Pemilik bisnis perlu paham cara menghitung ROI. Indikator ini akan memberi Anda informasi keuntungan bisnis secara keseluruhan.

Pelajari informasi penting terkait ROI dalam ulasan Finansialku berikut ini!

Summary:

  • Investasi yang lebih menguntungkan umumnya memiliki Return on Investment yang lebih tinggi.
  • Evaluasi ROI membantu dalam membuat keputusan investasi dan menentukan keberhasilan proyek atau bisnis.

 

Mengenal Apa itu Return on Investment (ROI)

ROI adalah ukuran seberapa baik suatu investasi menghasilkan keuntungan. Indikator ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan biaya investasi.  Semakin tinggi Return on Investment, semakin menguntungkan investasi tersebut. 

Tingkat pengembalian investasi dapat digunakan untuk menilai semua kegiatan bisnis dalam menentukan mana yang paling menguntungkan.

ROI dimanfaatkan untuk menghitung dana yang diperlukan untuk investasi, meyakinkan investor, dan mengukur keberhasilan proyek.

Roi

Ilustrasi ROI. Sumber: seobility.net

 

Investor memanfaatkan ROI untuk menilai potensi keuntungan dari suatu bisnis, sedangkan perusahaan menggunakan ROI untuk mengevaluasi efektivitas proyek, seperti iklan.

Evaluasi ROI membantu dalam pengambilan keputusan investasi dan menentukan apakah suatu proyek atau bisnis berhasil atau tidak.

Memahami tingkat keuntungan bisnis penting untuk mendapat gambaran akurat tentang kinerja perusahaan. Hasil pengukuran indikator mendukung proses pengambilan keputusan untuk mempertahankan atau mengeliminasi bisnis.

 

Kegunaan dari ROI

Berikut adalah beberapa kegunaan Return on Investment:

  • Membantu perusahaan menghitung banyak aspek internal. Hal ini dipengaruhi oleh sifat ROI yang menyeluruh.
  • Platform untuk melakukan perbandingan dengan kompetitor jika rasio industri diketahui secara pasti.
  • Dasar pengambilan keputusan investasi dalam bentuk pendanaan atau pembelian.
  • Memahami kelemahan dan profitabilitas perusahaan.
  • Sebagai alat kontrol dalam melihat potensi perusahaan di masa depan.

[Baca Juga: Pahami Value Investing, Manfaat dan Strateginya, Bikin Profit Lebih Tinggi!]

 

Faktor yang Memengaruhi ROI

Return on Investment adalah aspek yang dipengaruhi beberapa faktor, yakni:

 

#1 Operating Assets (Tingkat Perputaran Aktiva Operasi)

Tingkat perputaran aset operasi adalah rasio yang mengukur efisiensi penggunaan aset operasi oleh suatu perusahaan. 

Aset operasi adalah aset yang digunakan secara langsung untuk menghasilkan pendapatan, seperti bangunan, peralatan, dan persediaan.

Semakin tinggi tingkat perputaran aset operasi, semakin efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. 

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan menggunakan aset yang lebih sedikit.

Tingkat perputaran aset operasi dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

 

#2 Profit Margin

Profit margin adalah rasio antara laba bersih dan penjualan bersih. Profit margin mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi profit margin, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Misalnya, PT ABG memiliki laba bersih sebesar Rp100 juta dari penjualan bersih sebesar Rp500 juta. Maka, profit margin perusahaan tersebut adalah:

Profit margin = (100 juta / 500 juta) x 100%

Profit margin = 20%

Artinya, setiap Rp1 penjualan menghasilkan keuntungan sebesar Rp0,2.

Profit margin dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

  • Harga jual produk atau jasa. Semakin tinggi harga jual, semakin tinggi pula profit margin.
  • Biaya produksi atau operasional. Semakin rendah biaya produksi atau operasional, semakin tinggi pula profit margin.
  • Strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang efektif dapat meningkatkan penjualan dan, pada akhirnya, meningkatkan profit margin.

 

Cara Menghitung Return on Investment 

Anda bisa menghitung ROI dengan rumus sederhana. Syaratnya, Anda harus tahu pendapatan investasi dan modal yang dikeluarkan. Berikut adalah cara menghitung Return on Investment:

Return on Investment = {(nilai investasi saat ini – modal investasi) : modal investasi} x 100%

 

Seperti Apa ROI yang “Bagus”

Return on Investment (ROI) yang dianggap “baik” bergantung pada faktor lain, seperti toleransi risiko investor dan jangka waktu investasi.

