Kebanyakan orang mengetahui Reksa Dana hanyalah sebatas Reksa Dana Saham, Campuran, Pendapatan Tetap, dan Pasar Uang. Namun, bagaimana dengan Reksa Dana Terstruktur?

Artikel Finansialku kali ini akan membahas tuntas mengenai hal tersebut. Penasaran? Mari simak bersama. Selamat membaca!

 

Belajar Tentang Reksa Dana Terstruktur

Tahukah kamu bahwa ternyata, reksa dana bukan cuma sekedar reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham, atau yang sering dikenal dengan reksa dana konvensional.

Ada juga lho jenis reksa dana yang tidak konvensional. Salah satunya adalah Reksa Dana Terstruktur. Seperti apa reksa dana tersebut dan bagaimana cara kerjanya?

Reksa dana terstruktur juga dikenal dengan istilah structured fund.

Reksa dana ini dibuat dengan struktur khusus sehingga berbeda dengan reksa dana konvensional, dan bisa dibilang lebih canggih dari reksa dana konvensional.

Mengutip dari Reksadanauntukpemula.com, reksa dana terstruktur terbagi menjadi tiga jenis yaitu reksa dana dengan penjaminan, reksa dana terproteksi, dan reksa dana indeks.

Reksa Dana Terproteksi 02 - Finansialku

[Baca Juga: Panduan Investasi Reksa Dana Bagi Freelance yang Ingin Dapat Untung]

 

Namun, sebelum membahasnya satu-satu, apakah kamu sudah mengetahui bagaimana cara mudah untuk menghitung hasil investasi yang sudah atau kamu miliki saat ini?

Jika belum, maka kamu sangatlah tertinggal. Kini, sudah banyak tools yang bisa digunakan olehmu untuk menghitungnya, salah satunya aplikasi Finansialku.

Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi berbasis website yang dapat membantu penggunanya untuk melakukan pengelolaan dan perencanaan keuangan.

Kamu juga bisa membuat simulasi perhitungan keuntungan yang akan diperoleh jika berinvestasi salah satu instrumen investasi.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Caranya sangatlah mudah, yaitu:

  1. Pastikan terlebih dahulu kamu sudah memiliki aplikasinya. Jika belum, download terlebih dahulu melalui Google Play Store atau lakukan registrasi melalui PC.
  2. Jika sudah, buka aplikasi dan pilih menu “Investasi”.
  3. Setelah itu, geser panel bagian atas ke bagian “Kalkulator” dan pilih “Reksadana”.
  4. Masukkan data yang diperlukan, contohnya:
  • Investasi awal: Rp500.000.
  • Harga beli: Rp1.219 per unit.
  • Fee beli: 2%
  • Harga jual: Rp1.702 per unit.
  • Fee jual: 1%
  1. Jika sudah, klik “Hitung”. Kesimpulan berupa hasil perhitungan pun akan muncul dan kamu akan mengetahui berapa besar keuntungan yang didapat.

 

 

Bagaimana? Mudah bukan?

Oh ya, jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut beserta simulasi lainnya, kamu bisa mempelajari semuanya melalui salah satu ebook Finansialku.

Ebook ini bisa kamu peroleh secara GRATIS tanpa dipungut biaya apapun.

Tunggu apalagi? Yuk segera miliki dan praktikkan sekarang juga!

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Kini, mari kita bahas satu per satu jenis lain dari reksa dana, yaitu:

 

#1 Reksa Dana dengan Penjaminan

Reksa Dana Dengan Penjaminan (Capital Guaranteed Fund) merupakan pengembangan lebih lanjut dari reksa dana terproteksi.

Reksa dana ini memberikan jaminan atas nilai pokok investasi apabila penerbit obligasi mengalami gagal bayar.

Garansi diberikan dengan cara “mengasuransikan” perusahaan penerbit obligasi dengan membayarkan sejumlah premi.

Jadi, jika perusahaan penerbit gagal bayar, maka perusahaan asuransi yang akan membayarkan bunga dan pokok obligasi. Dengan adanya asuransi, otomatis hasil investasi akan berkurang.

Berbeda dengan reksa dana terproteksi yang sudah banyak berkembang di Indonesia dengan jumlah dana kelolaan mencapai lebih dari Rp55 triliun.

Sejak diterbitkan pada tahun 2005 hingga saat ini, belum ada satupun Manajer Investasi yang membuat produk ini.

Berkurangnya imbal hasil investasi membuat produk menjadi tidak menarik dan ketidaksiapan asuransi dalam menilai risiko gagal bayar perusahaan menjadi penyebab utama.

