas-Pasan_ Baca Ini Dulu! luqman

Sumber: Bangkapos.tribunnews.com – https://bit.ly/3ngNbU8

 

Menabung Metode ‘Ekstrem’

Dengan gaji pas-pasan, bahkan pernah kurang dari jumlah tersebut membuat Luqman harus memutar otak agar bisa menabung secara maksimal. Akhirnya, menabung dengan metode ‘ekstrem’ yaitu menyiapkan dua buah kartu ATM.

Tujuannya, kartu ATM yang pertama untuk menyimpan 20% gaji sebagai biaya hidup sehari-hari. Sementara 80% gajinya, disimpan di rekening yang kartunya ditinggalkan di kampung halaman sehingga ia tidak mudah mengambilnya.

 

Tidak Pilih-Pilih Pekerjaan

Sadar akan penghasilannya tak menentu, Luqman pun tidak pilih-pilih pekerjaan. “Aku tak mau pilih-pilih pekerjaan lagi. Apapun itu akan kulakukan, meskipun aku hanya dibayar Rp 160 ribu per proyeknya,” ungkapnya. 

 

‘Ngirit’ Menjalani Pola Hidup

Bisa dibilang Luqman sukses menjalani hidup serba irit. Dia kerap menghindari acara perkumpulan yang nantinya harus mengeluarkan banyak uang. Tak hanya itu, ia memilih tinggal bersama 8-9 orang dalam satu rumah untuk mengurangi biaya hidup.

Sehingga, dengan menu sederhana untuk makan sehari-hari, Luqman hanya mengeluarkan Rpn300 ribu untuk makan dan bensin. Untungnya Luqman pun tidak merorok sehingga tidak perlu mengeluarkan budget lebih. 

Ketiga poin itulah yang dilakukan Luqman dengan disiplin, sampai akhirnya ia terbantu saat mengerjakan dua proyek besar sebelum pernikahan, yang memberikannya dana Rp 13 juta untuk pernikahan.

[Baca Juga: Merencanakan Dana Pernikahan dan Dana Liburan]

 

Kerja keras dan kedisiplinan yang dilakukan Luqman, berhasil membuatnya bisa mewujudkan impian menikahi kekasih hati. Beruntungnya, sang calon istri dan mertuanya tak mempermasalahkan jika pesta pernikahannya tidak besar.

Belajar dari kisah Luqman, gaji pas-pasan bukan persoalan untuk mewujudkan impian. Apalagi di usia yang terbilang produktif, kamu bisa manfaatkan kesempatan untuk menambah penghasilan dengan pekerjaan sampingan. Supaya tujuan keuangan segera tercapai.

 

Bisa Kok Liburan Keluar Negeri Meski Gaji Pas-pasan

Seperti kisah Luqman, tidak ada yang tidak mungkin selama kita terus berusaha mewujudkannya. Apalagi sekarang kamu lebih tahu apa saja yang harus kamu lakukan untuk mewujudkannya.

Ada banyak kisah orang-orang yang berhasil mewujudkan impiannya meski terhalang berbagai keterbatasan. Apa kamu mau menambah satu kisah tersebut?

Yuk wujudkan keinginanmu dengan perencanaan keuangan yang baik.

 

Semoga artikel ini bermanfaat untuk mewujudkan impian liburan ke luar negeri agar hari-hari yang dijalani semakin bertambah semangat. 

Jangan lupa share artikel ini sebanyak-banyak nya. Jika ada yang ingin ditanyakan langsung tulis di kolom komentar ya!

 

Editor: Eunice Caroline

Sumber Referensi:

  • None. 15 April 2020. Rela Hidup Pas-pasan Supaya Bisa Nabung, Pria Ini Ungkap Alasannya Mati-matian Ngirit Selama Setahun. Hype,grid.id- https://bit.ly/2WJJfAz
  • Admin. 11 November 2018. Gaji Pas-pasan Ingin Jalan-Jalan ke Luar Negeri? Ini Tipsnya. Republika.co.id- https://bit.ly/3yAYZm8