Sudahkah Sobat Finansialku mendengar tentang stablecoin? Apa fungsi, jenis, serta kelebihan dan kekurangannya?

Temukan jawabannya dalam artikel Finansialku kali ini. Selamat membaca!

 

Stablecoin adalah Mata Uang Kripto

Sejak kemunculannya, kepopuleran mata uang kripto terus menanjak. Salah satunya, yakni Bitcoin, bahkan menempati nilai yang tinggi sepanjang waktu.

Pengguna cryptocurrency pun meningkat dari 35 juta orang pada 2018 menjadi 101 juta pada 2020.

Mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah kemampuan melakukan transaksi tanpa perantara pihak ketiga. Tapi, disisi lain, hal ini membuatnya tidak bisa dimanfaatkan oleh orang biasa.

Berbanding terbalik dengan cryptocurrency, uang fiat biasanya cenderung stabil. Meskipun tetap mengalami fluktuasi, mata uang seperti dolar, rupiah, dan euro, amat jarang mengalami penurunan secara drastis.

Fluktuasi yang kerap terjadi dalam cryptocurrency melahirkan gagasan untuk melahirkan mata uang digital yang sama stabilnya dengan uang fiat. Dari sana, lahirlah stablecoin yang masih menjadi bagian ekosistem mata uang kripto.

Secara sederhana, stablecoin merupakan mata uang kripto yang didukung sekumpulan mata uang seperti dolar dan euro. Dengan begitu, valuasinya mengikuti nilai mata uang tersebut secara keseluruhan.

Stablecoin tidak mengalami fluktuasi yang parah seperti halnya Bitcoin. Jika salam suatu kondisi, misal, nilai euro jatuh, nilai stablecoin tidak akan turun drastis karena masih didukung oleh mata uang yang lain.

Beberapa stablecoin didukung oleh mata uang fiat dengan rasio 1:1. Tapi tidak menutup kemungkinan beberapa lainnya didukung aset lain, seperti emas, atau bahkan cryptocurrency itu sendiri.

[Baca Juga: Mengenal Cryptocurrency, Untung atau Buntung?]

 

Fungsi Stablecoin

Stablecoin tengah menjadi lirikan pasar. Hal itu berarti mata uang ini memiliki potensi penggunaan yang baik.

Berikut fungsi stablecoin yang bisa kamu dapatkan:

 

Sebagai Mata Uang Sehari-hari

Kamu bisa melakukan trading dengan mata uang digital yang satu ini, dengan tambahan proteksi karena telah didukung oleh hukum.

Pada akhirnya, mungkin kamu akan menggunakan mata uang ini untuk sekadar membayar camilan di kafe atau membayar tagihan listrik.

Mata uang ini juga berguna ketika berada di luar negeri. Sebab, konversi mata uang tidak lagi diperlukan. Misalnya, kamu bisa menerima stablecoin dengan dukungan US$ tanpa konversi menjadi rupiah yang dapat kehilangan persentase nilai.

 

Memperlancar Pembayaran P2P dan Recurring

Pembayaran berulang seperti pemberian gaji bisa dilakukan dengan stablecoin. Hal ini karena setiap transaksi akan terdeteksi transparan, dan tidak dapat dimanipulasi.

Dengan fitur ini, kamu bisa mengatur pembayaran otomatis seperti auto debet untuk menyebarkan gaji karyawan tiap bulan.

Tentu saja, ini sangat berguna jika kamu memiliki karyawan di beberapa negara karena akan memangkas waktu transfer dan biaya konversi nilai.

Mata uang ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan harian, seperti pembayaran pinjaman hingga langganan bulanan. Dengan begitu, fungsinya mirip dengan uang fiat, namun dengan fitur yang lebih menguntungkan.