 

#2 Reksa Dana Terproteksi

Reksa Dana Terproteksi (Capital Protected Fund) merupakan jenis reksa dana yang “berusaha” melindungi nilai pokok investornya.

Disebut “berusaha” karena tidak dijamin. Manajer Investasi hanya mengupayakan hal tersebut melalui suatu pengelolaan yang bersifat pasif.

Mirip dengan reksa dana pendapatan tetap, kebijakan investasi dari reksa dana terproteksi adalah minimum 80 persen pada instrumen surat utang/obligasi.

Semua instrumen obligasi umumnya memiliki besaran kupon/bunga dan jatuh tempo yang pasti.

Reksa Dana Terproteksi 01 - Finansialku

[Baca Juga: Apa Itu Reksadana dan Bagaimana Cara Membelinya]

 

Perbedaannya terletak pada Manajer Investasi (MI), MI reksa dana pendapatan tetap akan melakukan “trading” obligasi tersebut secara aktif sehingga selain mendapatkan keuntungan kupon, terdapat pula selisih harga jual beli.

Hal ini yang menyebabkan obligasi pada reksa dana pendapatan tetap bisa berubah dari waktu ke waktu.

Sedangkan untuk pengelolaan pada reksa dana terproteksi, MI akan berinvestasi secara “pasif” dengan memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo.

Jika perusahaan penerbit obligasi tersebut tidak gagal bayar/bangkrut, maka seharusnya investor bisa menerima 100 persen kembali nilai pokoknya.

Jadi proteksi atas modal pokok investor selalu disertai dengan catatan apabila perusahaan penerbit obligasi tersebut tidak gagal bayar.

 

Selain itu, karena tidak ada transaksi jual beli dalam pengelolaannya, harga reksa dana bergerak secara stabil.

Investor baru bisa menerima dana pokok investasi ketika obligasi jatuh tempo.

Berbeda dengan reksa dana pendapatan tetap yang melakukan reinvestasi pada kupon obligasi yang diterima, reksa dana terproteksi membagikannya kepada investor reksa dana.

Jadi bagi investor, reksa dana terproteksi ini pada dasarnya hampir sama seperti deposito hanya jatuh temponya saja yang lebih panjang, umumnya di atas 1 tahun.

728x90 hitung sekarang Investasi Reksa Dana
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Reksa Dana

 

Karena struktur yang dimiliki reksa dana terproteksi tersebut, maka jenis reksa dana ini biasanya ditawarkan dalam periode dan jumlah waktu tertentu saja.

Lewat dari periode tersebut, investor sudah tidak dapat membeli reksa dana ini. Berbeda dengan reksa dana pendapatan tetap yang dapat diperjualbelikan kapan saja.

 

#3 Reksa Dana Indeks

Reksa Dana Indeks (Index Fund) merupakan jenis reksa dana yang struktur portofolionya mengacu ke jenis indeks tertentu.

Indeks yang digunakan bisa indeks saham, seperti IHSG, LQ-45, Kompas100, ataupun indeks obligasi.

Dalam pengelolaannya, Manajer Investasi reksa dana konvensional hanya memiliki 1 tujuan, yaitu mengalahkan indeks acuan.

Dengan melakukan analisis pasar dan perusahaan secara mendalam dan kegiatan pengelolaan aktif, diharapkan hasil investasi reksa dana bisa mengalahkan indeks pasar.

Untuk reksa dana indeks agak berbeda, sebab tujuan dari Manajer Investasi adalah untuk “menyamai” hasil investasi reksa dana dengan indeks pasar yang menjadi acuan dengan pengelolaan yang bersifat pasif.

Artinya, manajer investasi melihat berapa besar komposisi saham/obligasi yang masuk dalam suatu indeks kemudian menirunya dalam pengelolaan reksa dana.

Karena tidak ada upaya untuk mengalahkan hasil investasi dalam jangka panjang, umumnya tidak berbeda jauh atau bahkan sama persis dengan indeks acuan.

Karena pengelolaannya yang bersifat pasif, maka biaya MI yang dikenakan juga sangat kecil apabila dibandingkan dengan reksa dana konvensional.

 

6 Keuntungan Investasi Reksa Dana

Buat kamu yang tertarik investasi di reksa dana, tapi takut mengalami kerugian tak ada salahnya mencoba investasi di reksa dana terstruktur.

Untuk semakin memantapkan diri, kamu juga harus tahu apa saja keuntungan berinvestasi reksa dana.

