Sobat Finansialku sedang galau mau nikah dulu atau nabung dulu? Sebenarnya pesta pernikahan dapat terlaksana dengan dana terbatas, lho. Penasaran? Mari kita simak penjelasan berikut ini.

 

Summary

  • Mengalokasikan budget pernikahan adalah hal penting, terutama bagi yang memiliki dana terbatas.
  • Selalu ingat bahwa ada kehidupan rumah tangga setelah pesta pernikahan.
  • Terbukalah dengan pasangan mengenai kondisi keuangan satu sama lain sebelum menikah agar terhindar dari masalah keuangan.

 

Nikah Mahal?

Pernikahan adalah salah satu peristiwa besar dalam hidup yang dewasa ini sering kali diasosiasikan dengan hajatan mewah. Tidak jarang, banyak pasangan muda yang maju mundur untuk menikah lantaran membayangkan biaya pernikahan yang tinggi.

Padahal, sebenarnya niatan calon pengantin untuk membina bahtera rumah tangga tidak perlu sampai kandas karena terhambat dana. Di artikel ini, mari kita tinjau biaya pernikahan dari yang paling minim.

 

Biaya Nikah Paling Murah

Sobat Finansialku, sebelum kita mencoba menambah dan mengurangi komponen biaya pernikahan, coba kita tilik dulu bagaimana suatu pernikahan dapat dikatakan sah di negara kita.

Menurut pasal 1 dan 2 UU Nomor 1 Tahun 1974 (UU Perkawinan),

“Perkawinan merupakan suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk sebuah keluarga.”

 

Masih dari UU yang sama,

“Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.”

“Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundangan yang berlaku.”

 

Dari kutipan pasal-pasal di atas, dapat kita simpulkan bahwa sejatinya perkawinan di Indonesia sudah sah di mata negara melalui prosesi pernikahan di masing-masing agama dan kepercayaan.

Yang kemudian ditambahkan dengan menunaikan kewajiban administratif dengan melakukan pencatatan perkawinan di KUA dan catatan sipil.

Jadi jika kita hanya mengutamakan esensi pernikahan dari yang paling mendasar, yaitu aspek keabsahan dan legalitasnya, maka Sobat Finansialku cukup mempertimbangkan biaya upacara keagamaan/pernikahan secara agama dan pencatatan perkawinan.

Lantas, seberapa minim ya biayanya?

[Baca Juga: Demi Menikah, Apakah Bijak Mengambil Utang di Bank?]

 

Menikah Secara Agama

Menikah di KUA

Bagi Sobat Finansialku yang beragama Islam dapat melangsungkan akad nikah di KUA tanpa biaya, asalkan akad nikah diadakan pada jam operasional KUA.

Setelah melangsungkan akad nikah, pasangan pun akan segera memperoleh buku nikah sebagai dokumen resmi berlangsungnya pernikahan.

 

Menikah di Luar KUA

Jika kamu memilih melangsungkan akad nikah di luar KUA seperti di rumah, masjid, atau gedung serbaguna, maka kamu harus menyiapkan Rp 600.000.

Lebih lanjut lagi, kamu yang menikah di KUA namun di luar jam operasional KUA juga akan dikenakan tarif yang sama yaitu Rp 600.000 sebagai biaya menggunakan jasa penghulu di luar jam kerja.

Bagi Sobat Finansialku yang non-muslim, biaya untuk mengurus pemberkatan/upacara pernikahan di gereja/vihara/pura/instansi keagamaan lainnya cukup beragam antar daerah dan tergantung pada kebijakan masing-masing instansi.

Namun, biaya tersebut umumnya adalah biaya-biaya untuk penggunaan AC, listrik, dan biaya administrasi.

 

Pencatatan Pernikahan

Setelah melangsungkan pernikahan secara agama, bermodal surat keterangan menikah dari pendeta atau pemuka agama, kamu harus mengurus pencatatan pernikahanmu.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan akta nikah sebagai dokumen resmi diakuinya kamu dan pasangan sebagai suami istri oleh negara. Oh ya, akta nikah berbeda dengan buku nikah, ya.

Buku nikah adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh KUA, sementara akta nikah diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) atau catatan sipil.

Jika keabsahan perikatan pernikahanmu sudah diakui negara, maka dengan kata lain kamu dan pasangan telah melindungi hak-hak yang timbul dari suatu perkawinan misalnya hak waris untuk keturunan teman-teman kelak dan kewajiban nafkah.

Pencatatan pernikahan di Disdukcapil tidak dipungut biaya, lho. Bahkan, beradaptasi di era new normal, proses pencatatan pernikahan sudah dilakukan secara online.

