Simak analisis emiten kimia PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) yang akhir-akhir ini kian menarik. Hold or take profit?

Simak dulu ulasannya di sini.

 

Analisis Fundamental

PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UIC) dengan kode saham UNIC berdiri pada tahun 1983 dan mulai beroperasi secara komersial sejak November 1985, Emiten dengan produk utama Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB).

Perusahaan memiliki tiga unit pabrik AB yang semuanya berada dalam satu lokasi, dengan total kapasitas produksi sebesar 270.000 MT per tahun.

UIC merupakan perusahaan dengan kapasitas produksi terpasang terbesar dalam satu lokasi di kawasan Asia Pasifik dan telah berhasil memperkuat posisinya di kawasan tersebut dengan melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sejenis di Indonesia, Vietnam, Singapura, Australia, dan Selandia Baru.

Perseroan adalah produsen tunggal Alkylbenzene di Indonesia yang didukung dengan pengalaman lebih dari tiga puluh tahun dalam industri dan teknologi modern yang telah digunakan. Perseroan terus bersaing dengan para produsen luar negeri dalam memberikan harga jual yang kompetitif.

Prospek Industri Kimia_ PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) 02

[Baca Juga: Prospek Bisnis Emiten Tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL)]

 

Kredibilitas Perseroan untuk menjaga kualitas produk-produknya telah diakui melalui sertifikasi standar mutu internasional ISO 9001:2015 yang diperoleh sejak tahun 2003.

Selain itu Perseroan juga telah memperoleh sertifikasi ISO 14001:2015 pada tahun 2004, atas komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan sertifikasi OHSAS 18001:2007 sejak tahun 2013 yang merupakan sertifikasi internasional atas komitmen Perseroan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.

Sistem pengiriman just-in-time yang diterapkan oleh Perseroan memungkinkan Perseroan untuk memberi pasokan kepada para pelanggannya secara tepat waktu.

Pada 2005, UIC juga menambah portofolio bisnis dengan mengakuisisi PT Wiranusa Grahatama, sebuah perusahaan pengembang kompleks gedung perkantoran dan apartemen di kawasan pusat bisnis Jakarta.

Selain itu, UIC juga menjalankan kegiatan usaha pergudangan dan penyimpanan; perdagangan besar berbagai macam barang, kegiatan usaha real estat yang dimiliki sendiri atau disewa namun pada 2020 masih mengalami kerugian, serta kegiatan usaha angkutan bermotor untuk barang umum.

Emiten distribusi bahan kimia, PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) menambah kepemilikan saham di PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC).

Pada tanggal 19 Oktober 2020 lalu, LTLS melakukan pembelian atas sebanyak 3.847.410 lembar saham UNIC dari masyarakat dengan nilai Rp 18,08 miliar. Dengan adanya transaksi pembelian saham ini, kepemilikan saham LTLS di UNIC menjadi sebesar 5,9%

Dengan pasar Indonesia yang sangat berpotensi bagi perkembangan bisnis deterjen. Jumlah penduduk yang mencapai sekitar 267 juta jiwa dan dengan tingkat konsumsi deterjen per kapita yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Ini merupakan potensi yang besar bagi Perseroan dan entitas anak di masa depan. Namun besarnya potensi pasar domestik ini juga mengundang kompetisi internasional di pasar Alkylbenzene, dengan masuknya impor atas Alkylbenzene maupun produk turunannya di mana bea masuk atas impor Alkylbenzene maupun turunannya sebagian besar adalah 0 (nol)%.

Tantangan lainnya adalah kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan dan ketidakpastian yang berdampak pada menurunnya permintaan secara global, selain itu harga minyak mentah dunia yang berfluktuasi, juga menyebabkan tidak stabilnya harga bahan baku dan harga jual produk.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Kinerja Keuangan PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC)

Untuk kinerja keuangan UNIC selama 9 bulan 2020, mengalami pertumbuhan yang signifikan, Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per 30 September 2020, UNIC membukukan kenaikan laba bersih 112,2% menjadi US$ 13 juta secara year on year dari sebelumnya US$ 6,3 juta.