Sebagian investor yang menghindari risiko biasanya lebih puas dengan ROI yang lebih rendah, karena mereka lebih suka meminimalisasi potensi kerugian. 

Sebaliknya, investor yang lebih agresif bersedia mengambil risiko lebih tinggi untuk mendapatkan ROI yang lebih tinggi.

Selain itu, investasi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan pengembalian biasanya menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi.  Karena investor harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan kembali modal mereka.

Berikut adalah ROI tertinggi hingga terendah di industri pada Q3 2023 menurut catatan CSIMarket:

ROI 2

ROI Tertinggi hingga Terendah di Industri pada Q3 2023 Berdasarkan Catatan CSIMarket

[Baca Juga: Pahami Value Investing, Manfaat dan Strateginya, Bikin Profit Lebih Tinggi!]

 

Cara Meningkatkan ROI

Berikut adalah beberapa cara meningkatkan ROI pada bisnis:

 

#1 Tetapkan Tujuan Return on Investment

ROI dapat ditetapkan melalui perencanaan yang matang, Anda disarankan menyusun tujuan investasi atau bisnis yang cerdik, menjawab kebutuhan, relevan, dan inovatif demi mengembangkan usaha di masa depan.

Perhitungan ROI adalah salah satu indikator keberhasilan kegiatan usaha, Nilai ROI yang tinggi menunjukkan bahwa kegiatan bisnis tersebut berhasil menghasilkan keuntungan yang besar.

Sebaliknya, nilai ROI yang rendah menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran tersebut kurang berhasil.

Perhitungan ROI harus dilakukan dengan cermat dan teliti, pajak dan inflasi adalah dua faktor yang perlu diperhitungkan dalam perhitungan ROI. 

Pajak dapat mengurangi nilai keuntungan, sedangkan inflasi dapat menyebabkan nilai uang menurun dari waktu ke waktu.

Jika Sobat Finansialku memerlukan advice lebih lanjut dalam menyusun tujuan investasi atau bisnis yang tepat, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu.

Hubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini, sekarang!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

#2 Memanfaatkan A/B Testing

A/B Testing adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi implementasi strategi bisnis terhadap kebutuhan konsumen. 

Dalam upaya meningkatkan ROI, penggunaan A/B Testing pada konsumen adalah langkah strategis untuk mengidentifikasi jenis kampanye potensial,  Sebagai hasilnya, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan efisien.

Secara keseluruhan, A/B Testing menjadi alat strategis dalam proses pengambilan keputusan, membantu bisnis mencapai tujuan mereka dan memaksimalkan keberhasilan di pasar yang kompetitif.

Beberapa A/B Testing yang dapat ditempuh yakni:

  • Content marketing.
  • Landing page.
  • Newsletter.
  • Website bisnis.

 

#3 Temukan Unique Selling Product (USP)

Penentuan Unique Selling Product merupakan kunci untuk menarik investor dan konsumen baru. USP yang relevan dan solutif membedakan bisnis dari pesaing. Akhirnya, potensi kenaikan Return on Investment (ROI) bisa terwujud.

Contohnya, jika Anda produsen pakaian, cobalah untuk membuat monogram logo untuk membedakan dengan kompetitor. 

Kesuksesan USP sangat berperan dalam mengoptimalkan kinerja bisnis dan memenangkan persaingan pasar.

Baca juga, Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Cara Hitungnya

 

#4 Manfaatkan Platform Pemasaran Lain

Diversifikasi platform pemasaran memungkinkan bisnis menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan peluang untuk menghasilkan prospek dan penjualan. 

Dengan menggunakan berbagai saluran pemasaran, bisnis dapat menargetkan audiens yang berbeda dengan pesan yang disesuaikan untuk masing-masing audiens.

Saluran pemasaran yang umum digunakan untuk meningkatkan ROI meliputi:

  • Marketplace.
  • Media sosial.
  • Newsletter.
  • Pasar luring.
  • Website.