[Baca Juga: Definisi P2P Lending Adalah]

 

Transfer Uang Lebih Terjangkau untuk Pekerja Migran

Saat ini, seseorang menggunakan media bisnis seperti western union untuk mengirim uang ke keluarga mereka di luar negeri. Sayangnya, proses yang panjang dan biaya yang tinggi membuat mereka pada akhirnya kehilangan sebagian uang.

Cryptocurrency menawarkan solusi dengan waktu yang jauh lebih cepat dan biaya rendah. Karena, bagaimana pun, sebagai bagian mata uang kripto, mata uang ini adalah alternatif yang baik.

[Baca juga: Apa Itu Manajemen Aset Kripto?]

 

Melindungi dari Chaos Mata Uang Lokal

Jika mata uang suatu negara jatuh, maka penduduk bisa menukarkan aset mereka menjadi stablecoin yang didukung mata uang kuat.

Mata uang kuat yang dimaksud seperti dolar dan euro, atau bahkan berbasis emas, agar tidak mengalami degradasi nilai lebih lanjut.

Sebagai contoh, inflasi parah melanda Venezuela pada 2018. Di tahun tersebut, negara itu mengalami inflasi sebanyak 1.000.000%.

Mata uang ini dapat menjadi solusi masyarakat untuk menukar aset agar nilainya tidak turun. Dengan begitu, penurunan nilai tidak terus-menerus terjadi.

 

Exchange Cryptocurrency Bisa Beroperasi Lebih Baik

Exhange Cryptocurrency yang mendukung mata uang fiat belum banyak karena peraturan yang ketat. Tapi, dengan stablecoin, masalah ini bisa terurai dengan adanya trading crypto-fiat yang didukung dolar, tanpa dolar sebenarnya.

Ini sangat membantu trading mata uang kripto karena mereka mendapat jaminan nilai yang lebih stabil dibanding bitcoin yang volatile dan berfluktuasi.

[Baca juga: Definisi Initial Coin Offering (ICO) Dalam Perdagangan Kripto]

 

Jenis-jenis Stablecoin yang Dikenal Saat Ini

Ada 4 jenis utama stablecoin yang saat ini dikenal orang, antara lain:

 

Fiat-Collaterized Stablecoin

Ini adalah stablecoin yang paling umum digunakan karena dijamin dan didukung mata uang fiat, seperti dolar dan euro.

Stablecoin dengan mata uang fiat memiliki rasio 1:1 yang berarti 1 stablecoin sama dengan 1 nilai mata uang (misalnya US$ 1).

Jadi, untuk setiap nominal stablecoin, ada mata uang fiat nyata yang ditahan di bank untuk mendukungnya.

Fiat-colatralize stablecoin adalah struktur tersederhana dalam entitas yang mengelola stablecoin dan memiliki keuntungan besar.

Sebab, sangat mudah untuk memahami struktur entitas ini. Stablecoin terpopuler sekarang adalah tether (USDT).

Semua Hal Tentang Stablecoin yang Harus Kamu Tahu - 02 - Finansialku

Sumber: yimg.com – https://bit.ly/3DfeUdv

 

Commodity-Collaterized Stablecoin

Aset berharga seperti logam mulia menjadi pendukung commodity-collaterized stablecoin. Secara umum, komoditas yang dipakai adalah emas. Tapi ada juga yang didukung real estate, emas, dan benda lain.

Ini berarti, pemilik commodity- collaterized stablecoin memegang aset nyata dan memiliki nilai yang juga nyata. Stablecoin jenis ini juga dimungkinkan dimiliki oleh siapa pun di seluruh dunia.

 

Cryptocollaterized Stablecoin

Stablecoin jenis ini didukung oleh cryptocurrency lainnya. Stablecoin jenis ini juga terdesentralisasi karena semua aktivitas dilakukan pada blockhain.

Crypto-collaterized stablecoin memungkinkan proses yang lebih aman dan transparan dibanding cryptocurrency biasa.

Selain itu, karena bisa didukung beberapa mata uang kripto, penurunan satu mata uang tidak terlalu berpengaruh dengan stablecoin karena akan di-backup oleh mata uang lainnya.