Meskipun demikian, demi kemudahan proses administrasi, pengurusan catatan sipil setelah pemberkatan/upacara pernikahan juga umum dilakukan. Nah, atas jasa pemanggilan hakim/pejabat catatan sipil yang berwenang ke luar kantor catatan sipil inilah biaya akan timbul.

[Baca Juga: Mengurus Catatan Sipil dan Akta Nikah untuk Pasangan Baru Menikah]

 

Syukuran dan Resepsi

Kemudian, jika budget menikah masih memungkinkan, kamu dapat membuat pemberkatan/akad nikahmu  lebih berkesan. Nah, biasanya di bagian “agar lebih berkesan” ini nih, yang kerap kali membuat biaya pernikahan membengkak.

Agar tetap berkesan meskipun dengan dana yang terbatas, kamu dan pasangan sebaiknya mengetahui betul prioritas alokasi budget menikah. Mana yang betul-betul harus ada dalam selebrasi pernikahan, dan mana yang budget-nya dapat ditekan/dihilangkan.

Umumnya, biaya-biaya tambahan dalam pemberkatan/akad nikah adalah cincin nikah, dekorasi, baju pengantin dan makeup, dokumentasi, dan katering. Oh ya, mahar dan seserahan juga biasanya merupakan biaya yang tidak dapat dihilangkan dari budget pernikahan.

Nah, untuk menyiapkan biaya pernikahanmu, Sobat Finansialku dapat menggunakan fitur Financial Planning di aplikasi Finansialku, lalu ikuti langkah-langkahnya di bawah ini:

  1. Setelah masuk ke menu Financial Planning, klik menu Pernikahan
  2. Masukkan estimasi yang kamu butuhkan sesuai dengan kondisi keuanganmu
  3. Klik Hitung
  4. Setelah itu, kamu akan mendapat kesimpulan perhitungan biaya pernikahanmu

Dana Rencana Pernikahan

 

Nikah Pakai Utang

Terlepas dari biaya minimum untuk mengesahkan pernikahan yang telah disebutkan di atas, gengsi dan faktor keluarga acap kali turut andil dalam membengkaknya biaya pernikahan, terutama resepsi pernikahan.

Tak jarang juga saya dengar kasus-kasus pasangan yang menikah dengan menggunakan utang.

Agak ironis sebetulnya, karena pernikahan yang menjadi selebrasi titik awal fase hidup yang baru mengharuskan pasangan-pasangan tersebut membawa beban keuangan tambahan sedari titik start.

Padahal, biaya hidup setelah berkeluarga biasanya naik, apalagi jika langsung memiliki momongan.

Bagaimana Sobat Finansialku dan pasangan menjalani kehidupan setelah hari pernikahanlah yang akan menjadi lebih penting ketimbang bagaimana kamu dan pasangan merayakan hari pernikahan tersebut.

So, usahakan bijak dalam merencanakan biaya pernikahan agar jangan sampai kehabisan bensin duluan atau bahkan berutang sana-sini demi menggelar hajatan 1 harian.

Biasakan untuk terbuka dengan pasangan mengenai kondisi keuangan satu sama lain, pernikahan yang diharapkan, juga rencanakan biaya kehidupan dan pengaturan keuangan setelah menikah nanti.

Jika diperlukan, kamu bisa membuat perjanjian pra nikah bersama pasanganmu. Untuk mengetahui lebih lengkap soal perjanjian pra nikah, kamu bisa dengarkan lewat audiobook berikut ini.

banner -Untung Rugi memiliki pre Nuptual Agreement (1)

 

Jika kamu membutuhkan konsultasi keuangan pribadi terutama untuk keluarga muda, Sobat Finansialku dapat berkonsultasi dengan saya dan perencana keuangan tersertifikasi di menu Konsultasi Keuangan atau hubungi melalui konsultasi.finansialku.com.

Selamat merencanakan pernikahan!

 

Jadi, mana yang akan kamu pilih, apakah menikah dulu atau nabung dulu? Yuk, tulis opini atau pertanyaan kamu di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa share informasi ini pada rekan-rekan kamu yang juga akan melangsungkan pernikahan, ya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 22 November 2021. Siapa Bilang Nikah Mahal? Ini Dia Budget Nikah Sederhana 20 Juta Juga Bisa! Kitalulus.com – https://bit.ly/3sfYkWk
  • Admin. 21 Maret 2021. Akta Perkawinan. Jakarta.go.id – https://bit.ly/3spNEEu
  • Dave Bonifacio. 4 Maret 2021. Apakah Pencatatan Merupakan Syarat Sah Perkawinan di Indonesia? Lbhpengayoman.unpar.ac.id – https://bit.ly/34lr4Vy