Ini prediksi dan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 dalam paparan COVID-19!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 dalam Paparan COVID-19

Kemunculan COVID-19 di seluruh belahan dunia, bukan hanya mengancam nyawa dan penurunan tingkat populasi, tapi juga ekonomi.

Beberapa lembaga keuangan internasional berlomba-lomba membuat foresight atau prediksi tentang pertumbuhan ekonomi dunia yang terguncang.

GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala Karyawan

Mockup Ebook Karyawan

 

Di Indonesia sendiri, COVID-19 baru masif menyebar sejak awal Maret, ketika presiden Jokowi mengumumkan dua orang pasien pertama yang terpapar di Jakarta.

Tidak perlu menunggu lama untuk pasar saham terguncang. Hampir empat minggu, IHSG mengalami penurunan signifikan.

7 Situs Peta Penyebaran Virus Corona yang Akurat (RI dan Global) 02

[Baca Juga: IHSG Hari Ini 26 Maret 2020 Dibuka Melemah di 3.937,632]

 

Dari perdagangan yang dibuka di level 5.000 hingga per hari ini, (26/03), perdagangan terseok-seok dibuka di level 3,995.52.

Trading halt, pada perdagangan minggu lalu juga terus dilakukan sebagai upaya mencegah penurunan yang lebih ekstrim.

Bank Indonesia, melalui laman katadata.co.id, mencatat terjadi outflow dari pemodal asing sejak awal tahun, mencapai Rp125,2 triliun.

“Bulan ini saja terjadi outflow Rp104,7 triliun dari total Rp125,2 triliun.” Ungkap Perry Warjiyo, selaku Gubernur BI di Jakarta, Selasa (24/03) lalu.

Bukan hanya itu, rupiah juga ikut kena getahnya. Per Kamis (26/03) hari ini, nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp16.219 untuk US$1.

Sebelumnya, Pieter Abdullah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) menyatakan prediksinya soal pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 ini akan berada di bawah 5 persen.

Hal ini dikatakannya, sudah diprediksi sejak akhir tahun lalu, mengingat dunia serentak mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi.

“Dengan adanya virus corona, menegaskan kembali, kita pasti di bawah 5 persen.” Katanya pada liputan6.com, Kamis (12/03).

Moody’s Investor Service, dalam laporan yang dikutip melalui laman tirto.id, juga turut memprediksi kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 ini akan melambat sebanyak 4,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

Perlambatan yang disebabkan oleh COVID-19 ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan.

“Semakin lama wabah memengaruhi ekonomi, guncangan pada permintaan akan membentuk dinamika resesi. Penurunan konsumsi, penutupan bisnis, PHK, dan beban dalam sentimen.” Tulis pihak Moody’s dalam laporannya.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 dalam Paparan COVID-19 02

[Baca Juga: WHO Tetapkan Virus Corona Pademi, IHSG Kejang-Kejang Lagi!]

 

Hal senada disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang menyatakan kalau pertumbuhan ekonomi global 2020 akan menyentuh nilai negatif.

Hal ini disampaikannya berdasarkan prediksi dari International Monetary Fund (IMF).

“IMF menyampaikan tahun 2020 ini proyeksi pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan negatif. Ada kontraksi. Jauh lebih rendah dari tahun 2020 yang prediksinya ada di atas 3 persen.” Katanya melalui siaran live di Youtube Kemenkeu, Selasa (24/03).

Dalam siaran itu, Sri Mulyani juga turut mengatakan kalau OECD (Organisation for Economic Co-Operation Development) tadinya menyebutkan kalau proyeksi pertumbuhan global akan turun sebesar 0,5 persen.

Tapi karena paparan COVID-19 ini semakin masif di negara-negara di dunia, maka OECD meralatnya, menjadi 1,5 persen.

Begitu juga yang akan terjadi di Indonesia, forecaster EOCD berasumsi Indonesia akan mengalami penurunan sebesar 4,8 persen di tahun 2020 dan 5,1 persen untuk 2021.

Tranding Economics, melalui laman resminya, juga turut menjabarkan prediksinya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sebuah tabel.

Dikatakan, IHSG akan menyentuh level 3862 di Quartal I 2020, lalu di Quartal II, akan menyentuh level 3787.

Pada Quartal III, IHSG diprediksi akan menyentuh level 3714, dan level 3642 pada Quartal IV 2020.

Sementara itu, di 2021 nanti, IHSG diprediksi akan menurun dari prediksi terakhir pada Quartal IV 2020, yaitu menyentuh level 3499.

Benar atau tidaknya prediksi di atas, tentunya bergantung pada kecepatan berbagai pihak dalam membuat reformasi kebijakan sebagai upaya menanggulangi paparan COVID-19.

Virus Corona Makin Ganas, Minyak dan Emas Terjun Bebas 01

[Baca Juga: Kata Sri Mulyani Soal Pengaruh Corona Terhadap Ekonomi Global]

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku soal fenomena ini? Bisakah Indonesia kembali bangkit dan membenahi aspek-aspek yang berantakan karena COVID-19? Sampaikan pada kami melalui kolom komentar di bawah ini, ya! Terima kasih!

Diskusikan fenomena ini bersama rekan dan keluarga Anda dengan membagikan informasi ini melalui pilihan platform yang tersedia di bawah, ya!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 26 Maret 2020. Indonesia – Economic Forecast – 2020-2022 Outlook. Tradingeconomics.com – https://bit.ly/2WLHZKS
  • Pingit Aria. 26 Maret 2020. Ekonomi Indonesia dalam Skenario Terburuk Akibat Virus Corona. Katadata.co.id – https://bit.ly/2xtZvsg
  • Admin. 12 Maret 2020. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Diprediksi Dibawah 5 Persen. Liputan6.com – https://bit.ly/2Uh5dXw
  • Vincent Fabian Thomas. 9 Maret 2020. Moody’s Prediksi Ekonomi Indonesia Melambat di 4,8% Akibat Corona. Tirto.id – https://bit.ly/2JsBJA1
  • Vincent Fabian Thomas. 24 Maret 2020. Sri Mulyani: IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2020 Negatif. Tirto.id – https://bit.ly/39iR8gK

 

Sumber Gambar:

  • Pertumbuhan Ekonomi 01 – https://bit.ly/33LzWPG
  • Pertumbuhan Ekonomi 02 – https://bit.ly/2UQcs8b