 

Non-collaterized Stablecoin

Agak kontradiktif dengan visi stablecoin, non-collaterized Stablecoin tidak didukung oleh apa pun. Jenis stablecoin ini paling terdesentralisasi karena tidak dijaminkan dengan aset apa pun.

Dengan begitu, jika aset-aset yang ada telah runtuh, stablecoin satu ini tetap stabil. Salah satu non-collaterized stablecoin adalah Basis.

[Baca juga: Kementrian Perdagangan Akan Dirikan Bursa Kripto, Begini Detilnya]

 

Kelebihan dan Kekurangan Stablecoin

Stablecoin adalah salah satu mata uang digital yang dianggap paling relevan dan menjanjikan. Tetapi, tetap saja, mata uang digital ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Stablecoin

Berikut adalah kelebihan stablecoin:

  1. Stablecoin cenderung stabil. Terlebih untuk jenis fiat-collaterized dan commodity-collaterized. Maka, kalaupun rugi, kamu tidak kehilangan begitu banyak aset.
  2. Memiliki manfaat serupa cryptocurrency pada umumnya, tetapi lebih aman.
  3. Stablecoin berpotensi menjadi alat pembayaran masa depan.
  4. Merupakan solusi bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank. Sebab, mereka bisa menyimpan aset tidak di lembaga keuangan tersebut.

 

Kekurangan Stablecoin

Meski memiliki kelebihan, mata uang digital satu ini tetap memiliki keterbatasan. Misalnya, adanya masalah transparansi dalam aset.

Dalam kasus yang membawa nama Tether misalnya, mereka tidak pernah memberi audit transparan mengenai cadangannya. Sehingga, banyak orang menduga bahwa mereka hanya memiliki sebagian kecil dolar yang diklaim.

 

Sobat Finansialku bisa juga lho mempertimbangkan stablecoin ini sebagai salah satu instrumen investasi Anda.

Atau jika Anda sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi reksa dana, Anda bisa mendengarkan audiobook di bawah ini. Supaya ketika Anda berinvestasi reksa dana, Anda sudah mengetahui cara memilih reksadana yang tepat.banner -mudah cara memilih reksa dana yang tepat

 

Yuk atur sendiri keuangan kamu bersama aplikasi Finansialku! Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi yang bisa bantu kamu merencanakan keuanganmu sendiri, mulai dari cek kesehatan keuangan, catat keuangan, membuat anggaran, belajar keuangan dari media kesukaanmu, hingga konsultasi dengan Perencana Keuangan saat kamu kebingungan.

Buktikan kamu bisa capai impian keuanganmu dengan mulai merencanakan keuangan bersama aplikasi Finansialku.

Download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang!

 

Itulah pembahasan mengenai stablecoin dan plus minusnya. Dari sana, sudah jelas jika mata uang ini dapat dijadikan alat transaksi yang mudah dan menguntungkan.

Bisa jadi, di masa depan, mata uang yang satu ini dijadikan salah satu pembayaran resmi untuk seluruh dunia.

Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan-rekan dan saudara Anda ya. Agar memeperluas wawasan mereka juga mengenai stablecoin. Terima kasih.

 

Editor: Maria Christianti

Sumber Referensi:

  • Admin. 10 Desember 2018. Mengenal Stablecoin Sebagai Salah Satu jenis Cryptocurrency. Digitalis.id – https://bit.ly/3k2KVgl
  • Hanief Syafi. 11 Mei 2021. Alasan Mengapa Banyak yang Berbondong-Bondong Investasi Stablecoin. Blog.klikcair.com – https://bit.ly/3AGs9BU
  • Patrick Trusno Jati Wibowo. 05 Maret 2021. Apa Itu Stablecoin? Wartaekonomi.co.id – https://bit.ly/3jXo05Y

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3kmtNCm