Bukti transaksi adalah berkas penting yang harus ada dalam proses jual beli, sebagai bukti transaksi rekaman pembelian.

Jika Sobat Finansialku ingin menggali informasi lebih dalam seputar bukti transaksi, simak artikel Finansialku kali ini!

 

Summary:

  • Selain menjadi dokumen sah dalam transaksi jual beli, bukti transaksi juga memiliki beragam fungsi lainnya yang berguna dalam dunia bisnis.
  • Terdapat beberapa jenis bukti transaksi yang umum digunakan di perusahaan maupun oleh masyarakat.

 

Pentingnya Memiliki Bukti Transaksi

Sobat Finansialku, ketika melakukan proses jual beli, kita sering menerima bukti transaksi.

Ada yang menyebutnya sebagai struk, kuitansi, atau invoice pembayaran sebagai bukti pembayaran.

Bukti transaksi ini kita peroleh ketika melakukan pembelian di tempat penjualan produk, seperti mall, minimarket, atau kafe.

Termasuk ketika menggunakan layanan online, berkas ini tetap kita perlukan untuk mengonfirmasi klaim.

Misalnya saat booking hotel, reservasi restoran, dan sebagainya.

 

Pengertian Bukti Transaksi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengartikan bukti transaksi sebagai dokumen yang mengesahkan jual beli atau transaksi.

Atau tanda kewajiban suatu pihak ke pihak lain yang harus dilaksanakan.

Dokumen ini juga sebagai berkas tertulis yang mencatat kegiatan di dalam sebuah bisnis.

Misalnya ketika dua pihak telah melakukan pemindahtanganan, jual beli, atau kesepakatan.

Berkas ini umumnya memuat nama dan jenis transaksi, tanggal, serta pihak yang terlibat.

Gunanya untuk rekapitulasi laporan keuangan, dan jika dokumen ini tidak sah, maka akan menimbulkan masalah.

Sebagai konsumen, kamu juga perlu menyimpan bukti transaksi untuk antisipasi jika terjadi permasalahan.

 

Fungsi Bukti Transaksi

Peran bukti transaksi dalam dunia usaha sangat penting. Terutama oleh divisi keuangan yang akan membuat laporan.

Berikut adalah beberapa fungsi yang perlu kamu ketahui:

 

#1 Mengetahui Pihak-pihak yang Terlibat dalam Transaksi

Bukti transaksi memuat keterangan seperti penerbit dan penerima dokumen tersebut.

Jika terjadi kesalahan pemesanan, produk yang kita terima tidak sesuai, atau produk cacat.

Maka seseorang bisa meminta barang pengganti dengan melampirkan dokumen atau berkas ini.

 

#2 Bentuk Konfirmasi Atas Pemindahtanganan Uang dan Barang

Selain informasi pihak yang terlibat, dokumen ini memuat nominal uang yang digunakan.

Tujuannya untuk memperkuat bahwa barang dan uang yang diterima sama dengan kondisi sebenarnya.

 

#3 Meminimalisasi Kesalahan dalam Pencatatan atau Pelaporan Keuangan

Adanya bukti transaksi, kesalahan dalam penulisan laporan keuangan dapat berkurang.

Sebab, bagian keuangan dapat mengonfirmasi ke dua pihak yang terlibat secara langsung, berdasarkan catatannya.

 

#4 Membantu Pengelolaan Keuangan di Masa Mendatang

Berkas ini dapat membantu mencatat alur kas masuk dan keluar. Selain itu,  juga membantu merencanakan target finansial di masa mendatang.

Berbicara tentang pencatatan arus kas masuk dan keluar. Saat ini, kamu bisa dengan mudah mencatat setiap transaksi yang dilakukan, menggunakan fitur ‘Catat Transaksi’ di Aplikasi Finansialku.

Jadi, cash flow keuanganmu akan terkontrol dan tetap right on the track.

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

Jenis Bukti Transaksi

Setelah mengetahui fungsinya, bukti transaksi juga memiliki beberapa jenis, antara lain:

 

#1 Bukti Transaksi Internal

Bukti transaksi internal merupakan dokumen hasil transaksi yang berlangsung di dalam perusahaan.

Biasanya, dokumen ini terbit dari bagian personalia dan mengikuti aturan masing-masing perusahaan.

Semua transaksinya, akan berdasakran dengan kebutuhan. Contohnya memo dari pimpinan ke karyawan.

 

#2 Bukti Transaksi Eksternal

Bukti transaksi eksternal merupakan dokumen hasil transaksi antara perusahaan dengan pihak lain di luar entitas perusahaan.

Bentuknya bermacam-macam, mulai dari kuitansi, faktur, nota kredit, dan sebagainya.

 

12 Contoh Bukti Transaksi

Saat ini, ada contoh bukti transaksi yang digunakan dalam bisnis maupun oleh masyarakat, antara lain:

 

#1 Nota Kredit

Nota kredit merupakan dokumen atas pembelian atau penjualan barang.

