Kenaikan anggaran dana pendidikan dinilai belum memberikan dampak terhadap kuliatas pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani. 

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Anggaran Pendidikan Naik Melalui APBN

Sri Mulyani mengungkapkan dampak perbaikan kualitas pendidikan dalam negeri belum terlihat meskipun pemerintah telah menaikan anggaran pendidikan sejak beberapa tahun lalu.

Tepatnya sejak tahun 2009, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sejak 2009 sudah menaikkan anggaran pendidikan 1775,5 persen dari Rp160 triliun menjadi Rp444 triliun.

Kendati anggaran pendidikan naik secara signifikan, namun sampai saat ini kualitas pendidikan di dalam negeri tidak naik bebarengan dengan anggarannya.

Salah satu parameternya bisa dilihat dari skor program penilaian siswa internasional (PISA) pelajar Indonesia yang tetap berada pada posisi 403. Masih jauh dibanding dengan skor yang diraih siswa Vietnam, berhasil mendapat skor 525.

Padahal, menurut Sri Mulyani, Indonesia lebih dulu mengalokasikan 20 persen anggarannya dibandingkan Vietnam.

Sri Mulyani Naiknya Anggaran Pendidikan Belum Memberikan Dampak 02 Finansialku

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani

 

Seperti dilansir oleh CNNIndonesia.com, Selasa (10/7/18), Sri Mulyani menyatakan, naiknya anggaran pendidikan harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karena anggaran yang besar ini seharusnya bisa memperlihatkan peningkatan prestasi.

“Anggaran besar ini menjadi tanggung jawab, dan Indonesia, kita harus memperbaiki diri dan sadar bahwa prestasi kita tertinggal jauh.”

 

Menteri Keuangan Republik Indonesia ini menyadari bahwa mewujudkan perubahan tersebut tidaklah mudah. Pasalnya, sampai saat ini pun Indonesia masih menghadapi masalah dengan manajemen anggaran pendidikan.

Terkadang penyerapan anggaran pendidikan hanya didasarkan atas faktor amanat konstitusi tanpa didukung oleh target yang jelas.

“Anggaran pendidikan sepertiga dikelola oleh pusat dan dua per tiga oleh daerah. Dan anggaran itu sudah dikavling duluan, misal untuk gaji guru, perbaikan sekolah, dan lain-lain. Namun, kami khawatir bahwa anggaran pendidikan menyebar hanya karena faktor konstitusi bukan karena demi perbaikan kualitas.”

 

Iklan Banner Perencanaan Dana Pendidikan Anak - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Sri Mulyani pun melihat adanya masalah yang terjadi pada kualitas guru. Tadinya, ia sempat senang dengan program sertifikasi guru karena yakin upaya tersebut bisa meningkatkan kualitas mereka.

Tapi kebahagiaannya sirna setelah program tersebut ternyata hanya mampu meningkatkan kualitas kehidupan guru tanpa diimbangi oleh kualitas mengajar mereka.

“Makanya, saya harap semua diperbaiki, termasuk desain pendidikannya. Kalau semua pelaku pendidikan sibuk ingin gaji dan tidak memikirkan pendidikannya, siapa yang akan memikirkannya.”

 

 

Data Kementerian Keuangan menunjukkan anggaran pendidikan yang tercantum dalam APBN sebesar Rp444,1 triliun. Angka ini meningkat 5,76 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp419,8 triliun.

Peruntukannya akan dialokasikan melalui Program Indonesia Pintar untuk 19,7 juta jiwa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 56 juta jiwa, beasiswa Bidik Misi bagi 401,5 ribu mahasiswa, pembangunan dan rehabilitasi 61.200 sekolah, dan tunjangan profesi guru.

 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? Silakan tulis di kolom komentar!

 

Sumber Referensi:

Galih Gumelar. 10 Juli 2018. Sri Mulyani Sebut Anggaran Pendidikan Belum Bermanfaat. Cnnindonesia.com – https://goo.gl/uJzL4n

 

Sumber Gambar:

  • Pendidikan Indonesia – https://goo.gl/5UnhuQ
  • Sri Mulyani – https://goo.gl/R5hqbh

 

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up