Terdapat 6 keuntungan jika kamu berinvestasi di reksa dana, keuntungan ini akan membuat kamu lebih tenang dalam berinvestasi reksa dana.

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

#1 Dana Investasi Dikelola Oleh Manajer Investasi

Dalam berinvestasi reksa dana, kamu tidak perlu repot serta bingung di mana harus menempatkan dana yang ingin diinvestasikan.

Terdapat manajer investasi profesional serta berpengalaman yang akan mengelola uang kamu.

Manajer investasi akan membantu mengalokasikan dana yang kamu investasikan di tempat yang paling menguntungkan, tentunya sesuai dengan jenis reksa dana yang dipilih.

Kenapa Perlu Investasi Reksa Dana 3 Finansialku

[Baca Juga: Waran Terstruktur: Definisi, Cara Kerja, Keuntungan dan Risikonya]

 

#2 Bisa Mulai Dengan Modal Minim

Modal untuk bisa berinvestasi di reksa dana tergolong cukup kecil. Sekarang kamu bisa berinvestasi di reksa dana mulai dari Rp100.000 saja.

Sudah banyak Manajer Investasi yang menawarkan investasi reksa dana dengan modal Rp100.000.

Contohnya, Panin Asset Management, Manulife Asset Management Indonesia, Mandiri Manajemen Investasi, dan masih banyak lagi.

 

#3 Diversifikasi Investasi

Dana yang kamu investasikan akan terdiversifikasi. Diversifikasi tergantung pada jenis reksa dana yang dipilih.

Kalau kamu berinvestasi di reksa dana saham, di mana minimal 80 persennya akan dialokasikan ke saham, maka dana kamu akan didiversifikasi ke beberapa emiten-emiten saham yang berbeda-beda.

Sehingga, jika satu emiten saham mengalami kinerja yang buruk, maka hal ini tidak akan terlalu memengaruhi kinerja reksa dana tersebut.

Tentu sangat menguntungkan bagi investor karena risiko kerugian akan lebih kecil.

 

#4 Likuiditas Tinggi

Semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan, maka semakin bagus perusahaan tersebut. Hal ini berarti perusahaan tersebut dapat dipercaya.

Likuiditas itu sendiri berarti kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.

Oleh karena itu, dengan likuiditas yang tinggi, maka kamu dapat mencairkan unit penyertaan mereka kapan saja sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

 

#5 Transparan

Dalam berinvestasi reksa dana, kamu bisa mengetahui informasi perkembangan portofolio, juga bisa memantau keuntungan investasi reksa dana yang dimiliki.

Selain itu, kamu bisa mengetahui biaya-biaya apa saja yang akan dibebankan, risiko yang ada, serta mengetahui Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang akan di-update pada setiap hari kerja.

Oleh karena itu, kamu dapat dengan mudah memonitor perkembangan investasi reksa dananya.

Reksadana Syariah vs Non Syariah, Ketahui Bedanya! 01

 

[Baca Juga: Pajak E-Commerce Marketplace: PPN atas Transaksi Online dan Penerapannya di Indonesia]

 

#6 Lebih Aman

Investasi di reksa dana merupakan investasi yang tergolong aman. Mengapa demikian?

Karena dana investasi yang kamu setorkan tidak dipegang langsung oleh manajer investasi itu sendiri.

Dana investasi tersebut dititipkan pada rekening bank khusus yang disebut dengan Bank Kustodian.

 

Yuk, Investasi Reksa Dana dari Sekarang!

Setelah mengetahui jenis lain dari investasi reksa dana, apakah kamu sudah memutuskan reksa dana jenis apa yang akan kamu pilih?

Dengan adanya berbagai jenis investasi reksa dana, kamu bisa memilih jenis investasi reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Kamu dapat menyesuaikannya dengan jangka waktu investasi kamu serta profil risiko kamu ya Guys.

Tunggu apalagi? Yuk segera investasi reksa dana dan rasakan manfaatnya

 

Guys, jangan lupa share artikel kepada teman atau saudara kamu yang masih bingung akan investasi apa yang hendak mereka pilih.

Jika ada pertanyaan, sila tuliskan pertanyaan tersebut di kolom yang tersedia. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Rudiyanto. 8 Januari 2016. Mengenal Reksa Dana Terstruktur. Reksadanauntukpemula.com – https://goo.gl/SvGmTB

 

Sumber Gambar:

  • Reksa Dana Terstruktur 1 – https://goo.gl/vpkx9E