Menghadapi pasangan gemar berutang memang tidak mudah, sebagai pasangan kadang melakukan apa pun jadi serba salah, perlu cara khusus untuk menghadapinya.

Kitanya sudah hidup hemat, pasangan malah melakukan pembelian dengan berutang, untuk barang-barang yang sebenarnya kurang perlu pula. Meski tidak selalu berhasil, setidaknya ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi pasangan gemar berutang.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Menghadapi Pasangan Gemar Berutang

Memang yang namanya utang, apa pun bentuknya, sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman modern.

Menurut data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), sekarang pemegang kartu kredit di Indonesia mencapai angka 8 juta orang, dan 3 juta di antaranya berpenghasilan antara 3 dan 10 juta per bulannya.

Sebuah survei lainnya yang dilakukan oleh Census Bureau di negara Amerika Serikat tahun 2014 menunjukkan fakta, bahwa dari semua konsumen yang membeli barang dengan sistem kredit, 26% konsumen melakukan transaksinya dengan cara menggunakan kartu kredit dan 74% konsumen lainnya memakai sistem kredit lainnya.

Sebagai gambaran, menurut survei Federal Reserve, bank sentralnya Amerika, utang orang Amerika sudah mencapai sekitar US$3,2 triliun (atau sekitar Rp40.000 triliun) per Juli 2014. Atau kalau mau dibagi rata, setiap penduduk Amerika baik dewasa maupun anak kecil, punya utang sekitar US$10.200 per orang (atau sekitar Rp127,5 juta per orang). Dan utang ini belum termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang jumlahnya jauh lebih tinggi.

Simak 5 Cara Ampuh Menghadapi Pasangan Gemar Berutang 02

[Baca Juga: Kata-kata Motivasi Suze Orman: Singkirkan Utang Sekarang]

 

Banyak orang tidak pernah bosan berbelanja dengan cara mencicil. Memang sih melakukan transaksi dengan cara mencicil itu enak, karena tidak perlu keluar uang besar sekaligus dan barang yang diinginkan sudah bisa didapat.

Hanya saja, sering orang melupakan bahwa mencicil itu berarti berutang. Dan yang namanya utang itu harus selalu dibayar.

Seorang peneliti dari Utah State University bernama Jeffrey Dew mengatakan bahwa pasangan yang terlibat masalah utang, semakin jarang menikmati kebersamaan dan mereka lebih sering bertengkar dan merasa kurang bahagia.

Dibandingkan dengan masalah-masalah lain dalam pernikahan, percekcokan soal utang dan keuangan biasanya berlangsung lebih lama. Tidak jarang konflik masalah utang dan uang menyebabkan terjadinya saling pukul dan lomba teriak.

Maka tidak heran salah satu penyebab utama perceraian adalah masalah uang dan utang. Namun, utang dalam rumah tangga tidak hanya disebabkan karena melakukan pembelian barang saja.

Bisa jadi utang disebabkan oleh ketidakmampuan membiayai kebutuhan keluarga. Hal inilah yang juga sering dialami keluarga di Indonesia. Kurang pahamnya pasangan akan pentingnya mengelola arus kas keluarga sering kali menjadi penyebab hal ini.

Dana Pendidikan contohnya. Menyiapkan dana pendidikan anak seharusnya sudah dimulai sejak merencanakan pernikahan, karena setiap orang menginginkan anak, bukan?

Tetapi pada kenyataannya, banyak yang tidak memperhitungkan hal ini sehingga keluarga harus berutang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak mereka.

Untuk itu, sangat penting bagi pasangan untuk mengetahui cara merencanakan dana pendidikan anak mereka. Anda bisa membaca e-book berikut ini untuk mengetahui bagaimana caranya menyekolahkan anak tanpa utang dari TK hingga Sarjana.

Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Silakan download ebook-nya, GRATIS!!!

Ebook Dana Pendidikan Anak - Finansialku Mockup

 

Jika keuangan keluarga Anda hari ini berjalan dengan baik, itu bagus! Namun, tahukah Anda bila keuangan yang terlihat baik-baik saja belum tentu sehat? Seperti tubuh yang harus dilakukan cek kesehatannya, keuangan Anda pun harus dicek kesehatannya.

Anda bisa mengecek kondisi kesehatan keuangan Anda melalui fitur Financial Health Check Up di aplikasi Finansialku atau klik di sini.