Revenue UNIC

UNIC Data: rivankurniawan

 

Kenaikan laba itu terjadi pada saat pendapatan perseroan tumbuh tipis 2,12% yoy menjadi US$ 240,33 juta. Hal ini dikarenakan beberapa Beban yang berhasil ditekan. Terkait peningkatan utilitas pada sektor industri bahan kimia hingga Sept 2020 mencapai 68%.

GPM UNIC

UNIC Data: rivankurniawan

 

UNIC mencatatkan kenaikan aset menjadi US$ 224 Juta, untuk Ekuitas US$ 185 juta sedangkan utang US$ 38 juta, DER berada pada 0,72x. Ini mengindikasi bahwa UNIC memiliki kondisi keuangan yang sehat, dan cadangan kas yang meningkat 248% menjadi US$ 42 Juta per Q3 2020.

Aset UNIC

UNIC Data: rivankurniawan

 

Untuk kondisi Liabilitas, mengalami penurunan 11,57% dari tahun sebelumnya, penurunan ini berasal dari Utang Bank jangka pendek.

Liabilitas UNIC

UNIC Data: rivankurniawan

 

Selain beban pokok yang dapat diminimalkan, UNIC juga telah menurunkan beban operasional melalui pengelolaan biaya dan arus kas dengan ketat dan disiplin. UNIC akan tetap fokus menjaga efisiensi biaya dan mengoptimalkan modal kerja untuk menjaga kas operasional. Hal itu diharapkan dapat membantu perseroan melakukan pembayaran utang (early repayment).

Dari laporan keuangan konsolidasi per kuartal III-2020 UNIC (idx.co.id), manajemen UNIC beroperasi dalam segmen kimia yang menyumbang hingga US$ 20,3 juta dan sisanya pada segmen real estate masih mencatatkan rugi bersih US$ 537 ribu.

UNIC

 

Untuk melihat apakah saham ini tergolong mahal/murah, kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV) nya yang ada di 0,6x, yang tergolong masih undervalued dalam industri ini, memang diketahui saat ini UNIC berada di harga yang premium.

Untuk Price to Earning Ratio UNIC yang meningkat menjadi 13,5x yang menandakan tidak lebih baik daripada tahun lalu.

PBV PER UNIC

UNIC Data: rivankurniawan

 

Untuk Return on Equity INTP pada 2020 ada di 5%, lebih kecil dari 2019, yang artinya di tahun ini UNIC kurang efisien dibanding tahun lalu, penurunan permintaan dan PSBB membuat UNIC tertekan dalam mengelola asset dan liabilities nya untuk mendapatkan profit ditengah kondisi pandemi saat ini.

ROE UNIC

UNIC Data: rivankurniawan

 

Analisis Teknikal PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC)

Hingga perdagangan market Sesi I – 28 Desember 2020 tren IHSG mengalami penguatan tipis 1,04% di akhir 2020. UNIC diperdagangkan pada harga 4850/lembar bullish 3,1%.

Pergerakan harga Selama 2020 mengalami bullish berkelanjutan sejak Maret 2020. Bullish yang terjadi pada emiten sektor bahan dasar ini adalah sentimen positif yang datang dari prospek positif terhadap konsumsi deterjen hingga sabun pembersih di masyarakat selama pandemi, adanya ketergantungan serta kesadaran akan kebersihan semenjak Gaya Hidup yang terjadi selama Pandemi Covid19 menjadi sentimen positif.

Diketahui melalui bahwa bahan pokok yang meningkat selama 2020 adalah Konsumsi deterjen dan sabun.

Teknikal UNIC

 

Jika melihat histori pergerakan saham UNIC secara yoy bullish 22,1% sedangkan 3 bulan terakhir sudah bullish 23,0%. Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal buy yang cukup kuat hingga penghujung 2020, ada kemungkinan bullish namun terbatas untuk potential gain seiring dengan kabar perkembangan vaksin, kemungkinan koreksi akan ada sebelum naik menguji resistance terbarunya ke arah 5469.

Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu daily terlihat sinyal overbought momentum, UNIC saat ini berada diatas Moving Average.

Untuk indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) membentuk pola bullish. Peluang kenaikan harga saham hingga 2900, UNIC saat ini berada pada resistancenya pada tahun 2018. Jika bertahan di posisi saat ini maka ada peluang menuju 5000-5500. Jika berbalik arah maka bisa take profit di kisaran harga 4700-4300.

PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) akan menebar dividen interim bagi pemegang saham. Perusahaan industri kimia alkylbenzene ini akan membagikan dividen interim total Rp 42,17 miliar kepada para pemegang saham. Setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen Rp 110 per saham.

 

Outlook PT PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC)

Perseroan menguasai sebagian besar pangsa pasar dalam negeri. Kinerja perseroan pada 2021 pun diperkirakan bisa lebih cerah nantinya, terlebih konsumsi deterjen dan penggunaan bahan baku yang di produksi UNIC akan sangat dibutuhkan nantinya.

Hingga periode 9 Q3 2020, peningkatan utilitas sektor industri bahan kimia mencapai 68%. Walau ekspansi pabrikan masih terbatas namun investasi yang ada dan masih melanjutkan kapasitas produksi dan pesanan periode sebelumnya.

Pada tahun 2021, pihak UNIC menyampaikan akan mengalokasikan dana sebesar US$60 juta. Yuni berharap pihaknya bisa menambah lagi produksi Alkylbenzene menjadi 300.000 MT per tahun.

Saat ini kapasitas produksi UNIC mencapai 270.000 MT per tahun yang merupakan kombinasi dari Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB).

UIC menambah produksi Linear Alkybenzene (LAB) menjadi 300 ribu metrik ton per tahun pada tahun 2022. Untuk itu, perseroan akan memulai pembangunan konstruksi pabrik baru pada tahun depan.

Rencana itu disampaikan Direktur Utama UNIC, Yani Alifen dalam paparan publik virtual, Rabu (02/12/2020) dilansir dari bisnis.com, produksi 120 ribu metrik ton atau mencapai 80 persen dari kapasitas. UNIC ingin menambah 185 ribu ton, Sehingga total produksi LAB bisa mencapai 300 ribu ton per tahun.

Prospek Industri Kimia_ PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) 03

[Baca Juga: BEI Rilis Indeks ESG Leaders, Berikut Sejumlah Emitennya]

 

Perseroan telah mengalokasikan dana sebesar US$ 60 juta untuk menopang pembangunan pabrik baru tersebut pada tahun depan. Pembangunan pabrik baru itu memulai konstruksi tahun depan dan diharapkan rampung dua tahun.

Adapun pelanggan perseroan adalah produsen deterjen dan perusahaan sulfonasi intermediate yang memproduksi Alkylbenzene Sulphonic.

UNIC juga membesarkan industri minyak gorengnya sehingga butuh konsentrasi tingkat tinggi, dengan pesaing grup Salim mengandalkan minyak goreng Bimoli, sedangkan grup Sinar Mas bermain dengan minyak goreng Filma.

Perseroan juga terus berusaha untuk mencapai posisi yang kuat di pasar internasional, dengan terus memperluas dan menjajaki kesempatan ekspor.

 

Kesimpulan

Pandemi telah menekan beberapa sektor yang berkaitan dengan konsumsi masyarakat, turunnya daya beli masyarakat berakibat beberapa sektor mengalami penurunan kinerja, menurunnya permintaan hingga produksi di industri kimia serta pesaing yang semakin banyak dari dalam dan luar negeri, ini menjadi tantangan bagi UNIC kedepannya.

Perseroan harus melakukan integrasi, konsolidasi, serta menjaga kinerja keuangan. Hal tersebut menjadi pondasi yang kokoh untuk terus meningkatkan kinerja agar mampu menjadi perusahaan penyedia solusi bahan kimia terutama untuk deterjen terbesar di Indonesia.

 

Disclaimer on: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

Itulah analisa saham UNIC dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.

Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.

 

 

Sumber Referensi:

  • Aplikasi IPOTGO
  • Annual Report PT UNIC (UNIC) (www.idx.co.id)
  • Bisnis.com

 

Sumber Gambar:

  • Aplikasi ChartNexus
  • Consolidated Financial Statements PT UIC (UNIC), September 2020
  • https://bit.ly/38Ive8g
  • https://bit.ly/3aVDHru
  • https://bit.ly/3hs5ssW