 

Contoh Kasus Perhitungan ROI

Agar lebih paham dengan perhitungan ROI, silahkan simak contoh berikut:

 

#1 Contoh Kasus 1

Perusahaan popok bayi MMP ingin membeli mesin kemas produk otomatis untuk menggantikan 20 orang pekerja manusia. 

Harga mesin tersebut saat ini adalah Rp450 juta, Sementara gaji tiap pekerja saat ini adalah Rp5 juta, ROI perusahaan selama setahun adalah:

Nilai investasi saat ini = jumlah gaji yang dihemat

Nilai investasi saat ini = (Rp5.000.000 x 20) x 12

Nilai investasi saat ini = Rp1.200.000.000

Modal investasi = Rp450.000.000

Return on Investment = {(nilai investasi saat ini – modal investasi) : modal investasi} x 100%

Return on Investment = {(Rp1.200.000.000 – Rp450.000.000) : Rp450.000.000} x 100%

Return on Investment = (Rp750.000.000 : Rp450.000.000) x 100%

Return on Investment = 1,67 x Rp100%

Return on Investment = 167%

 

Nilai ROI perusahaan popok bayi MMP ada di angka 167%. Artinya, perusahaan direkomendasikan untuk membeli mesin kemas produk otomatis untuk meningkatkan keuntungan.

 

#2 Contoh Kasus 2

Jelita membuka pre-order donat untuk tanggal 1 Februari 2024 dengan modal Rp2,5 juta. Untuk memaksimalkan penjualan, ia menggunakan layanan iklan media sosial dengan harga Rp250 ribu untuk satu bulan.

Dari iklan pre-order tersebut, Jelita berhasil mendapat 300 pesanan senilai Rp10,5 juta, maka, ROI yang didapat Jelita adalah:

Return on Investment = {(nilai investasi saat ini – modal investasi) : modal investasi} x 100%

Return on Investment = {(Rp10.500.000 – Rp2.750.000) : Rp2.750.000} x 100%

Return on Investment = (Rp7.750.000 : Rp2.750.000) x 100%

Return on Investment = 2,82 x 100%

Return on Investment = 282%

 

#3 Contoh Kasus 3

Fauzi membeli saham senilai Rp250 juta tiga tahun lalu. Tahun ini, ia menjualnya dengan harga Rp290 juta, maka, Return on Investment yang didapat Fauzi adalah:

Return on Investment = {(nilai investasi saat ini – modal investasi) : modal investasi} x 100%

Return on Investment = {(Rp29.000.000 – Rp250.000.000) : Rp250.000.000} x 100%

Return on Investment = (Rp40.000.000 : Rp250.000.000) x 100%

Return on Investment = 0,16 x Rp100%

Return on Investment = 16%

 

Bagaimana ROI Bisnis Anda?

Return on Investment memengaruhi perjalanan bisnis dalam jangka panjang. Jika tidak mendapat pengembalian optimal dalam waktu lama, Anda perlu memperbaiki strategi investasi atau arah bisnis.

Untuk itu, Anda bisa membaca ebook dari Finansialku berjudul Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku untuk membantu mengidentifikasi posisi keuangan bisnis. Dengan begitu, Anda bisa menentukan keputusan bisnis yang tepat.

Sebagai referensi untuk Anda seputar mengelola keuangan bisnis, simak YouTube Finansialku berikut ini!

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian pembahasan tentang Return on Investment. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar.

Bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu rekan Anda yang ingin mengoptimasi ROI. Terima kasih!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi: 

  • Admin. Return On Investment Screening as of Q3 of 2023. Csimarket.com – https://bit.ly/47zALKO
  • Ike Nofalia. 19 Februari 2021. Pengertian ROI: Fungsi, Rumus, dan Contoh Perhitungannya. Finansialku.com – https://bit.ly/3TY5ca9
  • Jaso Fernando. 22 Desember 2023. Return on Investment (ROI): How to Calculate It and What It Means. Investopedia.com – https://bit.ly/3tP1Bki
  • Novi V. Pengertian ROI (Return On Investment) dan Cara Menghitungnya. Gramedia.com – https://bit.ly/47x674G
  • Tiffany Revita. 07 Februari 2023. Return On Investment (ROI): Pengertian, Manfaat dan Cara Menghitungnya. Dailysocial.id – https://bit.ly/48vIk6w