Nilai ekspor komoditas pertanian tercatat sebesar lebih dari Rp 7,29 triliun. Program ekspor ini dilakukan di bawah program yang disebut Merdeka Ekspor Pertanian.

 Simak informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.

 

Jokowi Melepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 7,29 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melepas ekspor komoditas pertanian ke 61 negara tujuan utama, di antaranya China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan.

Nilai ekspor komoditas pertanian tersebut tercatat sebesar lebih dari Rp 7,29 triliun. Program ekspor ini dilakukan di bawah program yang disebut Merdeka Ekspor Pertanian.

Jokowi berharap pelepasan ini menjadi momentum penguatan ekspor komoditas pertanian Indonesia. “Juga menandai kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi,” ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

 

Untuk diketahui, pada tahun 2020, ekspor komoditas pertanian naik 15,79% dibandingkan pada tahun 2019. Total ekspor komoditas pertanian pada tahun 2020 sebesar Rp 451,8 triliun, sedangkan pada tahun 2019 Rp 390,16 triliun.

Adapun pada periode Januari-Juni 2021 kinerja ekspor pertanian terus menunjukkan tren yang cukup baik, yakni tercatat Rp282,86 triliun atau naik 14,05 % dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp202,05 triliun.

Lebih lanjut, Jokowi bilang peningkatan ekspor tersebut berpengaruh dalam pendapatan petani. Nilai tukar petani pada Juni 2020 berada di angka 99,6 dan meningkat pada Juni 2021 mencapai angka 103,59.

[Baca juga: Yuk, Bantu Petani! Ini Daftar Fintech Untuk Petani yang Harus Diketahui]

Jokowi mengklaim kesejahteraan petani meningkat seiring dengan naiknya ekspor komoditas pertanian tersebut.

Berdasarkan catatan Presiden, nilai tukar petani Tanah Air terus membaik di mana pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,06. Angka ini konsisten terus naik hingga Desember 2020 sebesar 103,25 dan menjadi 103,59 pada Juni 2021.

“Menurut saya ini sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat para petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” tuturnya, mengutip dari laman Swa.co.id, Senin (16/10).

 

Tujuan Program Merdeka Ekspor Pertanian

Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, Merdeka Ekspor Pertanian bertujuan untuk mempercepat ekspor produk pertanian di seluruh Indonesia, lalu menggerakkan provinsi, kabupaten/kota untuk menyenggarakan ekspor komoditas pertanian, dan mendorong pencapaian gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian di seluruh daerah di Indonesia.

Pada tahun 2024 mendatang, pihaknya menargetkan ekspor produk pertanian bisa meningkat tiga kali lipat dibandingkan saat ini. Lewat program gerakan tiga kali lipat Kementerian Pertanian akan melakukan beberapa strategi demi terwujudnya target tersebut.

Pertama, katanya, meningkatkan volume ekspor melalui kerja sama dan investasi dengan pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya.

Kemudian kedua, menambah ragam komoditi ekspor dalam bentuk olahan hasil pertanian, ketiga mendorong pertumbuhan eksportir baru melalui pertumbuhan agripreneur yang selama ini telah dilatih.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam acara Pelepasan Merdeka Ekspor tahun 2021 kali ini sebanyak 627,7 juta ton produk pertanian telah diekspor ke 61 negara yang terdiri dari hasil perkebunan sebanyak 564,6 juta ton, tanaman pangan 4,3 juta ton, holtikultura 7,2 juta ton, peternakan 4 juta ton dan beberapa hasil komoditas lainnya.

banner -perencanaan keuangan usia 30an

Ia pun mengakui ekspor produk pertanian Indonesia masih di dominasi perkebunan utamanya kelapa sawit. Maka dari itu, pihaknya mulai memperluas potensi produk pertanian lainnya untuk bisa diekspor.

“Kami mulai mendorong lebih cepat ekspor produk pertanian selain kelapa sawit seperti komoditi porang, sarang burung wallet, lipan, magot seperti yang diperintahkan kepada kami serta komoditi potensial ekspor lainnya yang juga ada di semua provinsi,” katanya, masih dari laman yang sama.

 

Pemerintah, lanjut Syahrul, juga mulai merencanakan uji coba ekspor beberapa komoditas, seperti beras ke Saudi Arabia, ekspor daging ayam ke Jepang, Timor Leste, Qatar, Uni Emirat Arab.

“Dan kami juga rencanakan minggu depan mulai menjajakan pasar ayam kita ke Hong Kong,” ungkap Syahrul.

Ditambahkannya, dari 514 kabupaten/kota setidaknya ada 173 kabupaten/kota yang belum melakukan ekspor komoditas pertanian. Pihaknya pun menargetkan pada 2024 mendatang seluruh kabupaten/kota akan mampu melakukan ekspor tersebut.

 

Untuk mencatat keuangan secara praktis dan terperinci kalian bisa manfaatkan aplikasi Finansialku yang dapat diunduh lewat Google Play Store maupun App store.

Dalam aplikasi Finansialku sudah tersedia beragam fitur-fitur yang sangat membantu urusan pengelolaan keuangan.

 

Editor: Ari A. Santosa

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 15 Agustus 2021. Jokowi Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp7,29 Triliun. Swa.co.id – https://bit.ly/3yVfo64
  • Abdul Basith Bardan. 15 Agustus 2021. Ekspor komoditas pertanian meningkat, Jokowi minta hilirisasi dikembangkan. Nasional.kontan.co.id – https://bit.ly/3g5PEww
  • Dewi Nurita. 14 Agustus 2021. Jokowi Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp7,29 Triliun. Nasional.tempo.co – https://bit.ly/3iMc87u

 

Sumber gambar:

  • https://bit.ly/2VYQown