Rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia turun 0,60 persen per periode 29 maret hingga 1 April 2021.

Informasi selengkapnya dapat diketahui di berita Finansialku di bawah ini.

 

Nilai Transaksi Harian Bursa Efek Indonesia Turun Periode 29 Maret – 1 April 2021

Dari data resmi Bursa Efek Indonesia, nilai transaksi harian bursa turun sebesar 0,60 persen menjadi Rp 10,692 triliun.

Selain itu, kapitalisasi pasar juga ikut anjlok dengan akumulasi sebesar Rp 7.101,430 triliun, yang mana pekan sebelumnya berada di level Rp 7.309,902 triliun.

Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 29 Maret hingga 1 April 2021 juga ikut turun 2,97 persen.

Akibatnya, indeks yang sebelumnya berada di kisaran 6.195,562, turun menjadi 6.011,456, dengan rata-rata penurunan frekuensi harian 8,96 persen menjadi 1.003.634 kali transaksi, dimana sebelumnya adalah 1.102.435 kali transaksi.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian juga menurun menjadi 13,695 miliar saham dari 15,654 miliar saham di pekan sebelumnya.

“Sedangkan untuk rata-rata frekuensi harian turut mengalami perubahan sebesar 8,96 persen menjadi 1.003.634 kali transaksi dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1.102.435 kali transaksi. Perubahan sebesar 12,51 persen terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 13,695 miliar saham dari 15,653 miliar saham sepekan yang lalu.” Ungkap Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Yulianto Aji Sadono, dikutip laman swa.co.id, Sabtu (03/04).

Rata-Rata Nilai Transaksi Harian BEI Turun Sebesar 0,60 Persen 02

[Baca Juga: BEI Bakal Hapus Kode Broker di Running Trade, Kenapa?]

 

Adapun, dalam satu pekan terakhir ini, telah tercatat dua perusahaan yang melantai dan obligasi.

Perusahaan yang melaksanakan IPO adalah PT Sunter Lakeside Hotel Tbk., dengan kode saham SNLK.

Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama yang melakukan IPO secara virtual pada Senin (29/03) lalu, sekaligus menjadi perusahaan tercatat ke-10 di 2021.

Satu hari setelahnya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk., juga melakukan IPO dengan kode saham ZYRX, yang kemudian menjadi perusahaan tercatat ke-11 di BEI pada tahun 2021.

Kemudian PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021.

Penerbitan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 1.5 triliun.

Dengan begitu, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 19 emisi dari 16 emiten senilai Rp 20,59 triliun.

Dengan begitu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2021 addalah 19 emisi dan 16 emiten dengan total Rp 20,95 triliun.

Sementara itu, total emisi obligasi dan sukuk yang sampai saat ini tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding mencapai Rp 433,21 triliun dan US$ 47,5 juta dari hasil penerbitan oleh 130 emiten.

Kemudian Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sendiri berjumlah 143 seri dengan nilai nominal Rp 4.155,60 trilun dan US$ 400 juta. Sementara Efek Beragun Aset tercatat sebanyak 11 emisi dengan total nilai Rp 7,02 triliun.

 

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai penurunan rata-rata nilai transaksi harian selama satu minggu ke belakang? Mari kita diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan hal ini bersama dengan teman-teman atau saudara dengan membagikan berita dari Finansialku lewat pilihan platform yang ada di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Vicky Rachman. 03 April 2021. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Turun Tipis. Swa.co.id – https://bit.ly/3fFwCgU
  • Admin. 02 April 2021. Ngeri! Sepekan Rata-Rata Volume Transaksi Harian Bursa Efek Tergerus 12,51 Persen. Emitennews.com – https://bit.ly/3mfp0Dg
  • Admin. 03 April 2021. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Turun Tipis. Kumparan.com – https://bit.ly/3wrCoJa

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/2OmJ0Hy
  • 02 – https://bit.ly/3rJRnKZ