Namun, jika pasangan Anda masih gemar mengumpulkan utang, Anda bisa melakukan tips berikut ini:

 

#1 Tinjau Kembali Tujuan Berutang

Terbebas dari utang mewajibkan Anda dan pasangan mengubah kebiasaan yang membuat pasangan Anda berutang. Luangkan waktu sejenak untuk kembali mengingat apa yang membuat Anda dan pasangan harus memiliki utang.

Tuliskan tiga hingga lima faktor yang menurut pasangan Anda penyebab berutang. Mengingat kembali hal yang membuat Anda dan pasangan Anda berutang merupakan langkah pencegahan agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

Meski mungkin sulit, ingatkan pasangan untuk senantiasa berpikir tidak hanya dua kali, tapi kalau perlu tiga atau empat kali sebelum mengambil utang. Jangan biarkan emosi (sesaat) mengalahkan akal sehat. Rendam dulu keinginan berutang selama beberapa hari.

 

#2 Paparkan Keadaan Keuangan Keluarga

Cara berikutnya untuk menghadapi pasangan gemar berutang adalah coba ajak pasangan untuk menghitung dulu total penghasilan dan alur kas keluarga Anda. Idealnya, jumlah dana yang dialokasikan untuk membayar cicilan utang tidak boleh melebihi 30% dari total penghasilan keluarga.

Karena itu, sebelum berutang, cek sekali lagi apakah masih ada alokasi dana untuk membayarnya?

Jika kebiasaan belanja menghancurkan masa depan Anda dan keluarga, maka kita harus mengubahnya. Kendalikan belanja Anda dan keluarga dengan melacak setiap pengeluaran per kategori, lalu jumlahkan.

Simak 5 Cara Ampuh Menghadapi Pasangan Gemar Berutang 03

[Baca Juga: Mau Bebas Utang? Praktikan Cara Melunasi Pinjaman Online Ini]

 

Ini akan memudahkan Anda mengetahui ke mana perginya uang Anda.

Para miliarder rela menyisihkan sebagian waktu mereka hanya untuk menghitung biaya berbelanja. Mereka rajin mencatat barang-barang apa saja yang dibutuhkan demi menghindari keluarnya jumlah uang yang berlebihan.

Selain mencatat daftar belanja, para miliarder juga kerap menyeleksi secara akurat barang yang hendak mereka beli. Mereka tak pernah malu atau gengsi, untuk membeli produk terbaik dengan harga termurah.

]

Anda dan pasangan perlu mencari cara untuk mengendalikan dan membelanjakan uang yang dimiliki saat ini. Analisa dan buatkan solusi keuangan buat keluarga Anda.

Kalau Anda kesulitan dengan melakukan analisa maka Anda bisa menghubungi Finansialku.com melalui aplikasi Finansialku untuk mendapatkan bantuan analisa dan solusi untuk mengatasi keuangan Anda.

Karena Finansialku memiliki perencana keuangan yang tersertifikasi yang dapat membantu Anda untuk mengatur keuangan rumah tangga agar lebih terkendali. Anda dapat terhubung dengan mereka melalui fitur Tanya Jawab di aplikasi Finansialku.

 

#3 Kenali Skema Pembiayaan

Jika memang benar-benar harus berutang, minta pasangan untuk mempertimbangkan skema pembiayaan yang dapat diambil, misalnya dari pinjaman atau gadai?

Perhatikan prosedur-prosedur serta biaya/bunga yang dibebankan. Pilih yang paling sesuai dengan keadaan Anda.

Bila saat ini sedang pasangan Anda membayar utang kartu kredit dengan angka minimum setiap bulan, maka utang akan lunas dalam beberapa tahun atau dekade.

Untuk melunasi utang dengan cepat, pasangan Anda bisa membayar lebih dari angka minimum setiap bulannya. Mulailah bayar kartu kredit dari yang terkecil jumlahnya sehingga kita bisa lebih cepat melunasinya.

Dan ketika berhasil melunasi satu kartu kredit, itu akan memberikan semangat besar kepada kita untuk melunasi kartu kredit lainnya.

 

#4 Apakah Utang itu Produktif?

Ajak pasangan untuk berpikir apakah utang yang akan ia ambil itu produktif. Kalau cuma konsumtif dan justru membebani seluruh keluarga, lebih baik urungkan.

Namun jika cukup produktif, atau dengan kata lain mengabaikan (bisa untuk mencicil utang pokok dan bunga serta menambah penghasilan), rasanya tidak ada salahnya dicoba asal masih termasuk dalam 30% dari total penghasilan keluarga tadi.