Fungsinya sebagai persetujuan dari penjual atas permohonan pengurangan harga barang karena tidak sesuai permintaan pembeli.

 

#2 Nota Kontan

Nota kontan merupakan dokumen sebagai bukti pembelian barang secara tunai dari penjual ke pembeli.

Ada beberapa informasi yang tercantum dalam nota kontan, antara lain:

  • Nama entitas atau nama individu
  • Nomor nota
  • Tanggal transaksi
  • Jumlah dan jenis produk yang dijual
  • Harga satuan dan total harga

Sebagai referensi tambahan, Sobat Finansialku juga bisa mengetahui beberapa contoh nota sesuai fungsinya masing-masing.

 

#3 Faktur

Faktur berisi keterangan barang yang dijual. Faktur berasal dari penjual, agar pembeli dapat meneliti barang yang ia beli, dan bisa kita gunakan untuk retur.

Ada dua jenis faktur, yakni penjualan dan pembelian. Di dalam faktur, tercantum informasi sebagai berikut:

  • Nama dan alamat penjual
  • Nomor faktur
  • Nama dan alamat pembeli
  • Tanggal pemesanan
  • Syarat pembayaran
  • Keterangan barang (harga satuan, harga total, kuantitas, jenis barang)

 

#4 Kuitansi

Kuitansi merupakan dokumen atas penerimaan uang.

Kuitansi ditandatangani oleh penerima uang, kemudian diserahkan ke pihak yang membayar.

Jika kamu ingin mengetahui cara membuat kuitansi, cek di artikel berikut Apa Itu Kwitansi? Fungsi, Format, dan Cara Membuatnya

 

#5 Nota Debet

Nota debet adalah berkas yang kita gunakan untuk meminta pengurangan harga.

Biasanya karena barang tidak sesuai pesanan atau bahkan rusak.

 

#6 Bukti Memorandum

Bukti memorandum merupakan dokumen yang dibuat atasan di perusahaan secara internal.

Misalnya seperti memo untuk mencatat gaji karyawan yang harus dibayar dan sebagainya.

 

#7 Cek

Cek berisi perintah kepada Bank untuk menyerahkan sejumlah uang yang tercantum di dalamnya, kepada orang yang  membawa cek tersebut.

 

#8 Bilyet Giro

Bilyet giro merupakan berkas yang isinya perintah pemindahbukuan.

Dari rekening nasabah ke rekening penerima yang ada di dalam bilyet giro di Bank yang sama maupun tidak.

 

#9 Rekening Koran

Rekening koran berisi mutasi kas Bank yang disusun oleh pihak Bank.

Rekening koran ini berbeda dengan buku tabungan. Kira-kira apa bedanya?

Cek di artikel berikut ini Mengenal Rekening Koran dan Perbedaannya dengan Buku Tabungan

 

#10 Bukti Setoran Bank

Bukti setoran Bank merupakan dokumen dari pihak Bank ketika nasabah menyetorkan uang di Bank.

 

#11 Bukti Kas Masuk

Bukti kas masuk adalah dokumen yang berkaitan dengan penerimaan uang. Berkas ini biasanya untuk internal perusahaan sebagai arsip.

 

#12 Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar dokumen yang berhubungan dengan pengeluaran dan pembiayaan. Kas yang keluar umumnya untuk keperluan perusahaan saat beroperasi.

 

Mencatat Transaksi Agar Arus Kas Tidak Merugi

Itulah pembahasan mengenai bukti transaksi. Dokumen ini sebaiknya kamu simpan, terutama jika menyangkut nominal yang besar atau barang yang penting.

Sehingga bisa mengantisipasi kerugian arus kas terutama dalam bisnis.

Jika kamu ingin diskusi lebih lanjut seputar pengelolaan keuangan pribadi maupun bisnis, jangan ragu untuk konsultasikan dengan perencana keuangan Finansialku.

Hubungi Customer Advisory Finansialku dengan menekan banner di bawah ini untuk mulai konsultasi!

Banner Konsultasi Via WA Telemarketing

 

Apakah kamu sering menerima atau membuat beberapa jenis berkas di atas? Menurutmu, mana yang lebih praktis untuk digunakan dalam bertransaksi?

Yuk, ceritakan pengalaman kamu dengan menulis komentar di bawah ini. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 27 Mei 2022. Bukti Transaksi: Pengertian, Jenis, Macam dan Manfaatnya. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3zGQEBE
  • Admin. Bukti Transaksi. Kamus.tokopedia.com – https://bit.ly/3Qs1TUz
  • Ridho Rizqullah Zulkarnain. 15 Februari 2022. Macam-Macam Bukti Transaksi. Pajakonline.com – https://bit.ly/3Hw9aPc