Mengukur kinerja portofolio yang sudah Anda miliki adalah salah satu bentuk pengawasan atau monitoring. Kira-kira Bagaimana cara Anda mengukur kinerja portofolio? Finansialku.com akan mengenalkan rasio sharpe.
Mengukur Kinerja Portofolio
Sebelum membahas cara mengukur kinerja portofolio, Kita samakan terlebih dahulu definisi Kita tentang portofolio. Apakah yang dimaksud dengan portofolio? Portofolio adalah kumpulan beberapa produk investasi yang dilakukan oleh investor pada produk-produk keuangan. Contoh portofolio investasi:
- Seseorang yang berinvestasi di saham perusahaan A, B, C, D dan E.
- Seseorang yang berinvestasi di reksadana saham A, saham perusahaan B, ORI (obligasi ritel Indonesia) dan logam mulia.
- Seseorang yang berinvestasi di reksadana saham A, reksadana campuran B, reksadana pendapatan tetap C.
- Reksadana dapat dibilang portofolio, karena dalam sebuah reksadana terdapat berberapa produk finansial. Contohnya pada reksadana saham terdiri dari saham perusahaan dan obligasi (surat utang).
Mengukur kinerja portofolio adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh para investor sukses. Sayangnya proses ini seringkali tidak kita lakukan, karena banyaknya alasan. Alasan pertama ketidaktahuan teori atau tidak tahu cara mengukur kinerja portofolio. Alasan kedua sudah tahu metodenya tetapi malas melakukannya.
Penulis akan sulit membantu jika Anda sudah tahu cara mengukur kinerja portofolio tetapi malas melakukannya. Pada artikel kali ini Penulis berusaha untuk berbagi cara mengukur kinerja portofolio dengan salah satu rasio yaitu rasio Sharpe. Memang sedikit teknis dan cukup berat, tetapi penulis berusaha membawakan dengan cara yang sederhana.
Rasio Sharpe
Rasio Sharpe (dalam bahasa Inggris: Sharpe index, Sharpe measure, Reward to Variability Ratio) ditemukan oleh William Forsyth Sharpe. Cara menghitung rasio sharpe adalah:
 Keterangan
- Imbal hasil portofolio adalah rata-rata dari tingkat pengembalian atau return portofolio.
- Risk free rate adalah nilai bunga bebas risiko. Anda dapat menggunakan nilai kupon obligasi negara jangka panjang.
- Standard deviasi adalah nilai rentangan antara data imbal hasil portofolio.
Contoh perhitungan, seorang investor memiliki portofolio yang memberikan penghasilan sebesar 15% per tahun. Berdasarkan data obligasi Indonesia jangka panjang nilainya adalah 7%. Berdasarkan perhitungan standar deviasi portofolio tersebut adalah 0,30. Maka nilai rasio sharpe portofolio adalah:
Nilai rasio sharpenya adalah 0,2667 atau 26,7%. Semakin besar nilai sharpe ratio, artinya makin baik, karena rata-rata pergerakan imbal hasilnya lebih besar dari risk free rate dan standar deviasi relatif rendah.
Kesimpulan
Salah satu usaha untuk mengendalikan portofolio investasi Anda adalah dengan melakukan monitoring dan melakukan perbaikan. Salah satu cara mengukur kinerja portofolio adalah dengan rasio Sharpe. Finansialku.com akan berusaha mengembangkan website kami, agar dapat menyediakan fitur perhitungan rasio sharpe. Jika Anda malas menghitung manual, untuk sementara Anda dapat menggunakan kalkulator Sharpe.
Â
Kami akan sangat senang dan berterima kasih jika Anda mau berbagi kisah atau memberi komentar mengenai  portofolio investasi.
Â
Artikel Finansialku terkait dengan investasi:
Investasi Reksadana Online | ||
Investasi Sukuk Ritel | ||
Imbal Hasil Investasi: Arus Kas atau Kenaikan Harga |
Jangan lupa baca artikel-artikel Finansialku:
Diagram Investasi Dimanakah Posisi Anda Sekarang? | ||
20 Lagu Bertema Uang | ||
8 Alasan Berinvestasi Properti |
Â