Simak 5 Cara Ampuh Menghadapi Pasangan Gemar Berutang 04

[Baca Juga: Cara Cepat Melunasi Hutang Dalam 1 Hari]

 

Gaya hidup konsumtif kerah jadi “musuh terbesar” seseorang yang ingin menjadi kaya raya. Karena gagal menahan gairahnya untuk mendapatkan produk-produk mahal, mereka kerap tak peduli dari mana uang yang akan digunakan.

Tak jarang akhirnya mereka berutang untuk mendapatkan barang yang diinginkan.

Charles Spurgeon berkata, “Kebahagiaan bukanlah masalah berapa banyak yang kita punya, tetapi berapa banyak yang bisa kita nikmati.” Maka kita bisa menikmati hidup dengan Go Debt Free.

 

#5 Paparkan Risikonya

Ajak pasangan untuk memvisualisasikan risiko yang akan keluarga Anda hadapi ketika berutang, yaitu soal risiko gagal bayar karena Anda kehilangan penghasilan atau risiko penurunan nilai agunan sehingga tidak lagi sanggup “menutupi” jumlah utang yang tersisa bila gagal bayar.

Presiden Amerika saat ini, Donald Trump, pernah menghadapi sebuah situasi yang sama sekali tak dia perkirakan sebelumnya.

Suatu ketika, Trump memiliki utang besar, mencapai miliaran dolar AS. saking besarnya utang itu, Trump merasa dirinya jauh lebih miskin ketimbang pengemis yang dia lihat di jalanan.

Dalam buku Trump 101: The Way to Success and How to get Rich, diungkapkan bahwa ia memiliki total utang sebesar US$9 miliar. Hampir mustahil untuk membayangkan bagaimana seseorang bisa memiliki utang sebesar itu.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis oleh Psychology Today, Trump menjelaskan bagaimana ia bisa bangkit dari utang miliaran dolarnya itu. Ia mempercayai bahwa dengan bersikap positif dan menolak ke dalam pemikiran negatif pada level mana pun.

Ia tidak menyerah dan tidak menghindari para bankir yang menagihnya. Dia bertekad untuk melunasi semuanya, dan mulai bekerja lebih keras lagi, dan singkat cerita, sekarang Trump jadi lebih kaya dari sebelumnya.

Henrik Ibsen:

“Kebebasan dan keindahan hidup akan segera hilang jika dibangun di atas pinjaman dan utang.”

 

Nah, dari artikel ini Anda menjadi tahu bagaimana cara menghadapi pasangan yang gemar berutang.

Akan tetapi, ternyata masih banyak pasangan yang tidak mengetahui hal ini, malah terjerat di dalamnya. Mungkin saja, orang itu adalah sahabat Anda dan mereka membutuhkan informasi ini.

Oleh sebab itu, Anda bisa menjadi sahabat yang supportif dengan membagikan informasi ini pada mereka maupun dalam grup pertemanan Anda.

Sharing is caring, semoga artikel ini bermanfaat!

 

Sumber Referensi:

  • Budi Safa’at. 2015. 99 Perbedaan Cara Mengelola Uang Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Grasindo.
  • Candra Chahyadi. 2015. Revolusi Uang Perubahan Radikal Mindset dan Cara Mengelola Uang. Bandung: PT Visi Anugerah Indonesia
  • Safir Senduk. 2000. Seri Perencanaan Keuangan Keluarga Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  • Sakina Rakhma Diah Setiawan. 4 Oktober 2019. Ingin Terbebas dari Utang? Lakukan 5 Hal Ini. Money.kompas.com – http://bit.ly/2WHwnGS
  • Holly Johnson. 28 Oktober 2019. 11 Ways to Get Out of Debt Faster. Thesimpledollar.com – http://bit.ly/2oGsfdp
  • Ryan Derousseau. 18 September 2019. Here’s How One Couple Became Debt Free In 5 Years By Addressing Their Money Hang-Ups. Forbes.com – http://bit.ly/2C5x6rK

 

Sumber Gambar:

  • Menghadapi Pasangan Gemar Berutang 01 – http://bit.ly/2C4eLLN
  • Menghadapi Pasangan Gemar Berutang 02 – http://bit.ly/36tlzjP
  • Menghadapi Pasangan Gemar Berutang 03 – http://bit.ly/2Na4zYk
  • Menghadapi Pasangan Gemar Berutang 04 – http://bit.ly/2NcNuNF